Daniel adalah seorang pekerja serabutan. Tumbuh besar di sebuah panti yang sedang diambang kehancuran, membuat Daniel merasa bertanggung jawab untuk menolong panti. Suatu hari, seorang utusan datang dan memberitahu bahwa dirinya adalah seorang anak. konglomerat yang dirahasiakan.
View MoreSeorang pria membawa dua buah galon air di atas pundaknya. Cuaca sangat panas di kota London, Inggris. Membuat pria bernama Daniel itu hanya memakai kaos tanpa lengan dan celana pendek. Wajahnya yang tampan tertutup dengan terik matahari dan membuatnya sedikit berwarna coklat.
Mata berwarna biru dengan hidung mancung dan bulu-bulu halus yang tumbuh berantakan di sekitar dagu dan pipinya membuat Daniel menjadi pusat perhatian para wanita muda yang ia lewati. Lengannya yang berotot menjadi daya tarik Daniel yang sedang mengangkut dua galon di pundaknya. Memakai topi yang ia putar ke belakang, membuat penampilan Daniel tampak keren meski hanya seorang kurir minuman. Peluh membasahi wajahnya. Daniel berhenti di depan sebuah kamar apartemen yang memesan layanannya. "Permisi, air!" teriak Daniel mengetuk pintu kamar apartemen itu. Seorang wanita membuka pintu apartemen itu dan tersenyum lebar pada Daniel. "Apa kau Daniel? Kurir air itu?" Tanya wanita muda yang memakai dres mini memamerkan kaki jenjangnya. "Apa ini kamar Nona Wilona?" "Ya, itu benar. Namaku, Wilona." "Anda memesan dua galon air bukan? Aku akan menaruhnya di sini," ucap Daniel hendak menaruh di depan pintu. "Tunggu, kau bisa menaruhnya di dalam dan memasangkannya 'kan? Aku tidak kuat melakukannya seorang diri," ucap wanita itu dengan nada genitnya. Daniel sedikit ragu, namun ia mengangguk detik kemudian. Daniel masuk dengan membawa dua galon itu lalu memasangnya. Wanita itu tersenyum licik dan mengunci pintu apartemennya. "Total semuanya sepuluh dollar, ditambah biaya pemasangan, jadi lima belas dollar," ucap Daniel meminta bayarannya. Tapi wanita itu tidak segera memberikannya uang, melainkan pergi ke dapur dan membawakan segelas minuman dingin. "Kau pasti haus, apa kau mau minum segelas soda dingin?" tawar wanita itu dengan senyuman lebarnya. Daniel melirik pada minuman soda dingin itu, lalu menatap pintu kamar yang terkunci. Jelas. Ini jebakan, dan ini bukanlah yang pertama kali bagi Daniel dijebak seperti ini. Mereka bukan ingin memeras Daniel, hanya ingin merasakan kesenangan yang pastinya sangat menggoda. "Aku tidak haus, kau bisa membayarnya saja," ucap Daniel menatap kesal. "Kenapa? Apa kau pikir aku menaruh sesuatu di dalamnya? Ini hanya minuman soda dingin. Tak ada yang lain," ucap wanita itu masih saja menggoda Daniel dengan sengaja menurunkan tali gaunnya sebelah. "Apa setelah meminumnya, kau akan membayar?" "Kau tidak asyik, sayang. Kenapa kau tidak tinggal berlama-lama di sini?" "Aku ada pesanan lain, jika kau tidak bisa membayarnya sekarang aku akan memasukkannya dalam tagihanmu," ucap Daniel dan bergegas pergi menuju pintu lalu membuka kunci pintu. "Baiklah, aku akan membayarnya sekarang. Kenapa kau tidak mau menerima minuman dari pelanggan? Apa kau pikir aku akan berbuat sesuatu?" Daniel berbalik dan menatap heran pada wanita itu yang tersenyum licik. Ya, dia menyimpan uangnya di dalam pakaiannya. Renda gaunnya begitu rendah hingga memperlihatkan kulit