แชร์

Bab 9 – Pecah dari Dalam

ผู้เขียน: faafa
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-05-29 12:30:40
Senja berganti malam tanpa aba-aba, dan gedung-gedung yang menjulang di pusat kota mulai menyala satu per satu seperti barisan lilin dalam gelap. Di lantai tertinggi kantor Arsal Group, Reyhan duduk sendiri di ruang kerjanya. Lampu ruangan tidak ia nyalakan sepenuhnya, hanya cahaya dari jendela dan layar laptop yang menyinari wajahnya yang murung.

Ia menatap layar kosong, kursor berkedip-kedip, menanti diketikkan sesuatu. Tapi pikirannya jauh. Terlalu jauh untuk dijangkau oleh urusan kerja.

Sudah berhari-hari ini, wajah Nayla muncul di sela-sela waktunya yang sunyi. Diam-diam, tiba-tiba, tanpa permisi. Wajah itu... tidak lagi penuh luka. Tidak juga penuh harap. Wajah itu kini tenang, tapi asing. Dan itu membuat Reyhan gelisah.

Dulu, Nayla adalah sosok yang selalu menunggu. Menunggu kabarnya. Menunggu perhatiannya. Menunggu malam pulang lebih awal. Tapi sekarang, ia justru merasa Nayla yang terus berjalan, dan dirinya yang tertinggal. Dan perasaan itu menusuk seperti duri tak kasa
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 22 – Perempuan yang Bangkit Tanpa Suara

    Pagi datang dengan embun yang belum sempat menguap. Langit masih kelabu, seperti menyimpan rahasia dari malam yang dingin dan panjang. Di dalam sebuah apartemen sederhana namun rapi, Nayla berdiri di depan cermin. Ia mengenakan blus putih dengan blazer hitam polos, rambutnya disisir rapi dan diikat rendah. Bukan untuk menyenangkan siapa pun. Tapi karena hari ini, ia akan menghadapi dunia sebagai dirinya sendiri bukan sebagai istri siapa pun. Di matanya tidak ada lagi sorot kekosongan. Ada ketenangan yang nyaris menakutkan. Seolah ia telah sampai pada titik di mana luka tak lagi menyakitkan, melainkan menjadi bahan bakar untuk melangkah. Tangannya sempat gemetar saat mengambil map cokelat dari meja kerja kecil di sudut kamar. Map itu berisi berkas yang baru beberapa hari lalu ia siapkan bersama pengacaranya. Bukti-bukti perselingkuhan Reyhan. Percakapan. Transfer mencurigakan. Foto-foto yang tidak perlu dijelaskan lagi dengan kata-kata. Bukan hanya Reyhan yang ia kumpulkan. Tapi jug

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 21 – Luka yang Dibungkam

    Pagi itu langit tampak kelabu, seperti ikut merasakan ketegangan yang menggantung di udara. Udara masih dingin, sisa dari hujan semalam yang belum benar-benar reda. Di dalam rumah kecilnya yang tenang, Nayla duduk di meja makan, mencoba menyesap teh hangat yang kini terasa hambar di lidahnya. Sejak membuka pintu dan menerima amplop cokelat tebal dari kurir berseragam hitam, jantung Nayla belum kembali ke ritme normalnya. Tangannya gemetar, matanya menatap amplop itu seperti menatap hantu dari masa lalu. Ia tahu ini bukan surat biasa. Ia tahu surat ini akan mengubah segalanya agi. Dengan napas panjang dan hati yang mengeras oleh kenyataan, Nayla membuka amplop itu. Satu demi satu lembaran kertas ia baca, dan semakin dalam ia tenggelam dalam huruf-huruf dingin yang menuduhnya macam-macam mencemarkan nama baik, merusak reputasi, melanggar privasi. Bahkan, ada kalimat yang menyiratkan bahwa dirinya adalah wanita licik yang memanfaatkan hubungan rumah tangga untuk keuntungan pribadi.

