Share

Melepas Cincin

***

"Keterlaluan, Bapak gak bisa tinggal diam kalau seperti ini, Bu!" Pak Basuki mondar-mandir di ruang tamu sambil sesekali membuang napas kasar. "Kemarin Birru bilang bakal datang malam ini, tapi sekarang ...."

"Pak, tenang!" sela Bu Anis parau.

"Mana bisa Bapak tenang, Bu!" Suara Pak Basuki meninggi. "Dia memohon-mohon pada Bapak minta restu mau melamar Diandra, giliran Bapak setuju, dia malah ngilang entah kemana," sahut Pak Basuki menggebu-gebu.

"Pak, Birru pasti punya alasan kenapa sampai ...."

"Alasan apa, hah?" Kedua bola mata Pak Basuki membulat lebar. "Alasan untuk mempermalukan Diandra dan membuatnya kecewa, begitu?"

Diandra duduk di samping Bibi Aisyah. Matanya menatap daun pintu yang masih terbuka lebar meskipun jam di dinding sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Semua tetangga dan kerabat dekat diminta pulang, mengingat hari sudah semakin malam namun Birru dan keluarganya tak kunjung datang.

Pandangan Diandra kosong. Tidak ada air mata di dua matanya yang teduh. Waja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status