공유

Bab 5

작가: Samar
last update 최신 업데이트: 2025-02-03 21:49:38

Tangan Clovis merengkuh erat di pinggang ramping Meiva, menarik perhatian mereka yang tadi bersikap arogan pada gadis itu. Terutama Raline, dia terkejut dengan kedatangan Clovis yang sebelumnya tidak disangka akan datang.

“Perempuan tinggi yang sedang menatap kita paling tajam, dia adalah Raline—mantan istriku dan laki-laki angkuh itu adalah suaminya, Morgan.” Wajah Clovis begitu dekat dengan wajah Meiva, dia berbisik pelan hingga embusan napasnya terasa hangat menyapu permukaan kulit.

Meiva mengangguk pelan, menarik helaian rambutnya ke belakang telinga. Gugup!

Di tempat ini ada banyak aktris-aktris senior terkenal dan produser, Meiva tahu mereka, walau tidak ada yang mengenalnya.

Ia sering berakting memainkan peran di dalam film, tapi akting kali ini benar-benar terasa menegangkan!

“M-maafkan saya, Tuan Clovis, saya hanya menjalankan perintah.” Penjaga yang tadi kasar pada Meiva seketika tertunduk, tak berani menatap mereka berdua.

Namun, Clovis memilih tidak menanggapi pria itu, justru melangkah maju melewatinya sambil menggengam tangan Meiva dan membawanya menghampiri Raline yang saat ini tampak tersenyum canggung, wajahnya pucat, tatapannya mengarah ke tangan Clovis yang memegang tangan perempuan yang tidak dia kenal begitu posesif.

“Clovis, aku tidak menyangka kamu akan datang. Kupikir seperti satu tahun yang lalu, kamu menolak datang ke pesta perayaan anniversary kami. Malam ini kedatanganmu sangat mengejutkan.”

Sebelum Raline berbicara, Morgan berdiri dengan satu tangan di saku, wajah angkuhnya menyapa Clovis. Dia tampak bangga berada di posisinya saat ini.

Keangkuhan yang ditunjukkan masih sama, seperti tiga tahun yang lalu, di mana dia terang-terangan mengakui telah berselingkuh dengan Raline yang masih menjadi istri Clovis.

Clovis yang belum memiliki apa-apa sangat terluka dengan keputusan Raline yang memilih hidup bersama Morgan lalu meninggalkannya. Hingga hinaan mereka membuat Clovis bangkit, dia sekarang berhasil meraih kesuksesan bahkan melebihi Morgan.

“Kedatanganku ke mari karena Raline yang terus saja menghubungi dan memintaku datang ke pesta ini.” Clovis menatap dingin membuat Raline salah tingkah ditatap oleh suaminya.

“Benarkah kamu memaksa dia, Sayang?” tanya Morgan.

“Maksudku bukan seperti itu, tapi aku mau kedatangan Clovis seperti doa di pernikahan kita, Morgan. Mengingat hubungan di antara kita yang kurang baik sebelumnya. Kuharap setelah ini, orang-orang akan beranggapan kalau sudah tidak ada dendam satu sama lain. Semua yang terjadi, biarlah jadi masa lalu.”

Tidak bisa disembunyikan kalau wajah Raline pucat sekarang, berusaha menyembunyikan apa yang sudah dia lakukan pada Clovis di belakang Morgan.

Akhir-akhir ini, Raline terus saja menghubungi Clovis. Dia mengatakan kalau Clovis tidak datang pesta anniversary nya maka Raline memastikan, kalau mantan suaminya itu belum bisa melupakan dirinya sepenuhnya.

Namun, kali ini Clovis berhasil menunjukkan kalau dia bisa melupakan Raline, dengan kedatangannya ke tempat ini.

Hal itu tentu saja sangat mengejutkan bagi Raline.

Bahkan Clovis bersama seorang wanita!

“Tapi, Clovis siapa dia? Aku tidak pernah melihat dia di sekitarmu sebelumnya,” ucap Raline masih penasaran.

Bukan hanya Raline, bahkan Ellen pun ikut memperhatikan mereka.

“Perempuan yang kalian perlakukan dengan kasar ini adalah Meiva. Tunanganku.” Suara Clovis terdengar pelan, tetapi berhasil membuat Raline dan orang-orang di sekitarnya terkejut, seperti baru saja mendengar berita duka.

