Bukan Selera Tuan Muda

Bukan Selera Tuan Muda

Oleh:  putrimaharani  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
30Bab
2.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kiki telah melupakan siapa dirinya di masa lalu. Ia adalah wanita yang telah kehilangan namanya dan hidupnya. Seseorang berkata "Dekatilah Dylan maka kamu akan menemukan jawabannya" Cucu dari keluarga terpandang yang namanya begitu dikenal, yang diklaim sebagai pemilik kunci dari semua rahasia hidupnya. Dengan alasan itu, dirinya mencoba untuk mendekatinya dengan cara menyamar sebagai pria agar bisa menjadi bodyguardnya. "Selama ini kamu... Apa ada perasaan sama saya?" "Enggak tuan. Karena saya selalu sadar diri kalau saya bukan selera tuan." "Bukan gitu Ki, kalau kamu sih enggak apa-apa." Kiki ternganga. Maksudnya dia gay gitu?!

Lihat lebih banyak
Bukan Selera Tuan Muda Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
30 Bab
1
Seorang bodyguard berambut pendek, bertubuh ramping dengan tinggi sekitar 160cm sedang berjaga didepan kamar hotel. Tiba-tiba ia ditarik masuk ke dalam kamar yang dijaganya itu oleh seorang pria dan dibekap mulutnya oleh pria itu. Menyuruhnya untuk tidak bersuara sedikitpun. Ya, pria yang membekapnya itu adalah Dylan Jason Rolland. Majikannya.Cucu dari konglomerat yang kini dengan tanpa dosa membekapnya dalam keadaan telanjang dada, dan hanya memakai handuk saja menutupi setengah tubuh.Kiki adalah nama bodyguard tersebut. Ia memandangi perut kotak sang majikan layaknya memandang roti sobek yang biasa terpajang di indomaret. "Rasa coklat juga enak." batinnya "Ki, wanita itu sebentar lagi dateng. Plis banget gimanapun caranya kamu harus usir dia, oke?" pinta Dylan."Emang yang dateng siapa, Tuan?" tanya Kiki."Mantan pacar saya. Plis pokoknya kamu kasih dia alasan apa gitu supaya dia pergi. Oke?" pinta Dylan."Oh, baik tuan.""Tapi sebelum itu ambilkan saya baju dan celana dulu." u
Baca selengkapnya
2
"Y-ya jangan Kek. Kiki udah lama banget jadi bodyguard Dylan. Enggak mungkin Dylan tiba-tiba pecat dia, apalagi dia kasihan kalo enggak kerja. Penghasilannya cuma dari pekerjaan ini doang, ditambah lagi dia itu yatim piatu. Pak Roni juga udah minta nitipin Kiki ke Dylan.""Titipin-titipin... Memangnya kamu helm apa minta titipin." dumel Rudi."Sumpah deh, semua ini cuma salah paham aja kok. Pokoknya liat aja, secepatnya nih. Dylan bakalan punya pacar lagi deh bahkan sampai menikah kalo bisa." ucap Dylan yang setelahnya langsung membatin. "Kalo bisa itu juga, kalo enggak ya putusin." batin Dylan licik. Rudi coba menimbang perkataannya lalu berkata. "Oke, kakek terima tantangan kamu. Tapi kalau misalnya kamu enggak bisa membuktikan kalau kamu punya pacar PEREMPUAN dalam waktu dekat. Awas aja. Nanti kakek nikahin kamu sama kambing sekalian!" ucap Rudi. "Okeh. Siap. Berani deh, sama sapi sekalian, biar mahalan dikit haha." ucap Dylan.Di koperasi lantai 5. Kiki dan Putra sedang menyem
Baca selengkapnya
3
Jika benar yang merobek fotonya adalah ayah Dylan, kenapa? Apa ada masalah yang menyebabkan beliau sampai merobek fotonya?Tapi masih belum tentu juga. Minimal dirinya harus mencari tahu terlebih dahulu siapa foto anak perempuan itu, apakah benar itu dirinya atau bukan. Besok, ia harus menanyakan ini pada Dylan!Esok paginya. Kiki masih sibuk mengurus keperluan Dylan, ia siapkan pakaian kantornya seperti biasa lalu dasi, sepatu dan kaus kaki. Ia siapkan tas juga dan masukkan laptop ke dalamnya. Ia bereskan barang-barang yang berceceran di atas lantai termasuk.... Segitiga miliknya. Ia masukkan baju kotor dan segitiga itu ke dalam box cucian baju kotor. Sebenarnya tugasnya disana bukan hanya sebagai pengawal pribadi saja akan tetapi asisten pribadi juga. Jadi apapun yang Dylan lakukan harus selalu melibatkan dirinya. Ia yang diserahkan tugas untuk menyediakan segala keperluan Dylan, tadinya itu adalah pekerjaan Roni. Akan tetapi kini diwariskan kepada penerusnya yaitu Kiki, meski s
