Alam Murni Sang Kultivator

Alam Murni Sang Kultivator

By:  Azure Luster  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
18Chapters
211views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kekuatan murni misterius yang telah menjadi liar selama bertahun-tahun, kini mendadak merasuk dalam tubuh seorang anak muda. Namun, kekuatan itu justru memberinya malapetaka.

View More
Alam Murni Sang Kultivator Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
18 Chapters
Sang Bayi Sudah Lahir
“Kau tidak akan mendapatkan kekuatan itu!” Berteriaklah Edgar kepada sosok pria tinggi di depannya.Desmon, pria bermata hitam pekat, namun juga tampan terlihat memandang terus-menerus. Aura yang dikeluarkan masih tetap sama, berbahaya dan sangat mencengkam.Keduanya sudah melakukan pertempuran cukup lama hingga mengakibatkan guncangan di seluruh benua, kekuatan mereka terus saja menyebabkan langit menjadi gelap yang disertai kilatan ungu.Saat semua menyaksikannya, jiwa dan raga terhenti untuk bernapas, bingung sesaat untuk memastikan kondisi.Sekarang tidak perlu khawatir, karena pertarungan mereka sudah mencapai titik akhir. Edgar di sini yang terlihat terpojok dengan darah mengucur dari berbagai luka yang diterimanya.“Kenapa tidak serahkan saja energi itu dan aku akan memberikanmu kematian yang pantas!” ucapnya dengan nada dingin, penuh akan kepercayaan diri.Edgar merapatkan giginya hingga dahi berkerut hebat, apa pun yang terjadi energi murni yang dirinya pertahankan selama ini
Read more
Buku Sang Petunjuk
Energi besar yang dimaksud tidak dapat dijelaskan oleh sang tabib, hingga waktu pemeriksaan berakhir.Zeion kecil masih memasang senyuman khas bayi yang akan membuat setiap hati menemukan ketenangan, sayangnya waktu yang tidak tepat, kedua orang tuanya memandang dengan wajah yang ketakutan. Kalau sudah besar mungkin Zeion akan mengatakan hal apa yang bisa memberikan rasa takut begitu kuat terhadap orang tuanya. Bayi mungil itu perlahan menutup matanya, lalu hanyut dalam tidur lelap yang sedang mengisap jempol kanannya.Edmon dan istrinya Rosa saling bertukar pandangan, penuh akan kekhawatiran yang begitu besar dari apa yang sedang terjadi.Kejadian itu membuat keluarga ini memutuskan untuk membatasi kegiatan Zeion, sejak umur 4 tahun, Zeion lebih sering dikurung di dalam kamar yang ditemani beberapa buku.Hari ini pun sama, dirinya sedang duduk di dekat jendela kamar sembari membaca beberapa buku tentang penyihir kuno.“Buku ini benar-benar menyenangkan!” ucapnya yang tidak dapat mel
Read more
Kepolosanmu Sudah Menjadi bencana
Enia tidak menyangka kalau buku sihir yang diberikannya akan membawa perubahan besar kepada Zeion, ini sudah 2 minggu sejak Zeion menerima buku itu. Begitu banyak perubahan yang diberikan, bocah ini merapal mantra yang bahkan Enia sendiri saja masih tidak dapat memahaminya.“Api...”Muncul dari tangan Zeion api seukuran batu kecil, Enia terdiam sembari menarik ludahnya kembali.“Tuan Muda, bagaimana bisa Anda mempelajari sihir seperti ini?” tanya Enia yang tampak sangat khawatir.“Aku mempelajarinya dari buku yang kau berikan, tidak aku sangka kalau bukunya begitu bermanfaat seperti ini!”Enia seharusnya bangga, tanpa pelajaran khusus bocah di depan matanya mampu menggunakan sihir tingkat dasar, namun yang dikhawatirkan Enia adalah pencapaian Zeion yang melebihi ekspektasinya.Untuk umur seorang bocah Zeion telah memperlihatkan keajaiban, tapi justru di sini mungkin akan menjadi sumber masalah. Keluarga Edmon bukanlah keturunan yang bisa menggunakan sihir tingkat tinggi, untuk Edmon s
