Share

Bab 7

Cia sedang asik menikmati sarapan siang nya eh ralat sarapan sore sendirian tiba-tiba dikagetin Gladien.

"Astaghfirullah Lo pengen jadi anak satu-satunya ha? bilang baik-baik gak gini caranya Jaenab" omel Cia.

"Dek temenin gue dong" kata Glad lembut kek cintaku padamu lembut kalo lagi cinta doang.

"Ngapain?"

"Beli baju nanti Lo pilih yang bagus buat gue abis itu gue beliin Lo novel deh" bujuk Gladien.

"Huk huk gak salah Lo bang" Cia menempelkan tangannya di kepala Gladien "sejak kapan gue suka baca novel woii daripada gue baca novel mendingan juga molor,"

"Lah itu novel banyak dikamar lo apa?"

"Oh itu cuma buat memperindah kamar gue biar keliatan estetik gitu dari pada kosong aja kek pikiran gue" kata Cia cengengesan.

"Gue jadi gak yakin kalo Lo itu kembaran gue jangan-jangan kembaran gue yang aslinya ketuker dirumah sakit pas mama lahiran"

"Iya kali gue yang anak kandung terus kembaran gue ketukar sama Lo gitu kan, dasar anak pungut Lo"kata Cia.

"Lo yang anak pungut"

"Bacot Lo ah cepetan katanya mau ditemenin makanya lain kali cari pacar biar bisa diajak kemana-mana," Cia masih mengomel-ngomel.

"Kalo sama adek aja bisa ngapain harus pacaran?" Kata Gladien mengikuti Cia dibelakang.

"Serah Lo dah gue ganti baju bentar,"

"Gausah dandan ntar kelamaan,"

"Lah sejak kapan gue suka dandan"balas Cia sembari berlari menaiki anak tangga.

Sekitar lima menit Cia sudah selesai dengan pakaian nya "ayok cepetan keburu ngantuk gue ntar" kata Cia sambil berjalan mendului Gladien.

"Hobinya tidur makan tapi gak gemuk-gemuk pasti cancingan Lo" kata Gladien.

"Bacot Lo pacaran sama Puti aja Lo sana sama-sama bacot" kata Cia.

Gladien tidak membalasnya dia mulai mengendarai mobilnya membelah jalanan yang cukup ramai karna sudah sore.

"Ayo turun udah nyempe" ajak Gladien.

Mereka beriringan memasuki mall itu___berkeliling melihat-lihat tempat yang akan mereka kunjungi.

Sampai disebuah tokoh yang cocok untuk mereka, Gladien melihat-lihat pakaian yang akan dia beli dan cocok untuknya.

Setelah dua jam berbelanja akhirnya mereka selesai juga dan dikarenakan hari sudah malam mereka memutuskan untuk langsung pulang kerumah.

Saat diperjalan Cia meminta gladian untuk menemani nya membeli martabak kesukaannya yang masih satu arah kerumahnya.

"Lo tunggu disini aja biar gue aja yang beli keluar" kata Cia.

"Iya yang cepet,"

"Mang Adit martabak nya dua kayak biasa ya mang" kata Cia yang sudah kenal dengan penjualnya.

"Siap neng" kata mang Adit.

Cia duduk disalah satu kursi yang disediakan di sana, dia mengedarkan pandangannya melihat-lihat sekeliling hingga indera penglihatan menangkap sepasang kekasih atau apa namanya itu entahlah mereka sedang asik berdua menikmati makanan mereka.

"Astaghfirullah mata gue ternodai"kata Cia mengusap matanya dan menghampiri mang Adit "udah selesai mang" tanya Cia.

"Udah neng ini" kata mang Adit memberikannya kepada Cia lalu cia membayarnya dan bergegas memasuki mobil.

"Cepetan bang mata gue ternodai"

"Abis liat apa Lo?"

"Orang pacaran" kata Cia celingak-celinguk melihat keluar kaca mobil.

****

Tittt...titttt...

Sudah berkali-kali Gavin membunyikan klakson motor nya namun Cia tidak kunjung menampakkan dirinya.

"Sebentar" jawab orang didalam sana.

"Cari siapa nak?"tanya mama Cia.

"Cia nya mana Tante" tanya Gavin lembut. 

"Dia udah berangkat pagi-pagi nak, kamu teman sekolahnya Cia ya,"

"Iya Tante, kalo gitu saya pamit sekolah dulu Tan" kata Gavin sambil menyalimi tangan Dita.

"Iya nak hati-hati dijalan ya, oh satu lagi Tante minta tolong ya sama kamu jagain Cia yah dia itu suka ngomong kasar sama orang takutnya orang-orang pada kesingung nanti malah dendam ke Cia"

"Insyaallah Tan Gavin jagain,"

****

"Astaghfirullah cia bangun woiiii masih pagi Lo udah molor aja" teriak Dea di telinga Cia.

