Share

Bab 34: Rumahtangga Yang Sungsang

Pagi hari yang sunyi, kupikir kehilangan Wirda adalah mimpi belaka, selayaknya aku pergi ke alam gaib. Tapi, nyatanya ketika aku mengecek ke kamar utama lagi, ranjangnya masih rapi dan dingin. Tak ada tubuh istriku tidur di sana.

Aku kembali ke kamar tamu, tempat di mana aku tidur sejak semalam. Melamun saja, dan tanpa terasa air mataku meleleh ke pipi.

“Tak kusangka, kau begitu rapuh, Budiman,” ujar Kinanti yang sejak semalam memang kurasakan tidur di sampingku. Ya, jin perempuan itu kembali hadir kini, meski sosoknya tidak bisa kulihat. Aku hanya bisa mendengar suaranya pagi ini, dan kulihat seprai di sebelahku begitu berantakan, seolah ada seseorang yang tidur di sana. Dan memang, saat semalam pun, aku merasa satu tangan memelukku dari belakang ketika aku tidur, seolah ada yang mengeloni.

“Biar bagaimanapun aku adalah manusia... aku telah gagal menjadi seorang suami... gagal menjadi seorang lelaki... gagal menjadi pelindungnya...”

“Tidak pernah ada pernikahan yang sempurna... b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status