Cinta Satu Malam: Dimanja Sang Presdir Dingin

Cinta Satu Malam: Dimanja Sang Presdir Dingin

last updateLast Updated : 2025-05-15
By:  Aeris ParkOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
5 ratings. 5 reviews
87Chapters
21.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Di malam acara kebersamaan perusahaan, Bellia mabuk dan salah masuk kamar, membuatnya tanpa sengaja tidur dengan Daniel, bosnya! Setelah terbangun, Bellia sadar dia telah melakukan kesalahan dan langsung kabur dari sana. Sejak saat itu, Bellia bersikap waspada dan hati-hati di depan Daniel dan tidak ingin Daniel sampai tahu soal kejadian malam itu. Namun, satu bulan kemudian Bellia hamil. Bellia semakin tidak ingin Daniel sampai tahu bahwa ia mengandung anaknya. Tepat saat Bellia ingin kabur, Daniel memeluk erat Bellia dan berkata, “Kamu berani membawa pergi anakku?” Follow akun instgram saya @aeris6104. Thank you ✿

View More

Chapter 1

1. Malam Tak Terduga

"Engh ...." Kaki gadis bermata hezel itu bergerak gelisah, napasnya pun terdengar memburu. Sentuhan lembut lelaki yang sedang menindih tubuhnya membuat tubuh Bellia semakin terasa panas.

"Ah!" Bellia kembali mendesah ketika lelaki itu mencium bibirnya. Dia memejamkan kedua matanya perlahan lalu entah dorongan dari mana, Bellia membalas ciuman lelaki itu tidak kalah panas.

Rasanya sungguh gila dan mendebarkan.

Kening Bellia berkerut samar, dalam hati dia bertanya-tanya ada apa dengan dirinya? Mengapa setiap sentuhan pria itu rasanya begitu nikmat?

Pengalaman ini adalah pertama kali untuknya, jadi Bellia tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada dirinya.

Namun, lelaki itu tiba-tiba berhenti menciumnya lalu menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

Apa dia melakukan kesalahan?

"Ke-kena ... ugh ...." Bellia tidak menyelesaikan kalimatnya karena bibirnya kembali dibungkam. Bellia tidak bisa memikirkan apa pun sekarang, pikirannya kosong.

Setiap detik terasa begitu gila dan mendebarkan.

Setelah itu Bellia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Dia terbangun ketika cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah tirai di dalam kamar jatuh mengenai wajah cantiknya.

Bellia pun mengerjap-ngerjapkan kedua matanya perlahan. Awalnya semua terlihat samar, tapi lama-kelamaan berubah jelas ketika cahaya putih menerobos masuk ke dalam indra penglihatannya.

Kedua mata Bellia sontak membulat melihat seorang lelaki berwajah tampan yang tidur di sampingnya. Lelaki itu bahkan memeluk tubuhnya dengan erat.

Siapa lelaki ini? Kenapa mereka bisa tidur bersama?

Napas Bellia tercekat, jantungnya seolah-olah berhenti berdetak selama beberapa saat ketika menyadari siapa lelaki yang tidur bersamanya sekarang.

Dia, Daniel Moiz. Presdir yang terkenal dingin dan disegani oleh seluruh karyawan D'Moiz Company.

Kenapa dia bisa tidur bersama atasannya? Apa mungkin ....

Jantung Bellia berdetak tidak nyaman, setitik keringat dingin keluar membasahi pelipisnya. Ingatan tentang kejadian semalam mulai muncul ke permukaan, seperti gambar buram yang perlahan-lahan menjadi jelas.

Bellia ingat dia semalam mengikuti acara api unggun yang diadakan oleh perusahaan lalu salah satu teman mengajaknya minum.

Kemudian ingatan berikutnya adalah Bellia berhasil menolak ajakan temannya, tetapi ia meminum sebuah cairan yang ia tahu itu adalah soda. Setelah meminum itu kepalanya terasa pusing lalu pamit kembali ke kamar lebih dulu. 

Matanya membola menyadari jika dirinya ternyata dijebak temannya!

Seharusnya tadi malam Bellia pergi ke kamarnya sendiri. Namun, mengapa dia bisa salah masuk kamar Daniel dan menghabiskan malam bersama presdir sekaligus pemilik perusahannya itu?!