Read more
Bagian Dari Ketakutan Yang kau Lupakan
“Ayah?” Banyak orang yang hadir di sana menjadi heran dengan ini, rahasia yang selama ini dijaga akan terbongkar ke publik, dampaknya bisa begitu buruk untuk keluarga Edmon, terutama terhadap bisnis yang sedang dijalani olehnya.“Penjaga bawa bocah lancang ini keluar, berikan dia hukuman atas apa yang sudah dirinya lakukan!”Teriakan Edmon menghancurkan titik kecil di dalam tubuh Zeion, wajah yang tadi penuh pengharapan kini berubah menjadi rasa kecewa yang tidak terbayang. Dia bertanya-tanya dalam hati kenapa ayahnya tega mengatakan hal seperti ini.Tidak beberapa lama kemudian, seorang penjaga datang dan menyeret tangan Zeion secara kasar, menarik terus menerus bocah kecil ini.Dia bukan tidak tahu kalau Zeion adalah anak dari Edmon, namun sebagai penjaga dari keluarga ini, apa pun perintahnya harus dipatuhi.“Sakit! Lepaskan aku...” berontak Zeion yang terus mencoba melepaskan diri, tapi dia tidak punya cukup tenaga untuk melakukannya, orang-orang di sana bergumam dan menatap hera
Read more
Jiwa Di Dalam Kehampaan Yang Pasrah
Memulai kehidupan baru katanya, itu maksud yang sama sekali tidak dimengerti Zeion. Mereka hanya berjalan dari kediaman Edmon tanpa tujuan yang jelas, setidaknya untuk Zeion sendiri.Ini terlalu berat untuk anak berumur 10 tahu berjalan tanpa berhenti sejauh ribuan meter, mereka sama sekali belum berhenti. Hanya malam yang kebetulan menjadi waktu yang singkat untuk istirahat.Tiba di sebuah kota, tampak orang-orang di sana ramai, namun ada juga yang melihat Zeion dengan heran. Bagaimana tidak heran, pakaian yang digunakan Zeion masih sangat lusuh, ini tidak berbeda dari seorang budak yang biasa dijual.Budak hanya makhluk rendahan yang tidak punya arti, di dunia ini mereka diperlakukan kasar dan tidak punya harga diri.Pria berhidung mancung ini melirik ke arah Zeion yang matanya terlihat lelah. “Hm... apa kau lapar?”Zeion melirik, dia begitu waspada untuk memberikan jawaban.Gruu...Tapi, perutnya yang mengambil satu jawaban, yaitu kepastian kalau Zeion sedang lapar.Tertawa kecil d
Read more
Sebuah Gejolak Yang Begitu Besar
Zeion tidak mampu menghentikan detak jantungnya, bagaimana bisa? Sebelum detak jantungnya berhenti, pasti nyawanya di sini yang pertama melayang.Bilah pedang pria itu tidak dapat berhenti, Zeion hanya melotot takut sampai dia meringis dengan menutup wajahnya.Tings...Suara benturan keras menyeka suasana di sana, mereka bertiga dibuat bingung dengan gelombang energi yang menutupi tubuh Zeion. Warnanya putih dan berkilau seperti gerakan genangan air yang tenang.“Ini yang disebut sebagai sebuah energi tidak terbatas?” tanya pria berhidung mancung.Zeion tercengang atas aksinya sendiri, dia terus menatap kedua tangannya yang putih bersih tanpa noda.“Kenapa ini? Apa yang terjadi?” tanyanya yang lalu melihat ke atas kepala.“Apa yang dilakukan oleh bocah ini? Kenapa seranganku tidak berhasil melukainya?”Pria berbadan besar ini tidak tinggal diam, dia kembali mengangkat pedangnya, lalu diayunkan ke samping.Tings...Masih sama seperti sebelumnya, benturan keras ini berdengung. Tidak mam
Read more
Ini Baru Dimulai, Dan Sudah Sangat Susah
