Share

Bab 63

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-13 23:14:00

“Hah... akhirnya balik juga ke tempat penderitaan ini,” gumam Andini sambil memeluk map pink berisi berkas KRS.

Ia berdiri di depan gedung Fakultas Farmasi, menatap langit Malaysia yang mendung tipis-tipis. Serius, vibe-nya udah kayak opening drama Korea, tinggal ada cowok cakep nabrak dia sambil jatuhin buku organik.

Sayangnya yang datang malah suara teriakan cempreng.

“Andin! Kamu beneran balik?!”

Rika, sahabat satu angkatan yang selalu heboh kayak loudspeaker rusak, langsung lari menghampirinya. Ia juga berasal dari Indo.

Andini nyengir. “Iyalah, kan cuma libur semester akhir tingkat tiga. Bukan pensiun kuliah. Oh, maksud kamu, aku jadi diberhentikan dari kampus gitu?

Rika nyengir. Namun ia tidak berani membahas hal itu. Ia menjaga perasaan Andini. Ia akan berkomentar saat Andini lebih dulu curhat padanya. “Enggak, tenang aja. Aku percaya kamu kok. Aku kira kamu kabur ke hutan buat jadi tabib atau semedi, sumpah!” Rika memeluk Andini sambil lebay, “Aku kangen tau.”

“Kenapa kamu bar
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 161 Salah memilih lawan

    Dipta sempat kaget dan entahlah kenapa bisa kesal melihat ada cowok yang gendong Naura. Ternyata pria itu adalah kakak ke dua Naura. Kini giliran dr Dipta yang menanggung malu sampai ke ubun-ubun.Namun seperti biasa, dengan begitu mudah, ia bisa menormalkan perasaannya. Seolah tidak terjadi apa-apa barusan.Naura pun berbisik pada Zayn untuk menurunkannya. Pria berkulit eksotis mirip pemeran Jacob di Twilight itu mengikuti perintah adiknya. Dengan hati-hati ia membantu adiknya turun. Ia juga merapikan jaket yang dikenakan oleh adiknya.Sebuah pemandangan yang membuat para adik perempuan menjerit melihatnya. Dari ke tiga abangnya, Zayn adalah kakak yang begitu memanjakannya. Sebaliknya, ke dua kakaknya yang lain lebih senang menjahilinya.“Muhammad Zayn Hidayat,&rd

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 160 Ada yang cemburu

    Dr Tantri menghampiri para dokter yang sedang menggosipkan Naura. Menampakkan wajah penuh khawatir yang dibuat-buat.“Gimana kondisinya?” tanyanya dengan suara tinggi, seakan paling peduli.Vina yang benar-benar cemas langsung menegurnya. “Kamu jangan sok pura-pura peduli, deh. Semua orang lihat kok kamu semalam yang marah-marah di halaman. Jangan kira bisa cuci tangan begitu aja, Dok.”Gadis itu memang pemberani, ia tak segan menegus siapapun. Beruntungnya ia tidak berada di bawah bimbingan dokter muda itu.Beberapa orang menoleh kaget. Suasana makin tegang.Tantri menggertakkan giginya. “Hei, jangan sembarangan nuduh. Aku nggak pernah dorong dia. Kalau jatuh ya salah dia sendiri, nggak hati-hati.”Suara pintu ruang observasi terbuka. Dipta keluar dengan wajah dingin. Tatapannya menyapu semua orang di lorong, terutama berhenti di wajah Tantri.“Cukup,” suaranya rendah tapi tegas. “Kalau ada yang coba menjatuhkan anak bimbinganku, berarti berhadapan langsung dengan saya.”Lorong langs

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 159 I love you

    Setelah satu jam penuh keringat dingin dan tatapan horor dari para dosen penguji, Andini akhirnya keluar ruangan. Nafasnya masih ngos-ngosan, rambutnya agak berantakan, dan tangannya gemetaran memegang kertas nilai.Di depan pintu, Dewa sudah berdiri dengan gaya super dramatis, mengenakan kacamata hitam, pegang buket bunga mawar putih ukuran jumbo dengan kartu lumayan besar bertuliskan “GO GO ANDINI, MY QUEEN!”.“Andiniii!” teriaknya heboh sampai semua orang di lorong menoleh. “Aku bangga banget sama kamu!”Andini membeku di tempat. “Mas…” bisiknya pelan, “ini kampus, bukan stadion bola.”Tapi Dewa tak peduli. Ia hanya spontan saja euforia melihat istrinya bisa melewati sidang skripsi. Dia langsung berlari kecil mendekat, menyerahkan buket bunga itu dengan senyum lebarnya.“Mas, kenapa bunganya besar banget ih? Ini mah karangan bunga buat orang meninggoy atau grand opening toko ih,” cicit Andini sambil menahan tawa.“Gak apa-apa, Sayang. Ini menandakan kalau cinta Mas-mu itu sangat b

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 158 Jangan pura-pura, Naura!

