Cinta Tak Berbalas: Aku Ingin Cerai Darimu!

Cinta Tak Berbalas: Aku Ingin Cerai Darimu!

By:  Runayanti  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
5 ratings
47Chapters
1.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Nayla Pratama diharuskan menikah dengan Zavier yang mengalami cedera otak dan koma, karena dia membutuhkan biaya pengobatan adiknya dan sebagai imbalan, semua itu akan ditanggung oleh keluarga Abraham. Selama dua tahun merawat Zavier di rumah terpisah dengan keluarga besar Abraham, Nayla mulai mencintai laki-laki itu dan merawatnya dengan tulus, bahkan tak lagi memikirkan imbalan apa yang akan ia terima dari keluarga Abraham. Dua tahun berlalu setelah siuman, dan selama itu pula Nayla merasa, Zavier hanya memanfaatkan tubuhnya sebagai pelampiasan nafsunya tanpa dapat memberikan perasaan cinta yang selama ini dia berikan pada Zavier sepenuh hati. Bahkan, Zavier selalu mengunjungi Sefia Putri, mantan kekasihnya yang tetap dipertahankan oleh Zavier, sebab ia masih yakin jika Sefia-lah orang yang selama ini merawatnya dan menganggap Nayla hanya seorang istri bayaran yang hanya membutuhkan uang. Nayla akhirnya menuntut cerai pada Zavier sebab ia tak kuasa lagi menahan perasaan cinta tak berbalas yang selama ini ia berikan. Apakah Zavier menerima Perceraian ini? Tentu saja tidak! Simak ceritanya lebih lanjut, bagaimana mereka akan dipertemukan dan menghadapi konflik yang membuat emosi Anda naik turun!

View More
Cinta Tak Berbalas: Aku Ingin Cerai Darimu! Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Jasmine Alamanda s
thor kalo update banyak² BABnya , trus tiap hari thor
2024-05-01 11:17:29
0
user avatar
Haniocta_
Wah, ceritanya seru banget thor. Jadi penasaran sama kelanjutan ceritanya.
2024-04-17 18:15:18
0
user avatar
Abigail Briel
emang lebih baik ditinggalin si zavier ini, apalagi sefia tuh, gedek banget
2024-04-17 16:23:22
0
user avatar
Zetha Salvatore
Sialan Zavier... Jepit sengit batang Zavier pas lagi muntah, biar kapok dia #ech ... Sefia oh Sefia... Siap-siap hidupmu terhempas klo ga lepasin Zavier. Rekomended novel di Goodnovel, mesti masukin pustaka nih, semangat update, Thor ...
2024-04-17 16:05:47
0
user avatar
Maesaro Ardi
Bah si Zavier ini bangke sekali kau. emosi aq jadinya ...
2024-04-17 15:11:01
0
47 Chapters
Bab 1. Istri atau Pembantu
"L-Lepaskan!" Nayla Pratama berseru dengan suara tertahan dan mencoba melawan. Kedua mata indahnya menatap tajam kepada Zavier Abraham. Pundak mulusnya diterkam kencang dan tubuh molek miliknya dihempaskan di atas kasur mewah yang mereka miliki sepanjang pernikahan selama dua tahun terakhir. "Ini kewajibanmu! Diam dan patuhi!" Suara Zavier terdengar lantang dan ketus. Pria itu segera bergerak memenuhi tuntutan batinnya tanpa memperdulikan perasaan sang istri yang menderita dan tidak menerima perlakuan kasar Zavier. Nayla menggenggam sprei di sampingnya dengan erat, menahan kesakitan pada titik sensitif di sekujur tubuhnya sambil melihat ke langit-langit kamar, dengan tatapan sendu dan air mata yang berkumpul di matanya. “Zavier… Tolong pelankan…” Namun, suara parau Nayla tak pernah digubris oleh Zavier yang sibuk menuntaskan hasratnya. Setelah berselang lama, Zavier selesai dan langsung bangkit seraya mengambil baju mandinya. Dengan ekspresi datar, dia meninggalkan tubuh sang i
Read more
Bab 2. Aku ingin cerai darimu!
