Filter By
Updating status
AllOngoingCompleted
Sort By
AllPopularRecommendationRatesUpdated
Badai Telah Reda, Kau Pun Tiada

Badai Telah Reda, Kau Pun Tiada

Ketika Susan terluka parah akibat ledakan kompor gas, hanya putranya yang berusia lima tahun yang berada di sisinya. Rohnya berdiri di samping Julian, melihatnya menangis sambil menelepon dan memohon agar Ginos bisa pulang untuk menyelamatkan ibunya. Namun, Ginos hanya memarahi dan menyuruhnya untuk jangan belajar berbohong seperti ibunya, lalu menutup telepon. Julian menyeka air matanya dan akhirnya memanggil ambulans, tetapi ambulans malah direnggut oleh Ginos. "Ayah, Ibu berdarah banyak dan sekarat. Bisakah Ayah tidak merebut ambulans?" "Dasar penipu, jangan ribut! Minggir, Wenny akan melahirkan, dia lebih butuh ambulans daripada Susan!" Ginos mendorong Julian yang menangis sedih, lalu pergi membawa Wenny ke dalam ambulans tanpa menoleh. "Ayah... Ayah! Tolong Ibu!" Julian menangis dan mengejar ambulans, tanpa memperhatikan truk yang melaju kencang. Susan meneriakkan nama putranya sekuat tenaga dan mencoba mendorongnya. Namun, dia tak bisa berbuat apa-apa selain menyaksikan Julian terjepit di bawah roda truk. Lautan darah. Susan hampir gila! Beberapa tahun ini, Ginos berulang kali meninggalkan mereka demi Wenny dan putrinya. Susan bertengkar dengannya, tetapi Ginos bilang dia hanya membalas budi ayah Wenny karena telah menyelamatkannya. Dia mengira Ginos memang nggak bisa bedain mana yang pantas dan nggak. Siapa sangka, Ginos bahkan tidak peduli dengan nyawa mereka! Dialah yang membunuh Julian... Susan mengembuskan napas terakhirnya dengan rasa sakit yang menyayat hati. Kalau ada kehidupan selanjutnya, Susan tidak ingin berhubungan dengan Ginos!
Short Story · Reinkarnasi
13.1K viewsCompleted
Read
Add to library
Dia, Yang Mudah Dihibur

Dia, Yang Mudah Dihibur

Pada hari Idul Adha, aku menyiapkan satu meja penuh hidangan kesukaan Brian. Namun lagi-lagi, dia tidak datang. Aku terdiam sejenak, lalu dengan cekatan membuka postingan instagram, orang yang cinta sejati Brian. [Harus diberi pujian! Aku baru bilang lampu rusak, dia langsung meninggalkan pacarnya demi datang ke sini.] [Tolong pertahankan sifat yang lebih mementingkan teman daripada pacar.] Fotonya memperlihatkan Brian yang sedang berdiri di atas bangku, mendongak untuk mengganti lampu. Dia menopang kaki Brian dengan kedua tangan, wajahnya tanpa sengaja menyapu bagian paling sensitifnya. Brian tidak menghindar, malah menyunggingkan senyuman samar. Pemandangan itu begitu menusuk mata, tapi aku tidak lagi menangis ataupun marah. Aku hanya dengan tenang memberi tanda suka, lalu mengajukan putus dengannya. Brian tidak percaya sama sekali. “Paling hanya mengambek saja, cuekin saja beberapa hari. Nanti aku hanya perlu ulurin tangan saja, dia pasti bakal luluh lagi.” Namun, Brian tidak tahu, aku bisa begitu mudah luluh dulunya, karena aku mencintainya. Mulai sekarang, dia tidak akan pernah bisa membujukku lagi.
Short Story · Romansa
7.0K viewsCompleted
Read
Add to library
Hari Bahagianya, Hari Kematian Aku

Hari Bahagianya, Hari Kematian Aku

Pada hari pernikahanku, orang tuaku tiba-tiba datang ke rumahku bersama tunanganku, lalu berkata bahwa pengantin wanita hari ini akan diganti. "Kakakmu mengidap penyakit mematikan. Satu-satunya keinginannya adalah menikah dengan James." "Kamu adalah adik kandungnya. Bersikaplah lapang dada dan bantulah kakakmu." Tunanganku juga menyahut, "Tenang saja, ini hanya sekadar menggelar pernikahan. Setelah dia meninggal, kita masih bisa menikah secara resmi." Aku menolak dan orang tuaku langsung mengikatku. "Setelah pernikahan selesai, kami akan melepaskanmu." Namun, tidak lama setelah mereka pergi, aku dibunuh dengan kejam oleh seorang penjahat yang menerobos masuk ke dalam rumah. Ketika akhirnya mereka teringat padaku, yang mereka temukan hanyalah jasadku yang telah membusuk.
Short Story · Romansa
3.9K viewsCompleted
Read
Add to library
Bayiku dibunuh Pelakor, Suamiku Tak Peduli

