AKU KAMU DIA dan Pil KB

AKU KAMU DIA dan Pil KB

last updateLast Updated : 2023-03-02
By:  Alexandria Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
3Chapters
1.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Menceritakan persahabatan antara Nabila, Nadia dan Reihan . Mereka terjebak cinta segitiga namun pada akhirnya Nabila menikah dengan Reihan . Nadia marah besar dan berkata pada Nabila kalau masih menganggapnya sahabat maka Nabila harus memberikan bukti. Bukti nya adalah bahwa Nabila tidak boleh memiliki anak sebelum Nadia menikah dan memiliki anak duluan. Nabila menuruti permintaan Nadia, dan menunda kehamilan, tanpa sepengetahuan Reihan, setiap kali mereka melakukan hubungan intim maka Nabila akan meminum Pil KB. Beberapa tahun kemudian Nabila mendapatkan kabar bahwa Nadia hamil, Nabila pun senang karena tuntas sudah perjanjiannya dengan Nadia dan Nabila bisa segera memulai program hamil nya dan mewudukamnya mimpi nya memiliki anak dari pernikahannya dengan Reihan. Namun kebahagiaan itu ternyata hanya sementara karena ternyata tindakan Nabila menunda kehamilan dan meminum obat KB membuat nya menjadi sulit hamil. Nabila mulai panik dan mulai berbagi cara untuk melakukan program hamil. Memiliki anak ternyata tidak semudah membalik telapak tangan, ada saja penyebab Nabila sulit hamil. Berbagai masalah yang menimpa Nabila membuat hormon nya bermasalah sehingga menjadi salah satu penyebab sulit memiliki anak. Nabila dan Reihan pada akhir nya memiliki keturunan dengan cara IVF, itupun setelah IVF yang ke tujuh. Bagaimana alur cerita selengkap nya? Silahkan dibaca sampai akhir!.

View More

Chapter 1

BAB 1

“Sayang, mari kita masuk suster sudah memanggil.”

Reihan merangkul Nabila memasuki ruangan Dokter Hari.

“Saya telah mempelajari status riwayat kesehatan Bapak dan Ibu dari dokumen yang kemarin dikirimkan kepada saya. Saya dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya bapak dan ibu secara medis tidak ada masalah serius yang menyebabkan sulit hamil, hanya saja hormonal ibu yang kurang stabil. Apakah ibu pernah menunda kehamilan dan meminum obat penunda kehamilan sebelum nya?”

Pertanyaan Dokter Hari membuat lidahnya kelu untuk menjawab.

Reihan menatap Nabila dengan tatapan penuh harap bahwa Istriya itu menjawab dengan jawaban tidak.

“Saya perlu mendapatkan jawaban yang jujur dari bapak dan ibu supaya tidak salah melakukan diagnosa.”

Nabila tidak berani menatap wajah Reihan, dan menjawab dengan wajah menunduk.

“Iya Dokter saya pernah meminumnya selama empat tahun usia pernikahan kami, maafkan aku Mas Sudah menyembunyikan ini darimu.”

Nabila menjawab dengan wajah tertunduk, airmatanya spontan mengalir deras, Nabila merasa sangat menyesal mengingat apa yang dahulu pernah dilakukannya.

“Seandainya saja tau akan berakhir seperti ini pasti aku tidak akan pernah menunda kehamilan, tetapi semua sudah terlanjur terjadi, aku tidak akan bisa kembali mengulang masa lalu, Mas”.

“Nabila! Aku tidak menyangka kamu melakukan hal seperti ini!”

Reihan nampak menahan amarah.

“Mas aku bisa menjelaskan semua nya nanti ketika kita sudah sampai rumah.”

Lirih Nabila menjawab, malu bertengkar di depan Dokter Hari.

“Dok , apakah hal itu yang membuat istri saya sampai sekarang menjadi sulit hamil?!”

“Bukan sepenuh nya karena itu pak, itu hanya salah satu penyebab nya karena belum ada penelitian yang menyebutkan jika mengkonsumsi Pil KB mengakibatkan sulit hamil. Akan tetapi masa subur perempuan itu ada batas nya dan setiap tahun mengalami penurunan sehingga semakin menunda maka kesempatan untuk hamil menjadi semakin kecil.”

Setelah selesai melakukan sesi konsultasi dengan Dokter Hari, Sikap Reihan tampak berubah menjadi dingin terhadap Nabila.

“Mas, tunggu mas!”

Reihan berjalan cepat menuju ke parkiran mobil tanpa menghiraukan Nabila.

Baru kali ini Reihan bersikap seperti ini, Biasanya ketika berjalan berdua Reihan selalu menggandeng tangan Nabila.

Nabila mempercepat langkah kakinya hingga setengah berlari untuk bisa mengikuti langkah panjang dan lebar Reihan.

“Mas aku bisa menjelaskan semuanya nanti ketika dirumah, tapi tidak disini karena terlalu panjang ceritanya.”

Reihan menghentikan langkahnya tiba-tiba sehingga tanpa sengaja Nabila menabrak punggungnya.

“Aduh! Mas kenapa tidak kasih kode sih kalau berhenti.”

Nabila memasang muka lucu dan memelas, memegang dahi dan hidung pura-pura kesakitan untuk meluluhkan hatinya. Biasanya Raihan akan luluh dan tersenyum ketika Nabila menggoda nya.

