Apa Bedanya Him Dan His

Benjamin L. Maghani, salah satu duda terpanas yang ada di muka bumi ini. Semua orang jatuh cinta padanya, tergila-gila bahkan berhalusinasi untuk menjadi istrinya. Salah satunya mungkin juga Adora, tidak, tolong dikoreksi kembali, meski Adora menggilai Benjamin bukan berarti dia adalah salah satu dari sekian banyak orang yang ingin memiliki Benjamin sebagai suaminya. Adora hanya mengejar tubuh laki-laki itu. Tidak lebih. "Jadi, Tuan Benjamin L. Maghani, tunggu apalagi? Lakukan sekarang atau tidak sama sekali."

Amelia adalah malaikat tanpa sayap untuk dua orang terkasihnya. Suami, juga putri kecilnya. Meski Raya, bukan terlahir dari rahimnya sendiri, kasih sayang seorang ibu justru teramat berlimpah untuknya. Rumah tangganya indah, hubungan mereka indah, terbalut dalam kehidupan yang mewah. Semua tampak sempurna. Sampai pada suatu titik, ada sesuatu yang tak Amel sadari. Dua orang itu kian dekat, namun bukan lagi dekatnya seorang ayah pada putrinya, pun sebaliknya.

Hubunganku, yang tidak direstui oleh Ibu dari suamiku. Ternyata, malah berdampak buruk, terhadap kehidupan rumah tanggaku. Aku, selalu dihina dan diremehkan oleh Ibu mertuaku. Bahkan, kata-kata pedas pun selalu keluar dari mulutnya. Ibu selalu membicarakan kejelekanku, kepada setiap orang. Bahkan, terkadang ia selalu melebih-lebihkannya. Sehingga, orang-orang selalu menilaiku, menantu tidak tahu diri. Selain Ibu, ada juga tetangga yang mulutnya selalu nyinyir, terhadapku. Dia selalu mencari celah buat menghinaku. Tetapi, semua penghinaan yang aku terima, baik dari Ibu mertua atau dari si tetangga. Berangsur menghilang, seiring berjalannya waktu. Karena, kini mereka tahu, kalau aku ini siapa, tanpa harus menunjukan siapa aku. Mau tau tentang kisahku ini, ayo cus baca! Jangan lupa subscribe, kasih komentar serta love di setiap babnya. Terima kasih.

Amanda bertemu dengan Steve di sebuah pesta ulang tahun mantan temannya. Sebuah kesalahan baginya karena membiarkan kesadarannya hilang hingga tanpa sadar telah mencium sembarang pria. Sayangnya, Steve bukan sembarang pria. Dia pewaris sebuah perusahaan besar dengan aset kekayaan berlimpah. Dalam semalam, statusnya berubah dari pria yang hampir menikah menjadi pria brengsek yang berselingkuh. Dan itu semua hanya karena seorang wanita asing yang sialannya menarik. Tentu saja, pria itu tidak akan membiarkan siapapun yang mengganggunya bebas begitu saja. Itu pasti.

In a world of betrayal and cruelty, Allison is cast adrift from the cold embrace of her family, her fate destined for the merciless hands of the Mafia. As a slave in the household of the ruthless Ndrangheta clan, Allison is at the mercy of Ramiro, a heartless Mafia boss who sees her as nothing more than a plaything for his insatiable desires. Amidst the suffocating brutality, a shocking revelation awaits. The fickle hand of Cupid strikes, binding the hearts of Allison and Ramiro in an unlikely romance, their passions colliding in a tempestuous embrace.As the embers of their forbidden love burn white-hot, will Allison be able to break free from the chains of enslavement that bind her to the Ndrangheta? Or will the allure of forbidden love entice her to stay, as the dark shadows of danger draw ever closer?

Caca pernah dikunjungi seorang sahabat yang tengah bertengkar dengan suaminya. Amara namanya, terakhir ia bermalam saat hamil besar, dan ternyata Caca memergoki suaminya berhubungan intim. Selidik demi selidik, ternyata Amara sudah lama menjalin hubungan dengan suaminya Caca. Bagaimana cara Caca menguak semuanya?

Airin curiga dengan sikap sang suami yang selalu melarangnya ke rumah ibu mertua. Setelah ia cari tahu ternyata sang suami dan mertua menyimpan rahasia di sana. yah, di rumah itu ada perempuan bernama Nuri yang diam-diam telah dinikahi oleh suaminya dan ibu mertua juga ikut andil dalam pernikahan kedua anaknya. Airin merasa sangat sakit hati dan bertekad untuk membalas perlakuan suami dan mertuanya itu.

Kisah Amira yang selalu dibandingkan dengan saudara iparnya Rista oleh mertuanya, tak hanya mertua suaminya pun kerap meremehkan dirinya. Siapa sangka Amira yang terlihat susah itu, ternyata diam-diam menghanyutkan. Dia tak sesusah yang mertuanya kira, diam-diam wanita itu berhasil membungkam mulut-mulut yang sering menghina dan meremehkannya

“ Semua tidak akan ada yang baik - baik saja, setelah 24 jam..!! Kalau perlu jual ginjalku, aku rela melakukan apapun demi mendapatkan uang itu..”

" Strip " He commanded loathly. His voice cold as ice! Daciana's amber eyes stared at him in mortal terror. Terrified, scared and petrified. " I hate repeating myself female, undress yourself " he added icily. Daciana forced back the tears that threatened to fall. She has never seen a raw hatred for her in any wolf's eyes than she is seeing in Alpha Connor's eyes. Fear slid through her, her hand trembled as she undress herself. Her eyes sting with tears . He walked closer to her and ripped her top into pieces exposing her firm leaving her fully . Lust, desire and hatred filled his eyes. " Get on the bed, lie on your back, spread your legs wide and face up " Her legs warbled on the floor taking herself to the bed. No amount of tears will stop him from hurting her. Again, she did as instructed preparing her mind for what is to come. She heard riffles of clothes tearing and soon, she felt him between her legs. She stiffened at his touch! His touch were as cold as his eyes. His rub her legs as if looking for something. She could hear him growl, his big muscular body blanketed hers. His laboured breath burned her neck. Finally, he found the he was looking for and with no warning, he into her aggressively. For the first time in a long time, Alpha Connor half shift into his rouge. He allowed his beast take over completely. He is not promising not to hurt her. He excessively pinned her down, his rouge snarled, his thrusts into her became harder just the way his eyes morphed into different dark colours. She is his mate yet, his hatred for her is raw and deep. The Alpha king's tower was silent, only the painful screams of a female and the loud snarl of the Alpha was heard in the tower.