CEO Wanita Menikahi 5 Pria

CEO Wanita Menikahi 5 Pria

Oleh:  Marrygoldie  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
36Bab
6.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Menikah dengan lima pria dengan begitu sang ayah akan memberikan posisi Presiden Direktur Chevalier Inc. yang sudah lama diinginkan oleh Aquene. Jelas itu ide yang gila terutama lima pria yang akan dinikahi oleh Quen membuat wanita itu semakin gila. 1.Ace Maverick, anggota Boyband Blade Storm yang super mesum. 2.Levin Godfrey, CEO perusahaan game Cogent yang sangat aneh. 3.Vinson Beardsley, Insinyur luar angkasa NASA yang sedingin Nebula. 4.Owen Delwyn, angota kepolisian New York yang sangat bar-bar. 5.Zane Walford, direktur galeri seni Sotheby's bermulut pedas. Bagaimana kehidupan pernikahan Quen bersama kelima suaminya yang tidak normal ini?

Lihat lebih banyak
CEO Wanita Menikahi 5 Pria Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Dyantii Sastravell
lanjutkan Thor, aku nantikan episode selanjutnya...
2022-04-13 09:45:25
0
36 Bab
1.Syarat Gila Yang Diajukan Papa
“Apa Papa gila?” Seru Aquene Chevalier atau yang sering dipanggil Quen itu saat mendengar ucapan ayahnya. Mata hitamnya tertuju lurus pada pria berambut hitam dengan janggut yang sudah memutih. Pria berusia enam puluh tiga tahun bernama Brandon Chevalier itu menatap tajam ke arah putri satu-satunya. Namun detik berikutnya ekspresi dingin itu lenyap digantikan dengan ekspresi menangis layaknya anak kecil. “Kamu dengar itu, Arthur. Bagaimana bisa anak durhaka ini menghina Papanya seperti itu?” Brandon layaknya seorang anak yang sedang mengadu pada orang tuanya. Pria berusia empat puluh enam tahun itu mengalihkan perhatiannya pada Quen. “Nona, Jangan kasar seperti itu pada Papa anda.” 
Baca selengkapnya
2.Lima Tuan Muda Tidak Normal
Dengan mengenakan dres pas badan selutut berwarna abu-abu, Quen berdiri di lift bersama dengan Arthur. Mereka berada di gedung Time Warner Center menuju lantai empat di mana restoran Jepang bernama Masa berada. “Arthur, apakah terjadi sesuatu dengan Papa?” tanya Quen sembari menunggu pintu lift terbuka. “Tidak terjadi apapun dengan Tuan besar, Nona. Mengapa anda berpikir seperti itu?” “Aku merasa aneh saja. Mengapa dia tiba-tiba ingin memberikan perusahaan? Apakah dia sakit?” Arthur tersenyum pada putri bosnya. “Anda berpikir berlebihan, Nona. Tuan besar hanya mengkhawatirkan anda yang tidak kunjun
Baca selengkapnya
3.Pesta Pernikahan Yang Melelahkan
The Plaza hotel New York menjadi tempat resepsi paling mewah tahun ini. Pasalnya tidak mempelai pengantin wanita dan lima pengantin pria berasal dari keluarga terpandang di New York. Sehingga tidak heran pesta pernikahan ini menjadi pesta pernikahan terbesar dan termewah. Dengan desain interior hotel yang klasik ditambah dengan hiasan bunga-bunga membuat pesta pernikahan itu tampak sangat indah. Quen yang mengenakan gaun pengantin pas badan dengan tali berenda di bahunya membuat wanita itu terlihat sangat cantik. Gaun dengan bahan sutra lembut di bagian dalam dan kain lace bordir motif bunga di luar membuat gaun itu terlihat begitu mewah. Gaun itu dibuat khusus untuk Quen selama satu bulan. Sehingga tidak heran gaun itu menjadi sorotan media karena menjadi gaun pengantin termahal. “Quen.”  
Baca selengkapnya
4.Mulut VS Mulut
Gwen Chevalier. Wanita berusia dua puluh lima tahun itu adalah sepupu Quen. Dengan mengenakan gaun berwarna perak, dia berjalan menghampiri Quen yang berdiri di samping Zane.  Hubungan Quen dan Gwen tidaklah baik. Gwen selalu iri dengan Quen. Apapun yang dimiliki Quen, Gwen tidak mau kalah. Karena itulah Gwen merupakan satu-satunya orang yang ingin merebut kursi Presiden Direktur Chevalier Inc. Langkah Gwen terhenti tepat di hadapan Quen. Dengan ekspresi tenang, Quen menatap Gwen. Dia tidak menyadari jika tangannya masih menggenggam tangan Zane. “Hallo, Sepupuku.” Gwen menyunggingkan senyuman sembari melambaikan tangannya. “Aku pikir kamu tidak akan datang, Gwen.” Ucap Quen dengan sinis. 
Baca selengkapnya
5.Permintaan Aneh Lainnya
