Gagal menikah dengan tunangannya yang kaya raya, Cailey justru terlibat pernikahan kontrak dengan wakil presiden ternama yang bernama George. George hanya memanfaatkan keadaan Cailey yang terdesak hutang-hutang. Namun, George tidak pernah mengatakan status asli dirinya. Cailey pun awalnya tidak tahu bahwa dia adalah istri bayangan George dan George telah memiliki istri pertamanya yang sangat ia cintai. Lalu, apa yang akan terjadi saat Cailey tahu bahwa dirinya hanyalah pilihan kedua? Dan apa yang akan dilakukan Cailey saat George memintanya untuk tidak banyak berharap padahal Cailey telah jatuh hati pada pria itu?
View More"Tidak mungkin... Tidak mungkin."
Tubuhnya lemah dan gemetar menembus jalanan yang padat dan ramai. Hingga berhenti di pembatas antara trotoar dan jalan raya, Cailey menghentikan langkahnya, lalu menunggu lampu lalu lintas itu menampakkan warna hijau.
Namun... Cailey menghitung tiap detiknya di dalam hati, dia tidak sabar untuk menyeberangi jalanan aspal ini. Hatinya kian bergemuruh, kalau bisa dia ingin menerobos saja. Sayangnya dia masih sayang dengan nyawanya.
Akhirnya lampu berwarna hijau itu muncul.
"Tidak mungkin...." Cailey bergumam kecil, pikirannya sedang kacau saat ini. Tubuhnya gemetar saat mengingat berita yang bermunculan di televisi. Dia berjalan dengan sisa-sisa kekuatannya menuju lokasi yang disebutkan oleh berita beberapa menit yang lalu.
"Dia mencintaiku, dia tidak akan...tidak-tidak." Tangis Cailey pecah, dia berusaha menjemput kekasihnya.
Dari pintu masuk menuju gedung pencakar langit itu banyak mobil-mobil mewah berdatangan. Cailey berusaha tetap tenang. Dia mencari celah agar dengan mudah memasuki gedung yang biasanya disewa untuk acara pernikahan.
Suara musik berdentuman, Cailey mengedarkan pandangan mencari sosok yang ia ingat wajahnya. Di dalam hatinya berharap bahwa bukan orang yang ia kenal itu yang menikah pada hari ini. Cailey berharap bahwa orang lain yang ada dalam berita menggemparkan saat ini.
Benar saja, saat mobil sedang hitam mewah tiba di pelataran gedung pencakar langit ini, sosok pria tampan yang sangat Cailey kasihi itu keluar dari dalam mobilnya. Dia disambut dengan antusias oleh segerombolan orang yang menanti kedatangannya.
Orang-orang itu terlihat sama berwibawanya, pakaian yang rapi dan tentu bermerek, rambut dan dandanan modern layaknya orang kelas atas. Mereka bertepuk tangan, siulan godaan untuk menyambut sang empu acara pagi ini.
"M-Mike?" lirih Cailey sendu. Hatinya seketika hancur.
Kekasih yang telah menjalin hubungan lama dengannya, kurang lebih hampir lima tahun mereka memadu kasih bahkan pria itu berjanji akan menikahinya dalam waktu dekat ini. Justru pria itu mengkhianatinya dengan menikahi wanita lain. Bahkan beritanya sudah tersebar diseluruh penjuru negeri ini.
Cailey tidak bisa bernapas, dadanya sakit sekali melihat Mike benar-benar keluar dari mobil pengantin itu. Dengan terseok-seok, Cailey mendekati kerumunan hadirin yang diundang ke acara pernikahan ini.
"Mike," teriak Cailey seketika membuat semua mata tertuju padanya. Begitu pula dengan pria yang bernama Mike itu.