Selama ini, Nayla memang mencurigai kedekatan Zavier dengan Sefia. Penemuan ini membuat Nayla tenggelam dalam amarahnya karena mengetahui bahwa hubungan mereka sudah bergerak 'terlalu jauh'. Kedua tangan Nayla gemetar, memegang struk hotel yang sudah setengah basah itu. Nayla terduduk lemas dan merenungi apa yang harus dia lakukan. Tatapannya kosong ke arah cucian yang masih menumpuk di depannya. Setiap hari, dia harus mengerjakan semua pekerjaan rumah yang tentunya sangat melelahkan, tetapi Zavier tidak pernah menghargainya sama sekali. Apakah aku hanya dianggap sebagai pembantu baginya? Nayla tidak mampu berhenti bertanya kepada dirinya sendiri karena keberadaannya yang tidak jelas di rumah mewah ini. Dia merasa benar-benar terkurung di dalam rumah mewah ini semenjak menikah dengan Zavier. Hari-harinya hanya diisi dengan semua pekerjaan Rumah Tangga yang tidak pernah selesai. Dengan wajah sendu, Nayla berdiri lalu berjalan pelan menuju ke kamarnya. Mulai mengeluarkan koper dan
Read more
Bab 3. Kehilangan
"Nayla! Siapkan makan siangku! Aku lapar!" teriak Zavier sambil memeluk bantal empuk dan masih enggan membuka matanya. Hening ... Tidak ada sahutan, membuat pria tampan itu terpaksa membuka mata dan mengernyitkan alis. Dengan malas, Zavier bangun dan terduduk di samping ranjang. Kedua matanya melirik koper yang berdiri kokoh di dekat pintu keluar. Dalam hatinya, Zavier tersenyum, berpikir bahwa Nayla tidak jadi pergi karena masih ada koper di sana. "Nayla!" panggil Zavier sambil membuka pintu dan melihat ke luar kamar, mencari keberadaan Nayla, tetapi suasana di rumah itu tetap hening. "Cuih! Selalu membuat marah!" Zavier masuk kembali ke kamar mandi dengan enggan dan menarik handuk lalu melangkah ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, Zavier tidak bisa menemukan pakaiannya di atas ranjang. Biasanya, Nayla sudah menyiapkan pakaiannya untuk ke pesta. "Apakah dia sedang memasak? Sungguh lamban sekali!" gerutu Zavier sambil membuka lemari dan mengeluarkan Tuxedo lalu memakainya. "M
Read more
Bab 4. Tidak becus dalam apa pun!
"Sh*t!" teriak Zavier dengan marah. Dilemparnya telepon genggam ke atas ranjang. "Wanita sial itu bahkan tidak menghidupkan ponselnya!" Dengan gusar, Zavier menghempaskan pantatnya ke atas kasur yang dingin itu. Perasaannya galau dan kedua matanya penuh sklera merah, menandakan pria itu sangat gusar dan tidak tahu harus berbuat apa. Sesaat kemudian, dia meraih kunci mobil lalu melangkah keluar dari rumah dengan tujuan ingin mencari Nayla. Sementara Nayla sudah sampai di depan rumah kecilnya. Rumah yang dibeli oleh Xander, mertuanya yang baik hati. Rumah kecil itu hanya memiliki dua kamar kecil dengan masing-masing ranjang single bed dan salah satu kamar ditempati oleh sang adik yang merawat dirinya sendiri."Kakak?" Nadira menyambut sang kakak yang terlihat sedikit pucat dan lelah. Nayla hanya tersenyum lalu memeluk sang adik. Air mata kembali mengalir membasahi pipinya. "A-apa yang terjadi? Mengapa tidak menelepon?" Nadira sangat gusar dengan keadaan Nayla yang terlihat sepert
Read more
Bab 5. Tidak mau mengemis lagi!
Pagi yang mendung dan Zavier masih terlelap dalam tidurnya walau alarm pada ponselnya sudah berdering semenjak tadi. "Nayla, suruh diam dulu alarmnya! Lagu tadi sungguh indah di telingaku!"teriak Zavier dalam tidurnya. Zavier bermimpi sedang mendengarkan lagu yang disenandungkan dengan melodi indah di telinganya, suara seorang gadis yang sangat lembut dan membuainya. Lagu yang sama dan lagu yang sudah menemani dirinya saat masih koma. "Tidak kah letih kakimu berlari. Ada hal yang tak mereka mengerti. Beri waktu tuk bersandar sebentar, selama ini kau hebat ... Hanya kau tak didengar" Zavier tersenyum puas dalam tidurnya, dia sangat menyukai lagu itu. Tapi deringan alarm pada ponselnya mulai terasa menganggu. "Nayla! Kubilang matikan alarmnya!" Zavier terduduk di atas ranjang dan merasa marah karena istrinya masih juga tidak bergerak. Pelan-pelan, Zavier kembali ke kondisi sadar. Nayla memang sudah meninggalkannya. Dengan kesal, Zavier meraih ponsel yang terus berdering itu lalu m
Read more
Bab 6. Kamu sudah dewasa
Nayla menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sebelum memulai. Dia memandang mikrofon di depannya, merasa tegang namun juga penuh semangat untuk memberikan yang terbaik. Dia harus melakukan semua ini, dia tahu akan susah mendapatkan pekerjaan di negara yang dikuasai oleh keluarga Abraham. Tapi, itu bukan alasan baginya untuk mengemis dan melayani Zavier lagi. Dia membutuhkan biaya hidup yang sungguh besar, sehingga ini akan menjadi langkah pertama baginya untuk berkarir. Dengan kualifikasi dan pengalaman bekerja di kantor yang hanya sedikit, tidak mungkin dia akan diterima oleh perusahaan untuk bekerja di dalam kantor. Tapi, dia memiliki suara yang merdu, sebelum mengenal Zavier, dia sering tampil di panggung-panggung untuk menyanyi di acara pernikahan ataupun pesta ulang tahun. Dengan hati-hati, dia memilih lagu yang akan dia nyanyikan, sebuah lagu yang memenuhi hatinya dengan emosi yang rumit. Ketika Nayla mulai menyanyi, dia berusaha melihat ke arah juri yang di
Read more
Bab 7. Nayla adalah wanita yang akan memiliki hatiku
"Dengar, Nayla," ucap Michael dengan suara yang hangat, "Aku tahu kamu sedang dalam situasi yang sulit. Mengapa kamu tidak mau aku mengantarmu pulang? Aku yakin kita bisa mengobrol sepanjang perjalanan." Nayla terkejut dengan tawaran tersebut, namun juga merasa terharu dengan kebaikan hati Michael. Meskipun hatinya terbagi antara rasa gugup dan rasa terima kasih, dia akhirnya mengangguk dengan lembut. "Terima kasih, Michael. Aku menghargainya," ucap Nayla dengan suara yang penuh rasa syukur. "Kamu tunggu aku di luar. Tiga orang lagi dan audisi akan selesai," ucap Michael sambil berlalu pergi sementara Nayla kembali ke ruang tunggu bersama dengan para audisi yang menyambutnya dengan wajah kesal. "Kok lama sekali, huh!" Seorang peserta audisi melayangkan wajah tidak suka kepada Nayla lalu masuk ke dalam ruang audisi sesuai antriannya. Nayla sedikit bingung karena mengingat pesan yang disampaikan Michael tadi. Apakah dia harus menunggu? Namun, bayangan Zavier selalu memenuhi pikiran
Read more
Bab 8. "Ternyata ini rahasiamu, Nayla!"
