Share

BAB XXIX - Batu Loncatan

"Pa, Rey mau makan roti bakar bikinan Mama Chel," rengek Reyhan.

"Iya, nanti ya nunggu Mama Chel pulang. Sekarang adanya roti bakar bikinanan Papa, makan dulu." Royan mencoba untuk menjawab Reyhan dengan sabar.

Sudah dua minggu ini Royan kembali ke rutinitas awalnya, menjadi duda anak satu yang harus mempersiapkan pagi dengan baik. Mungkin karena terbiasa ada Rachel di sampingnya dan mengurus hal ini, ia sedikit melupakan detail-detail kecil, yang sebenarnya sudah biasa ia lakukan sejak enam tahun yang lalu.

Semua berjalan dengan baik setelah diadakan pengecekan, baik bistro maupun bisnis yang lainnya. Namun, hanya ada satu hal yang membuat kepala Royan pening dua minggu ini, tepat setelah ia turun dari pesawat. Reyhan yang sudah mengetahui bahwa Rachel akan segera menjadi Mama barunya, tentu saja merasa kesal karena wanita itu tidak ikut dalam penerbangan yang sama bersama Royan.

Sejak saat itu Rey menjadi bawel, dan pilih-pilih baik terhadap makanan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status