Menjadi Istri Rahasia

Menjadi Istri Rahasia

Oleh:  thisisrio  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 Peringkat
13Bab
1.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kania merasa takdir seolah sedang mempermainkannya saat ini. Tiba-tiba saja Jeffrey, sang pemilik J.Inc tempatnya bekerja, mengajaknya untuk menikah secara rahasia demi memperoleh keturunan darinya. Kania merasa tersinggung dengan ajakan Jeffrey dan menolak keras permintaan Bos nya itu. Kania tidak ingin dicap sebagai pelakor karena mau menikah dengan suami orang. Apalagi, istri Bos nya saat itu sedang mengidap penyakit kanker ganas.

Lihat lebih banyak
Menjadi Istri Rahasia Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
woobear
...️...️...️...️...️...️...️
2022-03-09 15:33:45
0
default avatar
Ria05509581
sebagus ituu??? Really? aku kira bab pertama itu prolog? makin gak sabar deh buat kelanjutannya ... semangat thor ......
2022-02-15 19:30:46
0
default avatar
chocoomilk__
baguss thor... semangat selalu yaa updatenya ...... makin seru nih pasti huhuuuu ...
2022-02-15 19:27:51
0
13 Bab
Meminta izin Menikah lagi
Saat ini Kania sudah sampai di Bandung setelah mendapatkan kabar lewat telepon bahwa kios sayur-sayuran kedua orangtuanya ludes dilahap api. Saat ini waktu sudah menunjukkan tengah malam, dengan Kania sudah tiba di ruko sayur-sayuran milik kedua orangtuanya berada, api yang melahap habis beberapa kios pedagang-pedagang di pasar sudah padam. Sepertinya petugas pemadam kebakaran sudah menjalankan tugasnya. Sedangkan suasana masih ramai, banyak sekali orang-orang yang berdatangan melihat kios yang sudah tidak berbentuk itu. Kania langsung menangis dengan kencang, bagaimana nasib kedua orangtuanya saat ini? Sedangkan mata pencaharian mereka hanya sebagai pedagang di pasar. “Putri ...” Kania memanggil adiknya, gadis cantik berusia 18 tahun itu menoleh dan segera berlari ke arah sang kakak. Mereka berdua saling menangis dalam pelukan. “Kakak ... bagaimana setelah ini nasib keluarga kita?” Kania seingatn
Baca selengkapnya
Menjadi Istri Rahasia
Kedatangan Jeffrey ke rumahnya tentu saja membuat Kania terkejut, terlebih ketika bos nya itu dengan gampangnya melunasi hutang kedua orangtuanya yang bernilai puluhan juta banyaknya. Kania melihat kedua orangtuanya sangat senang dengan bantuan dari Jeffrey. Bagaimana tidak, kondisi ekonomi mereka sedang kesusahan, terlebih kios dan barang dagangan mereka dipasar ludes dilalap api hingga tak menyisakan sedikitpun. Hutang di bank bernilai puluhan juta rupiah yang bahkan Kania tidak pernah mengetahuinya selama ini, dan jika tidak dilunasi segera maka rumah mereka akan disita oleh pihak bank. Kania sangat pusing, karena ia tidak mempunyai tabungan sebanyak itu untuk melunasi hutang orangtuanya. Bantuan dari Jeffy tentu membuat orangtua Kania sangat berterima kasih pada pria tampan itu, terlebih ketika bos nya itu pun mengatakan akan memberikan toko yang baru dan modal usaha. Kania yakin Jeffrey sudah mencuri hati orangtuanya. 
Baca selengkapnya
The Wedding
Hari yang tidak diinginkan oleh Kania puk akhirnya tiba. Sekarang wanita cantik itu dengan di makeup oleh seseorang penata rias. Kedua temannya, Vita dan Jessie. Mendampingi Kania selama proses makeup itu berlangsung. Kedua wanita cantik itu pun langsung menangis ketika Kania menceritakan tentang pernikahan rahasianya dengan Jeffrey, terutama ketika mereka mengetahui tujuan dari pernikahan itu. Mereka sama-sama tidak menyangka bahwa CEO ditempat mereka bekerja ternyata sangat tega melakukan hal menyedihkan itu kepada temannya. Sebelum pernikahan harusnya mereka menikmati pesta lajang, bersenang-senang dengan sahabat dekat sebelum keesokan harinya akan menyandang predikat sebagai istri orang. Namun mereka bertiga justru malah menangis semalaman, saling berpelukan erat, tak ingin melepaskan Kania yang begitu baik menikah dengan Kania dan hanya berstatus istri rahasia bos nya itu. “Nah sudah selesai, Nyonya.” uc
Baca selengkapnya
Ingin Menyentuhmu
Bertemu dengan Luna membuat hati Jeffrey kembali menghangat, walaupun ia dan istri pertamanya itu tak banyak berbincang, namun sudah cukup untuk menjadi pelepas segala penat selama seharian ini. Setelah memastikan bahwa Luna tidur dengan pulas, Jeffrey bangun dari duduknya, ia bermaksud mengemasi beberapa barang yang akan ia bawa untuk ditaruh di apartemen. Apartemen yang ditempati Kania cukup jauh dari Mansionya, jarak yang harus ia tempuh sekitar 40 menit lamanya. Setelah selesai berkemas Jeffrey keluar dari kamar dan kembali menuju apartemen istri rahasianya. Ada perasaan bersalah ketika tadi ia tak sengaja meninggikan suaranya dihadapan Kania, tapi mau bagaimana lagi, Jeffrey sangat cemburu setiap kali melihat wanita cantik itu diganggu oleh para pria tampan di kantornya. Langkah kakinya memasuki ruang tamu apartemen, terasa sangat sunyi, mungkin Kania sudah tidur lelap, mengingat sekarang sudah
Baca selengkapnya
Perjanjian diatas Materai
“Selamat pagi Kania, aku membawakanmu kopi, agar kau tidak mengantuk.”  ucap seorang pria tampan berkulit tan, saat ini mereka bertemu di pintu masuk gedung kantor J.Inc. Tangannya mengulur satu cup kopi hangat untuk Kania. “Terimakasih, Johnny.” Kania menerima kopi pemberian dari Johnny dengan tersenyum cerah kerah pria di sebelahnya ini, orang yang selalu gemar mendekati dirinya di kantor. “Ku lihat tadi kau turun dari bus yang bukan biasanya, Kania. Apa apartemenmu sudah pindah?” pertanyaan Johnny langsung membuat Kania terdiam sejenak, ia bingung harus menjawab apa. “Emm ... aku menginap di rumah pamanku.” Kania menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Dirinya jelas berbohong karena Ashila tidak mempunyai paman maupun bibi dari pihak ayah ataupun dari pihak ibunya. “Ah, begitu. Aku kira apartemenmu sudah pindah.” mereka berdua pu masu
Baca selengkapnya
Merasa Bersalah
Setelah kejadian tadi pagi, Jeffrey lebih lembut dalam memperlakukan Kania, wanita cantik itu sudah sering menangis dihadapannya. Namun entah mengapa tangisannya tadi pagi jauh memilukan, sampai rasanya hati Jeffrey ikut tersayat ketika mendengarnya. Belum lagi ketika istri kecilnya itu mengatakan bahwa ia takut dengan perlakuan Jeffrey, dengan tangisan yang terisak Kania mengutarakan ketakutannya. Secara perlahan, emosi yang sudah memenuhi rongga dada Jeffrey pun semakin meredam. Namun tetap saja, Kania masihlah mendiamkannya. Sampai ketika makan siang pun Kania bersikeras mengatakan bahwa ia akan makan siang bersama kedua sahabatnya. Kali ini Jeffrey harus lebih sabar memang, jika ia gegabah sedikit sajaㅡ bisa jadi istri cantiknya itu akan pergi meninggalkan dirinya dari hidupnya, dan mengacaukan semua rencana yang nyaris akan berhasil itu. Di sebuah meja cafetariaㅡ lebih tepatnya kantor J.inc. Kan
Baca selengkapnya
Menemui Istri Pertama
