Cinta Adalah Luka

Cinta Adalah Luka

last updateLast Updated : 2025-03-27
By:  Kenz....567Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
12Chapters
438views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Elena Clarissa, menjadi baby sitter dari bayi seorang Ceo tampan bernama Arkan. Arkan adalah seorang duda yang di tinggal mati oleh istrinya setelah melahirkan bayi mereka. Selama setahun Elena menjadi baby sitter, tak menyangka jika dia dan Arkan terlibat perasaan. Keduanya jatuh hati, dan memutuskan untuk menikah. Dua tahun sudah mereka menikah. Arkan semakin mencintai istrinya, begitu pun sebaliknya. Hingga, Elena mengetahui jika dirinya tengah mengandung. Dia sangat bahagia, tak sabar ingin memberitahukan hal ini pada suaminya. Apalagi, kabar ini lah yang selama ini Arkan tunggu darinya. Naasnya, kecelakaan yang di alami Arkan membuat pria itu mengalami kelumpuhan dan Amnesia sebelum dia tahu jika Elena tengah hamil. Dia mengingat semuanya, tapi tidak dengan Elena. Arkan, melupakan istri yang tengah mengandung anaknya itu. "Aku istrimu Mas!" "Tidak, istriku hanya Selia. Jika memang kita pernah menikah, aku akan menceraikanmu secepatnya!"

View More

Chapter 1

Kebahagiaan yang terluka

Seorang wanita, tak berhenti menahan rasa harunya. Matanya menatap layar monitor, dimana keadaan rahimnya yang sudah terisi oleh calon bayinya. Air mata wanita itu tak terbendung lagi, dia menangis haru. Tak menyangka, jika sebuah nyawa telah tumbuh di rahimnya.

“Selamat yah Bu Elena, janinnya sudah memasuki usia dua bulan yah.” Seru sang dokter, sembari tersenyum dengan matanya menyorot ke arah Elena yang tengah menangis haru.

Ponsel Elena berbunyi, dia mengambil ponselnya yang berada di dalam tas. Melihat siapa yang meneleponnya, senyum Elena mengembang. Tak sabar, dia mengangkat panggilan itu.

“Halo Mas, Mas Arkan lagi apa?” Seru Elena saat suami tercintanya menghubunginya.

“Mas lagi memikirkanmu sayang,” ujar Arkan dari sebrang sana membuat Elena tersipu malu.

“Mas, aku ada kejutan untukmu.” Seru Elena dengan bahagia.

“Oh ya? Apa itu?” Heran Arkan.

“Ada deh, aku akan mengatakannya saat Mas pulang nanti.” Ujar Elena dengan jail.

Arkan terkekeh, “Baiklah, Mas sedang ada di jalan pulang. Lampu merah di jalan ini sangat lama, Mas rasanya kesal sekali. Padahal, Mas juga ingin membawa kejutan untukmu,”

“Tumben sekali, biasanya Mas sangat tidak romantis padaku.” Ledek Elena.

“Benarkah? Aku selalu romantis padamu jika kita sedang di ranjang.”

“Hais Mas, kenapa pikiranmu selalu ke sana? Sudahlah, aku ingin kamu pulang. Aku tidak sabar.” Elena tersipu malu, sebab dokter mendengar obrolan mereka sembari menahan senyum.

“Ck, sayang sebentar. Kejutan untukmu terjatuh.”

Kening Elena mengerut, sambungan dari suaminya terdengar ada suara yang tak jelas. “Mas, aku matikan teleponnya yah. Hati-hati, tak baik berkendara sembari menelepon,”

“Iya sayang, sudah dulu yah. Aku mencintai ....”

Bunyi dentuman yang cukup keras membuat Arkan menghentikan ucapannya. Suara klakson mobil di sertai dengan suara keras semacam ledakan memenuhi gendang telinga Elena.

“Mas Arkan.”

******

Elena berlari menuju beberapa ambulans yang datang ke rumah sakit dimana dirinya berada. Setelah tadi dirinya mendapat kabar, jika suaminya mengalami kecelakaan beruntun yang berawal dari sebuah truk.

Para korban sudah di keluarkan dari mobil ambulans, keadaan mereka tampak sangat memprihatinkan. Langkah Elena terhenti, saat melihat brankar seseorang yang sangat dirinya kenal di keluarkan dari dalam mobil ambulans.

“MAS ARKAAAANN!”

Elena menyingkirkan para tenaga medis, dirinya ingin melihat sang suami. Saat dapat melihat keadaan Arkan, Elena sontak menutup mulutnya. Air matanya berlomba-lomba untuk turun, dadanya semakin terasa sesak. Di sana, memang tak hanya Arkan yang menjadi korban. Bahkan banyak korban kecelakaan lainnya. Tapi, tidak separah Arkan.

“Mas ... Mas Arkan.” Bagaimana Elena tidak syok? Tubuh Arkan di penuhi darah, bahkan wajahnya pun basah dengan darah. Kepala pria itu, sudah di perban. Namun, perban itu seakan tak mampu menahan darah yang keluar dari kepalanya.

Tenaga medis membawa brankar Arkan ke ruang UGD, begitu pun dengan korban lainnya. Elena tak dapat masuk, dokter melarangnya untuk memasuki ruangan UGD.

“Mas Arkan, astaga.” Elena memejamkan matanya, air matanya terus luruh. Tubuhnya hampir limblung jika seseorang tak menahan tubuhnya.

“Hati-hati!” Seorang pria membantu Elena untuk duduk, dia juga membawakan botol minum untuk menenangkan Elena.

