Share

Bab 21. Satu rencana lain

Rupanya, Angkasa membawa Kanaya ke sebuah sebuah rumah besar yang bergaya sangat modern yang letaknya agak jauh dari pusat kota, namun dekat dengan pesisir pantai. Matanya menyapu pemandangan indah yang membuatnya takjub.

"Rumah siapa ini?" Kanaya bertanya tepat saat Angkasa melepaskan sabuk pengamannya.

"Rumah mu!"

Kerutan di dahi Kanaya kembali muncul. Lelaki di samping benar-benar asal jeplak saja jika berbicara.

"Kenapa, kamu terkejut? Aku serius. Semalaman aku mengecek kesiapan rumah ini untuk kamu huni. Aku sudah menyiapkan semua keperluan mu di dalam." sambungnya sembari menutup pintu mobil.

"Tapi, kenapa?"

Angkasa datang mendekat ke posisi Kanaya yang masih berdiri di dekat mobil lalu meraba pipi Kanaya dengan sensual. Kanaya memejamkan mata menikmati sentuhan Angkasa yang tak pernah gagal membuatnya berdesir.

"Nanti kamu akan tahu. Lebih baik kita masuk ke dalam, ayo!"

Kanaya terpukau dengan rumah besar itu. Rumah itu sebagian besar dindingnya terbuat dari kaca yang memungki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status