Share

Biang kerok

last update Last Updated: 2025-10-03 14:14:02

Di depan pintu, Zahira memejamkan mata menghirup udara kemudian menghembuskanNya, mencari ketenangan,  mengumpulkan kekuatan untuk bisa tetap  melanjutkan kehidupan Nya.

"Assalamu'alaikum...". Ucap Zahira.

"Wa'alaikum salam warahmatullah , kok sampai malam kak ?". Jawab Umi.

"Iya Umi, tadi Zahira ke rumah Shinta dulu.

"Sudah mandi Kak ?" Tanya Umi yang melihat pakaian Zahira sudah beda dari yang di pakai tadi pagi ketika pergi ke kampus.

"Sudah Umi, tadi Kakak mandi di rumah Shinta dan di pinjemin baju soalnya baju Zahira kotor". Jawab Zahira.

"Abah dimana Mi ?" Tanya Zahira.

"Abahmu lagi istirahat di kamar, coba kamu lihat, dari tadi dia kelihatan nya gelisah". Jawab Umi .

Zahira berjalan menuju kamar Abah nya. Benar saja Abah shiddiq masih terlelap tenang, tidak mau mengganggu, Zahira langsung pergi ke kamar nya sendiri.

Seakan kejadiaan menjijikkan tidak mau hilang dari benak nya, membuat Zahira kembali menangis merasakan sesak di dada nya.

Teringat ayat yang dia pelajari selama ini ["dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (Q.S Al isra' : 87) ].

Zahira mengambil mushaf nya, muraja'ah hafalan nya.

••••

Di tempat lain, Rayyan yang seorang pimpinan perusahaan besar menceritakan kejadian yang di alami nya kepada Hilmi sekertaris dan juga sahabatnya di Kantor .

"Wah !! Berarti sekarang kamu sudah nggak perjaka lagi ? Terus terus, gimana rasanya malam pertama? Eh sore pertama. Kamu kan ngelakuinNya sore hari ? " Canda Hilmi yang di balas pelototan Rayyan.

"Dari pada mulut mu aku lakban, lebih baik kamu cari Andre sana! Aku yakin minumanku tadi di kasih obat dia, nanti kalau sudah ketemu, kurung dia di rumah kosong". Suruh Rayyan.

"Siap bos". Jawab Hilmi.

Hilmi beranjak pergi mencari Andre sesuai perintah Rayyan.

Tidak butuh waktu lama, Hilmi berhasil membawa Andre berada di lokasi dengan mengikat tangan dan melakban mulut Andre.

Andre mencoba melepas ikatan tali di tangan nya tapi tidak membuahkan hasil.

"Udah, diam saja dulu disitu, kita tunggu Rayyan kesini". Ucap Hilmi

Mendengar nama Rayyan, nyali Andre tiba tiba menciut, karna sadar atas kesalahan yang dibuatnya.

"Hallo Ray, aku sudah berada di lokasi bersama si penghianat". Ucap Hilmi menghubungi bos sekaligus sahabat nya.

"Ok! tunggu disana, 5 menit lagi sampai". Jawab Rayyan di sebrang sana.

Setelah 5 menit, Rayyan datang dengan amarah yang membuncah, siap menerkam Andre.

Setelah di depan Andre, Rayyan menampar sahabat nya itu.

"Katakan ! Kenapa kamu memasukkan obat itu ke minuman ku". Tanya Rayyan.

"Obat apa? Aku tidak tau apa yang kamu maksud".  Sanggah Andre.

"Gak usah berlagak bego, cepet katakan! Kenapa ?! Kalau tidak, aliran listrik ini akan aku tempel ke tubuh mu". Bentak Hilmi

"Aku di suruh Luna, Ray". Jawab Andre cepat sambil menunduk.

"Ha ha ha" tawa Rayyan pecah mendengar alasan yang sepele.

"Karna wanita itu kamu menghianati persahabatan kita yang sudah lama ? "  Ucap Rayyan.

"Maaf, kemarin aku butuh uang mendadak, untuk pengobatan ibuku Ray". Jawab Andre lesu.

"Apa jika kamu minta tolong kepadaku aku menolaknya ?". Tanya Rayyan

"Aku malu minta bantuanmu terus terusan". Jawab Andre lirih

"Gara gara ulah kamu, aku jadi merusak anak orang"

Brengsek !.

Bugh bugh

Pukulan demi pukulan melayang ke tubuh Andre sampe berdarah.

Hilmi yang melihat Andre mulai lemas, langsung menghentikan serangan dari Rayyan. "Sudah sudah, kalau sampai dia mati, kamu bisa masuk penjara" . Ujar Hilmi.

