Family Patama Quotes Sa Kamag Anak

Lauren thought her life was perfect until a Valentine’s Day dinner turned into a nightmare. Accused of pushing her mother-in-law down the stairs, she quickly realizes it’s a setup. Sylas, her husband, and her own sister Taylor orchestrated the whole thing to trap her and end their marriage. With nowhere to go, Lauren runs straight to the one person she never expected: Enzo, her mysterious and ruthless neighbor, the Mafia King everyone fears. As she starts plotting revenge, she uncovers a shocking truth: Sylas is involved with a rival mafia family, and she’s been dragged into a war that could destroy everything she knows. But things get even more complicated when Enzo reveals he’s hunting for a set of rare paintings that hold the key to a hidden vault of untold wealth. Intrigued, Lauren agrees to help him, even though she knows it could drag her deeper into the mafia’s deadly world. As Lauren navigates this treacherous new reality, she must decide whether to use Enzo and the growing attraction between them to exact her revenge, or risk losing herself in the chaos. Will she expose the lies and take back control, or will she be consumed by the very world that betrayed her?

Nakulong sa elevator sa loob ng kalahating oras ang kababata ng asawa ko. Sa galit niya, ipinasok niya ako sa loob ng isang maleta at ikinulong ako sa loob. “Doble ang pagbabayaran mo sa lahat ng pagdurusang pinagdaanan ni Grace.” Napilitang mamaluktot ang katawan ko. Nahirapan akong huminga. Umiyak ako habang humihingi ng tawad, pero ang napala ko lang ay ang malamig na tugon ng asawa ko. “Pagdaraanan mo ang buong parusang ‘to. Kapag natutunan mo na ang leksyon mo, magtatanda ka na.” Pagkatapos ay kinandado niya ang maleta sa aparador. Sumigaw ako sa desperasyon at nagpumiglas para makawala. Tumagos ang dugo ko sa maleta at bumaha ang sahig. Makalipas ang limang araw, naawa siya sa akin at nagpasyang wakasan ang parusa. “Hayaan mong maging babala sa’yo ang parusang ‘to. Sa pagkakataong ito, pakakawalan na kita.” Hindi niya alam na inaagnas na ang katawan ko sa loob ng maleta.

I’d been dead a month before my family even noticed. It wasn’t concern that brought them to that realization. It was my silence after the so-called “dinner” with Adam Rossi, the infamous mafia boss. My father scoffed like always,“She probably shacked up with that bastard. Too busy spreading her legs to pick up the damn phone.” My sister texted me a photo of them smiling under the Christmas tree, ornaments twinkling like nothing was wrong. Bitch, she wrote. You better talk Mr. Rossi into working with Dad, or you might as well be dead already. And my mother—once the softer one—was now colder than the frost on their windows. “I told you, we should’ve sent Gia to charm Mr. Rossi. Serena always screws things up.” They didn’t think I would die. Not until they found my body—broken, rotten, and forgotten—in Adam Rossi’s basement.

Bu Vamela tiba-tiba memutuskan pertunangan anaknya, Bara dengan Jingga. Alasannya sepele, hanya karena Jingga cuma seorang guru SD. Menurut Vamela, Jingga tak cocok bersanding dengan putranya---Bara. Padahal Jingga rela menunggu Bara menyelesaikan kuliahnya hingga S2. Namun, setelah itu hanya kepahitan yang ia terima. Mampukah Jingga melangkah tegap setelah terjatuh dalam kehancuran cintanya? Akankah dia melabuhkan hati pada seorang duda beranak satu yang begitu dingin dan kaku. Banyu namanya. Dia cuek dan terkesan tak tertarik dengan Jingga. Namun, Bu Fera---Ibu kandung Banyu memaksa mereka untuk dekat dengan alasan ada Aluna---gadis berusia enam tahun yang membutuhkan sosok Ibu seperti Jingga.

