Cinta Terhalang Hutang Budi

Cinta Terhalang Hutang Budi

Oleh:  Setya Esn  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 Peringkat
6Bab
602Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Maharani, gadis muda yang sengaja merantau kekota untuk melanjutkan pendidikannya. Namun kehidupannya mulai kacau saat Ia bertemu dengan Bos pemilik cafe tempatnya bekerja yang bernama Abimanyu. Pasalnya, Abimanyu mulai jatuh hati pada maharani dan bersi keras untuk menjadikannya sebagai istri ketiga. Keinginan tersebut tentu ditolak oleh maharani, dan imbas dari penolakan tersebut Ia selalu dihantui oleh teror yang selalu dibuntuti oleh orang - orang suruhan Abimanyu. Hingga akhirnya Ia ditolong oleh dosennya (Anggita Prameswari) dan mengajak Maharani untuk tinggal bersama di rumahnya. Entah suatu kebetulan atau apa, Anggita memang sudah lama ingin sekali mendekatkan Maharani pada Suaminya (Raga Mahendra). Mengingat usianya kini memang sudah tak lagi lama karena penyakit yang sedang diderita olehnya. Dengan kondisi inilah Anggita seolah memanfaatkan situasi agar Maharani dan juga Raga dapat saling mengenal dan berharap Maharani dapat menjadi istri pengganti untuk suaminya dan juga ibu bagi kedua putranya. Kehidupannya yang seakan sudah tenang pasca lepasnya teror dari Abimanyu, kini dilema besar kembali melanda Maharani. Rasanya Ia ingin menolak lagi seperti yang Ia lakukan pada Abimanyu. Namun kini Ia terbentur oleh rasa hutang budi yang besar hingga membuatnya merasa bersalah jika menolak permintaan dari Anggita. Ditambah lagi, jauh diidalam hatinya Ia menyimpan rasa terhadap seseorang bernama Faza Adyatma yang selama ini Ia pendam dan tak tersampaikan. Akankah Maharani mengikuti kata hatinya untuk menolak pernikahannya dengan Raga demi dapat bersatu dengan Faza? Ataukah Ia akan merelakan takdirnya untuk hidup bersama dengan orang yang tidak dicintainya sebagai istri pengganti untuk membalas hutang budi pada dosennya?