Bayiku dibunuh Pelakor, Suamiku Tak Peduli

Setelah didorong oleh cinta pertama suamiku dari tangga, aku mengalami keguguran anak kedua dan akhirnya mati di sudut tangga rumah sakit pribadi milik Grup Dariawan. Menjelang ajal, putraku yang berusia enam tahun menangis sambil memohon pada ayahnya untuk menyelamatkanku. Untuk pertama kalinya, Ridwan hanya mencibir. "Sekarang ibumu pintar ya, pakai anak untuk berlagak pura-pura menyedihkan demi menipuku." Setelah itu, dia malah menepis tangan anakku dan pergi tanpa belas kasihan sedikit pun. Kedua kalinya, anakku mengatakan aku terus mengeluarkan banyak darah. Ridwan hanya berkata dengan jengkel, "Jangan berlebihan, cuma keguguran saja, bukan masalah besar. Dia itu memang paling manja!" Ridwan bahkan mengusir anakku, lalu memerintahkan dokter agar tidak boleh ada seorang pun yang merawatku. "Semua gara-gara aku terlalu memanjakannya. Kalau nggak merasakan penderitaan, dia nggak akan pernah tahu kesalahannya." Terakhir kalinya, anakku berlutut di depan Mariana sambil terus-menerus memohon. Ridwan murka dan memerintahkan pengawal untuk melempar tubuh mungil anakku yang penuh luka keluar dari ruang rawat, serta membiarkannya menjadi bahan tertawaan. "Kalau berani mengganggu Mariana lagi, aku akan segera mengusir ibumu dari Keluarga Dariawan dan dia nggak boleh bertemu denganmu selamanya!" Anakku merangkak kembali ke sisiku dengan meninggalkan bekas darah yang panjang di lantai. Kali ini, keinginanmu tercapai ... aku dan anakmu sudah menjadi mayat yang dingin. Seumur hidup, takkan pernah lagi bertemu denganmu.
Short Story · Romansa
4.4K viewsCompleted
Read
Add to library
Ahli Waris yang Terlupakan

Ahli Waris yang Terlupakan

Obat-obatan itu menghilang pada saat salah satu transaksi keluarga kami, dan semua orang tahu itu kesalahan adik tiriku, Emily. Sekarang, pihak saingan kami menuntut seseorang dikirim kepada mereka, ditahan sebagai sandera sampai utang itu dilunasi. Tunangan dan keluargaku semuanya sepakat bahwa orang itu harus aku. "Emily sudah terluka dalam misi itu, kamu lebih kuat. Kamu pasti bisa mengatasinya sementara kami mencari solusinya." Aku tahu saat ini akan tiba, makanya aku menandatangani namaku. Dalam lima hari, aku akan dikirim pergi. Aku telah memutuskan bahwa tidak peduli apa yang terjadi, entah aku hidup atau mati, aku sudah muak dengan keluarga dan tunanganku. Pada hari-hari terakhir itu, aku memberikan semua yang aku miliki. Mengenai kasino? Kuberikan pada adik angkatku yang selalu mengincarnya dengan iri. Uang di rekeningku? Untuk ayahku yang tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mengingatkanku betapa tidak bergunanya aku. Cincin pertunangan? Kukembalikan pada pria yang selama ini hanya pura-pura. Mereka tidak menyadari ada yang janggal. Mereka hanya tersenyum, senang karena tiba-tiba aku menjadi penuh perhatian. Ketika mereka menyadari aku telah pergi untuk selamanya, dan Emily yang rapuh adalah kehancuran bagi mereka, apakah mereka masih akan tersenyum seperti itu? Apakah mereka masih akan terlihat begitu puas?
Short Story · Mafia
3.2K viewsCompleted
Read
Add to library
Dulu Kau Buang Aku, Kini Aku Milik Pamanmu!

Dulu Kau Buang Aku, Kini Aku Milik Pamanmu!

Saat Keluarga Gunawan hampir bangkrut, pasangan suami istri dari Grup Gunawan datang meminta nikah bisnis. Ayahku kasihan melihatku mencintai Sienzo Gunawan selama 10 tahun, jadi dia menyelamatkan Keluarga Gunawan dengan menginvestasi sebesar 20 trilun dan menikahkan aku ke sana. Pada malam pernikahan kami, Sienzo menutup mataku dengan kain merah, lalu memaksaku bercinta berkali-kali dengan kasar. Satu bulan kemudian, aku membawa hasil tes kehamilan dengan senang untuk menemuinya. Tapi aku malah mendengar dia sedang taruhan dengan temannya, “Silvia sudah ditiduri oleh belasan orang. Menurut kalian, siapa ayah dari anak yang dihamilinya?” Teman-temannya pada tertawa, lalu berkata, “Tuan Sienzo, aku cuman menidurinya tiga kali. Nggak mungkin punyaku, ‘kan?” “Menurutku, Ajahar sangat hebat. Malam itu, Silvia hampir gila dibuatnya. Aku bertaruh 200 juta! Itu pasti anaknya!” Aku baru tahu, ternyata orang yang tidur bersamaku di malam pernikahan bukanlah Sienzo, melainkan belasan temannya. Aku menyerbu masuk sambil mengamuk kayak orang gila, tapi Sienzo malah tampak acuh tak acuh, “Ngapain nangis? Waktu itu, kalau bukan keluargamu mengancamku dengan investasi dan membuat Tina pergi, aku nggak akan memperlakukanmu seperti ini.” “Dengar baik-baik, aku baru akan berhenti saat Tina mau maafkan aku.” Aku meminta cerai dengan putus asa, tapi dia malah mengancamku dengan video malam itu dan mengurungku di ruang bawah tanah, “Jangan buru-buru pergi. Kami masih lagi taruhan siapa ayah si anak haram ini.” Delapan bulan kemudian, aku mati bersama bayi saat persalinan sulit di ruang bawah tanah. Saat aku bangun kembali, aku hidup kembali pada hari di mana Keluarga Gunawan memohon pada ayahku untuk berinvestasi dan nikah bisnis itu. Kali ini, Sienzo menangis pada malam pernikahanku.
Short Story · Reinkarnasi
9.5K viewsCompleted
Read
Add to library
Cinta Terdalam yang Menghancurkan

Cinta Terdalam yang Menghancurkan

Aku menyuntikkan obat pemicu ovulasi seratus kali untuknya dan akhirnya mengandung anaknya. Selama lima tahun, seluruh harapanku hanya tertumpah pada suntikan itu, hanya demi melahirkan seorang anak untuk Yosef. Yosef adalah pemimpin mafia, seorang pria yang tenang dan terkendali, juga sangat perhatian. Aku ingin melahirkan seorang anak untuk pria seperti itu. Semua orang iri pada cinta kami. Namun, ketika aku menyerahkan hasil pemeriksaan, perawat tiba-tiba mendongak. Suaranya ragu-ragu saat bertanya, "Maaf ... apa hubunganmu dengan Pak Yosef? Dalam sistem sudah ada catatan pemeriksaan kehamilan istrinya." Aku tertegun. Nama yang tampil di layar adalah Zoey. Itu adalah istri dari kakak Yosef yang sudah meninggal. Pada kolom pasangan, tertulis nama Yosef. Saat itu, bahkan bernapas pun terasa seperti sebuah celaan. Aku tidak menangis, juga tidak bertanya. Aku hanya pelan-pelan melepaskan cincin pernikahan dan memasukkannya ke tas. Aku menekan nomor yang kusimpan di dasar laci. Suara yang keluar sangat tenang sampai membuatku sendiri terkejut. "Aku setuju. Jemput aku tiga hari lagi." Kepergianku bukan untuk membalas dendam, tetapi karena akhirnya aku mengerti bahwa rasa sakit baru bisa berhenti saat benar-benar melepaskan. Tiga hari kemudian, Yosef pulang ke kamar tidur yang kosong. Di meja samping ranjang, tergeletak cincin itu, sementara di sebelahnya adalah surat perjanjian cerai yang sudah berlaku serta pemberitahuan kehamilanku. Malam itu, dia duduk di lantai, berulang kali mengusap cincin pernikahan itu. Penyesalan datang seperti gelombang pasang, menenggelamkan semua hal yang dulu dia kira tak akan pernah runtuh. Barulah dia menyadari bahwa cinta yang terdalam pun bisa menghancurkan seseorang.
Short Story · Mafia
2.3K viewsCompleted
Read
Add to library
Cinta Tak Dapat, Persahabatan Pun Retak