"Ya Tuhan, bagaimana bisa?" Bellia mengusap wajahnya dengan kasar. Kekalutan tergambar jelas di wajah cantiknya.

Bagaimana kalau Daniel tahu kalau dirinya tidur dengan lelaki itu?

Apa Daniel akan memecatnya dan menuntut ganti rugi?

Bellia terperanjat ketika Daniel menggerakkan tubuhnya. Dia pun cepat-cepat memakai kembali pakaiannya lalu meninggalkan kamar Daniel hingga tanpa sadar menjatuhkan jepit rambut miliknya.

Bellia berjalan dengan cepat, bahkan sedikit berlari menuju kamarnya mengabaikan nyeri yang menjalari selakangannya.

Dia ingin menjauh dari Daniel secepatnya.

"Kamu dari mana saja, Bellia? Kenapa kamu semalam tidak tidur di kamar?"

Bellia refleks mengusap dada setelah mendengar pertanyaan temannya. "Astaga kamu membuatku kaget, Lis!"

Lisa malah menghela napas panjang alih-alih merasa bersalah sudah membuat Bellia terkejut. "Jawab pertanyaanku! Kamu tidur di mana semalam?"

"A-aku ...." Bellia tanpa sadar membasahi bibir bagian bawahnya. Dia tidak mungkin memberi tahu Lisa kalau dirinya kemarin malam tidur di kamar Daniel.

"A-aku tidur di kamar Dita," jawabnya terbata-bata.

"Apa!? Dita?"

"Em, i-iya."

Dada Bellia berdebar kencang ditatap Lisa begitu lekat. Apa jangan-jangan Lisa mengetahui soal dirinya semalam berada di kamar Daniel? Bagaimana kalau Lisa tahu?

"Aku mandi dulu ya, Lis." Bellia cepat-cepat beranjak ke kamar mandi sebelum Lisa semakin curiga pada dirinya.

Embusan napas panjang sontak lolos dari bibirnya. Bellia merasa sedikit lega tidak bertatapan muka lagi dengan Lisa. Akan tetapi, kelegaan itu tidak bertahan lama karena sebuah tanda merah yang terlihat jelas di lehernya.

Bellia pun melepas kemejanya lalu mematut diri di depan cermin kamar mandi. Ternyata tanda merah tersebut tidak hanya ada di leher, melainkan di dada. Jumlahnya bahkan lebih banyak.

Bellia mengira ini hanya mimpi, akan tetapi tanda merah yang ada di tubuhnya seolah-olah menampar Bellia pada kenyataan kalau dirinya semalam memang bercinta dengan Daniel.

Air mata itu jatuh begitu saja membasahi pipi Bellia. Dia merasa marah, kecewa, sekaligus jijik pada pada dirinya sendiri. Dia menggosok-gosok tubuhnya dengan keras untuk menghilangkan tanda yang dibuat Daniel.

Namun, tanda tersebut tidak akan langsung hilang sekeras apa pun dia berusaha menghilangkannya.

Sementara itu di kamar lain, Daniel menyadari kalau ada sesuatu yang berbeda dari tempat tidurnya. Ranjang di sebelahnya kosong padahal dia yakin sekali sudah meniduri seorang gadis semalam.

Pergi ke mana gadis itu?

Sebuah benda berkilau yang tergeletak di dekat pintu menarik perhatian Daniel. Benda itu ternyata sebuah jepit rambut kuno yang terlihat cantik dan elegan.

Daniel pun mengambil jepit rambut tersebut lalu mengamatinya sebentar. Daniel yakin sekali jepit rambut ini pasti milik gadis yang dia tiduri semalam.

Seringaian tipis muncul di bibirnya. "Aku pasti akan menemukanmu."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Luly Chan
min lanjutannya dong
2025-05-21 21:23:22
0
user avatar
Cececans
Bagus banget ceritanya
2025-01-11 23:20:36
2
default avatar
kikyzaky22
bagusss ... seruuuuuuuuuuu bgtttt
2025-01-03 15:14:27
1
default avatar
wawanyuniar2
top banget dech
2024-12-27 23:48:25
3
user avatar
yulika sari
ayor thor semangat
2024-12-03 18:21:26
5
87 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status