Di sisi lain, Nayla merasa ingin sekali berusaha sendiri dan membuktikan kemampuan dari bakat yang dimilikinya. Mereka melanjutkan percakapan mereka dengan nyaman, berbagi cerita dan kenangan tentang masa lalu mereka. Tertawa dan bercanda, mereka seakan melupakan semua masalah yang sedang mereka hadapi di dunia luar. Sesaat kemudian, suasana itu berubah ketika Michael bertanya tentang suami Nayla. "Bagaimana keadaan suamimu?" tanya Michael dengan suara yang sedikit berat. Nayla merasa sedikit kikuk dengan pertanyaan itu. Dia merasa tidak nyaman membicarakan masalah pribadinya dengan Michael, meskipun dia menghargai kebaikan hati dan perhatian Michael. "Oh, dia sedang sibuk dengan pekerjaannya," jawab Nayla dengan canggung, mencoba untuk menghindari topik tersebut. Michael merasakan ketidaknyamanan Nayla, tapi dia tidak ingin menekannya. "Maaf, jika aku bertanya terlalu jauh," katanya dengan suara lembut, mencoba untuk memperbaiki suasana. Nayla tersenyum tipis, merasa lega dengan
Read more
Bab 9. Katakan apa yang kamu inginkan
Nayla mencoba mengingat-ingat apakah dia telah memberi tahu adiknya tentang rencananya, tetapi dia tidak yakin. Rasa curiga mulai menggerogoti hatinya. Dia merasa terkhianati oleh seseorang yang seharusnya dia percayai. Namun, dia juga tidak bisa mengabaikan fakta bahwa situasinya dengan Zavier sudah rumit sebelumnya, dan mungkin saja Zavier telah melakukan segala cara untuk melacaknya. Dengan perasaan campur aduk yang sulit dipahami, Nayla merasa semakin terjepit dalam labirin masalah yang rumit. Dia tidak tahu harus berbuat apa selanjutnya, namun satu hal yang pasti: dia harus menemukan cara untuk mengatasi semua ini dan menemukan jalan keluar dari situasi yang semakin memburuk. Zavier, setelah menutup pintu dan menguncinya dari dalam, merasa kesal karena tidak menemukan keberadaan Nayla di dalam kamar. Matanya menyapu ruangan dengan gerak yang cepat, mencari-cari jejak kehadiran istrinya. Namun, saat dia mendengar suara air yang mengalir dari arah kamar mandi, dia menyadari bahw
Read more
Bab 10. Tinggalkan Sefia!
Zavier menatap Nayla dengan tatapan yang intens, mencoba memahami maksud di balik kata-katanya. Namun, dalam kebimbangan dan kebingungannya sendiri, dia tidak bisa menahan perasaan marah dan frustrasinya. "Apa yang kamu inginkan, Nayla? Apa yang harus aku lakukan agar kamu kembali padaku?" desak Zavier dengan suara yang memaksa, kebingungan dan ketidakmengertian mencuat dalam setiap kata. Nayla merasa tercekik oleh tekanan yang semakin meningkat. Dia tahu bahwa dia harus berpikir dengan jernih dan membuat keputusan yang tepat, tetapi di dalam hatinya, dia merasa terjebak di antara perasaan cinta yang masih terasa, dan realitas yang semakin rumit dan menyakitkan. Dengan napas yang terengah-engah dan hati yang berat, Nayla mencoba menemukan keberanian dan kekuatan untuk menjawab pertanyaan Zavier. Nayla menegaskan keputusannya dengan suara yang gemetar, "Tinggalkan Sefia!" Mendengar kata-kata itu, tatapan lembut milik Zavier langsung berubah. Pria itu langsung melepaskan kedua tang
Read more
DMCA.com Protection Status