Romantisme yang Menikam dari Belakang
“Bu Fiona… usia kehamilan Ibu sudah enam bulan. Bayi sudah terbentuk sempurna… Ibu yakin ingin menggugurkannya? Kami sangat menyarankan agar prosedur aborsi tidak dilakukan,” kata dokter, raut wajahnya penuh keraguan.
Fiona Darmawan secara refleks memegang perutnya yang kini mulai membesar.
Enam bulan… bayinya kini sudah menjadi satu dengan dirinya. Dari sebesar biji beras, kini tumbuh menjadi sosok kecil yang nyata di dalam rahimnya…
Jika bukan karena putus asa yang begitu besar, ibu mana yang tega mengakhiri nyawa anak yang hampir lahir ke dunia?
Keheningan menyelimuti ruangan, begitu pekat hingga terasa sesak.
Fiona menarik napas panjang, menenangkan hatinya yang bergejolak, kemudian menjawab dengan suara tegas dan penuh kepastian, “Aku yakin.”