Share

Tiga Puluh Tujuh

"Ma-maaf, Bu. Aku juga gak tau gimana caranya si Maya bisa gadaikan mobil ke rentenir dan kapan kejadiannya. Tau-tau waktu Arya pulang, mobil itu sudah gak ada lagi," tuturku dengan suara pilu, menjelaskan kronologis peristiwa yang baru saja terjadi.

Ibu tampak kembang kempis menahan nafas mendengarnya. Jelas sekali beliau berusaha menekan emosi sebisa mungkin.

"Yang salah itu kan kamu, Ya! Perempuan entah keturunan siapa gitu kok dinikahi. Kamu pikir semua perempuan itu sama baiknya kayak si Ana? Naif kamu! Apa selama ini gak mikir, gaji PNS itu berapa, kok Ana bisa masak enak terus buat kamu setiap hari? Bisa ngasih BBM mobil kamu setiap hari? Bisa biayai Mira kuliah dan bisa ngasih ibu setiap bulan? Bahkan sewaktu-waktu ibu minta tambahan uang dia gak pernah keberatan.

Selama ini ibu mikir, kok bisa ada perempuan sebaik dan sepolos Ana. Tapi sekarang ibu jadi mikir lain lagi, kok ya ada laki-laki sebodoh kamu yang gak sadar kalau sudah punya istri sempurna? M

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Wagirin
"Barangsiapa pandai bersyukur akan Allah tambah, yg tak pandai bersyukur awas, azab Ku sangat pedih".
goodnovel comment avatar
Yung
tampol aja noh burung mu arya kegatelan kayak gini kan jadi nya,biarin mampus kau
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status