Pria itu pun terkejut, keluarga dan kerabat Mike turut membelalakkan kedua mata mereka. Detik itu juga Mike memasang wajah masam dan berpaling dari Cailey. Seseorang yang Cailey kenal sebagai ibu Mike memerintahkan satpam untuk mengusir Cailey. Cailey dihadang beberapa pria bertubuh besar, seketika Cailey mundur.
"Awas kalian." Cailey masih celingukan takut jejak Mike hilang dari pandangannya.
"Aku bilang awas kalian. Kalian tidak tahu siapa aku?" Satu orang satpam tertawa meremehkan Cailey. Dua temannya yang lain menggeret Cailey untuk menjauh dari acara pernikahan Mike.
"Memangnya kau siapa wanita jalanan?"
"Kurang ajar!" Cailey memelotot tajam, dia berpikir bisa menakut-nakuti ketiga pria bertubuh besar ini. "Aku adalah calon istri Mike Edison."
Ketiga satpam itu pun tertawa terbahak-bahak, mereka meremehkan Cailey yang saat ini penampilannya sangat kacau. Wajahnya kini tak dipoles make up, terhapus karena terus-menerus menangis. Pakaiannya pun tidak semewah yang katanya sebagai calon istri dari Mike Edison. Pantas saja siapapun akan meremehkan Cailey.
Cailey dipaksa menjauh, dan ia didorong kuat-kuat sampai tersungkur. Sakit di tubuhnya lebih sakit luka hatinya saat ini. Cailey dibuang bahkan tidak diinginkan oleh pria yang sangat ia cintai dan ia percayai akan menjadi pasangan seumur hidupnya.
Cailey tidak mengerti mengapa bisa terjadi seperti ini, padahal kemarin mereka berdua baru saja makan malam bersama untuk merayakan hari jadi mereka yang kelima tahun. Mike berjanji akan memajukan pernikahan mereka, Cailey begitu mempercayainya. Namun, yang Mike berikan adalah pengkhianatan.
Entah sejak kapan pengkhianatan ini dimulai, Cailey tidak pernah membayangkan pria yang di depan Cailey selalu mencintainya justru membuangnya begitu menyakitkan seperti ini. Mike menikah dengan wanita kaya raya yang statusnya jauh lebih tinggi dari Cailey. Cailey merasa terhina, dia dibuat sadar oleh posisinya yang hanya wanita miskin yang tak memiliki apapun.
"Pergilah wanita jalanan!" teriak salah satu satpam itu. Cailey hanya menangis tergugu, dia mengusap lembut luka pada kedua lututnya.
Cailey bangkit, dia tidak menyerah. Dia ingin mendengar penjelasan dari Mike. Dia yakin bahwa Mike bukanlah pria jahat. Cailey mencari jalan lain, dia melihat satu orang karyawan yang ia yakini bekerja di perusahaan wedding organizer memasuki pintu darurat yang ada di samping gedung. Cailey mengikuti orang itu, dia mencari nama Mike yang terpampang dilayar besar seperti televisi itu.
Acara pernikahan Mike berada di lantai tiga. Cailey segera masuk ke dalam lift untuk menghindari satpam-satpam yang tengah berjaga. Setelah menemukan ruangan Mike, Cailey masuk begitu saja. Di dalam sana ada Mike dan juga teman-teman pria itu yang baru Cailey temui.
Setelah diingat-ingat, Cailey tidak pernah tahu dunia Mike, teman-temannya, dan di mana Mike menyalurkan hobinya. Mereka hanya menghabiskan waktu berdua , Cailey baru sadar bahwa dia tidak pernah menjadi prioritas pria itu. Hanya saja yang membuat Cailey percaya pada Mike, pria itu memperkenalkan dirinya kepada kedua orang tuanya. Cailey sungguh naif, mungkin itulah caranya untuk mengelabuhi dirinya.
Brakkk...
"MIKE!!!" Semua orang yang ada di ruangan itu menatapnya heran, berbeda dengan Mike yang amat terkejut, lalu detik kemudian memasang wajah jengkel saat melihat Cailey.