mulus dadanya. Tali yang mengkerut dibawa dada, membuat uang yang disimpannya tersangkut di sana. "Kau bisa mengambilnya sendiri bukan? Aku akan memberikan kau lima puluh dollar, tak perlu kembalian. Sisanya, tips untukmu," ucap wanita itu menantang. Daniel menahan kekesalannya, ia pun berjalan dengan cepat. Semakin dekat jaraknya, membuat wanita itu semakin tak bisa menahan gejolak yang sudah membakar ubun-ubunnya. Dengan sengaja ia membusungkan dadanya, dan semakin jelas memperlihatkan apa yang ada dibalik gaunnya itu.Seorang suster masuk ke dalam ruang rawat Daniel dan memberitahu tentang hasil pemeriksaan yang sudah selesai. Daniel mengikuti langkah suster itu untuk menemui sang dokter. Di ruangan dokter ada Jonathan yang sudah datang sejak tadi.Daniel pun duduk di samping Jonathan untuk mendengarkan penjelasan dokter.“Baik ini adalah hasil dari pemeriksaan kesehatan keseluruhannya, untuk tes MRI otak syukurnya semua terlihat baik dan tidak ada gangguan apa pun. Kondisi dari tes kesehatan jantung, ginjal dan hati serta paru-paru juga bagus. Daniel tidak merokok ya?” Tanya dokter.“Ya, Aku tidak punya uang untuk dibakar,” ucap Daniel dan membuat sang dokter tersenyum.“Itu bagus, meski pun nanti ada uang yang bisa dibakar sebaiknya menghindari rokok. Karena itu sangat berbahaya untuk kesehatan di masa yang akan datang. Hanya saja Daniel ini mengalami tekanan darah yang rendah. Gula dalam darahnya pun di bawah angka aman meski pun tidak parah masih bisa diobati dengan obat dan makanan yang bergiz
Jonathan terkejut mendengar ucapan Daniel. Ia sudah mengira Daniel akan mencarinya di saat sudah terdesak. Tapi ia tak berpikir akan secepat ini.“Apa … kau serius?”“Kau anggap aku sedang bercanda?”“Tidak, bukan begitu. Aku hanya tidak ingin jika suatu hari nanti kau mengurungkan kembali ucapanmu dan berpikir untuk berhenti.”“Aku tidak bisa berhenti, sekali pun aku mau. Aku sudah tidak punya jalan untuk kembali. Jadi, apa yang kau ucapkan semuanya benar?” Tanya Daniel.Jonathan mengambil sebuah berkas dari dalam tasnya dan memberikannya pada Daniel.“Aku sudah memeriksa semuanya, kapan kau bertemu dengan Ibu panti asuhanmu bahkan foto pertama kau ditemukan. Sama persis dengan foto yang ditinggalkan mendiang ibu kandungmu. Meksi pun begitu, kami harus membuktikan dengan satu kali tes DNA,” ucap Jonathan dan membuat Daniel terkejut.“Jadi, maksudmu kalau aku menjalani tes DNA itu, dan ternyata tidak cocok. Kau akan membuangku begitu saja? Wah apaan ini, kau pikir aku mudah dipermain
Daniel bekerja di sebuah gedung yang sedang di bangun. Ia beruntung karena mendapatkan pekerjaan sebagai buruh tukang bangunan meski dibayar harian. Sepanjang hari Daniel bekerja untuk bisa menghasilkan uang yang tidak seberapa itu. Di saat jam istirahat, Daniel yang tidak memiliki uang hanya meminum air putih yang disediakan di sana. Sementara yang lain memakan bekal mereka masing-masing. Tiba-tiba seseorang datang menghampiri Daniel dan memberikan sepotong roti. "Makanlah, kau bisa sakit jika hanya minum air putih saja," ucap pria yang sudah berumur setengah abad itu. "Tidak usah, terimakasih," tolak Daniel merasa tidak enak. Pria itu menarik tangan Daniel dan menaruh rotinya di dalam tangan Daniel. "Jangan menolak, jika kau sakit pekerjaan yang lain semakin berat dan selesai lebih lama. Aku tahu mereka sangat pelit hingga tak memberikan makan siang dan hanya air minum saja. Tapi, jika kita protes upah kita akan dipotong dengan dalih sebagai uang makan. Aku sudah menjadi buruh