Raline menatap penampilan Meiva dari atas sampai bawah, membandingkan dengan dirinya sendiri. Dia lah yang paling unggul, bahkan kini ia menggeleng tidak percaya kalau orang seperti Clovis bertunangan dengan perempuan seperti Meiva yang memiliki penampilan biasa saja.

Meiva yang sebelumnya menunduk kini berani mengangkat wajahnya di hadapan semua orang. Meskipun ia tahu kalau orang-orang melihatnya tidak suka. Setidaknya dia bangga setelah Clovis mengakuinya sebagai tunangan.

“Sekarang sudah tahu, ‘kan, siapa orang yang datang bersamaku?” tanyanya. Diam-diam melirik Ellen yang sedari tadi mencoba mempermalukannya.

Meiva tahu, kalau Ellen mencoba merekamnya. Dengan sengaja ia justru ingin membuat perempuan itu panas, ia melingkarkan tangannya ke bahu Clovis kemudian bergelendot manja seperti sepasang kekasih yang sesungguhnya.

“Baiklah, Clovis, aku minta maaf karena kurang sopan pada tunanganmu tadi. Sekarang kalian semua nikmati saja pestanya!” ucap Morgan.

Perempuan yang tadi berseteru dengan Meiva tadi menunduk ketakutan. Apa lagi saat sorot mata Clovis terarah padanya. Dia menyadari kalau itu akan berdampak tidak bagus bagi kariernya di masa depan.

"M-maafkan aku, apa yang ku ucapkan tadi, tiba-tiba keluar begitu saja. Aku janji, setengah ini tidak akan lagi bicara sembarangan," ucapnya menghampiri Meiva merasa bersalah.

Meiva hanya menyunggingkan bibir, tatapannya tetap menggandeng Clovis.

Raline tidak suka melihat sikap orang-orang itu pada Meiva. Tiba-tiba pergi meninggalkan tempat itu, Morgan mengikutinya di belakang, hingga mereka berhenti saat bicara di sudut pinggir kolam, berdebat di sana.

Meiva yang telah menyadari orang-orang menjauh dari mereka langsung melepaskan tangannya. Mendadak situasi mereka menjadi canggung. “Mantan istrimu sangat cantik, kenapa kalian bercerai?”

Cukup lama Meiva menatap Clovis, menunggu jawaban dari bibir lelaki itu, tetapi wajah Clovis justru menunjukkan tidak suka.

“He um … aku akan mengambil minum.” Meiva segera meninggalkan situasi yang mulai tidak nyaman.

“Meiv, apa-apaan ini?” Ellen tiba-tiba muncul di sampingnya sambil memijat kepalanya. “Aku tadi tidak salah dengar, ‘kan?”

Meiva baru saja menyesap minuman berwarna merah dari gelasnya berhenti. “Maksudmu soal aku tunangan Clovis? Tentu saja tidak salah, kami sudah menjalin hubungan seperti yang dia katakan tadi.”

“Terus bagaimana dengan Alden? Jadi, selama ini kamu berselingkuh dengannya?”

Tangan Meiva menggenggam gelas erat. Dengan tidak tahu malunya Ellen mengatakan demikian. Bahkan dia berpura-pura prihatin dengan Alden menganggap Alden lah korbannya. Sungguh, aktingnya sangat luar biasa!

Berhadapan dengan Ellen benar-benar harus memperbanyak kesabaran.

"Sebagai seorang perempuan, aku bertanya padamu. Tolong nilai dari instingmu, kalau kamu disuruh memilih, kira-kira siapa yang lebih baik, Alden atau Clovis?"

"Tentu saja aku akan memilih Alden. Dia memiliki karier yang cerah sebagai aktor. Dan juga memiliki wajah yang tampan." Ellen menjawab sangat cepat, membuat Meiva ingin menertawakannya.

"Berarti selera kita beda. Menurutku Clovis lebih dari segalanya, dia tampan dan juga dewasa, oleh sebab itu aku menjalin hubungan dengannya."

