Dua Kali Menjadi Rahim Pengganti

Dua Kali Menjadi Rahim Pengganti

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-08
Oleh:  Isna AriniOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
9 Peringkat. 9 Ulasan-ulasan
68Bab
6.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Karena anak yang kulahirkan menderita suatu penyakit, maka aku dipaksa untuk hamil lagi. Setelah lima tahun aku diasingkan, pria itu datang lagi dan meminta mengandung kembali. "Aku tak perlu kesiapanmu. Kamu hanya perlu mengandung seperti dulu. Bukannya dulu juga begitu." "Orang gila pun bisa hamil jika diper kosa." Ucapan-ucapan kasar terlontar dari mulutnya, memang dia bukan manusia. Aku benci padanya, benci setengah mati. Bagaimanapun caranya, aku ingin kabur dan lepas dari pria yang hanya butuh rahimku saja. subscribe untuk mendapatkan notifikasi update setiap hari

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bagian 1

"Ayo bikin anak. Aku mau anak darimu lagi. Cepat dan segera!"

Suaranya dingin, menusuk, sama persis seperti lima tahun lalu. Bian duduk santai di sofa ruang tamuku, seolah-olah apa yang baru saja ia katakan hanyalah hal sepele.

Aku tercekat. Kata-katanya seperti pukulan telak yang menyesakkan dada. Bagaimana bisa ia muncul begitu saja, seperti badai yang tak diundang, lalu meminta sesuatu yang bahkan dulu menghancurkan hidupku?

“Kamu pikir bikin anak itu kayak bikin adonan kue?” Aku menahan tangis yang sudah di ujung tenggorokan. “Lagipula kita bukan suami istri lagi! Jangan pernah sentuh aku!”

Dia menatapku tajam, tapi tetap tenang. “Siapa bilang? Aku tak pernah mengucap cerai. Kamu masih istriku." Ia menyeringai dingin. "Dulu, kita cuma butuh sekali dan langsung jadi. Apa susahnya ulangi lagi?"

Aku bergidik, menjauhkan tubuhku dari sofa. “Kita sudah terpisah selama lima tahun, Bian.”

Dia bangkit dan mendekat, tubuh tingginya membuatku merasa semakin kecil. Wajahnya keras dan garang, sama seperti terakhir kali aku melihatnya—pria yang tak pernah memberikan sejumput cinta atau belas kasih untukku.

Selama ini, tak ada kenangan manis di antara kami. Aku hanya alat. Tempat menumbuhkan bayi yang tak boleh kuakui sebagai anakku. Setelah melahirkan, mereka mengasingkanku ke kota ini, membiarkan aku hidup sendiri tanpa boleh melihat putraku—anak yang kupanggil di dalam hati setiap hari, tapi tak pernah kutemui lagi.

“Kamu memang tinggal di sini, tapi setiap bulan aku tetap mengirim uang padamu," ucapnya, kembali duduk, seolah-olah mendominasi ruang yang semakin sesak ini. "Dan aku tahu kamu masih menerima semuanya.”

“Aku tidak pernah menyentuh uang itu!” Teriakku marah, meski suaraku bergetar.

"Siapa suruh? Kamu pikir toko bunga kecilmu bisa menopang hidupmu sendiri?" Ia menyeringai meremehkan. "Kamu lupa dari mana uang untuk membuka Shaynala Florist itu berasal?"

Aku menggigit bibir, menahan amarah yang meluap. Toko bunga itu memang hiburan kecilku, satu-satunya tempat di mana aku merasa berharga. Tapi kata-kata Bian membuatku ingin berteriak—seolah-olah hidupku sepenuhnya milik mereka karena satu hutang yang tak pernah bisa kulunasi.

“Oke,” aku berkata akhirnya, mengerahkan seluruh keberanian yang tersisa. “Aku akan memberimu anak. Tapi tidak sekarang. Aku belum siap.”

