Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh

Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh

Oleh:  ERIA YURIKA  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 Peringkat
113Bab
81.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

mampu bertahan saat diuji dalam hal ekonomi. Namun, jika itu adalah sebuah perngkhianatan. Itu benar-benar melukai harga dirinya. Haruskah ia mempertahankan pernikahan yang bahkan di dalamnya tak ada lagi cinta. Bukankah pernikahan harusnya saling menyayangi?

Lihat lebih banyak
Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Arsy 01
semangat kak aku udah baca karya kakak
2023-08-09 22:33:39
0
user avatar
Anizz Suranizz
Bagus ceritanya. Ditunggu karya lainnya
2023-03-01 09:58:45
0
user avatar
JP
Mampir kak numpang promo ya ... REVENGE Pembalasan gadis yang teraniaya sampai hampir mati. Banyak misteri dan romance yang menyelimuti kisah ini. Semangat thor! Thanks ^-^
2023-01-03 23:46:03
0
user avatar
Dwi Novita
cerita nya bagus
2022-12-09 19:04:57
1
user avatar
Meyke Sartika
Salah satu bacaan favoritku, salut deh sama tokoh2 karakter dlm cerita ini. Saya punya bberapa akun lho neng, semua di pake ngasih vote buat author biar tambah semangat nulisnya.... akun saya : #Meyke Sartika #Meyke Sartika #Chasya Cahaya #Eka Lestari Ayo thor, semangat updatenya...di tunggu ya
2022-10-14 19:10:35
2
113 Bab
Sejak Kapan?
“Yu. bisa enggak sih enggak bikin malu? Kenapa kamu antar makanan segala ke kantorku?” ucapku sembari menyeretnya keluar halaman gedung.“Maaf Bang pesanannya lumayan banyak, aku butuh buat beli diaper Randi. ” Ayu tertunduk seraya mengusap pergelangan tangan, ada jejak merah di sana. Bekas cengkeramanku yang mungkin terlalu kuat.“Emang 50 ribu yang aku kasih tiap hari, kamu pakai apa hah?” Aku sedikit membentak. Mau ditaruh di mana wajahku. Teman sekantor harus mengetahui istri seorang Manager berjualan makanan. Ditambah lagi bisa dipesan online. Kenapa juga dia harus mengantarnya sendiri, zaman sekarang kan banyak ojek.‘Memalukan!’“Uangnya sudah enggak cukup lagi, Abang juga enggak mau kasih tambahan lagi.” Ayu mundur selangkah menjauh dariku.“Ya sudah enggak usah pakai diaper segala?”“Kemarin Abang bilang enggak suka kalau tiba-tiba Randi Buang air sembarangan, jadi Adek pakaikan diaper.”“Ah sudah sana pulang ke rumah, kamu saja yang enggak bersyukur.” Terlanjur kesal, akh
Baca selengkapnya
Pukul Aku Saja!
Tatapan Ayu yang lurus, seakan tidak mau melihat wajahku yang kini berdiri di sampingnya, dibiarkannya nasi dan lauk bersama serpihan piring berserakan di lantai.“Maaf dek Abang bisa jelasin. A-abang cuma iseng, Dek,” ucapku gelagapan.“Kalian sudah pernah berhubungan bad ….”“Demi Allah belum Dek, Abang masih punya iman,” ucapku sembari memegang tangan kanan Ayu dengan kedua tangan.“Kemarin tas itu buat dia?”“Tas, tas yang mana?” Aku sedikit bingung kemudian Ayu meninggalkanku begitu saja dia terlihat seperti tengah mencari sesuatu. Setelah mendapatkannya dia segera memberikannya padaku. Itu adalah sebuah bon pembelian tas dan sebuah lingerie. Dua hari lalu aku membelikan Tas untuk Tiara, tapi tidak tahu kalau dia juga membeli sebuah lingerie, saat itu aku menerima telepon dari kantor pusat sehingga tak terlalu memperhatikannya, aku hanya mengiyakan tanpa tahu apa yang dia beli.“Cih, kukira itu hadiah untuk ulang tahunku hari ini, hahahah.” Tiba-tiba Ayu tertawa seraya memijat
Baca selengkapnya
Tolong Kurangi Rasa Sakit Ini!