Kini mereka semua berada di rumah Rachel. Orang tua Rachel menyambut semuanya dengan baik. Meski pun wajah ayah Rachel tampak tidak suka. Tapi mereka tidak bisa menolak kedatangan mereka saat Rachel memohon. Maria sedang merawat Bella di kamar Rachel. Tiga anak perempuan lainnya, Luna, Rose, dan Kayla tidur di kamar Rachel. Sementara, Sammy, Bryan, Adam, Lucky, Hans, Petter dan Daniel tidur di kamar ketiga yang tidak terpakai. Mereka sudah tertidur lelap Karena kelelahan. Daniel yang tidak bisa tidur keluar dari kamar dan mencoba mencari udara segar. Tak sengaja ia mendengar suara Rachel yang sedang berbincang di kamar orang tuanya. "Sampai kapan mereka akan tinggal di sini? Rachel ibu dan ayah menerima mereka karena kasihan. Terlebih anak yang paling kecil sedang sakit, Tapi, kita tidak bisa menampung mereka selamanya. Apa yang akan orang-orang katakan kalau mereka mengetahui hal ini?" ucap Ibu yang lebih mencemaskan apa yang dikatakan orang lain meski pun kasihan dan iba. "Aya
Daniel merenung tentang semua yang terjadi padanya hari ini. Ia merasa hidupnya mulai berada di titik paling rendah. Daniel teringat bagaimana para preman dan anak buah Brams datang untuk merobohkan rumah panti. Rumah tempatnya bertumbuh besar, rumah yang mempertemukan dirinya yang masih berusia sepuluh tahun dengan Maria. Banyak kenangan yang terjadi di panti itu, Maria yang begitu lembut dan penuh kasih sayang menjadikannya anak yang tumbuh dengan baik. Meski tak bisa memberikan yang terbaik, tapi Daniel sangat bersyukur bisa bertemu dengan Maria. Daniel mengepalkan tangannya, matanya memerah menahan emosi. Ia mencoba untuk bersabar dan menatap adik-adiknya yang sangat kelaparan dan menyantap roti yang ia belikan dengan lahap. Jika bukan untuk melindungi adik-adiknya, mungkin Daniel akan membalas para preman itu dan tak perduli jika harus berakhir di penjara. Daniel yang sangat emosi itu memejamkan matanya. Meredupkan emosi dan kemarahan yang membuatnya tak bisa berpikir untuk
"Lepaskan tanganmu dariku! Aku akan beri kalian waktu sepuluh menit untuk membawa barang berharga kalian! Meski pun aku yakin kalau di sana tak ada barang berharga," ucap Brams. Daniel melotot dengan kesal. Ia sangat marah dan ingin sekali meninju Brams. Tapi, ia tak punya pilihan dan melepaskan tangannya. "Ayo masuk dan ajak anak-anak keluar dari sini," ucap Maria menarik tangan Daniel untuk masuk ke dalam. "Tapi Bu, kita tidak bisa diam saja seperti ini. Aku akan pergi ke kantor pemerintah dan meminta mereka membuktikan kalau tanah ini milik kita!" tolak Daniel hendak pergi. Tapi Maria menahan tangannya dan membuat Daniel terhenti. "Daniel, Ibu mohon. Selamatkan adik-adikmu, kita tidak bisa membiarkan mereka ketakutan dan trauma karena masalah ini. Ini sudah setahun lebih, sepertinya merekalah yang akan menang," ucap Maria pasrah serta menatap marah pada Brams yang sedang merokok. Daniel menatap ke arah jendela, di sana anak-anak berkumpul dan mengintip keluar. Daniel tak bisa
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments