Perbedaan Couldn't Dan Can't

Di tahun kesepuluh pernikahanku, mantan sahabatku memposting sebuah foto. Putrinya dan putraku masing-masing digendong olehnya dan suamiku. Keempat orang itu berdiri berdekatan dan di bawah foto itu tertulis: "Sudah sepasang 'kan anak-anak kami?" Aku berkomentar untuk foto itu, Pasangan yang sempurna. Detik berikutnya, postingan itu dihapus. Keesokan harinya, suamiku bergegas pulang dan bertanya padaku, "Susah payah aku membuat kondisi Sophie membaik, kenapa kamu malah cari ribut?" Putraku bahkan mendorong dan menuduhku, "Ini semua salahmu! Adikku jadi menangis." Aku mengeluarkan surat cerai dan melemparkannya ke wajah mereka. "Ya, ini salahku! Jadi biar aku yang pergi, semoga kalian berempat jadi keluarga bahagia!"

Pernah gagal di pernikahan yang pertama bukan berarti mereka seenak jidat memperlakukan aku. Mereka bahkan memberikan madu dalam rumah tanggaku. Aku akan ikuti permainan mereka! Ingat, kadang perlu bersikap gila untuk menghadapi orang gila

Amira diusir oleh Radit --suami yang dicintainya akibat fitnahan keji dari ipar dan mertuanya. Amira dituduh berzina dan berselingkuh saat Radit sibuk bekerja di luar kota. Bagaimana nasib Amira selanjutnya?

Dikaruniai wajah cantik, cerdas juga pintar berhias diri hingga mengantarkan Sherly Ananda seorang selebgram. Namun siapa yang menyangka dibalik kesempurnaan itu, ada luka yang semakin melebar dalam kehidupan nyata yang dibuat Mertua dan Suami. 4 tahun ia menelan kepahitan mendengar cacian mertua yang selalu menudingnya mandul. Hingga suatu waktu suami pulang membawa seorang bayi yang entah darimana asalnya dan mengakui anak itu adalah benihnya. Dengan tegar Sherly menghadapi itu semua dengan menyusun sebuah rencana besar untuk membalas perbuatan Mertua dan Suami. Hingga semua menyesal dan memohon Sherly kembali, akankah dia peduli?

"Uh, sakit ...." Di bawah sorotan lampu yang terang, Pria itu memintaku untuk berbaring di tempat tidur. Dia memegang pinggangku dari belakang dan menekannya perlahan sambil mencari titik kenikmatan. Namun, aku merasa sangat aneh hingga berteriak dan memintanya untuk berhenti. Siapa sangka, dia tidak hanya tidak berhenti, tapi juga menarik ikat pinggangku dengan kasar.

I was just eighteen when I mistook a business deal for a fairy tale, letting a schoolgirl crush blind me to the truth. My prince charming? He turned out to be more of a wolf in an Armani suit. Now, five years and a thousand broken pieces later, I've rebuilt myself into someone I barely recognize, a CEO, a survivor, and most importantly, a mother to my beautiful son Griffin. I thought I'd buried the naive girl who once dreamed in a garden. Apparently, the universe had other plans. My ex-husband's back, claiming he's changed and wanting a second chance. And then there's James Drake, a billionaire with scars that match my own, who makes me wonder if my heart remembers how to beat for something other than revenge. Between poisoned flowers showing up at my office and threats creeping too close to my son, I'm learning that success is the best revenge, if I can stay alive long enough to enjoy it. They say love is sweeter the second time around, but can I trust it when betrayal wore the face of love once before? One thing's certain: I'm not that naive wife anymore. And this time, I'm playing for keeps.

“I'm done with you, Lila; you and I know that there's no chemistry between us.” Grey Shun, the CEO of Bintex Ltd., one of the leading textile companies in the city of New York, told Lila Sims with his face devoid of any remorse. Lila Sims has been living in depression since the first day of her three-year-old marriage. She had done all she could to please Grey, but the more she tried, the more she kept getting depressed. Young, talented, and beautiful career woman, Lila Sims gave up everything for the sake of her marriage with Grey, turning her into a shadow of herself. A marriage she worked hard to keep moving ended like a flash of light on a day she least expected—her twenty-fifth birthday dinner! Lila Sims was ready to accept the divorce in good faith and let go of everything, until she discovered Grey's mystery mistress, who has been the cause of her misery in marriage. She vouch to take her revenge to the fullest. Lila conspired with Brian, Grey's ex-rival, to ruin Grey's life, but Brian wants more from her; he wants a relationship with her. Will Lila risk her heart for love again to get her revenge the way she planned, or will she give up on her revenge plans to avoid being heartbroken a second time?

When Park Seraphine realizes that she had transmigrated to be a character in the novel, she was shocked. On top of that, she was the Female Lead whose life she despised. Even though the Female Lead wasn't her favorite character, that wasn't where the problem lied! It was the fact that all the men around her was sadists— her three brothers, the crown prince, her knight, and the mage! Although the Female Lead bore with them, Park Seraphine wasn't willing to do the same. She was ready to fight against those sadists for her rights no matter what it took! As for having a happy ending with the Crown Prince at the end, she discarded that thought from the beginning. What she wanted was that Crown Prince was to be at her mercy!

ถ้าความรักเริ่มต้นด้วยการโกหกหรือแม้กระทั่งการกลับมาของแฟนเก่า ร้อยทั้งร้อยมักไปกันไม่รอด

Teganya Mas Iqbal mengatakan pada teman-teman seprofesinya bahwa aku bau amis. Dia bahkan tega membandingkan aku dengan perempuan bernama Rosa yang menurutnya selalu terlihat cantik dan juga wangi. Berbanding terbalik denganku yang hampir setiap hari hanya berteman dengan tepung, telur, dan juga ikan. Mas Iqbal lupa, bahwa dari hasil aku mengadon bahan-bahan itulah dulu dia bisa kuliah hingga mendapat gelar sarjana dan kini karirnya sebagai PNS naik jenjang. Dia lupa, bahwa karir yang membuatnya merasa tak pantas lagi bersanding denganku adalah hasil tetesan keringat istri yang telah dihinanya ini. Kita lihat saja, Mas, apa yang bisa aku lakukan setelah kau menghina dan merendahkan harga diriku!