Share

Chapter 71

Perasaanku seolah akan meletup. Setelah mengucapkan terima kasih aku melesat masuk ke dalam lift. Menekan tombol angka 9. Benakku begitu kacau. Bahkan aku lupa apa saja yang akan kukatakan padanya.

Ting.

Kuserat kaki keluar dari lift berjalan di koridor yang dingin dan senyap. Tak ada seorang pun di sana. Beberapa ruangan pintu masih tampak terbuka. Aku lupa di ruangan mana. Kukira di satu lantai hanya ada satu ruangan terbuka. Tapi ternyata tidak. Sedikit membingungkan. Tiba-tiba aku terkesiap saat sebuah tangan meraih jemariku dan menariknya pelan. Sewaktu aku memutar badan ternyata dia. Napasku tersekat.

“Mai ...”

Dia membimbingku masuk ke sebuah ruangan dan menutup rapat pintu. Untuk beberapa lama kami sama terpaku. Terperangkap dalam diam yang panjang. Seolah berdiri di tepi jurang yang dalam. Tak ada yang berniat untuk memulai. Tiba-tiba aku merasa luruh. Kehilangan daya untuk mengucapkan apa yang seharusnya kusampaikan. Tapi hanya detik ini saja yang tersisa. Bisa jadi setelah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status