“Kalian pasti bercanda.” Ucap Quen melongo menatap pemandangan di hadapannya. Pasalnya, papanya tidak hanya menikahkan dirinya dengan lima pria pilihannya tapi dia juga berniat membuat Quen tidur dengan lima suaminya. Pasalnya setelah pesta pernikahan selesai, Arthur mengantarkan Quen dan kelima suaminya ke sebuah kamar di mana ada sebuah empat ranjang berukuran besar yang dijadikan satu. Arthur menggelengkan kepalanya. “Tidak, Nona. Eh, maksudku Nyonya. Kata Tuan besar seorang istri, terutama pengantin, baru tidak boleh pisah ranjang. Karena itu Nyonya harus tidur di sini bersama para tuan muda.” Quen mendengus kesal. “Bukankah ini keterlaluan? Aku sudah menuruti Papa untuk menikah dengan mereka. Dan sekarang dia memintaku untuk tidur bersama l
Baca selengkapnya
6.Hukuman Dari Iblis
“Untuk apa kami harus memakai ini?” Zane mengangkat gaun snow white berwarna biru dan kuning. “Aku tidak mau.” Owen menggelengkan kepalanya melihat kimono wanita di hadapannya. “Gila.” Vinson melotot kaget melihat kostum Elsa dalam film Frozen. Levin meraih seragam sekolah wanita yang sudah dipersiapkan untuknya. “Kalau aku pakai ini, apakah kamu akan memaafkanku, Quen? Karena aku tidak bisa jauh darimu.” Levin memanyunkan bibirnya. “Dasar gila!” Gumam Quen yang duduk di atas sofa sembari menikmati secangkir kopi. “Quen!” Panggil Ace yang mengambil kostum Sailormoon. “Bagaimana ka
Baca selengkapnya
7.Berhati-hati Dengan Janjimu
“Kenapa kamu di sini? Bukankah seharusnya kamu sedang bulan madu?” tanya Brandon saat melihat putrinya duduk di dekatnya saat berada di ruang meeting. “Bulan madu? Sepertinya Papa minta di lempar keluar jendela.” Quen menunjuk ke arah dinding kaca di ruang meeting. Brandon memasang ekspresi sedih. “Putriku benar-benar durhaka. Jika saja aku bisa menggantinya.” “Ganti saja. Aku yakin tidak akan yang lebih baik dariku.” “Kuakui itu memang benar. Putriku memang yang terbaik.” Brandon mengacungkan dua jempolnya. Setelah semua orang berkumpul, akhirnya meeting pun dimulai. Brandon berdiri menatap para p
Baca selengkapnya
8.Abnormal Family
Quen duduk di kursi dalam ruangannya. Dia meletakkan tas di atas meja dan mengambil ponselnya. Wanita itu hendak membuat grup di aplikasi chatting. Tapi sebuah pesan yang baru saja masuk menarik perhatian wanita itu. Quen membuka pesan itu.   Papa [Lokasi rumah baru Quen] Putriku tersayang, ini adalah alamat rumahmu dan juga suami-suamimu. Buatkan Papa cucu sebanyak-banyaknya, ya? Jika kamu berhasil, Papa akan memberikan saham 35% milikku.   Seketika Quen melotot kaget membaca pesan dari ayahnya. Bukan hanya di bagian membuat cucu sebanyak-banyaknya, tapi juga iming-iming dari ayahnya. Jika Quen bisa mendapatkan saham tiga puluh lima persen dari ayahnya, maka dia akan memiliki saham lebih banyak dari Gwen. Tapi tetap
Baca selengkapnya
9.Mohon Bantuan Kalian
Setelah menikmati makan malam bersama, Quen menggiring kelima suaminya menuju ruang keluarga yang sudah bersih dengan barang-barang mereka. Dengan anggun wanita itu menyesap teh yang sudah disiapkan oleh pelayan. Quen selalu menyukai teh hitam. Karena teh hitam memiliki aroma dan cita rasa yang kuat. Wanita itu meletakkan cangkir teh berwarna biru dengan hiasan bunga lupin atau wolly lavender di cangkir itu di atas piring kecil yang menjadi satu set. Kemudian tatapan Quen tertuju pada lima suaminya melihat reaksi mereka saat minum teh yang sama. Wajah Ace saat meminumnya tampak jelas tidak menyukainya. “Kenapa rasanya aneh begini? Kopi jauh lebih enak.” Levin terkekeh melihat reaksi Ace yang duduk di sampingnya. “Itu karena kamu tidak pernah meminum teh. Jika kamu sudah terbiasa, kamu akan menyukainya.” Ace melih
Baca selengkapnya
10.Malam Pertama : Ace
Quen menatap pantulan tubuhnya di cermin. Di mana saat ini wanita itu sudah mengenakan gaun tidur berwarna putih. Dengan bahannya yang lembut dan tipis tak mampu menutupi tubuh Quen yang sexy. Tali tipis menggantung di bahunya yang diselimuti kulit putih pucat. Dan belahan dadanya pun juga tertalu turun sehinga payudara Quen mengintip.Tak pernah Quen mengenakan pakaian terlalu terbuka. bahkan saat tidur pun biasanya Quen mengenakan piayama. Dia tidak pernah mengenakan gaun tidur yang nyaris tembus pandang itu. Segera Quen mengambil jubah putih yang menjadi satu set dengan gaun tidur itu. Dia mengikat jubah itu untuk menutupi tubuhnya. Setelah itu barulah wanita itu berjalan keluar. Saat baru melangkah dia melihat Ace yang berjalan ke arahnya. Beruntung pria itu berhasil menghentikan langkahnya sebelum menabraknya.“Ah, apakah kamu mau menggunakan kamar mandinya?” tanya Quen.Ace menggelengkan kepalanya. “Tidak, aku justru ingin mengetuk pintu dan bertanya apakah kamu baik-baik saja.
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status