Share

Bab 46 Permintaan Sulit

Kulihat malaikat tanpa sayapku itu terbaring lemah di pembaringan. Banyak perban di sana-sini, selang infus pun tertancap di tangannya. Bapak mengedipkan matanya ke arahku. Duka itu menggantung di wajahnya yang menua.

"Pak ... bagaimana keadaan bapak sekarang? Bapak harus sembuh, ya?" Aku terisak di sampingnya. Mencium punggung tangannya yang mengeriput. Kedua mata itu pun berkaca-kaca melihatku begitu berduka.

Ya Allah ... aku benar-benar takut kehilangan bapak. Aku takut bapak pergi sebelum aku bisa mewujudkan semua impian-impiannya. Panjangkan lah umurnya, agar dia bisa menjadi wali dan menyaksikan hari bahagiaku nanti. Seperti yang dia inginkan selama ini.

"Zahra mana?" Lirih kudengar suara bapak menanyakan cucu kesayangannya.

"Di Jakarta sama Mbak Mayang, Pak. Kasihan dia kalau diajak ke sini," ucapku lirih. Kuseka bulir bening yang menetes di kedua pipinya yang mengeriput.

"Rony baik-baik saja, kan? Kasihan dia," tanya bapak lagi. Aku pun kembali menyeka air mata yang meniti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Amir
Bpk egois bangsat lu
goodnovel comment avatar
Yossi Amanda Tanjung
Hanan kecewa lagi
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Egois bgt bapaknya. W rasa salahnya si rony jd kecelakaan mereka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status