Share

Bab. 32

Ervina melambaikan tangannya ke arah Feri, pria itu mengangguk dan segera menghampiri lalu mempersilahkan wanita itu untuk duduk.

“Bawakan minuman untuk tamuku.” Pinta Feri pada salah satu anak buahnya dan dia pun mengangguk paham.

“Silakan duduk, Ervina.” Lanjunya.

Ervina mengangguk dengan mengulas senyuman samar, dia sudah mencoba tersenyum manis tapi kekalutan hatinya tak bisa berbohong, bahkan senyuman itu tak mampu tersirat meskipun dipaksakan.

“Oh ya, kamu sangat terlambat.” Ujar Feri lagi, Ervina tahu betul apa maksud dari perkataan pria itu.

Ervina menggeleng pelan, “sebenarnya tidak terlambat sama sekali. Terima kasih atas perhatiannya, tapi… bisakah aku bertemu dengan Aryan?” tanyanya.

Feri mengangkat kedua alisnya, “tentu saja kalau dia mau menemuimu.” Balasnya.

“Apa ada alasan dia tidak berkenan menemuiku?” tanya Ervina lagi.

Feri terdiam, memang tidak ada alasan apapun karena yang menyuruh Ervina datang ke tempat ini juga atas permintaan Aryan.

“Ya udah, ayo bangun. Bica
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status