Share

Ucapan Selamat

Suara telepon di ruangan Kiara berbunyi membuat ia harus bergerak sendiri sebab semua orang sedang sibuk. Baiklah, sebagai anak baru sudah selayaknya kita berbuat seperti itu. Harus menjadi yang paling cekatan, bukan untuk mencari perhatian atasan, namun sebagai salah satu sikap yang baik.

"Suruh Lutri ke ruangan saya!" Suara itu membuat Kiara kebingungan. Ia sama sekali tak paham kenapa harus menelepon ke ruangannya, sementara mereka tidak di satu ruangan.

"Baik, Pak," jawabnya pelan sebab itu hanyalah kesia-siaan tatkala panggilan sudah ditutup.

"Dari siapa?" tanya semua orang padanya sebab merasa penasaran akan siap diam yang ditunjukkan oleh Kiara.

"Pak Lehon."

"Yang sabar ... mungkin dia salah atau lupa nomor untuk ruangan Bu Lutri. Udah, sana ... pergilah, segera kembali!" perintah seorang dari mereka.

Kiara dengan cekatan segera berlari ke ruangan Lutri.

"Kenapa harus nelpon ke ruangan kamu?" tanya Lutri sinis.

Untuk pertama kalinya pemandangan aneh itu didapat oleh gadis itu.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status