"Siapa dia, Mike?" tanya salah satu teman pria Mike yang berkulit hitam dan tinggi. Mike mengedikkan kedua bahunya.
"Entahlah, kalian boleh keluar dulu. Aku akan mengurusnya."
Teman-teman Mike menurut, lalu pergi dengan terus memandang Cailey seolah jijik saat melihat penampilannya. Ya, bagi orang-orang kaya seperti mereka pasti tidak sudi berada didekat Cailey. Hati Cailey sangat tercubit, tanpa terasa dia menitikkan air matanya saat menatap Mike.
Cailey berjalan cepat menghampiri pria yang telah ia pacari beberapa tahun ini. Hingga tepat di hadapan Mike....
Plakk...
Satu tamparan keras mendarat di pipi kanan Mike dan menimbulkan cap merah yang sangat kentara. Pipi Mike terasa kebas dan perih. Wajah pria itu kian membara api kemarahan. Tangan Mike terangkat tinggi hendak membalas tamparan Cailey, tetapi Cailey lebih cepat dan menampar kembali pipi sebelah kirinya.
"Sial!!! Cewek gila!!! Apa yang kau lakukan?" Mike berteriak dengan penuh emosi.
"Kau yang gila. Apa yang kau lakukan di sini, huh?"
"Apa kau buta?" Mike membalas penuh tekanan. Cailey kehabisan kata-kata. Tangisnya pecah semakin beranak sungai.
"Aku akan menikah dengan wanita pilihan orang tuaku, dan dia adalah wanita yang aku impikan," ucap Mike lagi, kali ini benar-benar menghancurkan Cailey. Benteng kepercayaan yang Cailey berikan untuk Mike hancur seketika.
"Pergilah!!!"
"Cailey, tolong antarkan di lantai dua."Hari kedua Cailey bekerja di pub dan dia sudah bisa beradaptasi dengan baik. Cailey sudah hafal seluruh bagian di kafe malam ini. Dia sangat bersemangat untuk bekerja, dia sangat hati-hati agar tidak membuat kesalahan. "Tapi...." Shopia menahan lengan Cailey, "Kau harus hati-hati orang-orang ini sangat nakal.""Eugh... Tolong aku, perutku sakit sekali." Shopia memegang perutnya, lalu pergi begitu saja. Cailey hanya menggelengkan kepalanya, dia mengambil napas untuk bersiap-siap menghadapi pria-pria nakal seperti kata Shopia. Kedua mata Cailey menyusuri setiap meja yang ada di lantai dua ini. Setelah menemukan meja yang hendak ia tuju, Cailey memberanikan diri untuk mendekat. Sebelum menaruh minuman itu, dia tersenyum sangat ramah tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Saat Cailey berjongkok, satu tangan mengusap kepalanya lalu turun ke punggungnya. Cailey sudah panas dingin, tetapi dia masih bersikap tenang selama pria itu tidak melakukan hal y
"Oh dia... pria yang waktu itu," ucap Cailey berbisik. Pria dengan tatapan tegas itu yang Cailey temui di acara pernikahan Mike. Ya dia ingat sekali wajah pria yang menatapnya sangat intens kala itu. Dan benar saja, pria itu juga menatapnya dengan tatapan elang seolah ingin melahap Cailey saat ini. Cailey segera menundukkan kepala. Namun, yang membuatnya heran, aroma parfum itu mengingatkannya dengan hal lain. Dia merutuki ingatannya yang kian hari menurun. "Silahkan dinikmati, Tuan." Cailey mundur beberapa langkah, lalu berbalik untuk kembali ke tempat Shopia. "Tunggu!" Cailey menghentikan langkahnya, dia berbalik lalu menghadap pria yang tak diketahui namanya itu. Pria itu menuangkan Limoncello ke dalam gelas, menyeruputnya dikit demi sedikit sembari memejamkan kedua matanya."Kulihat kau sedang kesulitan, Nona," ucapnya dengan suaranya yang berat. Itu pertama kalinya Cailey mendengar suara pria itu. "Tahu dari mana dia?" Cailey membatin, mungkinkah wajahnya begitu kentara jika
