/ Romansa / Aku Hamil Anak Kamu, Mas! / Bab 126. Asap dan Api.

공유

Bab 126. Asap dan Api.

작가: Ucing Ucay
last update 최신 업데이트: 2025-12-13 22:37:55

Para santri berdiri di belakang Marco dan bersamaan memasang kuda-kuda dengan sikap waspada. Mata mereka menatap pada orang-orang kasar yang ada di sekeliling dan perlahan bergerak mengepung mereka.

Mark melirik pada anak-anak muda penuh keberanian yang ada di sisi kiri dan kanannya, dia tidak keberatan dengan bantuan kecil itu hanya saja dia tak ingin jika ada korban dari pihak para santri itu. Dia lebih suka bergerak sendirian.

"Kalian berani maju karena adanya orang ini?" tunjuk salah satu preman itu ke wajah Mark, dia berdiri beberapa langkah di depan sana. Jelas jika dia merasa waspada menghadapi Mark setelah apa yang terjadi pada temannya.

"Kalian sudah melukai Kyai Ahmad, bagaimana bisa kami berdiam diri?" balas salah seorang santri berwajah halus di samping Mark, tatapan matanya setajam elang dengan garis wajah yang tegas.

Preman itu tertawa lalu meludah begitu saja dengan sikap merendahkan.

"Bilang saja kalian itu pengecut dan memanggil orang luar untuk turut campur masalah
이 책을.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Aku Hamil Anak Kamu, Mas!    Bab 139. Keluh Kesah Evan. 

    Evan dibuat terkejut dengan sikap Zola yang ketus dan terkesan sangat kesal terhadapnya malam itu, sampai dia hanya bisa diam dan menggantung rahang dengan kepala penuh berbagai pertanyaan.Apa kesalahannya sampai membuat istrinya semarah itu?"Ya Allah, apa yang sudah aku lakukan sebelumnya? Zola bahkan menepis tanganku dengan kasar!" gumamnya tak habis-habis sejak semalam, bahkan tidurnya tidak lelap dan hatinya gelisah tak menentu.Pagi itu pun Zola bangun lebih dulu seperti biasa. Evan yang memang sudah terjaga sebelum adzan shubuh berkumandang, hanya saja dia berpura-pura masih tidur dan ingin melihat sikap istrinya itu kali ini."Mas, bangun sudah shubuh!" Evan sejenak merasa tubuhnya tegang manakala merasakan belaian lembut di kepalanya, perlahan dia membuka mata dengan perasaan takut. Dan pemandangan di hadapannya kali ini menyejukkan mata dan membuatnya terjaga.Zola tersenyum lembut dan duduk di sampingnya, dia sepertinya baru bangun karena rambutnya masih tergerai. Hidungn

  • Aku Hamil Anak Kamu, Mas!    Bab 138. Kekesalan Zola.

    "Mas, ada sesuatu yang harus kita bicarakan tentang Nathan," ucap Zola suatu sore ketika mereka sudah kembali ke rumah.Evan yang baru saja selesai menuntaskan rapat online bersama kliennya pun menoleh pada istrinya itu, dengan dahi berkerut."Nathan? Ada apa? Apa dia sakit?" tanyanya, memang sudah lama Nathan ada di rumah Abraham, atau bersama Kevin.Zola menghela nafas panjang, wajahnya tampak gundah."Bukan itu, dia baik-baik saja dan sudah mulai sekolah lagi sejak kakinya sembuh," jawab Zola dengan wajah murung.Evan tanggap dengan suasana hati Zola yang rupanya sedang sedih itu, maka dia pun mengesampingkan pekerjaannya untuk beberapa saat dan memusatkan perhatiannya pada istrinya."Kenapa?" tanyanya lembut seraya meraih tangan Zola dan menggenggamnya dengan hangat.Zola tersenyum tipis, untuk sejenak dia berterimakasih dalam hati karena Evan mau mendengarkan keluh kesahnya di tengah kesibukannya."Nggak, aku hanya merindukan dia, Mas, apa dia mau kembali lagi ke rumah kita?" ung

  • Aku Hamil Anak Kamu, Mas!    Bab 137. Intermezzo.