Hari ini aku pulang lebih awal, aku berencana mengajak keluargaku liburan, kami akan menginap selama 2 hari di Bandung. Selama menikah mereka belum pernah liburan ke luar kota. Teringat janjiku dulu, kalau kita sudah punya mobil akan ku bawa dia jalan-jalan tiap weekend. Dia selalu ingin ke Bandung, sayangnya 18 tahun pernikahan, aku belum pernah mengabulkannya. Terobsesi ingin punya segalanya, membuatku lupa. Dulu Ayu kuajak ke Bandung saat kami belum menikah dan masih satu kerjaan, itu pun ramai-ramai, dengan teman kerja, mana mau dia, kuajak pergi berdua.~~Karena ingin cepat sampai rumah, aku mengambil jalan pintas, jalan ini memang sepi karena kanan kiri masih hamparan persawahan. Semoga saja usahaku kali ini berhasil membuat Ayu mau berbicara padaku, tak masalah kalau dia belum memaafkan, yang penting Ayu lebih banyak berbicara.~Aku mencari Ayu, dia terlihat berada di ruang salat, syukurkah aku merasa lega sekali, setidaknya dia baik-baik saja, sungguh aku takut dia menjadi
Baca selengkapnya
Aku Benci Pengkhianatan
Ayu semakin tergugu bahunya sampai naik turun.“Bisa-bisanya dia menghinaku di depan perempuan itu. Aku yang melahirkan anak-anaknya, Di.”“Dia berubah Di, dia berubah semenjak jabatannya naik. Aku sudah tak mengenalnya lagi. Apakah menjadi tua adalah suatu kesalahan?"“Enggak Mbak, kita enggak bisa mengelak. Masa itu pasti akan datang pada setiap makhluk yang bernyawa,” ucap Dian mencoba menenangkannya.“Kamu tahu Di, dari dulu Aku berusaha menjadi anak yang baik tapi orang tuaku cuma sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Mereka hanya peduli keluarga baru mereka, Aku dibuang. Aku dari kecil tinggal sama Nenek, tapi Tuhan lagi-lagi menghancurkan duniaku. Dia begitu cepat mengambil Nenek dariku."“Di saat aku hancur, dia datang. Memberikan rasa aman hingga aku mau merima lamarannya. Aku selalu berusaha menjadi istri yang baik tak banyak menuntutinya, tapi tetap saja akhirnya dibuang juga. Aku ini hanya manusia golongan sampah yang hanya pantas untuk dibuang.""Aku hanya manusia bia
Baca selengkapnya
Kejutan
“Dek, boleh Abang tanya sesuatu?” Setelah selesai menunaikan kewajibanku, ternyata aku tak bisa tidur. Begitu pun Ayu. Jujur saja aku masih penasaran kenapa Ayu tak mau memberitahu kehamilannya.“Hemm,” sahutnya.Cuek seperti biasa.“Perut Adek kok maaf ya, kayaknya agak buncit.”Ayu terdiam sejenak, kemudian membalikkan badannya.“Abang mau tahu?” tanyanya“Aku hamil Bang udah 3 bulan.”Akhirnya mengaku juga kau Dek.“Kenapa Adek baru bilang?” tanyaku.“Abang kan punya Tiara. Aku takut kehamilanku kali ini, enggak Abang harapkan.”“Dek, kita pernah mati-matian berjuang agar bisa hamil Ilham. Puncaknya Adek masih inget, Adek sampai mendatangi setiap orang yang mau haji atau umroh untuk minta di doain sama mereka. Supaya, Adek bisa punya anak, padahal Adek ga kenal mereka.” Kutangkupkan ke dua telapak tanganku di wajah Ayu yang tertunduk, agar dia bisa melihat wajahku.“Maaf, Bang,” lirihnya.“Ga usah minta maaf. Abang yang salah. Oh ya, urusan Tiara, sudah Abang selesaikan. Dia mili
Baca selengkapnya
Kembalinya Tiara
“Dek, boleh Abang tanya sesuatu?”Ayu tak menjawab hanya menatap wajahku.“Kenapa Adek lebih milih diemin Abang? padahal bisa aja marah?”“Adek takut mulut Adek nyakitin hati Abang.”“Adek masih aja mikirin hal itu, padahal Abang udah nyakitin banget.”“Apa ada jaminan kalau Adek marah, Abang bakal ninggalin perempuan itu?”Aku tersenyum kecut ke arahnya, perkataan Ayu memang benar adanya.“Justru diamnya Adek yang bikin Abang sadar. Apa Adek pernah berpikir buat ninggalin Abang?”“Enggak pernah.” “Kenapa?”“Aku hanya berpikir setiap orang pernah salah dan semoga ke depannya Abang enggak akan pernah mengulanginya lagi.”“Makasih ya, Adek udah mau kasih kesempatan buat Abang.” Ucapku.“Adek cuma mencoba berdamai dengan diri sendiri, enggak semua hal bisa berjalan semau kita.”“Bener, Dek.”Aku mendekatkan kepala ke perut ayu, perutnya tampak sedikit membuncit terlihat begitu menggemaskan bagiku. Bagaimana tidak, ada benihku di dalamnya yang sebentar lagi akan jadi makhluk hidup yang b
Baca selengkapnya
Percayalah Padaku