    Pagi harinya, sinar matahari menembus tirai tipis ruang rawat. Naura membuka mata perlahan. Kepalanya masih terasa berat, tapi kesadarannya mulai pulih. Ia merasakan hangatnya selimut rumah sakit yang menutupi tubuhnya rapat.Begitu matanya terbuka penuh, Naura langsung tersentak. Di sekelilingnya ada tiga orang sekaligus ibunya, dr. Salwa dan… Dipta sendiri, yang duduk santai di kursi dengan wajah lelah tapi tetap sigap.Naura refleks meraba jilbabnya untung masih terpasang rapi, hanya sedikit miring karena semalaman tidur. Sontak, ia juga mengusap wajahnya khawatir ada air liur. Wajahnya memanas sampai ubun-ubun.“Ibu? Mami?” suaranya parau.dr Neng Mas langsung menunduk, tersenyum penuh lega. Diusapnya kepala putrinya dengan lembut. “Alhamdulillah, kamu sadar juga, Nak. Mami semalam khawatir sekali.”Naura menelan saliva, buru-buru menghindari tatapan Dipta. Tapi justru dr. Salwa yang mendekat, menggenggam tangannya dengan hangat. “Naura, kamu bikin semua orang cemas. Untung ada Di

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 157 Malu hingga ke ubun-ubun

    Naura terbaring di ranjang observasi, tubuhnya sudah dibalut pakaian rumah sakit yang longgar dan jilbab sederhana yang dipinjamkan perawat. Meski begitu, tubuhnya masih lemah dan wajahnya terasa panas. Rasa malu tak tertahankan mengalir sampai ke ubun-ubun.“Kenapa harus begini sih…” gumamnya sambil memegang ujung jilbabnya erat-erat, menunduk. Kini ia mulai tenang dan tentu saja kesadarannya mulai terkumpul. Satu per satu momen kejadian tadi muncul di kepalanya.Terlihat jelas semua bayangan ketika ia jatuh ke kolam renang lalu dengan sigap Dipta, dokter killer itu menyelamatkannya. Dan, sialnya, ia justru malah menangis histeris hingga melanggar batas, memeluk tubuh pria itu.Perasaannya berkecamuk. Antara kesal pada dr Tantri yang sudah mendorongnya, perasaan traumatis yang pernah dilewatinya dan momentum aksi penyelamatan dramatis yang dilakukan oleh Dipta padanya. Seharusnya momen itu adalah momen bahagia di mana ia bisa menghadiri acara pesta pernikahan anaknya direktur rumah sa

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 156 Dewa penolong

    Setiba di apartemen, Andini langsung pergi ke kampus. Ia akan menemui dosen pembimbing dan menanyakan perihal jadwal sidang. Tak lama kemudian ia menghabiskan waktunya di perpustakaan. Ia banyak membaca buku referensi sebagai persiapan sidang.Andini baru sampai di lobi apartemen setelah seharian di kampus. Rambutnya berantakan, tas penuh kertas draft skripsi, dan wajah lelah. Jam sudah hampir menunjukkan pukul delapan malam.Begitu pintu apartemen terbuka, ia langsung menyalakan lampu. “Akhirnyaaa…” gumamnya lega. Ia menendang sepatunya ke sudut ruangan, melempar tas ke sofa, lalu berjalan ke dapur dengan autopilot, ingin minum air dingin.Namun langkahnya terhenti. Ada sesuatu yang aneh. Meja makan yang tadi pagi kosong, kini ada dua bungkus nasi lemak, beberapa botol air mineral, bahkan ada sekotak gorengan khas Malaysia.Dahi Andini berkerut. “Eh… siapa yang naruh makanan di sini?” suaranya tercekat. Seketika bulu kuduknya berdiri. Ia langsung dilanda panik.Ia meraih sapu atau b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status