Semua masih menggenang, pernyataan itu telah membangkitkan kewaspadaan dari Zeion yang kini terus melangkah.Mereka berdua akhirnya tiba di depan bangunan kuno, bisa dikatakan begitu akibat arsitekturnya yang terlihat tua, jauh berbeda dari bangunan biasa yang terbangun dari marmer khusus.Di sini pemandangannya juga indah, namun mengandung energi besar hingga sejak dari tadi tangan Zeion digelitik tanpa sebab.Di atas batu di depan mata mereka ada seorang pria berjanggut putih duduk bersila, tongkat kayu di tangannya begitu kokoh. Yang unik dari dirinya, tubuhnya sama sekali tidak menyentuh batu, hanya berjarak beberapa senti saja untuk menyaksikan kalau dirinya berada dalam keadaan melayang.“Tuan Hander, aku sudah kembali!” ucap pria mancung yang berlutut dengan tulus kepada pria tua.Hander secara perlahan membuka kelopak matanya, begitu kedua matanya jelas melihat apa yang ada di depan, aura kekaguman menyebar sangat cepat. Itu menabrak tubuh mereka yang ada di depannya.Untuk Ze
Read more
Dalam Sebuah Kehancura Yang Tidak Diharapkan Oleh Semua Orang
Seperti janji yang kemarin sudah dilontarkan, Zeion akan mendapatkan pelatihan, namun pelatihan yang dimaksud berawal dari lapangan luas dan beberapa batu yang diam membisu. “Apa yang akan kita lakukan di sini?” tanya Zeion yang bingung.Lagyura melirik lalu menjelaskan, “Sekarang ini Anda akan melakukan latihan pengendalian energi di dalam tubuh! Energi yang dirimu miliki masih belum stabil, dan di sinilah latihan harus dilakukan yaitu mengendalikan energi tersebut menjadi lebih stabil!”Kakinya kemudian mulai melangkah sampai berhenti dan duduk di atas batu, bersila dengan kedua tangan yang di atas lutut. Masing-masing tangan terbentang dengan tenang. Semakin diperhatikan ada aliran energi misterius yang muncul di dari dalam tubuh Lagyura, energi misterius ini begitu kuat. Angin mulai menjawab pergerakan energi yang menerbangkan debu dan daun-daun kering, menyatu membentuk pusaran angin
Read more
Alam Kehancuran Yang Sulit Dipastikan
Mata kedua orang itu langsung tertuju kepada Zeion, menyeramkan. Tubuh Zeion ditumbuhi bulir-bulir keringat, tubuhnya masih ingin tahu apa maksud dari kejadian ini. “Lagyura, aku ingin kau menyusuri seluruh lokasi! Pastikan tidak ada musuh yang mungkin muncul untuk menyerang lagi...” “Baik!” jawab Lagyura yang kemudian mengambil langkah pergi dari sana, dia tegap dan tidak menoleh sama sekali.Suasana hanya menyisakan kedua orang ini. Napas Zeion terlihat tidak tenang, apalagi pandangan mata Hander yang terasa dingin untuknya.“Bocah, kau pasti bertanya-tanya kenapa hal ini harus terjadi!”Tidak dijawab Zeion, ketakutan sudah menelan keberaniannya. Sekarang hanya bisa pasrah dirinya akan kondisi yang mungkin jauh lebih buruk lagi. “Hah...” Hander secara cepat membuang napas, kemudian memberikan sorot tajam yang menusuk sanubari Zeion
Read more
Jiwa Kehancuran Yang Melanda
Hari yang melelahkan, untuk Zeion ada banyak hal yang dirinya bisa pelajari, namun juga banyak hal yang tidak dimengerti olehnya.Pelatihan itu berhenti tepat sesaat Lagyura kembali dari patrolinya, kala itu Zeion sedang mencoba dilatih Hander dalam menyesuaikan energi kultivasi dalam tubuhnya. Ada hal yang mendadak sehingga hal itu dihentikan, dan di sinilah dia sekarang, terbaring di atas alas dengan sorot mata penuh kebingungan.“Mereka semua membicarakan energi murni di dalam tubuh ini! Apa sebenarnya yang terjadi? Apa aku saja yang tidak mengerti maksud dari itu semua?”Di hari yang sama, tepatnya ketika malam sudah tiba, terjadi sedikit diskusi antara Hander dan Lagyura. Mengenai kejadian hari ini tentu bukan pertanda baik, kalau bisa Hander tidak ingin memunculkan eksistensi dari energi murni dalam tubuh Zeion sehingga akan ada banyak waktu untuk mengendalikannya.Tapi, mau bagaimana l
Read more
DMCA.com Protection Status