Berbagi Rahim

Berbagi Rahim

Oleh:  Haniputrii  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
7Bab
420Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Aku ingin kau berbagi rahim denganku!" sebuah permintaan yang terucap dari bibir Shella seketika berhasil merenggut dan meluluhlantakkan kebahagiaan Aletta dalam sekejap. Aletta selalu diperlakukan semena-mena oleh keluarga tirinya, hidupnya bergelut dengan penderitaan dan kesedihan. Shella divonis mandul oleh Dokter, sedangkan di sisi lain Bayu Adhitama, suaminya menginginkan seorang penerus. Shella yang tidak ingin diceraikan oleh suaminya memilih merencanakan hal keji kepada Aletta, Adik tirinya. Tak cukup sampai di situ penderitaan untuk Aletta. Ketika ia berhasil melahirkan anak untuk Shella, ia justru dicampakkan dan dibuang dengan hina oleh Mama dan Kakak tirinya. Kebencian membuat Aletta bertekad untuk balas dendam dan merebut semua yang menjadi haknya. Mampukah Aletta membalaskan dendamnya? Atau justru jatuh dalam pesona Kakak iparnya? Lalu, bagaimana dengan sosok yang diam-diam mengagumi Aletta?

Lihat lebih banyak
Berbagi Rahim Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
CitraAurora
bagus ceritanya, ayo kak lanjut lagi
2023-11-21 19:14:30
1
7 Bab
Bab 1. Berbagi rahim
"Aku ingin kau berbagi rahim denganku!" pinta Shella tegas.Tubuh Aletta sedikit terhuyung ke belakang, kain lap yang ada digenggamannya pun terjatuh. Selama 4 tahun terakhir ini hidup Aletta bergantung pada Nyonya Risma dan Shella. Namun, gadis malang itu bukan sekadar ongkang ongkang kaki saja di rumah mewah berlantai dua tersebut.Setiap hari Aletta harus melakukan semua pekerjaan rumah dengan baik. Ya, tak jauh berbeda dengan pembantu, bekerja hanya dibayar makan dan tumpangan tidur."A ... ku tidak mau," tolak Aletta dengan rasa ketakutan.Nyonya Risma seketika murka mendapat penolakan dari anak tirinya, ia menarik kasar rambut Aletta tanpa kasihan. Tak hanya itu saja, Nyonya Risma juga menampar keras pipi Aletta hingga meninggalkan bekas kemerahan pada wajahnya."Ampunnnn, Ma. Sakitttt," mohon Aletta dengan air mata yang mengalir deras.Di usia Aletta yang sudah menginjak 21 tahun, tak pernah gadis itu merasakan kebahagian. Kehidupannya selalu bergulat dengan kesedihan dan pende
Baca selengkapnya
Bab 2. Tempat baru
"Sepertinya tidak ada di sini, Ma," ucap Shella, sesaat setelah mereka menggeledah kamar Nyonya Risma."Ya sudah, ayo keluar!" seru Nyonya Risma berlalu keluar bersama Shella.Aletta masih di dalam lemari besar, bersembunyi di antara rentetan baju yang tergantung rapi. Gadis itu mulai bernapas lega saat mendengar suara derap kaki yang semakin jauh dari tempatnya saat ini. Perlahan secara mengendap-endap ia membuka pintu lemari itu.Ia melongokkan kepalanya dari balik lemari, pandangannya begitu awas mengamati sekitar. Menyadari keadaan sudah aman, bergegas Aletta keluar dari persembunyiannya. Bagaimanapun ia harus bisa pergi secepat mungkin dari sana.Masa depan Aletta masih sangat jauh, tidak mungkin ia mengorbankan begitu saja masa depannya demi keluarga yang kejam dan serakah. Sedangkan di luar sana ada secercah harapan indah yang sedang menantinya, meski harus berjuang keras hidup terluntang-lantung tak tentu arah.Aletta berjalan mengendap-endap lewat belakang. Namun, Aletta mera
Baca selengkapnya
Bab 3. Rencana
"Non, ini makanannya. Bibi letakkan di sini ya!" ujar Bik Lasmi seraya meletakkan nampan berisi makanan untuk Aletta."Non Aletta, harus makan agar tidak sakit." Bik Lasmi masih bersikeras membujuk Aletta."Bibi tahu ini sangat berat untuk, Non Aletta jalani. Maaf jika bibi tidak bisa banyak membantu," kata Bik Lasmi dengan nada penuh empati. Melihat keadaan Aletta yang menyedihkan mengingatkan Lasmi pada anaknya di kampung."Kenapa, Bibi menyelamatkan aku waktu itu? Harusnya biarkan aku mati, Bik," lirih Aletta dengan pandangan kosong ke depan. Seperti layaknya tak memiliki semangat dalam hidup."Sadarlah, Non! Walau dunia seakan tak adil jangan pernah berpikir untuk bunuh diri." Bik Lasmi menasehati Aletta agar tidak larut dalam keterpurukan.Hening.Bibir Aletta terkatup rapat, tubuhnya sudah tidak memiliki daya melawan. Pergelangan tangan kanannya masih dibalut dengan perban, hasil dari aksinya yang hendak bunuh diri dua hari lalu. Namun gagal lantaran Bik Lasmi datang tepat waktu
Baca selengkapnya
Bab 4. Kebohongan Shella
Tujuh bulan kemudian ...."Aku ada kunjungan ke Eropa bersama Papa, jaga dirimu baik-baik beserta calon anak kita," ucap Bayu Adhitama yang melirik Shella dari pantulan cermin.Kemudian ia berbalik badan, sesaat setelah selesai merapikan penampilannya. Tubuh kekarnya dibalut dengan setelan jas berwarna senada, hidungnya mancung dan tak terlalu besar, bentuk alis yang hitam lebat, serta memiliki bola mata hitam kecoklatan, yang dapat menghipnotis banyak wanita jika lama memandangi wajah tampannya. Sayang, bibirnya selalu terkatup rapat semenjak menikahi Shella. 2 tahun mereka menjalani biduk rumah tangga, tetapi hubungan itu terasa hambar tidak seperti pengantin baru pada umumnya.Sudah tampan dan kaya, tetapi sial karena menikahi wanita licik, matre seperti Shella. Jika bukan karena permintaan terakhir sang ibu mungkin Bayu tidak akan sudi menikahi Shella yang sangat jauh dari kriterianya. Perjodohan itu benar benar membuat hidup Bayu suram. Tidak ada cinta yang tertanam di hati Bayu,
Baca selengkapnya
Bab 5. Operasi caesar
Pagi ini Nyonya Risma begitu antusias mempersiapkan segala keperluan untuk operasi caesar yang dijalani oleh Aletta. Demi menjaga keamanan, Nyonya Risma bahkan menyewa dua bodyguard untuk berjaga di depan ruang operasi.Kondisi Aletta makin mengkhawatirkan rasa tertekan di bawah ancaman Nyonya Risma, juga kehamilan yang ia tidak inginkan sama sekali membuatnya depresi dan bersedih. Inilah yang menyebabkan kehamilan Aletta terganggu, ditambah kondisi fisiknya yang lemah. Dokter Tika menyarankan agar Aletta melahirkan prematur. Semua telah dipersiapkan dengan sangat matang oleh Dokter Tika setelah mendapat persetujuan dari Nyonya Risma dan Shella.Shella tidak berhenti mondar-mandir sejak tadi, hatinya begitu gelisah menunggu detik-detik kelahiran bayi Aletta. Otaknya pun berputar keras untuk merangkai penjelasan apa yang tepat untuk suaminya ketika datang nanti tentang bayinya yang tiba-tiba saja lahir."Ya ampun, Shella. Mama tambah pusing lihat kamu mondar-mandir gitu," gerutu Nyony
Baca selengkapnya
Bab 6. Difitnah
Kicauan burung yang saling bersahutan menggema di kediaman Nyonya Risma. Dedaunan meliuk-liuk mengikuti hembusan angin, gumpalan awan hitam mulai membentuk garis-garis di atas sana. Keadaan tampak gelap meski hari baru menunjukkan pukul 06.00, pagi.Nyonya Risma beranjak dari tempat tidurnya, langkahnya ringan menapaki lantai. Ia menuju dapur untuk mencari keberadaan pembantunya."Lasmi!" Nyonya Risma berdiri di ambang pintu dengan gaya angkuh menatap Bik Lasmi."Iya, Nyonya. Ada yang bisa dibantu?" tanya Bik Lasmi membungkuk rendah."Cepat keluar dan belikan kebutuhan yang ada di catatan ini!" Nyonya Risma dengan tidak berperasaan melempar secarik kertas yang berisi daftar belanjaan yang harus di beli oleh Bik Lasmi. Kemudian melempar beberapa lembar uang merah itu."Baik, Nyonya," lirih Bik Lasmi seraya memunguti lembar demi lembar uang yang berserahkan di lantai.Melihat cuaca yang tidak mendukung tentu Bik Lasmi siaga membawa payung sekadar berjaga-jaga. Entah mengapa perasaan Bik
Baca selengkapnya
Bab 7. Perlawanan
"Pergi!!" usir Aletta histeris. Tubuhnya tak dapat menutupi rasa takut yang mendera, keringat sebiji jagung telah bercucuran dari balik wajahnya yang pucat. Penampilan Aletta sangat berantakan saat ini.Lelaki asing yang masih dalam pengaruh alkohol tersebut tak mengindahkan teriakkan Aletta, ia justru semakin bergairah memandangi lekuk tubuh gadis muda di depannya. Suasana yang tampak sepi memudahkan aksi lelaki tersebut.Sekuat tenaga Aletta beringsut mundur, menyeret kakinya yang terasa berat untuk di gerakkan."Layani abang, Sinta." Lelaki itu mengira jika yang dilihatnya saat ini adalah mendiang istrinya, bukan Aletta."Tolong!!" Aletta hendak berbalik dan menutup pintu, tetapi tangan lelaki itu lebih cepat dari perlawanan Aletta.Aletta memberontak untuk dilepaskan, takkala wajah lelaki itu sejengkal hendak menyerang bibir, serta leher jenjang Aletta yang tampak menggoda. Tanpa diduga, seseorang tiba-tiba menarik kuat lelaki itu dan mendorongnya sekuat tenaga, hingga lelaki ters
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status