Setelah mendengar nasihat dari Hilmi, akhirnya Rayyan berhenti menyerang Andre yg sudah terkepar lemas.

"Untung tidak sampai ketemu Luna, kalo gak, ntah bagaimana nanti hidup ku, secara dia bukan tipe ku, matre pula. Dokter tapi licik,

ck ck ".. Gumam Rayyan sambil bergidik ngeri.

~Flash back on~

Ketika Luna sedang tugas di Rumah sakit, dia tidak sengaja melihat Andre yang sibuk mondar mandir di koredor rumah sakit, kemudian dia menghampiri.

"Andre, ngapain kamu disini?" Tanya Luna.

"Ibuku harus segera operasi, tapi aku bingung biayanya, aku malu jika hatus minta bantuan Rayyan, selama ini dia sudah sering membantuku," jawab Andre.

"Aku bisa bantu kamu, tapi dengan 1 syarat". Ucap Luna.

"Apa syaratnya?" Tanya Andre.

"Kamu bantu aku supaya aku bisa mendapatkan Rayyan, gimana? Mudah bukan?". Terang Luna.

"Itu sulit Luna...kamu kan tau sendiri? Rayyan tidak ada rasa sama kamu! Lagian kamu kenapa sih? masih ngejar ngejar orang yang sudah terang terangan menolak kamu, kamu kan dokter? Cantik. Pasti banyak yang ngejar ngejar kamu." Ucap Andre.

"Yang ngejar memang banyak, tapi yang seperti Rayyan, gak ada,". Terang Luna.

"Memang ya, orang berpendidikan tinggi kalau sudah kemakan cinta juga pada akhir nya kaya orang bego,". Ucap Andre.

"Terserah kamu mau bilang apa, kalau gak mau ya gak apa apa, keputusan ada di tangan mu, pikirkan lagi". Terang Luna lalu beranjak pergi meninggalkan Andre.

Andre menjadi galau, harus memilih Rayyan atau Luna, sedangkan ibu nya menuggu menahan sakit antara hidup dan mati.

•••••

Setelah lama berpikir, akhirnya andre menyetujui nya.

"Ok aku setuju. Apa rencanamu?". Tanya andre kepada wanita di sebrang sana.

"Gitu dong, mmm... Kamu ajak Rayyan makan berdua, terus kamu campurkan obat perangsang di minuman nya, setelah itu nanti aku telepon dia buat jemput aku." Terang Luna.

"Ok". Ucap Andre.

Andre segara menghubungi Rayyan untuk bertemu dengan nya di sebuah kafe.

Sampai di kafe, Andre langsung memesankan minuman untuk rayyan. Ketika minuman sudah di antar oleh waiter, Andre masih galau dengan semua rencana nya. Setelah cukup lama memikirkan, akhirnya dia memutuskan  untuk memasukkan obat perangsang di minuman sahabat Nya sebelum dia datang.

"Maafin aku Ray, aku terpaksa ngelakuin ini". Gumam Andre lirih lalu menghubungi Rayyan.

"Halo Ray, aku sudah sampe di kafe dari tadi, kamu dimana? Kok gak nongol nongol ?" Ucap Andre.

"Ck, kebiasaan . Salam dulu!" Jawab Rayyan.

"Hehe, iya iya. Assalamu'alaikum". Ucap Andre.

"Wa'alaikum salam, ini aku udah hampir sampai, tunggu aja". Jawab Rayyan.

"Ok bro,". Ucap Andre.

Antara sahabat atau uang ? Kepala Andre hampir meledak di buat nya. Jika memilih sahabat, dia butuh uang. Sedangkan jika milih uang, dia harus siap-siap kehilangan sahabat terbaik nya. Sebenarnya dia ingin pinjam kepada sahabat nya itu, tapi rasa tidak enak menghinggapi diri-Nya. Karena selama ini sudah cukup banyak dia meminta tolong kepada Nya.

Selang waktu 5 menit, Rayyan pun tiba. Dan Andre diam-diam menghubungi Luna.

"Assalamu'alaikum". Sapa Rayyan.

"Wa'alaikum salam, duduk dulu bro". Jawab Andre.

Tanpa menunggu lama,Rayyan duduk kemudian minum minuman yang sudah tercampur dg obat.

Tanpa dia ketahui, Andre mengirim pesan ke Luna,"Berhasil".

Diruangan praktek dokter, Luna tersenyum puas setelah membaca pesan dari andre, rencana yang telah dia susun sedikit lagi akan berhasil.