Alden hanya sebagai aktor, sedangkan Clovis Mallory merupakan pendiri rumah produksi terkenal di Ledoria, Relix Entertainment sekaligus CEO Relix Group yang yang menjalankan bisnis di beberapa bidang.

Jawaban Meiva membuat Ellen meradang. "Tega sekali kamu mengkhianati Alden yang sudah menemanimu selama tiga tahun ini!"

Meiva menikmati minumannya, ia bersikap sangat santai di hadapan Ellen hingga membuat perempuan itu semakin kesal.

"Kamu sudah menjadi teman baikku lebih dulu, dibanding Alden. Seharusnya kamu mendukung apa yang sudah menjadi keputusanku, Ellen."

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Pertemuan Pertama Membuat Presdir Terobsesi    BAB 49

    “Ini rincian naskah yang sebenarnya?” Clovis mengernyitkan dahi membaca isi naskah yang diberikan oleh penulis.Sutradara Niel, penulis dan produser terlihat bingung setelah melihat naskah ke atas meja begitu saja.“Kenapa Anda terkejut begitu, Pak? Maaf, bukannya Anda sudah membaca naskahnya sebelumnya?” tanya penulis bernama Rully itu.Begitu juga dengan sutradara Niel yang kini turut mengangguk. “Benar, sebelumnya Anda membacanya, bahkan dengan sangat detail, lalu setuju dengan semuanya.”Wajah Clovis tampak muram jari telunjuknya mengusap-usap pelipisnya seiring dengan mata terpejam, sontak membuat suasana dalam ruangan itu terasa mencekam.“Kurasa, pemeran utama juga tidak akan keberatan dengan adegan itu, mereka sangat professional,” ucap Rully.Clovis sontak menggeleng. ‘Dia adalah wanitaku,’ batinya.“Sebaiknya hilangkan saja adegannya,” ucapnya kemudian.“Pak Clovis, semua adegan dan teks di dalamnya sudah diatur sejak lama, kalau tiba-tiba meminta kami untuk menghilangkan ad

  • Pertemuan Pertama Membuat Presdir Terobsesi    BAB 48

    Tanpa Meiva dan Clovis sadari, di antara banyaknya wartawan. Ada satu media masa yang melihat mereka turun dari mobil secara bergantian. Gerak gerik Meiva yang menyelinap masuk ke gedung menimbulkan kecurigaan langsung menggerakkan tangan wartawan itu untuk mengangkat kamerannya, menggambil foto Meiva tersembunyi. Meiva masuk dengan santai setelah lolos dari kerumunan wartawan. Dia segera ke ruangan pertemuan yang ada di lantai lima. Sambil berjalan tergesa-gesa ia mengeluarkan ponselnya mencoba menghubungi Emeli yang seharusnya sudah di sini sebelum dia sampai. “Apa kamu sudah sampai, Meiv?” Meiva memejamkan mata mendesah kesal. “Bukankah kamu yang seharusnya lebih dulu sampai di sini?” “Maaf, Meiv, mendadak kakakku menelepon minta aku mengantar ke rumah sakit. Ini baru saja aku dalam perjalanan ke sana, kamu masuklah duluan, aku akan segara menyusul.” “Oke.” Secara bersamaan Meiva membuka pintu, tubuh rampingnya hampir saja tertabrak oleh tubuh tegap yang akan keluar da

  • Pertemuan Pertama Membuat Presdir Terobsesi    BAB 47

    “Lumayan.” Mendengar kata ‘lumayan membuat Meiva seketika menoleh. Entah apa maksud Clovis mengatakannya. “Sudah kubilang, kalau dia adalah Perempuan yang baik.” Pipinya bersemu merah saat mendengar pujian itu. Tangannya memotong daging panggang di atas piring hadapannya. “Ya, mama benar. Dia gadis baik.” “Dan juga patuh.” Clovis melirik sambil menyeringai di samping Meiva. Tapi, entah kenapa ia merasa lirikkan itu seperti sebuah ancaman. Ia mengusap-usap belakang leher sendiri, ketika merasakan takut, juga canggung. Acara pertemuan kali sangat berangsur sangat formal, para pelayan pun menyajikan makanan secara khusus. Nyoya Liona sibuk mencicipi makanan satu persatu sebelum menyuruh yang lain menyantapnya. “Clovis memiliki alargi susu, oleh sebab itu, aku harus memastikan kalau tidak ada kandungan susu dalam setiap menunya.” “Dan kamu juga harus mengingatnya, Lily, supaya di masa depan berhati-hati.” “Hanya masalah kecil, tidak perlu dibicarakan,” potong Clovis ti

