Terbelenggu Cinta CEO Kaya

Terbelenggu Cinta CEO Kaya

Oleh:  Prisma   Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Peringkat
108Bab
2.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Varisha, seorang gadis muda berusia 19 tahun, menjalani kehidupan yang keras dan penuh perjuangan harus menanggung tanggung jawab besar untuk keluarganya. Namun, ketika sebuah tawaran pernikahan tiba-tiba datang dari Arshaka, seorang pria tampan dan kaya berusia 31 tahun dengan rahasia gelapnya sendiri, dunianya yang sederhana menjadi runtuh. Dalam kehidupan yang penuh dengan pengorbanan, Varisha menemukan dirinya terjebak dalam pernikahan yang tidak pernah dia inginkan. Demi melindungi keluarganya, dia harus mengorbankan cinta dan kebahagiaannya sendiri. Ketika masa lalu Arshaka dan niatnya yang sebenarnya terungkap, Varisha harus menemukan kekuatan untuk menjalani pernikahan yang rumit ini. Di tengah kesulitan hidup dan perasaannya yang terkekang, akankah Varisha menemukan cahaya di tengah gelapnya kehidupan barunya, atau akankah dia terus terperangkap dalam permainan takdir yang tak pernah dia bayangkan?

Lihat lebih banyak
Terbelenggu Cinta CEO Kaya Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Zaid Zaza
KEREN BANGET! Rugi kalau nggak baca novel di bawa ini! Hehe, izin promo ya Thor! Mampir yuu, di novel, "ROH KAISAR LEGENDARIS"
2024-02-10 14:15:06
1
user avatar
Biru_kuning
Penasaran sekali sama ceritanya, berharap Varisha sama Arshaka aja.
2023-10-29 17:11:37
1
108 Bab
BAB 1 Memberi Pelajaran
“Jika ada lagi yang Anda butuhkan, silakan panggil saya," kata Varisha dengan suara lembut setelah meletakkan pesanan yang dia bawa dan menuangkan segelas wine merah dalam gelas kosong di hadapan Arshaka.Ia bersiap untuk mundur dan memberi Arshaka ruang untuk menikmati hidangan. Namun, saat ia hendak pergi, tiba-tiba tangannya ditahan oleh pria itu. Varisha terkejut dan menoleh, matanya bertemu dengan mata tajam Arshaka. Dengan lembut, Varisha bertanya, "Apakah ada yang bisa saya bantu lagi, Pak?”Selama beberapa saat, mereka hanya saling menatap dalam keheningan. Tidak ada kata-kata yang diucapkan. Arshaka tampaknya sedang memikirkan sesuatu dengan serius. Kemudian, Arshaka melihat ke arah name tag Varisha dan membuka suara dengan dingin, "Yang saya butuhkan saat ini adalah kamu, Varisha.”Varisha tercengang. Dia berusaha keras untuk menahan kekesalannya, menelan ketidaknyamanan yang tiba-tiba muncul dalam dirinya. Dengan tenang, dia melepaskan tangan Arshaka yang memegangnya."Say
Baca selengkapnya
BAB 2 Ancaman
Setelah Varisha berhasil menenangkan diri. Dia membersihkan diri dan merapikan pakaian yang telah terkena tumpahan wine. Tanpa banyak kata, dia keluar dari kamar mandi dan melanjutkan pekerjaannya Ketika jam kerjanya selesai, Varisha dipanggil oleh manajer restoran, yang marah besar karena insiden tadi. Varisha merasa cemas dan khawatir, tetapi dia merasa bersyukur ketika manajer memberinya satu kesempatan lagi. Dia tahu bahwa dia tidak boleh merusak kesempatan ini, mengingat dia sangat membutuhkan pekerjaan ini untuk kebutuhan keluarganya.Setelah Varisha selesai kerja, dia berganti pakaian dan bersiap untuk pekerjaan selanjutnya sebagai bartender di sebuah bar terdekat. Namun, ketika dia melangkah menuju pintu keluar, langkahnya terhenti oleh kehadiran seorang pria yang mengenakan setelan jas hitam.Pria itu dengan tenang berkata, "Bos kami ingin bertemu dengan Anda."Varisha merasa kebingungan dan menoleh ke arah mobil yang terparkir di dekatnya. Di dalam mobil itu, dia melihat Ar
Baca selengkapnya
BAB 3 Tidak Ada Pilihan