Pendant trois ans, j’ai attendu de devenir la Luna parfaite pour ma meute et de donner un héritier à l’Alpha. Trois ans de mensonges m’ont transformée en une intruse dans l’amour de quelqu’un d’autre. Trois ans pour souffrir de la mort de mon bébé et chercher vengeance contre l’homme qui a défiguré mon visage et détruit mon utérus. Être capturée par ma propre meute et mourir, ou m’échapper et survivre : c’étaient mes deux seules options. J’ai choisi de me cacher et de vivre. Le Roi Lycan, Alain Turpin était le souverain le plus sanguinaire et impitoyable qui dirigeait les loups-garous d’une main de fer. Je suis devenue sa domestique personnelle, la position la plus dangereuse, où je pouvais perdre la vie à tout moment pour la moindre erreur. Mais personne de mon passé ne me chercherait jamais ici. « Toujours soumise. Ne parle pas, n’écoute pas, ne vois rien, ne dérange pas le Lycan, ou tu mourras. » Des règles simples à suivre. Je pensais bien m’en sortir jusqu’au jour où le Roi m’a fait une offre que je ne pouvais pas refuser. « Tu veux que je sauve ces gens ? Alors rends-toi à moi ce soir. Sois la mienne. Je te désire, et je sais que tu ressens la même chose. Juste une fois, Valérie... Une seule fois. » Mais ce n’était pas qu’une fois. Et la passion s’est transformée en amour. Cet homme froid et indomptable a aussi conquis mon cœur. Cependant, quand le passé revient me hanter et que la vérité sur ma naissance est révélée, je dois faire un choix une fois de plus : fuir le Roi Lycan ou attendre sa clémence. « Je suis désolée, mais cette fois, je ne perdrai pas mes petits à nouveau. Pas même pour toi, Alain. » Je m’appelle Valérie Von Calvet, et ceci est mon histoire d’amour compliquée avec le Roi Lycan.

Kekasih gelap suamiku kembali ke negara ini bersama putranya. Demi kekasih gelapnya, putraku meninggal di depan pintu bar. Sambil menangis histeris, aku memeluk tubuh putraku dan berlari masuk ke bar, melihat mereka berciuman di tengah sorakan. Aku marah dan membalikkan meja, lalu menyiram seember air pel di lantai ke atas kepala mereka. Saat melihat jasad putranya, suamiku langsung mengusirku dengan dua kata. "Kita cerai!" Cerai? Tidak semudah itu. Aku ingin kalian berlutut dan membayar kesalahan kalian. Aku ingin kalian menyusul anakku ke alam baka.

"Ibu pun dengan sabar telah merawatku, dari aku kecil hingga saat ini. Meski aku bukan anak kandungmu, tapi kasih sayangmu benar-benar tulus," balasnya seraya mengusap-usap pundaku. "Aku menyayangimu, Bu." Semakin ia bicara, semakin keras aku menangis. Andai dia tahu apa saja yang pernah kulakukan padanya, apakah ia masih akan tetap menyayangiku?

Fay Willmer, dua puluh satu tahun, tidak menyukai anak-anak. Namun dia terpaksa menjadi ibu angkat sepasang anak kembar milik sahabatnya yang baru saja meninggal. Tanpa dia ketahui ternyata ayah anak-anak itu adalah Cade Goldwin, lelaki terkaya sekaligus paling berkuasa di kota Axton. Atas desakan anak-anak itu, Mike dan Mika, Fay akhirnya tinggal sebagai pengasuh di kediaman Cade. Misi si kembar pun dimulai. Dengan menjadikan nenek mereka sebagai sekutu, Mike dan Mika bermaksud menyatukan dua orang yang selalu tidak akur itu dan menyingkirkan penghalang di sekitar mereka.

Isabella got accused of infidelity on her third year anniversary with her husband, Andrew who divorced her before she could even explain herself or defend her innocence. She leaves town after finding out she's pregnant due to fear of her children being forcefully taken from her. When she returns years later, she's stunned to find that Andrew is getting married to her step-sister, Victoria. Suddenly Tristian, Andrew's uncle, seems to be interested in her and wants to help her. Isabella is suspicious of his intentions but she accepts his help anyway needing the means to raise her children. Over time the truth comes out and Andrew realizes that he was wrong and wants his ex-wife back but isn't it too late for a reunion? Will the partnership between Tristian and Isabella turn into something real and true?

Lily James menjalin hubungan rahasia dengan Jack Greenwood selama setahun. Sayangnya, Jack mengkhianati Lily dengan menikahi wanita lain karena urusan bisnis. Tanpa memberitahukan kehamilannya saat merasa dikhianati, Lily merahasiakan kehamilannya dan membawa pergi bayinya yang belum lahir, meninggalkan Jack--memutuskan hidup jauh darinya. Lima tahun kemudian, takdir mempertemukan mereka. Jack terkejut saat melihat Lily bersama seorang anak laki-laki yang tampan. "Lily, apa ia anakmu?" "Ya! Ia anakku." Anak kita! Lily berkata dalam hati.