  • Pertemuan Pertama Membuat Presdir Terobsesi    BAB 46

    Pasok udara di sekitarnya semakin menipis. Di dalam kegelapan saja, membuatnya merasa sesak, apa lagi sekarang tangan kekar Clovis terus membekapnya. 'Pria ini gila, seperti yang dikatakan Austin.'Saat tenaganya hampir saja habis, Clovis mengendurkan tangannya. Meiva langsung meraup napas sebanyak-banyaknya, untuk memasukkan oksigen dalam dadanya terpenuhi. "Ka—" Secara bersamaan Meiva membuka mulut ingin bicara, lampu dalam kamar mandi itu menyala. Mata kecoklatannya, bertatapan dengan netra hitam pekat milik Clovis. Saat ini lelaki itu baru menyadari, kalau perempuan yang bersamanya sejak tadi adalah Meiva? Dahi Clovis mengkerut dalam, saat menyadarinya. Antara malu, dan juga canggung saat perempuan itu menatapnya dengan napas terengah-engah karena ulahnya. "Bagus sekali, Pak Clovis," ucap Meiva dengan suara pelan sambil tersenyum sinis. "Apa yang kamu lakukan di sini?" Mereka sudah bertemu sejak beberapa jam yang lalu, tapi kini Clovis bersikap seolah baru saja bangun dari

  • Pertemuan Pertama Membuat Presdir Terobsesi    Bab 45

    Bab 45 Saat menyadari langkah kaki lelaki itu masuk melalui celah pintu yang terbuka, Meiva reflek mundur, tangannya yang gemetar mengarahkan senter di ponselnya ke wajah lelaki itu, tapi karena panik ponselnya terjatuh ke lantai, meski pun tidak mati, Cahaya itu berbalik meyorot ke kaki jenjangnya.Dalam ruang yang minim pencahayaan itu, Meiva sama sekali tidak merasakan sikap baik laki-laki itu, bayangan hitam itu semakin mendekat seperti malaikat maut. Tanganya terulur ke belakang pinggang ramping Meiva, guyuran air dingin menerpa kulit Meiva Kemudian memejamkan mata, tersentak, kala buliran air terjun bebas melewati kelopak matanya. Hawa panas dari tubuh lelaki kian mendekat, Meiva mendongak saat jari lelaki itu mengangkat dagunya, Meiva berusaha mengamati wajah itu, meski pun tidak jelas di balik sama-samarnya pencahayaan, ia bisa merasakan hawa penindasan yang begitu kuat. “Lepaskan aku!” Meiva menggunakan keberaniannya untuk menyingkirkan tangan lelaki itu. ia bergera

  • Pertemuan Pertama Membuat Presdir Terobsesi    BAB 44

    Kaki jenjang berkulit putih Meiva berangsur mundur, ketika dia menyadari kalau sudah salah memilih tempat berpijak. Meski pun ia tak melihat wajah pria di balik bayangan hitam itu, tapi, aura menyeramkan telah memenuhi ruangan membuat Meiva lagi dan lagi menelan saliva. ‘Aku menghargai Nyonya Liona, tapi aku juga menghargai nyawaku sendiri, lebih baik meninggalkan tempat ini dari pada meninggal untuk selama-lamanya,’ batinnya, mengamati benda-benda yang diletakkan di meja dan lingerie di atas ranjang, dengan cepat kemudian dengan cepat ia berbalik. Tidak menoleh lagi, ia segera membuka pintu keluar dari tempat menyeramkan itu. Namun, berulang kali tangan berkulit putihnya memutar handle pintu, tapi tak kunjung terbuka. Tanpa menyerah, ia mengulangi dengan cepat, berharap keajaiban terjadi.“Permainan belum dimulai, kau mau pergi, Nona?” Clovis sengaja tidak menunjukkan wajahnya, sebab ia tidak ingin perempuan itu mengenalinya setelah keluar dari sini. Statusnya sebagai anak Liona

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status