Beberapa hari berlalu sejak Arshaka melihat Arseno mencium Varisha di bar, dan suasana di antara mereka menjadi semakin tegang. Malam itu, Arshaka memutuskan untuk menghadapi gadis itu secara langsung dan menawarkan sesuatu yang tidak pernah terbayangkan oleh Varisha, yaitu pernikahan.Varisha dengan tegas menolak tawaran yang lebih terdengar seperti perintah itu. Varisha tidak ingin terjebak dalam permainan Arshaka yang tidak mendasar. Namun, setelah penolakan itu, kehidupan Varisha menjadi semakin rumit dan berantakan.Varisha merasa hancur ketika mengetahui bahwa sebagian uang yang seharusnya digunakan untuk pengobatan adiknya telah diambil oleh ayahnya untuk berjudi. Dia merasa amarah dan keputusasaan merayap dalam dirinya ketika para penagih hutang mulai muncul di depan rumahnya, mengancam akan menyita rumah mereka.Tidak hanya itu, ketika Varisha pergi ke restoran tempat dia bekerja, manajer restoran memberitahunya bahwa dia telah dipecat. Alasan yang diberikan adalah bahwa insi
Baca selengkapnya
BAB 4 Pernikahan
Setelah Arshaka meninggalkannya sendiri di ruangannya, Varisha duduk dalam keheningan. Pikirannya dipenuhi oleh pertimbangan dan pertanyaan yang tak terhitung jumlahnya. Dia merenung tentang pilihan yang harus dia buat dan dampaknya terhadap hidupnya dan keluarganya.Di tengah ketidakpastian, Varisha menyadari bahwa melawan Arshaka dengan caranya sendiri tidak akan menghasilkan apa-apa. Dia tahu dia berada dalam posisi yang sangat lemah menghadapi kekuasaan dan ancaman Arshaka.Dalam ruangan yang sunyi, Varisha menunggu Arshaka yang sedang sibuk dengan pekerjaannya. Tanpa sadar, kelelahan dan stres membuat matanya terpejam, dan Varisha tertidur dalam sekejap. Ketika dia akhirnya membuka matanya, pandangannya segera tertuju pada sosok Arshaka yang duduk dengan tenang di sofa, tatapannya tajam tak terlepaskan dari wajah Varisha.“Apa yang masih kamu lakukan di sini?” tanya Arhaka dengan dingin.Varisha memperhatikan Arshaka dengan cemas saat dia bangun dari tidurnya. Kehadiran pria itu
Baca selengkapnya
BAB 5 Kecelakaan
Beberapa minggu telah berlalu sejak pernikahannya dengan Arshaka, dan malam ini, setelah pria itu kembali dari perjalanan bisnisnya, Varisha akan bertemu dengannya lagi. Sebelumnya, Arshaka telah memberikan pesan kepada sekretarisnya untuk memberitahu Varisha untuk mempersiapkan diri untuk menemuinya.Saat malam itu tiba, Varisha turun dari mobil yang membawanya ke sebuah rumah mewah yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya. Varisha mencoba mengatur detak jantung yang berdebar cukup kencang. Ia memeriksa penampilannya sekali lagi di depan cermin, memastikan bahwa segalanya terlihat baik. Setelah yakin dirinya siap, Varisha melangkah masuk ke dalam rumah tersebut.Varisha menghentikan langkahnya ketika mendengar suara Arshaka yang sedang berdebat. Varisha terdiam ketika mendengar percakapan itu.“Papa sudah mengatur pertunanganmu dengan Adelia bulan depan.”“Saya tidak bisa melakukan pertunangan itu.”“Papa tidak meminta pendapat kamu, mau tidak mau pertunangan ini akan terjadi.”“Bagai
Baca selengkapnya
BAB 6 Kembali Bertemu
*Lima tahun kemudian*Varisha melangkah dengan hati-hati melintasi koridor yang tenang menuju ruangan Ganendra. Dalam genggaman tangannya, dia membawa dua gelas kopi yang masih mengepulkan uap harum. Ruangan itu, biasanya penuh dengan keramaian dan suara rapat, sekarang tampak tenang dan terkesan lebih eksklusif. Terkadang, Ganendra suka beristirahat sejenak di sini, menjauh dari hiruk-pikuk bisnisnya.Varisha telah bekerja sebagai sekretaris pribadi Ganendra selama hampir dua tahun sejak dia lulus kuliah dan memulai karirnya. Ganendra adalah seorang pengusaha sukses dan CEO HW Group, sebuah perusahaan teknologi terkemuka yang menguasai pasar dengan inovasi terbaru. Baginya, bekerja di perusahaan ini adalah kesempatan besar, meskipun kadang-kadang pekerjaannya bisa menjadi sangat menuntut.Ketika Varisha memasuki ruangan, dia melihat seorang pria duduk di sofa kulit berwarna krim. Pria itu, yang membelakangi pintu masuk, tampak sangat keren dalam setelan jasnya yang mahal. Rambutnya y
Baca selengkapnya
BAB 7 Pikiran Kosong