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 20 – Serangan Balik

    Udara pagi terasa lebih dingin dari biasanya. Kota masih terlelap, namun sebuah email sudah lebih dulu menyalakan api di kepala Reyhan. “Permintaan Wawancara Eksklusif – Skandal CEO Reyhan Ardana & Dampaknya pada Karier dan Rumah Tangga.” Dikirim oleh media nasional yang terkenal dengan eksposé tajamnya. Lampiran di dalam email itu bukan hanya berupa permintaan wawancara, tapi juga daftar pertanyaan yang sudah seperti peluru-peluru yang diarahkan langsung ke jantungnya. Ia menutup laptop dengan kasar, lalu berdiri dan menghantam meja kerjanya. Pundaknya naik-turun, napasnya memburu. Semua semakin tidak terkendali. Ia tahu jika media itu berhasil mewawancarai Nayla, maka habislah ia. Bukan hanya sebagai CEO, tapi juga sebagai sosok publik, suami, dan laki-laki yang selama ini merasa tak tersentuh. Di ruangan apartemennya yang semakin berantakan, Reyhan menatap cermin. Wajahnya tampak lebih tua. Kantung matanya membengkak, rambutnya acak-acakan. “Aku tak bisa membiarkan ini berlanj

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 19 – Retaknya Reputasi

    Kantor Reyhan yang biasanya tenang kini berubah jadi medan perang. Pagi itu, ia dikejutkan oleh deretan notifikasi di ponselnya pesan-pesan singkat dari rekan bisnis, karyawan, bahkan keluarganya. Semua menanyakan satu hal yang sama “Apa benar artikel itu tentang kamu?”Tangan Reyhan gemetar saat membuka tautan yang dikirimkan salah satu koleganya. Judul artikel itu mencolok, dengan huruf kapital yang seolah berteriak di wajahnya“Pengusaha Muda Reyhan A. Terlibat Skandal Perusahaan Manipulasi dan Pelecehan Jabatan?”Tubuhnya menegang. Napasnya memburu. Artikel itu memuat bukti-bukti yang tak asing baginyanemail internal, salinan kontrak, bahkan rekaman suara samar-samar yang tak pernah ia sangka bisa keluar dari ruang rapat tertutup.Nayla…Nama itu langsung melintas di benaknya. Hanya dia yang punya akses. Hanya dia yang tahu segalanya.Ia melempar ponselnya ke sofa, berdiri dari kursi dan berjalan bolak-balik di ruangannya seperti binatang buas yang terperangkap.Ketukan di pintu m

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 18 – Kartu As dari Masa Lalu

    Langit pagi itu mendung, seakan ikut meredam hiruk pikuk kota. Di sebuah kafe kecil yang tersembunyi di sudut jalan, Nayla duduk sendirian, mengenakan kemeja putih sederhana dan kerudung warna kelabu. Tangannya menggenggam secangkir kopi yang kini tinggal setengah. Tatapannya tenang, tapi pikirannya bergerak tajam seperti bilah pisau. Di hadapannya duduk seorang pria tua berjas lusuh mantan karyawan Reyhan yang diam-diam Nayla cari lewat koneksi lamanya. “Terima kasih sudah mau datang,” ucap Nayla pelan, sopan seperti biasa. Pria itu mengangguk. “Saya pikir Anda hanya ingin bicara soal masa lalu. Tapi ternyata Anda sudah tahu lebih banyak dari yang saya duga.” Nayla tersenyum tipis. “Saya hanya menyusun ulang potongan-potongan yang Reyhan coba kubur.” Beberapa minggu lalu, Nayla menemukan catatan keuangan lama rekam jejak transaksi yang dimanipulasi Reyhan untuk menutupi kesalahan investasi yang menyebabkan pemecatan massal. Pria tua di hadapannya adalah salah satu korban. D

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 17 – Perempuan yang Tak Lagi Sama

    Langkah Nayla terdengar tenang saat memasuki gedung kantor lamanya tempat di mana Reyhan dulu memperkenalkannya sebagai istri yang "baik dan mendukung." Kini, tiap tatapan yang menyambutnya dipenuhi kejutan, bahkan ada sedikit kekaguman yang tak mampu disembunyikan. Nayla bukan lagi perempuan dengan ekspresi lembut dan senyum ramah. Matanya tajam, bibirnya datar, dan langkahnya menunjukkan bahwa ia datang dengan tujuan yang tak bisa dianggap remeh. Ia tidak lagi menyembunyikan luka. Ia memeluknya, menjadikannya pelindung, sekaligus senjata. Hari itu, Nayla bertemu secara resmi dengan salah satu direktur utama yang pernah menjalin kerja sama dengan Reyhan. Bukan hanya untuk membicarakan bisnis, tapi juga memberikan isyarat halus bahwa posisi Reyhan mulai digoyang dari balik layar. "Saya hanya ingin memastikan, bahwa Anda tahu apa yang terjadi di balik reputasi Reyhan selama ini," ucap Nayla tenang, sambil menyerahkan setumpuk dokumen catatan keuangan, laporan manipulasi kecil yang s

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status