กรองโดย
กำลังอัปเดตสถานะ
ทั้งหมดยังไม่จบจบแล้ว
จำแนกโดย
ทั้งหมดเป็นที่นิยมที่แนะนำคะแนนการอัปเดต
Uh, Whose Preschool Is It?

Uh, Whose Preschool Is It?

My daughter, Vivian Montiago, is born with a heart condition. To protect her, I decide to spend 200 million dollars on building a prestigious preschool for her in the company's park. I don't want her to be lonely, so I also decide to allow the other employees' children to attend the preschool for free to keep Vivian company. However, on the first day of preschool, Vivian's smartwatch alert keeps going off. When I rush over to the preschool, I find out that Vivian is all tied up and left to die under the hot afternoon sun. Her skin is red and blistering, and her lips are purple as she teeters on the edge of death. "Are you all blind? Call the ambulance!" I yell in anger, grabbing Vivian and rushing out of the place. However, Hailey Lester, my husband's secretary, gets in my way. "You seduced my husband and birthed an illegitimate child. How dare you try to get away without being punished?" she screams, slapping me hard in the face. "I'm telling you that this preschool is a gift to me and my son from Rhett! And you're not allowed to step out of this place without my explicit permission!" "Her life is in danger! We'll talk about that later!" I exclaim, not wanting to argue with her. However, she kicks me to the ground and says, "So what if his bastard daughter dies? He can have a daughter with me if he really wants one!" The company employees don't seem to care about Vivian's health condition at all. They point at me and say, "Ms. Lester is Mr. Montiago's beloved wife, and she also owns this place! You're nothing but a homewrecker trying to take advantage of the free preschool program. Get down and apologize at once!" Fine. Since everyone is as blind as my husband, Rhett Montiago, in realizing who the real deal is, I decide that I am not sparing a single one of them.
อ่าน
เพิ่มลงในห้องสมุด
Fruit of Ruin

Fruit of Ruin

When I was seven, my father brought home a beautiful lady who gave me a box of mangoes. That day, my mother watched me happily eating those mangoes while she signed her name on the divorce papers. After that, she jumped off the roof of our building. From then on, mangoes became the nightmare of my life. So on my wedding day, I told my husband, Alan Holt, "If you ever want a divorce, just give me a mango." Alan pulled me into his arms, quiet. From then on, mangoes became off-limits for him, too. On Christmas Eve of our fifth year of marriage, Alan's childhood sweetheart, Larissa Fennimore, left a mango on his desk at the office. The very same day, Alan announced he was cutting ties with Larissa and fired her from the company. That day, I truly believed he was the man I was meant to be with. Half a year later, I flew back from overseas, having just closed a partnership deal worth about 200 million dollars. At the celebration dinner, Alan handed me a drink. After I had finished half the glass, his so-called childhood sweetheart, the woman who had been kicked out of the company, stood behind me with a big grin and asked, "Does the mango juice taste good?" I stared at Alan in disbelief, and he was trying hard not to laugh. "Don't be mad. Larissa insisted I played a little joke on you. I didn't actually give you a mango; I just gave you a bottle of mango juice. But I think she's right. The fact that you don't eat mangoes is a real problem. You were really enjoying that juice just now." My face went cold. I lifted my hand and threw the rest of the mango juice in his face, then turned around and walked away. Some things are never a joke. I wouldn't kid around with mangoes or divorce.
อ่าน
เพิ่มลงในห้องสมุด
Dulu Kau Buang Aku, Kini Aku Milik Pamanmu!

Dulu Kau Buang Aku, Kini Aku Milik Pamanmu!

Saat Keluarga Gunawan hampir bangkrut, pasangan suami istri dari Grup Gunawan datang meminta nikah bisnis. Ayahku kasihan melihatku mencintai Sienzo Gunawan selama 10 tahun, jadi dia menyelamatkan Keluarga Gunawan dengan menginvestasi sebesar 20 trilun dan menikahkan aku ke sana. Pada malam pernikahan kami, Sienzo menutup mataku dengan kain merah, lalu memaksaku bercinta berkali-kali dengan kasar. Satu bulan kemudian, aku membawa hasil tes kehamilan dengan senang untuk menemuinya. Tapi aku malah mendengar dia sedang taruhan dengan temannya, “Silvia sudah ditiduri oleh belasan orang. Menurut kalian, siapa ayah dari anak yang dihamilinya?” Teman-temannya pada tertawa, lalu berkata, “Tuan Sienzo, aku cuman menidurinya tiga kali. Nggak mungkin punyaku, ‘kan?” “Menurutku, Ajahar sangat hebat. Malam itu, Silvia hampir gila dibuatnya. Aku bertaruh 200 juta! Itu pasti anaknya!” Aku baru tahu, ternyata orang yang tidur bersamaku di malam pernikahan bukanlah Sienzo, melainkan belasan temannya. Aku menyerbu masuk sambil mengamuk kayak orang gila, tapi Sienzo malah tampak acuh tak acuh, “Ngapain nangis? Waktu itu, kalau bukan keluargamu mengancamku dengan investasi dan membuat Tina pergi, aku nggak akan memperlakukanmu seperti ini.” “Dengar baik-baik, aku baru akan berhenti saat Tina mau maafkan aku.” Aku meminta cerai dengan putus asa, tapi dia malah mengancamku dengan video malam itu dan mengurungku di ruang bawah tanah, “Jangan buru-buru pergi. Kami masih lagi taruhan siapa ayah si anak haram ini.” Delapan bulan kemudian, aku mati bersama bayi saat persalinan sulit di ruang bawah tanah. Saat aku bangun kembali, aku hidup kembali pada hari di mana Keluarga Gunawan memohon pada ayahku untuk berinvestasi dan nikah bisnis itu. Kali ini, Sienzo menangis pada malam pernikahanku.
อ่าน
เพิ่มลงในห้องสมุด
Hello Tunangan (Indonesia)