Cinta Tak Dapat, Persahabatan Pun Retak

Di bagian timur Kota New York ada dua ahli waris. Satu adalah maniak kecepatan yang mendominasi arena balap, satu lagi adalah aktuaris genius yang mengendalikan arus modal. Keduanya berasal dari keluarga terpandang dan sifat mereka berbeda jauh. Namun, mereka tumbuh bersama sejak kecil dan menjadi satu-satunya sahabat sejati. Mereka pernah berebut perhatian seorang gadis, juga berselisih karena taruhan di arena balap. Namun, saat berusia 15 tahun, mereka sama-sama menggantungkan sebuah lencana tembaga di dada. Itu adalah hasil latihan ukiran tangan dari Mia di kelas kerajinan, dengan sebuah huruf "M" yang tergores di bagian belakang. Saat itu, Mia duduk di bangku paling belakang kelas. Tak seorang pun tahu siapa identitas dia sebenarnya. Namun, kedua laki-laki itu mengenakan lencana tersebut selama 10 tahun penuh. Entah itu saat berdiri di podium juara F1 atau saat mengetukkan palu pada investasi triliunan di bursa, lencana tembaga murahan itu selalu menempel di dada mereka dan tak pernah tergantikan. Sampai akhirnya muncul Ella. Putri kesayangan dari keluarga konglomerat baru. Ella menyulam sebuah emblem kain berhiaskan benang emas dan memberikannya kepada mereka. Kain itu cuma benda biasa yang mirip dengan pernak-pernik murahan yang dijual di pasar loak. Namun, mereka malah sama-sama melepas lencana tembaga itu dan menggantinya dengan kain murahan yang diberikan Ella. Mia tidak mengatakan apa pun. Dia hanya diam-diam menyimpan foto lama mereka yang tercetak di sebuah koran usang. Malam itu juga, dia menelepon ayahnya yang jauh di Sisilia. Nada bicaranya sangat tenang saat berkata, "Papa, aku menerima pernikahan politik ini."
Short Story · Mafia
4.8K viewsCompleted
Read
Add to library
Bunga Gugur, Rindu Pun Usai

Bunga Gugur, Rindu Pun Usai

Aku pernah mencoba menggoda tunanganku yang tanpa tergoda oleh nafsu duniawi sebanyak 999 kali. Bahkan saat aku berdiri telanjang bulat di hadapannya, dia hanya akan bertanya apakah aku kedinginan. Awalnya, aku mengira dia hanya taat pada aturan dan baru akan menyentuhku setelah menikah. Namun, pada hari jadi kami, aku justru menemukan bahwa diam-diam dia telah memesan kamar di hotel terkenal di kota ini. Malam itu, aku datang ke ruang VIP dengan penuh harapan. Namun, aku justru menyaksikan dia dan teman masa kecilnya berciuman mesra di tengah sorakan orang banyak, seolah dunia hanya milik mereka. Setelah berdiri semalaman di depan pintu kamar, akhirnya aku menyadari satu hal, dia memang tidak mencintaiku. Setelah keluar dari hotel, aku menelepon rumah. "Ayah, aku nggak jadi menikah dengan Nathan. Aku ingin menikah dengan Darius!" Teh di mulut ayah langsung menyembur keluar. "Putriku Sayang, putra Keluarga Russell itu beberapa tahun lalu mengalami kecelakaan. Katanya, bagian bawah tubuhnya nggak berfungsi. Kalau kamu menikah dengannya, bukankah itu sama saja dengan menjadi janda hidup?" Aku menjawab dengan putus asa, "Punya anak atau nggak, sudah nggak penting lagi bagiku."
Short Story · Romansa
21.3K viewsCompleted
Read
Add to library
Nyawaku Untuk Obatmu

Nyawaku Untuk Obatmu

Saat suamiku mengancam akan menceraikanku untuk keseratus kalinya, demi memintaku berkorban demi adikku... Aku tidak menangis atau membuat keributan dan menandatangani surat cerai tanpa banyak bicara. Aku menyerahkan pria yang telah kucintai selama sepuluh tahun kepada adikku. Beberapa hari kemudian, adikku membuat pernyataan keterlaluan di sebuah pesta, dan menyinggung keluarga yang berpengaruh. Aku sekali lagi dengan sukarela memikul tanggung jawab itu, menanggung semua konsekuensinya demi adikku. Bahkan ketika mereka kemudian memintaku menjadi subjek uji coba obat untuk penelitian adikku, aku pun menerimanya tanpa ragu. Ayah dan ibu berkata, akhirnya aku menjadi anak yang penurut dan pengertian. Bahkan suamiku yang biasanya dingin pun berdiri di samping ranjang rumah sakit, dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, membelai pipiku dengan lembut dan berkata, "Jangan takut, eksperimennya tidak akan membahayakan nyawamu. Setelah kamu keluar, akan kubuatkan makanan enak untukmu." Tapi dia tidak tahu, mau eksperimennya berbahaya atau tidak, dia tidak akan pernah bisa menungguku lagi. Karena aku mengidap penyakit mematikan, dan sebentar lagi aku akan mati.
Short Story · Romansa
4.6K viewsCompleted
Read
Add to library
PREV
1
...
3940414243
...
50
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status