"Aku pulang...."Byuuurrrr...Satu ember air dingin itu membasahi tubuh Cailey. "Mom?" Plakkk...Cailey memegang pipinya yang perih. Sudah hal biasa dia mendapatkan perlakuan kasar dari ibunya seperti ini. Dia tidak perlu menebaknya, pasti ibunya telah tahu bahwa dia telah berpisah dengan Mike. Berita itu sudah menyebar ke seluruh negeri, itulah yang membuat ibunya marah karena gagal mendapatkan menantu kaya raya. "Dasar tidak becus. Bagaimana bisa kekasihmu menikah dengan wanita lain?" Nora, ibu Cailey hampir menamparnya lagi. Namun, Cailey segera menahan tangan sang ibu. "Itu kehendaknya, Mom. Aku tidak bisa memaksa Mike untuk menikah denganku.""Itu karena kamu bodoh. Merayu pria saja tidak bisa." Cailey memejamkan kedua matanya, dia tidak bisa mendebat perkataan sang ibu karena pastinya dia selalu kalah. Dia melihat ayahnya yang sedang menonton perdebatan mereka di belakang sang ibu dengan wajah pucat di atas kursi roda. Sang ayah seperti ingin berbicara untuk membela Cailey,
"Jangan ganggu aku lagi, aku batalkan rencana pernikahan kita." Bagai disambar petir, air mata Cailey luruh semakin deras. Dadanya kian sesak sehingga dia memukul-mukul pelan dadanya agar bisa bernapas. Kata-kata Mike membuatnya hancur, pria yang selalu mencintainya dan berjanji akan selalu bersama-sama, nyatanya mengkhianati Cailey sejahat ini. "Kamu jahat." Cailey memukul lengan, dada, dan perut Mike. Dia sangat kecewa, dia ingin meluapkan kemarahannya kepada pria di depannya ini. Cailey telah jatuh hati sedalam-dalamnya, dia sangat mencintai Mike. Sekarang cinta itu sirna di hatinya dan berubah menjadi kebencian. "Kamu jahat, Mike," teriak Cailey lagi dan dia lebih keras memukul dada Mike. "Hentikan wanita gila!" Cailey didorong kuat hingga terjatuh ke lantai. Sakit di tubuhnya tidak terasa apapun, tetapi di hatinya mulai sakit lebam membiru. MIke membuang muka, Cailey bisa melihat wajah Mike yang jijik saat melihatnya. Ah ya... Status mereka tidak setara, Mike adalah pria kay
"Tidak mungkin... Tidak mungkin." Tubuhnya lemah dan gemetar menembus jalanan yang padat dan ramai. Hingga berhenti di pembatas antara trotoar dan jalan raya, Cailey menghentikan langkahnya, lalu menunggu lampu lalu lintas itu menampakkan warna hijau. Namun... Cailey menghitung tiap detiknya di dalam hati, dia tidak sabar untuk menyeberangi jalanan aspal ini. Hatinya kian bergemuruh, kalau bisa dia ingin menerobos saja. Sayangnya dia masih sayang dengan nyawanya. Akhirnya lampu berwarna hijau itu muncul. "Tidak mungkin...." Cailey bergumam kecil, pikirannya sedang kacau saat ini. Tubuhnya gemetar saat mengingat berita yang bermunculan di televisi. Dia berjalan dengan sisa-sisa kekuatannya menuju lokasi yang disebutkan oleh berita beberapa menit yang lalu. "Dia mencintaiku, dia tidak akan...tidak-tidak." Tangis Cailey pecah, dia berusaha menjemput kekasihnya.Dari pintu masuk menuju gedung pencakar langit itu banyak mobil-mobil mewah berdatangan. Cailey berusaha tetap tenang. Dia
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments