Bodyguard Tampan Kesayanganku

Bodyguard Tampan Kesayanganku

last updateLast Updated : 2024-11-12
By:  Zizara GeoveldyCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
11 ratings. 11 reviews
127Chapters
19.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Melodi, gadis cantik, kaya dan jutek tidak menyukai Ian, pengawal pribadinya yang selalu mengikuti Melodi ke mana-mana. Pria itu hampir dua puluh empat jam bersama Melodi. Termasuk ketika Melodi sedang bersama Arjuna, kekasihnya. Sampai Melodi muak karena pria dingin, datar, dan tidak pernah tersenyum itu melanggar batas privasinya. IG Author: @zizarageoveldy

View More

Chapter 1

Bodyguard Dingin Nan Tampan

Aku menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan bergantian dengan pintu kafe dengan perasaan gelisah. Sosok yang kutunggu sejak tadi belum juga menampakkan wujud.

Aku mulai kesal, karena Arjuna—kekasihku, belum datang juga. Padahal sudah lewat setengah jam dari waktu yang dia janjikan.

Kekesalanku semakin menjadi ketika melihat seseorang di sudut kafe sana.

Aku melengos ketika pria berbaju hitam, jeans hitam dan topi yang juga hitam itu memandang padaku.

Namanya Ian.

Dia orang paling menjengkelkan yang pernah ada. Dia selalu mengikutiku ke mana-mana. Termasuk saat aku pacaran dengan Juna.

Ian adalah pengawal pribadiku yang dibayar Papi untuk menjagaku selama hampir dua puluh empat jam.

Bayangkan, hampir dua puluh empat jam!

Ian hanya menjauh ketika aku mandi, tidur, dan buang air. Sisanya dia selalu bersamaku.

Sepanjang yang bisa kuingat, pria kaku, dingin dan berwajah datar itu sudah menjadi pengawalku sejak aku duduk di kelas delapan.

Inilah susahnya punya orang tua yang terlalu protektif. Papi merasa sebagai anak perempuan aku butuh pengawal pribadi untuk melindungiku. Masalahnya saat ini aku sudah berumur dua puluh dua tahun. Aku sudah dewasa. Sudah nggak butuh pengawalan. Aku bisa menjaga dan melindungi diri sendiri. Tapi ternyata pemikiran Papi berbeda denganku. Papi menganggapku masih membutuhkan pengawalan. Setidaknya sampai aku menikah dan memiliki suami.

Aku hampir mengambil ponsel untuk menghubungi Juna dan menanyakan keberadaannya tepat ketika lonceng di pintu kafe berbunyi. Juna muncul lalu melangkah mendekatiku.

"Sorry aku telat, tadi jemput Mama ke salon dulu," ucapnya.

Aku mengangguk pengertian walau jengkel di dalam hati.

"Belum pesan makanan?" Juna memandang meja dan hanya menemukan sebotol air mineral yang isinya tinggal setengah.

"Belum. Kan nunggu kamu."

"Pesan sekarang aja ya?"

Kuanggukkan kepala.

Juna melihat daftar menu, menanyakan apa yang kuinginkan lalu melongokkan kepalanya untuk memanggil waiter.

"Shit!" umpatnya keras ketika menemukan Ian duduk di sudut kafe. "Kamu juga bawa dia ke sini?" pandang Juna tajam padaku.

Kuanggukkan kepala, lesu.

"Kenapa orang itu harus ada di antara kita?" Juna mendesis geram saking kesalnya.

"Jadi aku harus gimana? Dia kan bodyguard aku."

"Bodyguard sih bodyguard, tapi nggak harus ngikutin kamu ke mana-mana sampai mau pacaran orang itu juga ngintilin kamu."

"Aku maunya juga begitu, Jun, tapi aku bisa apa?"

"Protes dong sama Papi kamu!"

"Aku udah sering protes sama Papi kayak yang kamu suruh, tapi Papi tetap nggak mau."

"Itulah begonya kamu. Kamu tolol. Kamu lemah. Nggak punya sikap. Makanya bisa diatur-atur seenaknya!"

Sumpah, aku sangat kesal mendengar tudingan Juna yang bego-begoin aku. Tapi di saat yang sama dia juga benar. Aku lemah karena nggak pernah berhasil membuat Papi memberhentikan Ian.

"Aku ini anak perempuan satu-satunya, Jun, makanya Papi ngerasa perlu aku punya bodyguard," kataku setelah mendapat alasan lain.

"Bukan cuma kamu. Ada ribuan atau jutaan orang yang jadi anak perempuan satu-satunya. Tapi mereka nggak kayak kamu. Nggak perlu sok-sok pake bodyguard. Emang siapa sih kamu, Melo? Keturunan ningrat? Keluarga kerajaan?"

Gaya bicara Juna yang meledekku membuat perasaan kesalku setinggi ubun-ubun. Tapi aku nggak bisa marah padanya.

Tatapanku pindah pada Ian yang masih duduk di tempatnya tanpa melakukan apa-apa. Aku semakin muak padanya. Karena dia, aku dan Juna sering bertengkar. Dia adalah satu-satunya orang ketiga dalam hubungan kami.

Juna menghabiskan makanannya tanpa bicara apa-apa. Mukanya yang masam menunjukkan padaku sebesar apa kekesalannya saat ini.

Setelah makanan kami habis Juna berjalan duluan keluar dari kafe. Aku mengikuti di belakangnya.

"Buruan!" Juna menarik tanganku dan menyuruhku masuk ke mobilnya. Kami akan pergi nonton.

"Melodi ..." Suara itu menyela. lan sudah berdiri di dekatku.

Aku merotasi bola mata, sebal. "Aku mau nonton sama Juna. Kamu pulang aja duluan," suruhku.

"Ini sudah jam sembilan. Kamu nggak akan ke mana-mana. Dan aku nggak akan pulang tanpa kamu."

Kutatap Ian dengan tajam. "Nggak ngerti ya kamu? Aku udah bilang mau nonton. Kamu pulang aja dulu. Nanti Juna yang nganterin aku pulang."

"Kamu nggak boleh pergi, Melodi," jawab Ian melarangku.

Juna yang sejak di awal sudah emosi semakin terbakar lalu mendorong dada Ian.

"Lo kenapa selalu ikut campur urusan gue sama Melodi? Mau lo apa sebenarnya?"

"Mau Melodi pulang sekarang," jawab Ian lugas.

"Tapi Melodi nggak mau pulang sama lo. Dia mau kencan dulu sama gue. Ngerti nggak lo?!" bentak Juna emosi.

"Ngerti."

"Terus kenapa masih di sini? Sana lo! Pergi!" usir Juna mengarahkan telunjuknya.

"Tidak tanpa Melodi," suara Ian dingin, sedingin wajahnya.

"Brengsek! Lo bener-bener cari masalah sama gue." Tangan Juna terkepal erat. Siap untuk melayangkan bogem mentah.

"Jun, Jun, udah. Jangan berantem di sini." Aku buru-buru mencegah sebelum perkelahian itu terjadi.

"Jadi kamu mau membela dia?" Tatapan nyalang Juna pindah padaku.

"Bukan membela, tapi—"

"Terserah!!!" Juna membentakku keras sebelum aku selesai. Selanjutnya dia masuk ke mobil dengan bantingan kuat di pintu lalu ngebut meninggalkan kafe.

Dadaku bagai akan meledak karena rasa sesak. Ini adalah pertengkaran kami yang ke sekian gara-gara Ian.

"Puas?!" Aku berteriak melampiaskan kemarahan pada Ian.

Ian nggak menjawab. Dibukakannya pintu mobil untukku lalu menunggu sampai aku masuk.

Kubanting pintu dengan keras tepat di hadapannya. Tapi seperti biasa lelaki yang tidak pernah tersenyum itu tetap tenang seakan emosi dan kemarahanku tidak berpengaruh apa-apa padanya.

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
arul.tuanaya
Ahaha Anjir Udha ngga tau lagi gua bucinya Ian Udha kek orng linglung di Ksi kecubung baru ngantarin kei pdkt ke temannya Udha langsung di tinggalin tmpa harus berpikir apa ngga akan terjadi apa"sama kei berhubungan Bru aja sama"kenal ahaha
2024-11-15 05:37:00
2
user avatar
agneslovely2014
Kaget pas liat di rak buku statusnya tamat. Beberapa hari sibuk langsung baca marathon 10 bab wkwkwk. Seneng endingnya liat Aurora Borealis, aku pecinta aurora juga soalnya. Semoga kelak bisa dapet cowok yang kayak Ian, perfect bgt buat dijadiin suami sekalipun emotionless dari luar. But, HOT inside
2024-11-14 11:14:48
3
user avatar
arul.tuanaya
Baru nyampe Bab 56 klo di lihat KEKNYA bkln lama in reda nya otak melodi klo belum reda palingan bkln tetap fokus buat lakeziaa dan ngga mungkin jga kan Siva alias Arjuna muncul lagi
2024-11-14 04:12:19
0
user avatar
arul.tuanaya
Aelahh awal doang yang dingin cool setelah kawin malah kek orng kena cinta"monyet kata"bucinya mengenai cintanya ke melodi udah melebihi kapasitas angka hewan di dunia Udha trllu berlebihan bet
2024-11-14 04:04:36
0
user avatar
arul.tuanaya
Salut sih sama Ian dari segi apapun perfect semuanya
2024-11-13 06:26:50
0
user avatar
Burung Murai
siapa yang baca novel ni confirm akan jatuh hati dekat Ian,, dia punya green flag sampai aku berharap boleh keluarkan dia ke dunia nyata.. hahahahaa..
2024-11-12 20:25:22
1
default avatar
Fsf_
Yg bikin tertarik sm novel ini gara2 karakter ian pokoknya no debat ...️
2024-11-06 18:23:30
1
user avatar
Pati Toba
Ceritanya bagus dan menarik. Ini novel kedua di GN yang kubaca bab demi bab tanpa ada yg terlewati. Krn aku tuh biasanya milih2 kalo baca novel yg baru. Kalo awal ceritanya udah gak menarik, langsung gak lanjut baca lg. Semoga nanti authornya bisa buat cerita ini happy ending.
2024-10-19 20:40:24
1
user avatar
Cinta Carissa J Marbun
suka ma ian. kesel sama melody, perasaan dia yg paling ngerti, padahal keras kepala kaya batu
2024-10-19 20:37:50
0
user avatar
Ade Rizky
ceritanya bagus tp tolong jangan kebanyakan kompliknya melodi di rubah dong sifatnya ian aku padamu.........
2024-10-19 10:36:36
0
user avatar
Lussy Alyanii
Melodi kalau emang cinta sama Ian ya bilang aja jgn suka marah2 gak jelas gitu
2024-09-30 22:15:19
0
127 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status