"Ada apa? Sepertinya penting sekali". Tanya Rayyan membuat Andre bingung harus jawab apa.

"Mmm...."

Belum sempat Andre berbicara. Suara telepon Rayyan sudah berdering, yang diyakini itu dari Luna.

Setelah Rayyan menerima telepon, dia bangkit meminta maaf kepada Andre, karna harus buru buru pergi .

Selang 1 jam, yang di tunggu tidak kunjung datang, Luna merasa jengkel, karena rencana yang hampir berhasil malah gagal.

~flash back off~

Rayyan memutuskan pergi untuk mencari informasi tentang gadis yang sudah dia nodai.

"Urus dia, bawa dia ke rumah sakit". Ucap Rayyan yang masih menganggap Andre sahabat walau sudah di hianati.

Di sepanjang jalan, dia terus memikirkan gadis itu, yang tanpa dia sadari sudah masuk ke bagian kecil hatinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta Anak kyai dan Ceo tampan   Sakit 2

    "Hallo, Assalamu'alaikum Rani.....," ucap Umi Hana mengghubungi tante Rani."Wa'alaikum salam Mbak Hana." Jawab tante Rani."Rani, kamu bisa kesini sebentar?" Ucap Umi Hana."MemangNya ada apa mbak? Kok tiba tiba sekali? Apa ada yang sakit?" Jawab Tante Rani beruntun."Iya, Zahira yang sakit, badan nya tiba tiba demam, padahal tadi pagi baik baik saja". Jelas Umi Hana."Ya sudah, nanti aku kesana mbak, tapi setelah kerjaaanku selesai ya... Soalnya sebentar lagi ada jadwal operasi." Jawab Tante Rani."Iya ndak apa-apa Ran." Ujar Umi Hana."Ya sudah, telepon nya Rani tutup ya mbak, operasi nya sudah mau mulai." Ucap Tante Rani."Iya Ran, semoga berhasil." Ucap Umi Hana."Aamiin... Terimakasih doa nya mbak,, Assalamu'alaikum." Ucap Tante Rani."Iya sama sama, wa'alaikum salam warahmatullah." jawab Umi Hana mengakhiri panggilan.••••"Alhamdulillah..." syukur tante Rani setelah operasi selesai dan berjalan dengan lancar.Tante Rani pun berberes dan bergegas menuju ke rumah kakak nya.Sete

  • Cinta Anak kyai dan Ceo tampan   Sakit

    "cari info yang nama nya Zahira". Perintah Rayyan terhadap anak buah nya lewat telepon."Zahira yang mana bos? Apa ada foto nya atau nama lengkap nya?"Rayyan menepuk jidat, mengingat dia baru satu kali bertemu gadis itu."Bisa bisanya aku nyuruh orang buat nyari informasi tanpa foto atau nama lengkapnya". Gumam Rayyan."Cari saja semua gadis yang nama nya Zahira, terus kamu foto, kirim ke saya". Titah Rayyan.Anak buah Nya yang mendengar perintah Rayyan menjadi bingung kemana harus mencarinya .••••••Di lain tempat, Zahira tertidur di atas sajadah, setelah semalam dia bermunajat kepada rabb nya, memohon ampun, meminta kekuatan untuk menjalani kehidupan yang akan datang."Astaghfirullah... Sudah jam 5. Aku ketiduran tadi malam". Gumam Zahira.Zahira langsung bergegas mandi, kemudian melaksanakan sholat shubuh. Setelah selesai sholat, dia kembali muraja'ah hafalan nya. Kemudian beranjak ke dapur, untuk membantu Umi Hana memasak."Pagi umi.... Umi masak apa?" Tanya Zahira dengan mengge

  • Cinta Anak kyai dan Ceo tampan   Biang kerok

    Di depan pintu, Zahira memejamkan mata menghirup udara kemudian menghembuskanNya, mencari ketenangan, mengumpulkan kekuatan untuk bisa tetap melanjutkan kehidupan Nya."Assalamu'alaikum...". Ucap Zahira."Wa'alaikum salam warahmatullah , kok sampai malam kak ?". Jawab Umi."Iya Umi, tadi Zahira ke rumah Shinta dulu."Sudah mandi Kak ?" Tanya Umi yang melihat pakaian Zahira sudah beda dari yang di pakai tadi pagi ketika pergi ke kampus."Sudah Umi, tadi Kakak mandi di rumah Shinta dan di pinjemin baju soalnya baju Zahira kotor". Jawab Zahira."Abah dimana Mi ?" Tanya Zahira."Abahmu lagi istirahat di kamar, coba kamu lihat, dari tadi dia kelihatan nya gelisah". Jawab Umi .Zahira berjalan menuju kamar Abah nya. Benar saja Abah shiddiq masih terlelap tenang, tidak mau mengganggu, Zahira langsung pergi ke kamar nya sendiri.Seakan kejadiaan menjijikkan tidak mau hilang dari benak nya, membuat Zahira kembali menangis merasakan sesak di dada nya.Teringat ayat yang dia pelajari selama in

