Share

Bab 137

Author: Merisa storia
last update Last Updated: 2025-06-04 08:53:34

Sandra duduk terdiam di sofa sambil mengelus perutnya yang sudah sangat buncit, air matanya masih mengalir perlahan. Tiba-tiba dia bangkit dengan susah payah.

"Aku akan mencari Evan," kata Sandra sambil meraih cardigan berwarna cream yang tergantung di sandaran sofa, tangannya sedikit bergetar saat mencoba mengenakannya.

Rita yang melihat niat anaknya langsung berdiri dan menghadang jalan Sandra. "Tidak, Sandra! Kamu tidak boleh pergi kemana-mana! Kondisimu sedang tidak baik!"

"Ma, minggir!" Sandra mencoba menyingkirkan tangan ibunya yang menghalangi jalannya. "Aku harus mencari suamiku!"

"Sandra, dengarkan Mama!" Rita memegang kedua bahu anaknya dengan erat. "Kamu sedang hamil besar, jangan memaksakan diri mencari Evan!"

"MINGGIR, MA!" Sandra berteriak sambil mendorong tubuh ibunya dengan sisa tenaganya. "POKOKNYA AKU HARUS PERGI MENCARI EVAN!"

Rita terhuyung ke belakang karena dorongan Sandra, matanya menatap tidak percaya pada anaknya. "Sandra, apa yang kamu lakukan?!"

Sandra tidak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
May_maya🌸
oalaaah.. apalagi ini , baru jg mau bahagia
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 142

    Mata Daniel langsung membelalak lebar, mulutnya menganga karena tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Yang benar, Tuan?""Ya, tanpa interview kamu langsung diterima," Gavin melanjutkan sambil turun tangga dan bergabung dengan mereka. "Tapi bukan sebagai sopir pribadi, melainkan sebagai staf. Saya akan memerintahkan karyawan senior untuk mengajarimu jika kamu mau."Daniel langsung membungkuk dalam-dalam, matanya berkaca-kaca karena terharu. "Terima kasih banyak, Tuan! Anda sangat baik sekali! Saya sampai malu pernah jahat kepada Anda!"Gavin mengangkat tangannya sebagai isyarat agar Daniel berdiri tegak. "Ah, sudah lupakan saja. Yang penting kejadian yang lalu tidak terulang kembali.""Tentu saja itu tidak mungkin terulang kembali!" kata Daniel dengan nada penuh kesungguhan, tangannya terkepal erat di samping tubuh. "Saya tidak akan mengecewakan Tuan!""Baiklah, kalau begitu hari ini kamu bisa masuk kerja," kata Gavin sambil menepuk pundak Daniel.Daniel langsung berbal

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 141

    Setelah puas bercakap-cakap, Evita dan Bu Lina akhirnya berpamitan pulang. Gavin mengantarkan mereka sampai ke depan pintu, memeluk keduanya dengan hangat."Hati-hati di jalan, Bu. Terima kasih sudah datang," kata Gavin sambil melambaikan tangan.Setelah mobil mereka menghilang di tikungan jalan, Gavin kembali masuk ke rumah. Rumah yang dulunya terasa besar dan sepi, kini terasa hangat dan penuh kehidupan. Ia naik ke lantai dua dengan langkah pelan, berusaha tidak menimbulkan suara.Di depan pintu kamar Livia, Gavin berhenti sejenak. Ia mendekatkan telinganya ke pintu, mendengarkan suara-suara di dalam. Tidak ada suara apa-pun, hanya ketenangan malam yang damai.Dengan hati-hati, Gavin membuka pintu kamar. Pemandangan yang ia lihat membuat hatinya mencair seketika. Livia tertidur pulas di tempat tidur dengan posisi miring, sementara Alaric tidur nyenyak di sampingnya dalam keranjang bayi kecil yang diletakkan di atas tempat tidur.Gavin melangkah masuk dengan langkah sepelan mungkin,