Baca selengkapnya
4
Kiki diluar sana tiba-tiba pergi. Dylan menyadari kalau Kiki tidak ada lagi diluar, padahal barusan ia sangat ingin meminta pertolongannya. "Kiki kemana sih! Heran selalu ngilang kalo lagi butuh!"Di lain tempat Kiki terus mengikuti kemana kaki Putra menuju. Ternyata kini dirinya diarahkan menuju pantry. "Ini Ki, bantuin gue naruh ini buat ke ruang meeting." ucap Putra memberikan dua piring makanan pada Kiki. "OBnya soalnya lagi sibuk disuruh yang lain sama atasan." ucap Putra. Kiki menuruti pintanya dan segera membawakannya menuju ruang meeting kembali. Ia ditemani oleh Putra yang sibuk mendorong troli berisi gelas minuman. "Tunggulah Ki, jangan cepat-cepat. Mau ke toilet lo?" tanya Putra."Ayo Put, saya takut tuan kenapa-napa." ucap Kiki masih terburu-buru."Yaelah tuan muda mah enggak usah dipikirin Ki, udah gede dia. Emangnya masih bocah." ucap Putra.Tiba-tiba terjadi kehebohan di ruang meeting sana. Kiki maupun Putra pun jadi kaget hingga inisiatif berlari secepatnya dari s
Baca selengkapnya
5
"Sayang. Maafin aku ya sayang, aku enggak tahu. Aku kira kamu---""Minta maaf sekarang juga! Sama Kiki!" tandas Dylan. "Karena kamu Kiki jadi yang kena imbasnya, karena kamu juga media berkata buruk tentang kepribadian saya! CEPAT!" tandasnya lagi. Klarissa memalingkan wajah, ia menyesal. Tapi dirinya jaim, gimana dong? "CEPAT!""K-kiki gue minta maaf." ucap Klarissa terpaksa.Kiki setengah tertawa melihatnya. Entahlah ia merasa dibela saja oleh lelaki ini. Tapi kok sesenang ini ya?"Akh Kiki! Gak boleh mikir aneh! Kamu itu bukan seleranya, udah hush hush hushh... Hidup itu bukan selalu tentang cinta Ki!" batin Kiki.Di waktu istirahat kerja. Kiki tiba-tiba ditarik tangannya oleh Putra. "Kerja mulu, ke kantin lah. Udah istirahat nih." ucap Putra yang mendadak muncul didepannya. Tepatnya saat ini Kiki sedang berjaga didepan ruang kerja Dylan. "Udah duluan aja. Tuan Dylan masih didalam. Enggak enak aku." ucap Kiki seraya menunjuk ke dalam ruang kerja Dylan, dimana sang tuan muda s
Baca selengkapnya
6
"Ya karena enggak sesuai kriteria saya." ucap Dylan enteng."Tapi tuan, mohon maaf sebelumnya. Kita udah menghabiskan waktu, biaya dan tenaga banyak untuk ini. Masa sih diantara 60 orang enggak ada satu pun yang sesuai sama kriteria tuan? Minimal yang nyerempet-nyerempet dikit aja tuan." ucap Kiki."Enggak ada satupun yang sesuai kriteria saya. Dan saya enggak mau maksa diri saya buat nerima orang yang menurutmu nyerempet-nyerempet dikit itu." ucap Dylan tersenyum. Kiki menghela nafas. "Terserah tuan deh. Sekarang juga udah sore, kantor ini mau tutup. Kita lanjut besok ya tuan." ucap Kiki. "Oke." ucap Dylan seraya pergi dari sana akan tetapi baru beberapa langkah, Dylan langsung terjatuh. Kiki pun kaget dan langsung mendekatinya. "Tuan, tuan kenapa?" tanyanya panik. Dylan terus memegang kakinya. "Saya enggak bisa berdiri Ki. Aw. Kaki saya kesemutan." Dylan merintih. "Kesemutan? Yaudah saya bantu luruskan kakinya ya tuan." ucap Kiki segera meluruskan kedua kakinya diatas lantai d
Baca selengkapnya
7
