Share

Bab 40: Siapa yang Harus Dicurigai

“Tidak, tidak perlu.” Amran meneguk kopinya. “Nanti sore aku pulang. Kamu tidak perlu ke sini. Semua baik-baik saja.”

“Oh, oke.”

Amran tahu Mei kecewa, tetapi ia tidak ingin terlihat rapuh di depan Mei. Kejadian ini membuat hatinya diamuk badai. Jangan sampai Mei mengetahui kegusarannya.

Amran segera mengakhiri pembicaraan karena tidak ingin mendengar permintaan Mei. Amran hapal tabiat Mei. Perempuan itu pasti tidak akan menyerah begitu saja meski bibirnya menyebut kata “oke”. Ia ingin bertemu Mei, tetapi tidak sekarang. Amran butuh waktu melerai gelisah sehingga saat bertemu Mei, suasana hatinya sudah lebih baik.

Baru saja Amran menghabiskan kopinya, notifikasi pesan dari Mei muncul di layar ponsel. Ujung telunjuk Amran bergerak cepat membuka pesan dan Amran merasa dirinya benar-benar sial saat membaca pesan dari Mei.

“Mas, ada temen yang pengen liburan ke Gilli Trawangan. Aku tawarin tiket kita dan dia mau.”

Ya, Tuhan, Amran menggenggam gelas erat-erat. Kenapa kamu nggak ngomo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Amran kmu juga punya istri jangan terlalu sibuk dgn pekerjaan mu .klo d luar kmu kerja sampe sore atau mlm gpp .tapi klo sdh sampe rmh dh lepas dr atribut sebagai dosen dn juga profesor lepas semua itu .d rmh jadilah suami yg baik bertanggung jwb ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status