Jeffrey mengendarai mobil mewahnya dengan kecepatan tinggi saat ini, dirinya benar-benar sangat khawatir dengan keadaan istrinya itu. Jika Luna sedang demam tinggi, maka bukanlah pertanda yang baik untuknya, karena bisa saja istrinya sedang kritis. Namun sayangnya, jalanan Ibukota Jakarta tengah macet saat sore hari seperti ini, hingga membuat Jeffrey mengendarai mobilnya dengan sangat perlahan. “Aarrghh...! Sial! Jalanan sangat macet. Aku harus segera sampai Penthouse saat ini.” geram Jeffrey, pria tampan itu tengah menahan kekesalannya saat ini. Tin! Tin! “Ayolah... Aku harus melihat keadaan istriku!” Jeffrey berkali-kali memukul stir mobilnya dengan kesal, dirinya sangat takut jika terlambat sampai rumah nanti. Emosinya memuncak ketika jalanan masih dalam keadaan macet, diambilnya benda pipih itu dari dalam saku jas mahalnya, untuk kemudian mendial nomo
Baca selengkapnya
Bersama Johnny
Seorang wanita cantik terus menerus sedang menatap keluar jendela bus yang ia tumpangi, dirinya berkali-kali menghela nafasnya dalam. Entah apa yang ia fikirkan saat ini.Johnny, lelaki tampan yang mengantarkan dirinya juga ikut menatap ke luar jendela bus yang mereka tumpangi. Namun bukannya menatap kearah jalan, melainkan menatap wanita cantik pujaan hatinya yang sedang tidak baik-baik saja itu. Beberap kali lelaki keturunan Amerika itu mendengar helaan nafas yang keluar dari ranum merah muda Kania. Meskipun Johnny meminta dirinya untuk curhat kepadanya, namun dengan tegas wanita cantik itu menolaknya dengan halus, dan Johnny menghargai keputusannya. Dan ia memutuskan sendiri untuk mengantarkan Kania pulang, meskipun awalnya ditolak. Namun karena Johnny khawatir, Kania mengiyakan ajakannya, Johnny hanya takut saja kalau terjadi sesuatu kepada wanita cantik itu. Johnny hanya ingin memastikan bahwa Kania pulang dengan selamat.“Umm... apa kau mau jalan-jalan?&rdq
Baca selengkapnya
Pulang ke Apartemen Lama Kania
Membeli ice cream rupanya membuat perasaan Kania sedikit lebih tentram. Memang, ketika kita sedang merasa marah pada seseorang, makanan manis memanglah membuatnya meredam kemarahan tersebut. Kania dan Johnny baru saja keluar dari kedai ice cream itu dengan membeli lagi ice cream cone rasa coklat untuk keduanya, dan berjalan menuju apartemen yang ditinggali Kania bersama teman-temannya. Keduanya tidak mengobrol lebih saat ini, keduanya masih senantiasa menikmati makanan manis milik mereka. “Mau duduk di taman dulu.” tanya Johnny ketika melewati taman dekat apartemen. “Boleh, aku juga ingin menikmati angin sore hari ini.” jawab Kania, dan keduanya melangkahkan kakinya untuk mendekat ke taman itu, serta duduk di bangku taman dengan cone ice cream yang masing-masing mereka genggam. Sebenarnya terbesit rasa bersalah yang Kania rasakan saat ini, walau bagaimanapun statusnya masihlah
Baca selengkapnya
Dering Telepon dari Jeffrey
Di dalam kamarnya, Kania merebahkan tubuh lelahnya ke kasur yang tidak sebesar dari apartemennya yang baru. Namun cukuplah untuk merilekskan tubuhnya yang lelah.Entah mengapa akhir-akhir ini sangatlah lelah baginya. Pekerjaan yang memang begitu menumpuk, rivisi berkas-berkas yang akan datang, persiapan meeting lusa, dan juga masalah hati. Ah, ngomong-ngomong masalah hati. Kania tidak tau apa yang ia rasakan saat ini. Kadang Kania merasa kesal saat Jeffrey berlaku seenaknya, kadang dirinya tidak suka jika Jeffrey berbohong kepadanya, kadang juga Kania merasa iri dengan istri pertamanya, Luna. Jeffrey begitu sangat perhatian kepada Luna, sedangkan dirinya? Bukankah Kania hanya sebatas seorang istri rahasia saja? Tapi apakah dirinya tidak berhak mendapatkan kebahagiaan? Walaupun sesaat?Saat di tanam tadi sore bersama Johnny, Kania ingat handphone miliknya berbunyi karena panggilan dari lelaki Pratama di sana.Dengan perlahan, Kania merogoh benda pipi
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status