"Kamu... Suka sama dia?" tanya Rudi. Kiki tersentak tidak percaya. "E-enggak Kek." "Lalu kenapa kamu begitu perhatian sama dia?" tanya Rudi."K-karena dia adalah tuan saya Kek, saya diberi tanggung jawab untuk selalu berada disampingnya memenuhi kebutuhannya dan memperhatikannya setiap waktu. Bukan karena hal lain. Itu penjelasan saya, permisi. Dan ditambah saya seorang laki-laki. Tidak mungkin saya menjalin hubungan dengan tuan muda. Itu hal yang tidak etis menurut saya." pamit Kiki segera pergi meninggalkannya, setelah membungkuk terlebih dahulu. Esok paginya, di kantor Rolland Group.Sayembara masih terus dilakukan meski terhitung ini sudah hari ketiga, dimana kini hanya tinggal belasan orang saja yang tersisa. Dimana Kiki dan Putra tidak terlalu keteteran seperti kemarin-kemarin. Satu per satu perempuan sudah bergiliran masuk ke dalam ruangan dimana Dylan berada. Kali ini diantara 15 orang yang tersisa itu tidak ada satupun yang tak lolos di step awal, yaitu cara berjalan seb
Baca selengkapnya
8
Selagi itu, mereka para pendemo masih sibuk menghancurkan dan membalikkan semua barang yang ada didepannya. Disaat yang sama juga Kiki, Putra, satpam maupun para karyawan lapangan yang ada disana bahu-membahu untuk menangkap maupun menghajar para pendemo tersebut. Berbeda halnya dengan Dylan yang begitu ketakutan, ia sedang bersembunyi di kamar mandi ketika itu. Ia bahkan terlihat gemetaran dan begitu cemas. Kiki terus berlari mencari dimana Dylan. Ia geledah semua tempat di lantai satu, meski mayoritas ruangan berpintu disana masih terkunci. Selagi terus mencari dirinya melihat beberapa orang yang langsung menghajarnya, ia balik menghindar dan ikut menghajar. Satu per satu orang yang dihajarnya pun tumbang seketika. Kiki berteriak."Tuan! Tuan dimana! Tuan Dylan!" pekik Kiki masih terus berlari. "Tuan!" tiba masanya ia melintasi toilet sambil meneriaki nama sang tuan, Dylan yang ada didalam pun membalas teriakannya. "Kiki! Kiki saya disini Ki!" pekiknya berulang-ulang, hingga
Baca selengkapnya
9
"Kamu tidak perlu merasa penasaran dari siapa papa tahu tentang ini. Yang kamu perlu beritahu adalah jawaban dari pertanyaan papa itu." ucap Dietrich. Dylan bertambah kesal. Ia jadi semakin enggan untuk menjawab pertanyaannya. Ia hanya terdiam.Rudi yang melihat situasi ini pun angkat bicara. "Itu adalah gosip yang tidak benar. Kiki sendiri bilang, dia tidak suka dengan Dylan. Hal yang terjadi kemarin hanya salah paham saja dan oknum tertentu sepertinya sedang mencari kegaduhan dari misinformasi ini." bela Rudi.Meski begitu penuturan Rudi, akan tetapi Dietrich kembali berkata. "Kalau berita tentang putusnya kamu dari Klarissa, apa itu juga palsu?" tanya Dietrich pada Dylan. Tentu Dylan jadi terdiam karena hal ini, seberapa banyak sih ayahnya ini tahu tentang masalah pribadinya?Kali ini Dylan segera menjelaskan. "Ya karena Dylan mau cari wanita lain. Dan ada beberapa hal yang membuat Dylan yakin ingin memutuskan hubungan itu. Simpel kan?" ucap Dylan.Tentu Dietrich begitu menyayan
Baca selengkapnya
10
Klarissa memalingkan wajahnya sebentar. Merasa sedikit malu, tapi sayangnya disaat itu saja. Dirinya lantas kembali berkata padanya. "Tapi kan aku udah minta maaf. Masa kamu enggak mau maafin aku sih? Bahkan ke Kiki juga, Kiki aja enggak merasa bermasalah dengan hal ini. Masa kamu sendiri merasa bermasalah sih?" tanya Klarissa."Karena Kiki enggak ada di posisi saya, dia enggak dimarahi siapapun, pusat perhatian siapapun dan bukan seorang pria yang cukup terkenal seperti saya. Jangan asal ucap hanya karena kamu tahu sedikit tentang hidup saya." ucap Dylan. "Y-ya maaf. Masa sih aku enggak dimaafin Lan? Kamu apa enggak tega sama aku yang udah dateng jauh-jauh kesini cuma untuk nemuin kamu?" tanya Klarissa memelas. "Ya kamu mau ngapain nemuin saya? Memang tidak ada pria lain yang akan menjadi incaran kamu selanjutnya?" tandas Dylan."Kok kamu ngomong gitu sih? Incaran apa maksudnya? Yang aku cinta kan kamu Lan!" ucap Klarissa.Dylan memilih terdiam ketika itu. Kiki maupun Putra saling
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status