  • Cinta Anak kyai dan Ceo tampan   sahabat terbaik

    Shinta menuntun Zahira yang masih menangis sesenggukan untuk masuk ke dalam rumah sederhana nan asri.Dari kejauhan, Rayyan mengamati mereka. Setelah memastikan Zahira aman, Rayyan kembali melajukan mobil nya membelah jalan dengan menghidupkan musik volume keras. Mewakili perasaan nya yang bercampur aduk.•••Di dalam rumah yang sederhana , Zahira menceritakan semua kejadian yang baru saja dia hadapi kepada Sahabat nya sedari kecil."Innalillahi wainna ilaihi raji'un" ucap Shinta kaget mendengar cerita Sahabat nya."Aku harus gimana Shinta ? Aku takut nanti kalau aku hamil. Aku takut sama Abah Umi. Aku sudah membuat mereka kecewa . Aku malu. Aku bodoh gak bisa jaga diri " Ucap Zahira menangis dengan sesenggukan ."Ini semua bukan salah kamu Ra, ini sudah takdir Allah. Kamu yang sabar ya. Ikhlas! Di balik ujian pasti ada hikmah nya." Jawab Shinta menenangkan Zahira.Zahira hanya bisa menangis memeluk Sahabat nya."Sudah jangan nangis terus Ra, , kamu wanita kuat, lebih baik kamu bersih

  • Cinta Anak kyai dan Ceo tampan   kesucian yang terenggut

    " Udah ayo buruan " tanpa sengaja Rayyan menggandeng tangan Zahira. " Astaghfirullah..." Zahira reflek menarik tangan nya karena kaget dan di keluarga nya mengajarkan tidak boleh sentuhan kepada lawan jenis yang bukan makhram nya . Dilain sisi Rayyan merasakan panas yang luar biasa setelah kembali menyentuh tangan Zahira . Selebih ketika sudah berada didalam mobil, perasaan itu semakin menggebu "Tuhan... Tolong aku, jangan sampai aku melukai anak orang" Batin Rayyan . Disisi lain gejolak yang dirasakan Rayyan semakin menggebu, dia berusaha sekuat mungkin menahan hasrat yang sudah menggebu gebu. "Apa yang harus aku lakukan ? gimana ini cara meredamnya! Ah sial !" Batin Rayyan dengan perasaan gelisah . Zahira merngernyit melihat tingkah Rayyan yang menjadi aneh. "Kenapa ya dia ? Kok jadi aneh kaya ulet keket gitu!" Batin Zahira sambil bergidik ngeri . Setelah lama diam dengan rasa penasaran yang memuncak, akhirnya Zahira bertanya "Kamu kenapa?" Tanyanya dengan sedikit ketakutan.

  • Cinta Anak kyai dan Ceo tampan   pertemuan tak terduga

    Di rumah bangunan kuno, di lingkungan Pondok Pesantren duduk seorang diri di kamar dengan hati yang gelisah, sambil murojaah hafalanya, demi sebuah kekuatan hati, mencoba kuat atas apa yang sudah menimpa nya, mencoba menerima takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan Nya . Gadis cantik sholehah penghafal qur'an dialah Zahira. Dia termenung memikirkan nasib nya mengingat kejadian naas di sore yang menimpa dirinya setelah pulang kuliah, ketika hendak ke rumah Shinta "sahabatnya" . "Zahira" panggil Shinta ketika hendak pulang menuju parkiran . "Zahira, kamu mau ikut mengerjakan tugas kelompok kita ?" Zahira diam sejenak memikirkan antara ikut atau tidak "kalau tidak ikut, gak enak sama yang lain, sedangkan selama ini aku sering absen jika ada tugas kelompok, tapi bagaimana caranya izin ke Abah ? sedangkan tadi pagi Abah memintaku menggantikan umi menyimak hafalan para santri, setelah pulang kuliah ". Gumamnyaa dalam hati. " Woy . . Malah melamun, gimana Zahira ? " Tanya Shinta membuy

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status