"Berisik anjir,"

"Tugas Lo udah selesai belum,"

"Tugas yang mana,"

"Tugas sama Bu Sri,"

"Mampus gue gak ngerjain"Cia bangkit dari tidurnya dan mengambil buku di dalam tasnya "loh buku gue mana" Cia panik sambil mengeluarkan semua buku didalam tasnya.

"Ini buku Lo"Dea menyodorkan buku latihan Cia yang sudah dibuatkan nya untuk Cia.

"Aaa" Cia menghambur memeluk Dea "makasih banget ya Lo sahabat gue paling the best pokonya" kata Cia senang.

"Halah ada mau nya aja Lo bilang kek gitu babi" teriak Puti.

"Iri bilang babi wlekk"balas Cia.

"Assalamualaikum" suara buk sri terdengar lantang sembari memasuki kelas.

"Waalaikumsalam buk"balas mereka semua serentak.

Jadilah mereka semua memperhatikan buk Sri menjelaskan pelajaran yang diajarkan nya yaitu mapel sejarah. Pelajaran yang paling di gemari Cia wah hebat bukan?. Kalau pelajaran nya sejarah Cia jadi lebih cepat sampai ke alam tidur nya berasa lagi di dongengin gituloh.

Pletak/plak terlebih terkurang seperti itulah bunyinya.

"Astaghfirullah buk Sri" kaget Cia "untung aja saya gak kena buk kalau aja tadi saya kena Ibuk udah make baju seragam warna oranye"ucapnya ceplas-ceplos "terkena hukuman dipenjara selama 24jm pasal kekerasan terhadap anak orang" lanjutnya lagi tanpa memperdulikan semua orang sudah menahan tawa menatapnya.

"Udah selesai ngomongnya" tanya buk Sri.

"Udah buk" katanya lalu menelungkup kan kembali kepalanya keatas meja dengan tangannya dijadikan sebagai bantal.

"Au.. au.. astaga Ibuk ini telinga perawatan loh buk kalo sampe saya budeg gimana Ibuk mau tangung jawab" ucapnya Karna telinganya ditarik oleh buk Sri.

"Kamu gatau aturan apa? Saya sudah sering bilang kalo di jam pelajaran sejarah sama saya tidak ada yang boleh tidur selagi saya didalam kelas ini! kamu dan kalian semua wajib memperhatikan pelajaran yang saja jelaskan"ujar buk sri.

"Aduh ibuk Sriwahyuni yang cantik bagaikan bidadari turun dari perut emak nya"Cia memutar bola matanya malas "begini yah buk, saya mau tanya? dikit doang kok. Apa Ibuk gak capek ngungkit-ngungkit masalalu orang? Udahlah buk biarin ajalah masa lalu orang itu toh masalalu kita aja gak keurus apa lagi masalalu orang buk" kata Cia membuat yang lain mangut-mangut bener juga ya ucap Cia.

"Cia kamu keluar" emosi buk Sri sudah memuncak melihat tingkah Cia yang sudah kelewatan.

"Ibuk ngusir saya? Wah parah"lalu cia mengambil ponselnya dari dalam tas "perasaan saya waktu itu liat Ibuk malam-malam di mall deh bareng cowok tapi bukan suami ibuk"ucap Cia sembari mengulir layar hp nya.

Buk Sri jadi bungkam "k-kamu jangan ngada-ngada mana ada ibuk pergi sama cowok lain kata buk Sri greget.

"Yah gimana yah buk saya ada bukti" Cia bangkit dari duduknya dan membawa tas nya "siap-siap aja nanti ya buk" ucap Cia lalu berjalan melewati buk Sri yang bungkam.

"Tunggu!" seru buk Sri saat Cia sudah sampai di ambang pintu "kamu gajadi saya suruh keluar cepet masuk lagi sebelum saya berubah pikiran" kata buk Sri.

Cia tersenyum miring lalu kembali masuk kedalam kelas "begini nih kalo murid kelewatan pintar guru mau aja  dikibulin" ucapnya dalam hati.

Cia kembali duduk di kursi kebesarannya wkwkw "ayok buk kita belajar saya lagi semangat 45 nih buat dengarin masalalu orang eh kalo Ibuk mau ceritain masa lalu Ibuk juga gapapa saya siap mendengarkan"ucap Cia cengengesan.

Kursi Cia seperti ada yang menendang dari belakang dan Cia menoleh melihat orang yang melakukan itu "apa sih"ketusnya.

"Sama guru yang sopan" tegur nya dengan muka datar khas nya itu.

"Ngatur Lo!"

*****

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status