“Nabila, Apakah sebesar itu keinginanmu untuk tidak mau memiliki anak denganku, apakah kamu selama ini tidak benar-benar mencintaiku? Aku sungguh tidak paham jalan pikiran mu, selama ini Aku benar-benar bodoh karena telah mengira bahwa kamu mencintaiku, dan ingin membangun rumah tangga denganku!”

“Mas, maafkan aku, semua itu karena ...”

Tiiin...tiiiin....tiin....!!!

Belum selesai Nabila berbicara tiba-tiba terdengar suara klakson panjang...

Pengendara mobil itu sepertinya sengaja ingin mencelakai Nabila.

Reihan dengan sigap menarik tubuh Nabila dalam pelukannya, telat sedikit saja mungkin tubuh Nabila sudah tertabrak oleh mobil yang baru saja lewat.

“Maas!!” Nabila membenamkan wajahnya didada suaminya.

“Nabila! kamu tidak apa-apa?!”

Reihan mengangkat wajah Nabila dan memeriksa tubuhnya, memastikan tidak ada yang terluka.

“Aku baik-baik saja, Alhamdulillah tidak ada yang terluka”

“Aku seperti mengenal pengendara mobil tadi”.

“Siapa Mas?!”

“Aku tidak yakin tapi seperti nya Nadia, penampilan nya persis seperti yang kamu ceritakan tadi sebelum masuk ke ruang Dokter Hari”

“Bisa jadi Mas, tapi apa yang membuatnya berada di Rumah Sakit ini ya?!”

“Aku juga kurang tau, mungkin ada sesuatu yang harus dia urus atau mungkin mau menjenguk seseorang, Sudah lah yuk kita pulang”

Kejadian di tempat parkir memberikan hikmah kepada mereka berdua, Reihan menjadi tidak begitu marah lagi dengan Nabila.

Sesampai nya dirumah Reihan meminta Nabila untuk membuat kan teh dan mengajak Nabila duduk di teras belakang rumah, mereka duduk di kursi santai menghadap kolam renang.

Anggrek putih yang ditanam Nabila beberapa waktu yang lalu sudah mulai mekar, Mereka duduk bersebelahan sambil menyesap teh lemon kesukaan mereka, sambil memandang bunga anggrek putih.

“Sayang, kamu masih hutang penjelasan kepadaku”

“Iya mas, aku mau menjelaskan tapi ku mohon kamu jangan marah yaa?!”

“Sebisa mungkin aku akan berusaha”

“Aku harus mulai dari mana Mas?”

“Langsung saja aku ingin mendengar alasan kamu menunda kehamilan mu, mengapa kamu tidak ingin memiliki anak?!”

“Ingin mas aku sangat menginginkannya, mas tau sendiri kan kalau aku suka sekali dengan anak-anak?”

“Lantas apa alasanmu, apa karena kamu tidak tidak sungguh-sungguh mencintaiku?”

“Bukan itu juga Mas, aku rasa mas bisa merasakan sendiri bagaimana perasaan ku padamu mas”

“Lantas apa Nabila, aku sungguh kecewa kamu melakukan hal seperti ini, aku mencintai mu, aku ingin memiliki anak-anak darimu dan menghabiskan hidupku bersama mu dan bersama dengan anak-anak kita”

Reihan memalingkan wajahnya dan menatap Nabila dengan tatapan tajam, tangannya mengepal seperti sedang menahan emosi yang hampir meluap.

“Aku sebenarnya terikat janji dengan Nadia mas!!!”

“Nadia?! Ada apa ini kenapa tiba tiba semua ini menjadi berhubungan dengan nya?”

“Waktu itu, Mas ingat kan sewaktu kita mau menikah Nadia datang ke rumah orangtuaku?!”

“Iya, Mas ingat! Bukankan saat itu dia datang karena ingin mengucapkan selamat dan mengirimkan kado buat kita?!”

“Iya mas betul, namun sebenarnya ada hal yang terjadi dibalik itu semua”

“Apa itu?? Apa ini ada hubungan nya dengan kehamilanmu?!”

“Iya mas, saat itu dia memintaku untuk membatalkan pernikahan kita karena dia masih belum bisa melupakan mu mas! Dia hampir gila karena tidak bisa melupakan mu!”

Reihan kaget mendengar penjelasanku, dahinya mengerut dan wajahnya menunjukkan ekspresi tak mengerti.

“Apa yang terjadi dengan Nadia, aku bahkan tidak menyangka dia memiliki perasaan yang sedalam itu padaku, padahal sebelum nya hubungan kami biasa saja sewajarnya sahabat tidak ada yang special”

“Waktu itu aku meminta kepada nya untuk menemui mu langsung , aku katakan padanya jika dia menemuimu dan saat itu kamu memilih Nadia maka aku akan dengan ikhlas melepaskan mu, tetapi dia menolak menemuimu dan memintaku yang melepaskan mu.”

Reihan mendengarkan penjelasan Nabila dengan seksama, memegang kedua tangannya, seolah memberi kekuatan pada Nabila untuk melanjutkan ceritanya.

“Nadia datang kerumah orangtuaku dengan kondisi yang memprihatinkan, penampilan seperti orang yang tidak terurus, Nadia yang biasanya tampil cantik dan modis namun hari itu dia terlihat kacau, dia datang dengan mengenakan baju seadanya dan memakai sandal jepit.”

“Kemudian apa yang dikatakannya?!“

“Sebenarnya Nadia melarangku untuk menceritakan isi pembicaraan kami kepadamu Mas.”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
3 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status