Aku tahu janji ini hanyalah penundaan. Tak ada keinginan sedikit pun dalam hatiku untuk memiliki anak lagi dengannya. Aku masih dihantui trauma kelahiran pertama. Setelah sembilan bulan mengandung, aku dipisahkan dari bayiku begitu saja—dibuang ke tempat ini, dengan penjaga yang memastikan aku tak akan kabur dan mencari anakku.

“Tak ada waktu untuk siap-siap.” Bian berdiri, suaranya semakin keras. “Putra kami butuh donor sumsum. Sel-sel dari tali pusat bayi baru bisa menyelamatkannya. Kamu mengerti?”

Aku merasa seluruh tubuhku bergetar. Jadi, itu sebabnya dia muncul lagi. Bukan karena dia peduli padaku atau karena menginginkan keluarga—hanya demi menyelamatkan anak yang tak pernah kubiarkan tumbuh dalam dekapanku.

“Jangan mendekat, Bian!” Aku mundur dengan panik.

Dia tetap melangkah maju. Senyum dinginnya membuat perutku mual. “Kamu tak punya pilihan, Nala.”

“Aku akan berteriak!” ancamku, meski tahu suara ini tak akan menyelamatkanku.

“Siapa yang akan menolongmu?” tanyanya sambil menyeringai.

“Saga! Sagara akan menolongku.”

Tawa keras meledak dari mulut Bian. “Saga? Dia bekerja untukku, Nala. Dia tak akan datang.”

Aku menggigit bibir, menahan gemetar tubuhku. Bian benar. Saga hanyalah bayang-bayang, penjaga yang ditempatkan di belakang rumah ini—bukan teman, apalagi penyelamat. Bian memegang kendali atas segalanya, termasuk hidupku.

“Lihat? Kamu sendirian, Nala.” Bian mendekat, dan aku merasa terjebak.

Aku terjepit di antara ketakutan dan kenyataan pahit. Lima tahun lalu, aku pasrah dan membiarkannya mengambil segalanya dariku. Tapi tidak kali ini. Aku harus bertahan. Aku harus menemukan cara keluar dari mimpi buruk ini.

"Sagaaa ...." Dengan sisa keberanian aku masih berteriak memanggil namanya.

Sedetik dua detik, bahkan kupikir sampai satu menit tak ada respon sama sekali. Biasanya Saga akan segera datang jika aku panggil.

"See ... dia tak merespon teriakanmu. Aku sudah berpesan padanya agar tidak menggangu kita. Menurutlah dan jangan membuat semuanya menjadi sulit." Bian tersenyum miring dan meremehkanku.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Mom _N
bagus buat di baca, alurnya ngalir, pokok nya wajib baca gaess
2025-03-06 10:40:21
0
user avatar
Alodia Erica Christy
Di last chapter 44 dalam bulan lepas si author meninggalkan nota mengatakan naskah ini udah tamat, tapi sampai sekarang masih diup 1-2 chapter seminggu sekali. saya bagi bintang 5 sebab ingin readers tau updated nya slow banget, sometimes once a weeks. so better baca lepas tamat ya.
2025-03-01 11:22:07
1
user avatar
Adel Lia
jangan lama lama dong autor udah gak sabar next episode nya
2025-02-19 14:55:22
2
user avatar
Mamahnya Rayhan
aku kasih bintang ... 5 Thor
2025-01-04 19:53:50
2
user avatar
Jusnah
semangat up say .........
2024-12-31 13:39:26
1
user avatar
Anugrah
cerita nya bagus...... seru.... dan emosional
2024-12-21 22:41:20
2
user avatar
Isna Arini
Dukung karya baru saya yukk. terima kasih ...
2024-12-21 21:24:16
1
user avatar
Emma Wu
suka banget ceritanya
2024-12-21 13:30:26
1
user avatar
Emma Wu
kak belum lanjut
2024-12-31 17:56:03
0
68 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status