“Terima kasih.” Ucap Elena pada pria itu sebelum dia pergi.

“Semoga daddy bisa kembali bersama kita yah sayang, dia harus tahu kalau kamu sudah ada di perut Bunda. Daddy sudah menunggu kamu, dia pasti senang dengan kehadiran kamu.” Lirih Elena sembari mengelus perutnya.

Selang beberapa waktu menunggu, akhirnya pintu ruang UGD terbuka. Seorang dokter keluar dengan pakaian medisnya. “Dok, bagaimana keadaan suami saya?!” Seru Elena dengan terburu-buru menghampiri dokter itu.

Sejenak, dokter itu menatap keadaan Elena yang berantakan. Tampak sekali, jika wanita itu tengah terpuruk dengan keadaan suaminya. “Benturan di kepala pasien cukup keras karena menabrak kaca depan mobilnya. Bisa jadi karena pasien melepas sabuk pengamannya. Hingga menyebabkan pendarahan hebat yang terjadi di kepalanya akibat benturan yang cukup kuat. Tapi, kami berhasil menghentikan pendarahan itu. Namun, saya harus mengatakan dua hal yang mungkin akan membuat anda terkejut.”

"Apa itu dok?” Tanya Elena dengan suara bergetar, dia sekaan tak sanggup untuk mendengarkan lebih lanjut.

“Suami anda, mengalami koma.”

“A-apa?!”

“Juga, akibat kecelakaan itu. Suami anda mengalami kelumpuhan di kakinya akibat cedera saraf tulang belakang.”

Tubuh Elena melemas, dia hampir jatuh jika dokter tidak menahannya. Elena menutup wajahnya, dia tak sanggup dengan apa yang dokter jelaskan padanya. Dirinya tidak bisa membayangkan seberapa parah yang di alami suaminya hingga mengalami luka yang begitu berat.

“Tapi suami saya bisa sembuh kan Dok?” Tanya Elena dengan penuh harap.

Dokter itu tersenyum tipis, “Bisa, beruntungnya kelumpuhan yang terjadi pada suami anda tidaklah permanen. Dia harus melakukan terapi agar syarafnya kembali pulih. Tapi, tentunya belum dapat di pastikan kapan kaki pasien dapat sembuh.”

Penjelasan dokter, membuat Elena sedikit lega. Setidaknya, suaminya ada kesempatan untuk kembali sembuh. Walau, hal itu pastinya akan memerlukan waktu.

“Aku bisa menerima keadaannya, tapi bagaimana jika dia tidak bisa menerima keadaan dirinya? Aku harus bilang apa sama Mas Arkan.” Gumam Elena.

Dokter itu pamit untuk kembali ke ruangannya, sementara Arkan akan di pindahkan ke ruang ICU untuk pantauan lebih lanjut. Kondisi Arkan, di katakan dalam keadaan yang kritis. Elena, hanya dapat mengunjunginya di jam-jam tertentu. Seharusnya, hari ini adalah hari yang membahagiakan tapi justru hari yang paling menyakitkan untuknya.

“Keluarga Tuan Arkan?” Tanya seorang pria berpakaian polisi pada Elena.

“Ya, saya. Ada apa yah Pak?” Heran Elena, saat melihat polisi mendekat ke arahnya.

“Ini adalah barang milik Tuan Arkan, jam tangan, dompet, ponsel serta kotak cincin yang kami temukan di lokasi.”

Dengan perlahan, Elena mengambil barang-barang milik suaminya. Tatapannya, berpusat pada sebuah kotak beludru berwarna merah. Tanpa Elena membuka dan mengintip isinya, dia tahu jika kotak itu berisikan cincin.

“Aku juga mempunyai kejutan untukmu sayang,”

“Sebentar sayang, kejutan untukmu terjatuh.”

Kata-kata Arkan yang sangat dirinya hafal sebelum pria itu mengalami kecelakaan. “Jadi, ini kejutan yang mas Arkan maksudkan hiks ...,”

Elena menyudahi tangisannya, dia mengusap air matanya dan membuka kotak cincin itu. Terlihat, sebuah cincin dengan ukiran namanya dan juga Arkan di dalamnya. Sangat indah, membuat Elena terasa terharu. Namun, keadaan pria itu membuatnya kembali merasakan kesedihan yang mendalam.

“Ck, sebentar sayang. Kejutannya terjatuh.”

Elena mengerjapkan matanya, dia baru menghubungkan kejadian sebelum suaminya kecelakaan dengan cincin yang ada di genggamannya. Tebakan demi tebakan tersusun di pikirannya, dia membayangkan apa yang terjadi sebelum kecelakaan terjadi.

“Apa mungkin, kotak ini terjatuh. Jadi, Mas Arkan membuka sabuk pengamannya untuk memudahkan dia mengambil kotak ini? Astaga mas ... kamu jadi terluka karena kejutan ini. Kenapa kamu buka sabuk pengamanmu.” Lirih Elena. Dari cincin itu, dia bisa merasakan betapa besarnya cinta suaminya untuknya.

Elena datang ke ruang ICU, melihat Arkan dalam kondisi yang tak bisa membuat Elena tenang. Bayangan akan kehilangan pria itu menghantuinya. Elena tak sanggup di tinggalkan oleh Arkan. Dalam kondisi hamil muda seperti sekarang ini, dia butuh dukungan suami. Namun, sekarang ... seolah seperti lembaran baru kehidupannya.

“Mas ... buah cinta kita sudah hadir di rahimku. Cepatlah bangun dan sapa dia.” Ucap Elena sembari meraih tangan Arkan dan meletakkannya di atas perutnya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
12 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status