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 140

    Di kantornya yang mewah di lantai 30, Gavin tersenyum tipis menatap layar laptopnya. Grafik saham Amartha Corporation terus menurun drastis, bahkan mencapai titik terendah dalam sejarah perusahaan tersebut. Garis merah yang terus menukik ke bawah itu seperti simbol kehancuran yang telah ia rencanakan dengan matang."Bella, kamu mendapat balasan yang setimpal," gumamnya sambil menutup laptop.Jam di sudut layar menunjukkan pukul sepuluh malam. Sudah waktunya Gavin pulang ke rumah, ke tempat di mana hatinya benar-benar berada - di samping Livia dan putra kecil mereka, Alaric.Gavin mengendarai mobilnya dengan sangat hati-hati, kedua tangannya mencengkeram setir dengan erat. Setiap kali melihat pejalan kaki di trotoar, ia menjadi waspada. Kejadian kecelakaan siang tadi masih membayangi pikirannya."Tidak boleh sampai terjadi lagi," bisiknya sambil memperlambat kecepatan mobilnya.©©©Sesampainya di rumah, Gavin melihat lampu ruang tamu masih menyala. Suara tawa dan percakapan terdengar d

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 139

    Gavin menaikkan alis, terkejut mendengar nama wanita yang dicintainya disebut. "Iya, benar. Kenapa Ibu tahu?"Rita tersenyum tipis, sebuah rencana mulai terbentuk di kepalanya. "Tuan Gavin, sebenarnya ... saya adalah ibu yang membesarkan Livia. Dan Sandra ... Sandra adalah kakak tiri Livia."Gavin terdiam sejenak, matanya menatap Rita dengan tidak percaya. "Ibu ... membesarkan Livia?""Iya, Tuan. Dulu ayah Livia menikah dengan saya setelah ibu kandung Livia meninggal. Saya yang membesarkan Livia dari kecil bersama Sandra, anak kandung saya," jelas Rita dengan nada sedih yang dibuat-buat. "Saya tidak tahu kalau ternyata, Ibu kandung Livia masih hidup, suami saya tidak pernah bercerita."Gavin masih terdiam mencerna informasi ini. Livia tidak pernah menceritakan apapun tentang keluarganya, tidak pernah menyebutkan tentang Rita atau Sandra. Bahkan tentang ayahnya pun, Livia jarang bercerita."Tuan Gavin, saya mohon bantuannya," kata Rita sambil memegang tangan Gavin. "Sandra sekarang sen

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 138

    Gavin tidak menjawab tuntutan orang-orang itu, fokusnya hanya pada Sandra yang masih tidak sadarkan diri. Ada rembesan darah yang keluar dari pelipis Sandra, membuatnya semakin panik.Suara sirine ambulans akhirnya terdengar dari kejauhan. Gavin langsung berdiri dan memberi instruksi pada paramedis yang datang."Dia hamil besar, mohon bawa ke rumah sakit terbaik!" kata Gavin sambil membantu paramedis memindahkan Sandra ke brankar.Gavin langsung mengikuti ambulans dengan mobilnya, meninggalkan kerumunan yang masih ribut membicarakan kejadian tersebut.©©©Di rumah sakit, Sandra langsung dibawa ke UGD. Gavin mondar-mandir di depan ruang UGD dengan wajah pucat dan cemas. Tangannya berkali-kali mengusap wajahnya, penyesalan memenuhi hatinya.Dokter keluar dari ruang UGD dengan wajah serius. "Anda keluarga pasien?""Saya ... saya yang menabraknya," jawab Gavin dengan suara bergetar. "Bagaimana kondisinya, Dok?""Kondisinya tidak sadarkan diri. Benturan di kepala harus diperiksa lebih lanj

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 137

    Sandra duduk terdiam di sofa sambil mengelus perutnya yang sudah sangat buncit, air matanya masih mengalir perlahan. Tiba-tiba dia bangkit dengan susah payah."Aku akan mencari Evan," kata Sandra sambil meraih cardigan berwarna cream yang tergantung di sandaran sofa, tangannya sedikit bergetar saat mencoba mengenakannya.Rita yang melihat niat anaknya langsung berdiri dan menghadang jalan Sandra. "Tidak, Sandra! Kamu tidak boleh pergi kemana-mana! Kondisimu sedang tidak baik!""Ma, minggir!" Sandra mencoba menyingkirkan tangan ibunya yang menghalangi jalannya. "Aku harus mencari suamiku!""Sandra, dengarkan Mama!" Rita memegang kedua bahu anaknya dengan erat. "Kamu sedang hamil besar, jangan memaksakan diri mencari Evan!""MINGGIR, MA!" Sandra berteriak sambil mendorong tubuh ibunya dengan sisa tenaganya. "POKOKNYA AKU HARUS PERGI MENCARI EVAN!"Rita terhuyung ke belakang karena dorongan Sandra, matanya menatap tidak percaya pada anaknya. "Sandra, apa yang kamu lakukan?!"Sandra tidak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status