“Dek, percaya sama Abang, itu bukan anak Abang.”Lagi-lagi ayu hanya diam.“Kau mau berkilah Bang, ini foto-fotomu lihat!” tunjuk Tiara ke ponselnya, di sana ada fotoku bertelanjang dada.‘Sial! Dari mana dia dapat foto itu?’Ayu ikut melihatnya bersamaku, saat layar di ponsel Tiara menunjukkan aku yang tengah terlelap dengan bertelanjang dada sedang dipeluk Tiara, bisa kulihat mata Ayu mulai berembun. Lantas dia memalingkan wajah, namun tetap tak ada satu kata pun yang terucap.“Mbak kamu masih mau percaya sama suamimu hah? Di mana harga dirimu Mbak? Kau bela mati-matian laki-laki yang sudah tidur dengan wanita lain?” ucap Tiara berapi-api.“Aku lebih percaya suamiku,” ucap ayu.Seketika duniaku berasa berhenti.“Gila kau Mbak, apa aku harus melakukannya di depanmu baru kamu percaya?”“Atas nama Tuhan suamiku bersumpah tidak pernah tidur denganmu!” Ayu setengah berteriak di hadapan Tiara ku lihat bibirnya bergetar.“Mbak percaya hanya karena dia bersumpah atas nama Tuhan hahaha. Dia
Baca selengkapnya
Kejujuran
Sambil menggenggam tangan Ayu. Entah kenapa rasanya berat sekali untuk mengatakannya, tetapi ada sedikit lega saat aku berani jujur mengatakan yang sebenarnya meskipun aku tahu itu akan sangat menyakiti hatinya. Ayu memalingkan wajahnya, kali ini dia enggan menatapku lagi. Apa sekarang kamu merasa jijik padaku, Dek? “Abang tahu, meskipun fakta di depanku membenarkan kalau anak di kandungan Tiara itu....” Ayu mendongakkan wajahnya ke atas, dia berusaha menahan agar air matanya tak tumpah ruah. “Astaghfirrullahaladzim.” Ayu memejamkan matanya, hingga berkali-kali melafalkan istigfar. Sungguh itu membuat hati ini bagai tersayat mendengarkan kalimat suci berulang-ulang keluar dari mulut Ayu. “Abang masih ingat Abang yang memaksaku percaya dengan bersaksi atas nama Tuhan? Aku percaya Bang, tapi kenapa hari ini Abang jelasin lagi sesuatu yang enggak ingin aku denger?” Lidahku kelu, rasanya tidak bisa di gerakkan saat lagi-lagi Ayu mengungkit sumpahku. “Aku permisi Bang, kasih aku wakt
Baca selengkapnya
Anak Siapa?
PoV Tiara “Ah, kenapa dari tadi perutku mual?” Kring, kring, kring! Ya ampun berisik amat sih! Mau tak mau aku harus keluar dari kamar mandi, meraih gawai di atas meja riasku, kutatap layar ponselku yang menunjukkan pukul 07:00 10 September 2020. Sontak saja membuatku melotot tidak percaya, melihat tanggal yang ditampilkan layar ponselku Sejak mengundurkan diri aku tidak memperhatikan tanggal dan hari, hingga baru menyadari kalau aku sudah telat datang bulan selama seminggu. Jangan-jangan mual-mualku barusan karena hamil? Untuk memastikannya kembali kubuka aplikasi ojek secara daring. Selain itu aku juga meminta tolong abang ojek itu membelikanku test pack. Pokoknya aku tidak mau sampai ketahuan orang-orang sini kalau aku hamil. Nyaliku terlalu ciut untuk menunjukkan kehamilanku pada semua orang. Beruntungnya Abang tukang ojek itu bersedia membelikannya. Tentunya dengan alasan kalau perutku sakit tidak bisa berjalan akhirnya. Meski begitu aku cukup tahu diri. Aku tak lupa mem
Baca selengkapnya
Wanita Macam Apa Dia?
Aku mencoba meneleponnya sialnya nomornya tidak aktif. Mungkin dia sudah ganti kartu, tapi sepertinya aku pernah menyimpan nomor istrinya. Kukirimkan beberapa foto mesraku dengan Mas Andi, pasti dia akan kepanasan.Ternyata nomornya aktif bahkan pesan dariku sudah centang biru.“Hallo Mbak, masih ingat aku? Aku Tiara Mbak, calon madumu?”Dengan angkuh aku mengawali pembicaraan di telepon. Sialnya dia tidak menjawab apa pun.“Mbak sudah lihat kan foto-foto yang aku kirim kan, asal Mbak tahu aku tengah mengandung anaknya Mas Andi.”“Suamiku tidak pernah tidur denganmu,” balas Istri Mas Andi di ujung telepon“Hahaha dari mana Mbak tahu, apa mbak mengikuti Mas Andi ke mana saja?” Naif sekali wanita ini.“Mana buktinya kalau di perutmu itu anak dari suamiku?” tanya Ayu.Pertanyaannya membuatku tersentak apakah bukti ini tak cukup. Di saat seperti ini tiba-tiba teringat saat aku memapah Pak Andi ke hotel saat vertigonya kambuh. Kenapa aku tidak memanfaatkannya.Aku akan mengambil rekaman CC
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status