Filter By
Updating status
AllOngoingCompleted
Sort By
AllPopularRecommendationRatesUpdated
Om Duda!

Om Duda!

"Mommy!" seorang bocah laki-laki menghampiri Disya yang sedang duduk menikmati es krim bersama dengan ketiga sahabatnya di salah satu caffe. Disya tentu saja membelalakkan matanya, yang benar saja bocah laki-laki di depannya memanggil Disya dengan sebutan 'Mommy' padahal Disya masih duduk di bangku kuliah semester tujuh, dan lagipula Disya belum menikah, bagaimana mungkin dia sudah mempunyai anak? Kailash, nama bocah laki-laki itu. Rupanya dia salah mengira Disya Mommynya. Hingga akhirnya seorang lelaki menghampiri meja mereka. Disya sampai membelalakkan matanya, mulutnya menganga ketika melihat lelaki tampan itu. Devan, lelaki yang dipanggil 'Daddy' oleh Kai. Baru pertama kali bertemu saja, rasanya Disya langsung jatuh cinta. Memejamkan kedua matanya, sedikit membenarkan posisi duduknya, lalu menengadahkan kedua tangannya di depan dada. "Ya Tuhan... jodohkanlah hamba dengan Pak Devan, kalo Pak Devan masih ada istri, ambil saja istrinya!" "Astaga, Disya omogan kamu ih!" pekik ketiga sahabatnya berbarengan. Mereka tentu saja syok mendengar ucapan sembarangan yang diucapkan Disya beberapa detik yang lalu. "Sejak kapan kamu suka sama om-om hah?!" "Sejak hari ini!" Berbeda dengan Disya yang langsung terpikat, Devan malah melihat Disya dengan tatapan tidak suka. Namun, Disya akan tetap bertekad, dia harus mendapatkan hati Devan. Setelah menjadi detektif dadakan untuk mengamati Devan. Sebuah fakta yang berhasil membuat Disya merasa sangat senang. Devan hanya tinggal berdua dengan Kai, yang artinya Devan adalah seorang duda bukan? Benar! Tentunya itu adalah kesempatan besar untuk Disya mendapatkan hati Devan. Tidak perlu mengambil hati Kai—bocah itu sudah menyukai Disya sejak pertemuan pertamanya. Tugas Disya hanya mencari cara untuk mengambil hati Devan. Akankah Disya berhasil? "Otw jadi Mommy Kai." — Nadisya Queensa Fatyavia. "Ck! Gadis kecil!" — Devano Zayn Ganendra. ***
Romansa
9.870.6K viewsCompleted
Show Reviews (27)
Read
Add to library
Anaa
Hai temen-temen^^ Sebelumnya aku mau ngucapin makasih banyak buat yang selalu nunggu novel ini. Aku ngerasa bersalah udah bilang mau update tiap Kamis dan Sabtu, padahal kadang suka engga di tepatin, sorry ..., aku usahain update di hari itu, tpi kalau engga ya mngkin di up di hari berikutnya yaa ...
Michael Sanjaya
sumpah deh...baru x ini baca novel tentang keluarga dan perceraian tp ujung"nya ttp hrs berpisah jg. hahahaha.... uda gt kasian keluarga si cowok yg boleh di blg hancur, si cowok mo rujuk berujung ggal sedangkan adik tnpa pengetahuan kluarga atau si kakaknya hdupnya jg hancur. mantap, ceritanya unik
Read All Reviews
KUBURAN YANG TIDAK DIRINDUKAN

KUBURAN YANG TIDAK DIRINDUKAN

Triyuki Boyasithe
Tahun 1963, di desa Galogandang, tiga anak kecil berusia 12 tahun bersahabat. Kasim, Fikri, dan Khairul. Di antara mereka bertiga, Khairul merupakan anak toke beras dan paling kaya di kampung. Namun, orang tua Khairul Pak Anwar dan Buk Rosma melarang anaknya itu bergaul dengan orang miskin. Tanpa sepengetahuan orang tuanya, Khairul diam-diam tetap berteman dengan kedua anak tersebut. Suatu hari, Kasim dan Fikri belum makan seharian. Mereka minta makanan ke Khairul. Khairul mengatakan ibunya baru saja merebus ubi jalar. Mungkin dia bisa memberi mereka ubi rebus tersebut. Kasim dan Fikri sangat gembira. Mereka bertiga lalu pergi ke rumah Khairul ketika waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Khairul menyuruh teman-temannya itu menunggu di dekat kandang sapi, sementara dia pergi mengambilkan ubi tersebut. Ketika Khairul pergi, Pak Anwar ternyata sedang menuju ke kandang sapi dan memeriksa kandang tersebut. Hal rutin yang biasa dia lakukan setiap malam. Kasim dan Fikri langsung takut dan bergegas bersembunyi di belakang kandang. Sampai akhirnya Pak Anwar pergi. Saat Khairul kembali, dia berpapasan dengan Pak Anwar. Pak Anwar bertanya mau ke mana malam-malam, dan Khairul gugup sambil mengatakan kalau dia hendak membuang sampah. Pak Anwar pun curiga. Tanpa sepengetahuan Khairul, dia menguntit anaknya tersebut. Khairul yang merasa sudah aman, segera memanggil kedua sahabatnya. Mereka pun keluar dan semangat hendak memakan ubi. Saat itulah Pak anwar muncul lalu memarahi anak-anak tersebut. Pak anwar tidak segan-segan menurunkan tangan kasar ke Kasim dan Fikri. Sampai-sampai Fikri muntah darah dan Kasim merasakan tulangnya seperti mau patah setelah dibanting ke tanah oleh lelaki dewasa itu. Ketika kedua orang tua anak tersebut tahu apa yang menyebabkan anak mereka sakit, dendam dan kebencian pun menyeruak. Pak Abdul selaku ayah si Fikri dan Pak Uday sebagai ayah si Kasim mencari Pak Anwar untuk membuat perhitungan. Mereka menuntut keadilan untuk anak mereka. *** Cover dibuat menggunakan AI dari canva.com
Thriller
101.1K viewsCompleted
Read
Add to library
PREV
1
...
131415161718
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status