Hello Tunangan (Indonesia)

RedSnow
[Warning, mengandung kebaperan tingkat dewa, pernah publish di Dreame pada Agustus 2020] Barbela Manda, nama kerennya Arbela, nama guyonnya Barbel. Datang dari Yogyakarta dengan sepucuk surat wasiat dari Almarhum sang Ayah sebelum meninggalkan dirinya sendiri. “Carilah keluarga Algibran di Jakarta. Sampaikan nama Ayah dan tinggal lah dengan mereka, belajarlah di sana dan bahagia.” Membuat Arbel dengan berat hati meninggalkan sanak saudara dan kerabat di Yogya untuk pergi berpetualang di Jakarta. Ares Algibran, cowok ber IQ hampir 200 yang saat ini sedang menempuh pendidikan kedokteran, mengikuti jejak Ayah, Ibu serta leluhur keluarganya. Keluarga dokter paling terkenal di Indonesia, pemilik Rumah Sakit bergengsi di Jakarta, keluarga Algibran. Pintar, tampan, kaya, atletis dan lain-lain. Dalam kata lain, Ares adalah definisi sempurna. Hanya satu kelemahannya, sikap arogan dan dingin yang gak ketulungan. Membosankan dan cuma tahu bagaimana menghabiskan waktu untuk belajar. Serta kelakuan kakunya yang tidak bisa mengungkapkan perasaan sebenarnya. Gawatnya, Arbela malah jatuh cinta pada pandangan pertama. “Saya boleh panggil kamu mas?” “Ga.” “Saya boleh berangkat bareng?” “Ga.” “Mau saya buatin teh?” “Hmm.” Bagaimana jika mereka di haruskan bertunangan karena perjanjian masa lalu dan wasiat Ayah Arbela? “Saya mau kamu pura-pura gak kenal saya di kampus, dan jangan pernah kasih tahu siapa-siapa kalau kamu tinggal di rumah saya, apa lagi ngaku-ngaku kamu tunangan saya.” Bagaimana jika Ares yang menentang dan bersikap bodo amat kepada Arbel malah berbuat ‘kesalahan’ yang mengharuskannya bertanggung jawab? “Satu tahun. Buat saya jatuh cinta sama kamu dalam waktu satu tahun. Kalau bisa, saya akan lanjutkan pertunangan ini ke jenjang yang lebih serius.” Ares yang sadis dan Arbel yang Masokis. Bisakah Arbel memenangkan cinta Ares dan mendapatkan pertanggung jawaban yang semestinya?
Romansa
1016.0K viewsยังไม่จบ
อ่าน
เพิ่มลงในห้องสมุด
지름길의 역설

지름길의 역설

새로 온 인턴은 회사의 이익을 항상 우선시했다. 비용 절감을 위해 내가 고객에게 보낼 200만 원짜리 병차를 인터넷에서 2천 원에 무료 배송하는 짝퉁으로 바꿔치기했고 전기 절약을 위해 우리가 야근하며 마감을 맞추고 있을 때 전원을 내렸다. 그리고 대표님께 추석 연휴에도 쉬지 말자고 제안했다. 인턴은 당당하게 말했다. “회사는 놀이터가 아닙니다! 추석 연휴는 실적을 올릴 최고의 기회라고 생각합니다. 모두 무급으로 야근하며 회사에 헌신합시다!” 직원들의 불만이 터져 나왔고 나는 모두를 대변해서 그녀의 제안에 반박했다. 그러자 그녀는 내가 회삿돈을 횡령했다고 공개적으로 비난하며 사장님께 나를 해고하라고 했다. 어처구니없게도 사장은 그 말에 동의했다. 좋아. 내가 없으면 회사가 어떻게 돌아가는지 어디 두고 보자고.
อ่าน
เพิ่มลงในห้องสมุด
職場の裏切り者インターンに一撃

職場の裏切り者インターンに一撃

新しいインターンは、会社のことを常に考えているんだ。 コスト削減のため、私がクライアントに送る予定だった20万円もするお茶を、勝手に200円の送料込みの偽物に取り替えた。 さらに、全員が進捗を急ぐために残業している時、電気のブレーカーを落とした。 そして、ゴールデンウィークの休暇を取らないように、社長に提案してきた。 「会社は無駄に人材を育成するべきではありません。ゴールデンウィークは業績を向上させる絶好のチャンスです。全ての従業員が無償で残業し、会社に対して無私の奉仕を行うべきだと考えます!」 インターンは、まるで正義感に満ちた顔でそう言った。 社員たちは不満を漏らし、皆の代わりに私は反論した。 すると、彼女は公然と私を非難し、「私腹を肥やしている」と言い、社長に私を解雇するよう提案した。 信じられないことに、社長はその提案を受け入れてしまった。 ふん、私なしで会社がどのように運営されるのか、見ものだわ!
อ่าน
เพิ่มลงในห้องสมุด
ก่อนหน้า
1
...
345678
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status