    Suasana pesantren perlahan kembali tenang, meski belum sepenuhnya pulih karena lingkungan tempat pendidikan itu masih bercampur dengan adanya alat berat dan para tukang yang bekerja membangun kembali asrama putri yang hancur. Para santri putra saling membahu membantu para pekerja bangunan, juga warga sekitar pesantren juga turut membantu sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat."Bagaimana? Apa bisa selesai minggu ini?" tanya Kareem pada mandor yang dia tugaskan untuk mengawasi semuanya.Robi, mandor muda yang juga bawahan Tama itu mengangguk. "Ya, Tuan, jika terus seperti ini kemungkinan dalam 7 hari semuanya akan selesai dan bisa segera ditempati oleh para santri," jawabnya selagi mereka berdua berdiri melihat-lihat para pekerja yang sibuk dengan tugas masing-masing.Evan mengangguk-angguk, dia juga optimis bangunan seluas 300 meter persegi itu akan cepat selesai dengan banyaknya bantuan dari berbagai pihak."Mas, semuanya kita makan siang dulu!" teriak Zola yang muncul dari arah ger

  • Aku Hamil Anak Kamu, Mas!    Bab 136. Segitiga Hati.

    Zola menyusul ke pesantren untuk mengetahui kabar selanjutnya, dia tak bisa berdiam diri saja di kota sementara dia tahu situasi di pesantren sudah teramat genting. "Assalaamu'alaikum, Pak Kyai!" ucapnya seraya melangkah masuk. Tampak Kyai Ahmad dan Ummu Khadijah sedang duduk di ruang terang dan hanya diam membisu satu sama lain. Keduanya menoleh begitu mendengar Zola."Waalaikum salaam, kamu ke sini juga, Zola?" sambut Ummu Khadijah.Zola mengangguk dan menyalami keduanya sebelum akhirnya duduk di sofa lainnya."Di mana mereka sekarang? Apa mereka baik-baik saja? Tadi aku juga melihat mobil ambulan beriringan dari arah sini," tanya Zola langsung mengajukan pertanyaan dengan wajah cemas.Kyai Ahmad dan Ummu Khadijah saling pandang dengan raut muka kaget, mereka sendiri di situ belum mendapatkan kabar karena belum ada satu pun dari mereka yang kembali pulang. "Mereka belum kembali, kami juga menunggu sejak tadi," kata Kyai Ahmad dengan kening berkerut, tak urung apa yang dikatakan o

  • Aku Hamil Anak Kamu, Mas!    Bab 135. Mark Terluka.

    Malik dan teman-teman santri yang lain segera bergegas pergi dari gudang itu, karena mungkin sebentar lagi akan terjadi baku tembak antara pihak Mark dan anak buah Saleh. Dia sebenarnya mengkhawatirkan Alvan, tapi dia juga percaya jika pemuda satu itu bisa dipercaya karena kemampuan bela dirinya diatas yang lain."Kamu seharusnya pergi, Nak? Mau apa malah ke sini?" ujar Mark mengerutkan kening melihat Alvan yang berdiri memasang kuda-kuda di sampingnya.Alvan meliriknya sejenak, "Kenapa? Aku tidak mau dikira anak bersarung yang pengecut oleh preman-preman itu!" jawabnya.Mark berdecih mendengarnya, lalu menggeleng jengah. "Terserah! Kami tidak akan melindungi mu kalau terkena serangan mereka!" katanya berlagak tak peduli. Alvan tampaknya tak terpengaruh dengan perkataan Mark, dia hanya tersenyum menanggapi ucapannya.Sementara itu, tak mau kalah dari kelompok Mark, anak buah Saleh pun rupanya masih berdatangan memasuki gudang itu dan mengambil posisi mengelilingi mereka, sehingga kin

  • Aku Hamil Anak Kamu, Mas!    Bab 134. Bersiap Untuk Bertarung.

    Alvan dan teman-temannya terkejut mendengar suara tembakan dari luar gudang, dan teriakan garang dari orang-orang itu sontak membuat santri yang lain menjadi ketakutan."Apa yang terjadi?" tanya Malik dengan wajah panik.Alvan memicingkan matanya dan menajamkan pendengarannya, tampaknya anak buah Saleh yang banyak itu dibuat terkejut juga dengan serangan mendadak entah dari mana."Sepertinya ada yang datang menolong kita," gumamnya.Wajah teman-temannya langsung gembira karenanya. "Mungkin itu polisi," tebak Malik yang dibenarkan oleh teman-temannya.Hanya saja Alvan tidak berpikir begitu, menurutnya polisi tidak akan langsung menyerang secara riuh seperti itu. Dan ketika mereka masih bergelut dengan tebakan masing-masing, beberapa preman bersenjata muncul dengan terburu-buru dan menghampiri mereka."Bangun semuanya! Kalian harus pindah dari sini!" teriak salah satunya sambil menodongkan senjata laras panjang hasil rakitan ke arah para santri itu.Tentu saja itu langsung membuat para

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status