Short
Ayah Si Preman Sekolah

Ayah Si Preman Sekolah

By:  MarthaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
9Chapters
3.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Aku didudukkan di atas meja oleh ayahnya si preman sekolah. Pria itu menggigit rokok di sudut bibirnya, wajahnya tampak seperti orang berpendidikan, tetapi kelihatan jelas aura brengseknya. "Buka kakinya sedikit ... " Tiba-tiba, preman sekolah masuk ke ruangan. Ayahnya langsung menekan kepalaku dan menyembunyikanku di bawah meja. Detik berikutnya, dia langsung membuka ikat pinggangnya ...

View More

Chapter 1

Bab 1

Namaku Chastin Liana, aku adalah murid teladan yang penurut dan pintar di mata guru dan orang tua.

Di mata teman-teman, aku adalah primadona sekolah yang dingin dan sulit didekati, yang sudah menolak pernyataan cinta dari banyak pria.

Namun, mereka tidak tahu ... sebenarnya aku ini wanita murahan yang benar-benar tidak ada harganya.

Aku sudah berkali-kali membayangkan diriku diperkosa.

Namun, aku tak tertarik dengan pria seumuran.

Aku hanya suka pria dewasa dengan aroma rokok.

Hormon mereka membuatku tergila-gila.

Sayangnya, aku hanya seorang murid. Jadi tidak berani sembarangan mendekati om-om dan menanyakan apakah mereka mau memperkosaku.

Di hari-hari yang sepi dan hampa, aku hanya bisa mengandalkan jari-jari lentikku.

Hari ini ada pertemuan orang tua murid di sekolah, banyak om-om yang datang.

Ada om pekerja kasar yang kelihatan garang, ada juga yang kalem dan berwibawa. Tapi, yang paling membuatku terpikat adalah ayahnya si preman sekolah yang duduk sebangku denganku.

Dia memakai setelah jas rapi, tubuhnya tegap, wajahnya tegas dan tampan, kelihatan penuh percaya diri dan liar. Jakunnya menonjol, pinggulnya juga berisi. Auranya benar-benar kuat dan menggoda.

Sekilas saja sudah kelihatan seperti tipe yang bisa memuaskanku habis-habisan.

Begitu pertemuan dimulai dan guru mulai bicara di depan, aku malah diam-diam mengintip om dari balik pintu, seperti orang yang jatuh cinta diam-diam.

Kemeja putih yang dia pakai membentuk badannya yang kekar, lengannya digulung santai sampai kelihatan otot-otot lengannya yang kuat.

Pandanganku turun dan melihat bagian bawah perutnya yang tampak menojol, seolah celananya hampir tak mampu menahannya.

Punya om pasti sangat besar.

Kalau saja aku seorang pelacur, aku bisa langsung membuka sleting celananya dan kemudian menghisapnya ...

Pasti enak sekali, ya?

Sambil membayangkannya, tiba-tiba terjadi sesuatu yang agak sulit dijelaskan di bagian bawahku. Aku merasakan aliran hangat yang menyebar ...

Saat kupegang, astaga, ternyata aku sudah basah.

Aku tidak tahan dan reflek menyentuhnya, hanya sekali sentuhan, rasanya hampir tidak kuat lagi.

Aku langsung panik, buru-buru kabur sebelum ada yang melihat.

Wajah dan tubuh om terus terbayang di kepalaku.

Aku sangat ingin diperkosa oleh om.

Aku bilang pada diriku sendiri kalau hari ini ada banyak orang, jadi harus jaga sikap. Tapi tubuhku seolah berkata, 'jangan pura-pura, kamu butuh orang untuk menenangkanmu sekarang juga.'

Karena benar-benar tak bisa menahan diri, aku diam-diam masuk ke ruang kelas.

Aku memejamkan mata, duduk di bangku dengan kaki terbuka, membayangkan diriku sebagai wali kelas, lalu menarik om masuk ke ruang kantor.

"Ayahnya Ben, kamu pasti nggak mau Ben dibuli di sekolah, 'kan?"

Sambil bicara, aku pun berjongkok, lalu ...

Semakin dipikirkan, aku semakin terbawa suasana. Tubuhku terasa panas, jantung berdetak kencang, napasku pun makin terengah-engah dan gerakan tanganku juga makin cepat ...

Tepat saat aku hampir mencapai puncaknya, tiba-tiba terdengar suara dari luar.

Aku langsung membuka mata lebar-lebar karena kaget dan panik.

Namun, belum sempat aku merapikan jejak menggoda itu, seseorang sudah mendorong pintu dan masuk.

Dengan panik, aku buru-buru menarik turun rokku, lalu mendongak dengan wajah penuh rasa bersalah.

Ternyata yang berdiri di depanku itu ... ayahnya Ben, si preman sekolah.

Kenapa dia bisa ada di sini? Apa dia melihat semuanya?

Dia melirik ke arah namaku, lalu berkata dengan nada tegas,

"Chastin, ruang kelas itu tempat untuk menuntut ilmu. Bukannya belajar, kamu malah melakukan hal-hal yang nggak pantas?"

"om ... om, aku ... "

Sebenarnya om tidak tahu, sejak pertama kali dia mengantar anaknya ke sekolah, aku sudah menyukainya diam-diam.

Sejak saat itu, aku selalu menunggunya di depan gerbang sekolah setiap hari, hanya untuk melihatnya.

Aku berkali-kali membayangkan bagaimana pertemuan kami nanti, tapi tak pernah menyangka akan seburuk ini.

Aku menunduk, malu dan hampir menangis.

Ketahuan melakukan hal seperti ini, aku benar-benar tidak tahu harus menjelaskan apa.

om pasti akan menganggap aku perempuan nakal yang tak tahu malu.

Pada saat yang sama, om melambaikan ponselnya, lalu mendekat dan berbisik di telingaku,

"Chastin, om sudah merekam semua yang kamu lakukan tadi. Tadi gurumu sempat memuji kamu itu murid teladan, lho. Bagaimana kalau videonya kukasih lihat ke gurumu ... "
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status