Varisha dengan penuh profesionalisme menjelaskan dengan rinci agenda pertemuan berikutnya kepada Ganendra. Suaranya tenang dan jelas, dan matanya fokus pada bosnya yang menatapnya dengan serius. Ganendra dikenal sebagai seorang pria yang tajam dan sangat memperhatikan setiap detail, sehingga kemampuan Varisha dalam mengelola jadwal dan informasi sangat dihargai olehnya. "Dalam pertemuan besok," Varisha memulai penjelasannya, "Anda akan bertemu dengan tim pengembangan produk untuk mendiskusikan perkembangan terbaru dalam proyek XY-123. Pertemuan ini akan diadakan di ruang konferensi utama pada pukul 10 pagi. Seluruh dokumen dan presentasi yang Anda butuhkan sudah saya siapkan.”"Saya juga sudah menyiapkan jadwal pertemuan selanjutnya untuk hari ini, Pak," katanya dengan suara yang tenang.Ganendra selesai meresensi beberapa dokumen dan menatap ke arah Varisha. “"Terima kasih, Varisha. Kamu sudah bekerja keras hari ini." Varisha tersenyum dengan tulus. "Sama-sama, Pak." Sebelum Vari
Baca selengkapnya
BAB 8 Rubah Licik
Taksi berhenti tepat di depan apartemen Varisha, dan tanpa banyak bicara, dia segera membayar tarifnya. Varisha keluar dari taksi dan melihat Arshaka yang masih duduk di dalam, menatapnya dengan tatapan dingin yang tak terbaca. Tanpa berbicara lebih lanjut, Varisha meninggalkan mobil dan melangkah menuju pintu masuk apartemennya.Pintu lift terbuka begitu dia mencapai lobi apartemen, dan tanpa banyak berpikir, Varisha memasuki lift. Dia ingin secepatnya tiba di lantai apartemennya, menjauh dari situasi yang tidak nyaman ini. Varisha menekan tombol lantai apartemennya.Tapi saat pintu lift hendak menutup, tangan Arshaka tiba-tiba muncul di celah pintu, membuatnya terbuka kembali. Varisha menoleh dan melihat Arshaka telah masuk ke dalam lift dan berdiri di sisinya. Varisha menggigit bibirnya, merasa frustrasi. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang. Pertemuan yang rumit ini sepertinya tidak akan berakhir begitu saja.Sementara, Arshaka menatapnya dengan ekspresi yang sama di
Baca selengkapnya
BAB 9
Kembali pada rutinitasnya di kantor, Varisha mencoba fokus pada pekerjaannya. Hari ini, dia merasa sedikit terganggu oleh pertemuan pagi tadi dengan Arshaka. Meskipun mereka terus berpapasan, hubungan mereka yang rumit selalu menghadirkan ketidaknyamanan yang tidak bisa dihindari. Beberapa jam berlalu, dan Varisha sedang sibuk menyelesaikan beberapa tugas ketika telepon kantor di sebelahnya berdering. Dengan sigap, dia menjawab panggilan itu dan memberi salam dengan sopan. "Selamat siang," Varisha akhirnya berkata dengan sabar, mencoba memahami situasi.Namun, hanya ada keheningan di seberang sambungan, dan Varisha mulai merasa curiga. Kemudian, suara yang sangat dikenal membuat hatinya berdebar kencang, "Varisha."Varisha menarik napas dalam-dalam, mencoba untuk menjaga dirinya tetap tenang. "Apa yang bisa saya bantu, Pak? Apakah Anda ingin berbicara dengan Pak Ganendra?" tanyanya dengan nada yang tetap profesional.Arshaka hanya terdiam sejenak, membuat Varisha merasa tidak nyaman
Baca selengkapnya
BAB 10 Menghindar
Langit sore itu memancarkan warna oranye yang hangat, menciptakan suasana yang tenang ketika Varisha melangkah masuk ke dalam ruangan kantor Cakra Diaksara. Ruangan itu, seperti biasa, penuh dengan nuansa kemewahan dan keanggunan, mencerminkan kepribadian pemiliknya. Cakra duduk di balik meja besar, senyumnya yang ramah menyambut Varisha."Selamat sore, Varisha," sambut Cakra sambil mengangkat sejumput surat kabar yang menutupi meja kerjanya."Selamat sore, Pak," jawab Varisha sambil membalas senyuman. Ia kemudian duduk di kursi yang ditunjuk oleh Cakra. Dalam genggamannya, Varisha membawa sebuah bingkisan kecil berisi suplemen vitamin yang dikhususkan untuk Cakra."Saya membawa beberapa vitamin untuk Anda, Pak. Saya harap kesehatan Anda tetap terjaga."Cakra tersenyum ramah. "Terima kasih, Varisha, saya sangat menghargainya. Kesehatan saya cukup baik, meski tentu saja tak sekuat dulu.” “Jadi, hal apa yang membawa kamu ke sini?” tanya Cakra dengan raut wajah yang cukup serius.Varish
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status