Share

Bab 18. He Is Mine (Part 2)

Mas Haikal itu tipe lelaki yang terlalu banyak negosiasi. Buktinya, meski sudah kukatakan aku bersedia, tetap saja dia seakan memiliki banyak pertanyaan yang muncul di benaknya hingga akulah yang harus bertindak agresif lebih dulu mendekati lelaki kulkas tersebut.

Hingga puncaknya malam tadi dia malah tak mau berhenti sampai pagi, ketika dia sudah mereguk manisnya syurga dunia untuk pertama kali.

Luar biasa.

Dasar lelaki! Setelah dikasih hati sekarang dia malah minta jantung. Awalnya saja sok gengsi, tapi akhirnya malah aku yang harus bangun kesiangan dan ijin ke sekolah dengan alasan tak jelas pada Pak kepala sekolah. Semua gara-gara Mas Haikal yang merajuk dan terus ketagihan.

[Maaf, Pak, saya ijin gak masuk.]

[Kenapa?]

[Saya ada agenda penting mendadak.]

Iya, agenda melayani suami.

[Ya, sudah boleh. Tapi besok tolong hadir ya, Bu? Ada rapat.]

[Baik Pak.]

Begitulah sekelumit percakapanku dengan Pak kepala sekolah karena Mas Haikal melarangku pergi kerja hari ini.

Dia bilang kami har
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status