Istri Barbar Direktur Sad Boy
Hidup Alda yang sudah runyam dan suram mendadak seperti roller coaster saat mendengar tawaran gila dari Ardian.
"Saya bisa bantu kamu. Tapi dengan syarat... menikahlah dengan saya."
Itu adalah ide paling gila yang pernah Alda dengar. Menikah tanpa cinta, hanya kenal sebatas nama dan dengan pertemuan mereka yang hanya beberapa kali.
"Kakak sudah gila?! Kita aja belum saling kenal!"
Bukan hanya mengajak menikah, pemuda itu juga menyodorkan lembaran kertas ke arahnya.
Perjanjian pranikah.
"Silakan tanda tangan di sini."
Mau dipikir berapa kali pun, tawaran itu benar-benar tak masuk akal.
"Boleh saja kalau kamu nggak mau tanda tangan,” suara Ardian tenang. “Tapi bukankah kamu butuh uang untuk biaya rumah sakit adikmu?”
Gila, Ardian benar-benar sudah gila. Tapi lebih gila lagi Alda yang nekat menerimanya karena tak punya pilihan lain.