Lihat lebih banyak
Cinta Terhalang Hutang Budi Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Andri Lestari
Rani, oh, Rani ....
2022-07-14 23:28:38
0
user avatar
Butterfly 98
setuju banget sama komentar dibawah ,TOS!
2022-07-14 23:04:06
0
user avatar
Eleenaleea
Ya, gitu. Ada istri yang nyuruh suaminya kawin lagi, ada suami yang inisiatif poligami tanpa disuruh. Lagian, Anggita belum meninggoy, 'kan? Daripada pusengg2 mikir istri buat suaminya, mending bikin kenangan sebelum duka cita. Heh?
2022-07-14 20:31:19
1
user avatar
Bintu Ikhwani
Semangat ya ... ...
2022-07-14 00:19:17
0
6 Bab
Bab 1. Keinginan Terakhir
”Mas, kamu mau kan turuti keinginanku?” tanya Anggita Prameswari pada suaminya dengan tatapan penuh harap, sambil menyiapkan sarapan untuk sang suami dengan mengoleskan selai pada sehelai roti yang ada dihadapannya. Raga Mahendra tak lantas mengiyakan pertanyaan istrinya. Ia hanya membalas tatapan sang istri dengan sorot mata yang diliputi dengan rasa iba. Ada rasa tidak tega saat melihat istrinya meminta sesuatu darinya. “Mas, kok diem aja sih?” tanya Anggita sekali lagi.Raga Mahendra lalu menghela nafas Panjang. “Hmmmm, ya terus Mas harus jawab apa? Ini sudah pernah kita bahas sebelumnya kan? Aku nggak bisa, dan nggak akan pernah bisa,” jawab Raga Mahendra sambil meraih sepotong roti yang sudah disiapkan oleh Anggita.“Tapi ini demi anak – anak kita, Mas,” bujuk Anggita yang kemudian menarik kursi untuk duduk disebelah suaminya dan dengan sigap Ragapun membantunya.“Sayang, Aku akan berusaha penuhi setiap keinginanmu, asalkan jangan paksa aku untuk menduakanmu. Jangan lagi ada pe
Baca selengkapnya
Bab 2. Bertemu Dewi Penolong
Pelan – pelan Maharani mulai membuka kedua kelopak matanya, dengan keadaan setengah sadar Ia merasa heran dengan apa yang dilihatnya saat ini. Mengapa Ia bisa berada dikamar sebesar ini, bahkan seolah tiga kali lebih besar dari kamar kostnya yang selama ini Ia tinggali. Terdengar suara pintu terbuka disana yang mengacaukan lamunannya dan sontak membuat gadis itu menoleh kearah pintu.“Sudah sadar, Nona?” tanya seorang wanita paruh baya yang sedang membawa nampan berisikan segelas air.Maharani mengangguk pelan, “Maaf, saya sekarang ada dimana?” Maharani balik bertanya.“Nona ada dirumah Nyonya Anggita, karena tadi saya dengar ceritanya, Nona pingsan dijalan saat berlari dan hampir ditabrak oleh supirnya Nyonya Anggita,” jawab wanita tersebut.“Nyonya Anggita?” tanyanya lagi. Namun setelah itu Maharani kembali terdiam dan berusaha mengingat apa yang terjadi beberapa saat lalu.“Ini diminum dulu, Non, saya buatkan teh anget biar lebih tenang.”Sedikit demi sedikit Maharani mulai tering
Baca selengkapnya
Bab 3. Tak Siap Kehilangan
Raga kembali kerumah setelah seharian bekerja. Raut lelah begitu tampak diwajahnya, Anggita yang tengah bersantai menonton televisi bersama dengan dua anaknya langsung menyambut hangat kedatangan suaminya. “Assalamualaikum, anak – anak Papi,” sapanya pada Adi dan Tristan.“Papiiiii,” sahut sibungsu Tristan yang masih sangat manja pada kedua orang tuanya, yang kemudian langsung beranjak dan menubruk tubuh sang ayah dan meminta untuk menggendongnya. Sementara sisulung Adi hanya tersenyum melihat tingkah sang adik.“Wa’alaikumsalam, jawab dulu dong salamnya, Nak, jangan maen terobos gitu aja,” balas Anggita.“Peace, Mami,” jawab Tristan dengan gaya manjanya.“Adek udah makan belum? Nih, Papi bawain martabak kesukaan Mas Adi dan Adek Tristan.” “Asiiiik, Papi emang paling baik.”Cup! Sebuah kecupan manis dari sibungsu mendarat dipipi Raga, seketika lelah yang dirasa beberapa saat lalu perlahan mulai sirna.“Adi, bawa kedapur, Nak, martabaknya taruh dipiring terus nanti sebagian kasih bu
Baca selengkapnya
Bab 4. Harus Berpisah
Bab 4 Harus BerpisahKeesokan harinya Maharani kembali menjalani aktivitasnya, sedikit lebih santai karena pagi ini Bu Ida sedang libur berjualan kue dipasar. Singkat cerita, Bu Ida adalah seorang pemilik kost yang selama ini Ia tinggali, biasanya sebelum berangkat kekampus untuk mengikuti kelas pagi, Ia membantu Bu Ida untuk berjualan kue – kue basah dipasar. Upah yang Ia terima sekiranya cukup untuk keperluan makannya sehari – sehari. Sedangkan untuk bisa mencukupi biaya kost dan juga menabung untuk keluarganya dikampung, Maharani rela bekerja paruh waktu dicafe dari sepulang kuliah hingga malam hari. Semula Ia pikir, hidupnya sudah berjalan dengan baik. Namun tak pernah Ia duga bahwa sang pemilik café yang bernama Abimanyu jatuh hati padanya sehingga menginginkannya menjadi istri ketiga. Permintaan tersebut tentu saja ditolak oleh Maharani karena tujuannya datang kekota ini adalah untuk melanjutkan pendidikannya dan belum memikirkan untuk menikah. Semenjak itu hidupnya menjadi ta
Baca selengkapnya
Bab 5. Tunggu Aku
Bab 5 Tunggu AkuMaharani lalu memakai jaket yang diberikan oleh Faza, dan ukurannya sangat cocok saat dikenakan olehnya. Selepas itu Ia meraih bingkai yang sedari tadi dibawa oleh Faza sejak Ia bertemu didepan kelasnya, namun Maharani tak banyak bertanya apa isi dari bingkai tersebut. Pikirnya, mungkin itu hanya bagian dari tugas kuliah milik Faza.Faza melaju dengan motornya dan melewati gerbang kampus mereka dengan leluasa. Keempat preman tersebut yang sejak pagi menunggu kehadiran Maharani yang hendak mereka buntuti, sama sekali tak menyadari keberadaan dua sejoli tersebut. ‘Huuuuft, Alhamdulillah, mereka tidak menyadarinya,’ batin Maharani.Sepanjang perjalanan mereka tak banyak saling bicara. Maharani malah begitu asyik menikmati suasana jalanan perkotaan yang sangat jauh berbeda rasanya saat dilalui dengan sepeda motor, meski jalan yang mereka lalui adalah jalan yang sering dilewati, namun untuk sejenak Maharani merasa sedikit terbebas dari kejaran orang – orang suruhan Abiman
Baca selengkapnya
Bab 6 Katakan Yang Sebenarnya
Wajah gadis itu menjadi pucat pasi saat melihat sosok Abimanyu berada dihadapannya. Dibenaknya, mengapa lelaki tua itu tak henti – hentinya mengusik hidupnya. “Kenapa, sayang? Apa kamu kaget melihatku disini?” tanya Abimanyu dengan senyum yang tampak begitu menyebalkan.“Kau sangat menjijikkan!” balas Faza. “Oh ya? Bukannya kau sendiri yang tampak menjijikkan. Berani sekali anak kemarin sore sepertimu mencoba mendekati Maharani. Apa yang sudah kamu miliki sehingga kamu begitu percaya diri untuk memintanya menunggumu?” balas Abimanyu.“Hah? Sungguh orang tua tak tau malu!”“BUG!!!” satu pukulan mendarat tepat di pipi kiri Abimanyu.“Fazaaaaa!” Maharani sontak berteriak. Kejadian tersebut tentu langsung mencuri perhatian para pengunjung restoran cepat saji tersebut. Dengan cepat Maharani menarik Faza kembali agar menjauh dari Abimanyu.“Za, please jangan kepancing. Dia kesini pasti nggak sendirian,” bisik Maharani.Faza tak menggubris bisikan dari Maharani, Ia hanya terdiam seraya me
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status