Menentang Takdir di Bawah Langit Sunyi
Di dunia tempat langit menentukan siapa yang layak hidup dan siapa yang pantas diinjak, aku hanyalah seorang pemuda biasa tanpa bakat, tanpa latar belakang, dan tanpa perlindungan. Hidupku berubah saat kematian ayah menyeretku keluar dari dunia orang-orang lemah dan memaksaku melangkah ke jalan yang tidak pernah kuinginkan.
Aku tidak diterima oleh sekte. Aku tidak dipilih oleh takdir.
Dalam pelarian dan keputusasaan, aku menemukan sebuah teknik kultivasi yang tidak diakui oleh langit—sebuah jalan sesat yang mengandalkan rasa sakit, luka, dan kehendak bertahan hidup. Setiap langkah di jalan ini menggerogoti tubuhku, namun juga memberiku kekuatan yang seharusnya tidak kumiliki.
Pembunuhan pertama menjadikanku buronan. Sekte mulai mengirim bayangan. Kultivator yang lebih kuat mengincar jejak darah yang kutinggalkan. Aku dipaksa tumbuh di tengah pengejaran, belajar bahwa di dunia ini, belas kasihan adalah kemewahan yang mematikan.
Kekuatanku tidak bersumber dari keberuntungan atau warisan mulia, melainkan dari keputusasaan dan penolakan untuk mati. Semakin keras dunia menekanku, semakin aku menolak tunduk. Aku tidak mencari keadilan. Aku hanya ingin hidup—dan jika harus melawan langit untuk itu, maka aku tidak akan ragu.
Ini adalah kisah tentang seorang manusia biasa yang berjalan di jalan yang ditolak semua orang, menantang sekte, karma, dan kehendak langit itu sendiri.
Sebuah perjalanan sunyi, berdarah, dan penuh pengkhianatan—menuju kekuatan yang lahir dari kehancuran.
Karena di dunia ini, yang bertahan hidup bukanlah yang paling berbakat, melainkan yang paling keras kepala untuk menyerah.