Share

Tiga - Ada Apa

Arkan POV

Ada yang berbeda sejak aku melihat gadis berkerudung hitam itu saat pertemuan tadi. Dari mulai dia selalu menunduk saat aku menatapnya kemudian saat dia jaga jarak dengan lawan jenisnya 

Saat yang lain tengah sibuk dengan aktifitas masing-masing aku memberanikan diri mendekat dengan gadis yang aku tahu bernama Awan Mentari,  gadis kelas 3 SMA yang sebelumnya sekolah di Karawang. Tutur katanya membuat aku merasakan hal aneh yang belum pernah aku rasakan. Pemikiran nya yang dewasa di usianya yang masih muda membuat aku kagum karena jarang sekali ada gadis memiliki pemikiran seperti itu 

Tak terasa saat kulihat waktu sudah larut dan tidak lama gadis itu pamit pulang padahal ini masih hujan. Aku langsung bergegas keluar mengejarnya. Sesampainya diluar aku melihat gadis itu berdiri di tengah hujan deras dengan sebuah motor matic nya. Dan aku baru mengingat bahwa sebelum berangkat kesini tadi aku baru saja membeli jas hujan pesanan Sahabat ku yang saat ini menginap di rumahku

Setelah mengambil jas hujan dimobil kemudian mendekatinya dan memberikan jas hujan itu namun dia menolak sampai akhirnya aku memaksanya untuk pulang bersamaku. Alhamdulillah dia menerimanya.

Ada apa dengan diriku kenapa gadis mungil ini mampu membuatku melakukan hal yang bukan seharusnya aku lakukan. Pengaruhnya luar biasa menggetarkan perasaan

Arkan POV OF

...

Awan POV

Sejak pertemuan itu aku tidak pernah lagi bertemu dengan Pak Arkan. Bahkan esoknya aku tidak tau siapa yang mengantarkan motorku ke rumah karena yang jelas saat aku pulang sekolah motor itu sudah ada di depan rumah mungkin orang suruhan Pak Arkan pikirku

Sudah dua minggu ini aku tidak mengaktifkan ponsel. Entah ada apa dengan hatiku yang jelas aku tak siap hanya sekedar melihat namanya di sebut di grup bisnis itu, berlebihan memang tapi sungguh aku benar-benar tak siap jika harus kembali berkomunikasi dengannya dan aku sadar aku hanya ingin menghindarinya agar rasa yang aku pendam tidak terlampau dalam

Sadar Awan dia terlalu sempurna untukmu, Arkan dia memiki segalanya, harta, jabatan, rupa yang menawan dan mungkin mudah bagi dia jika harus memilih wanita mana saja yang dia mau dan yang jelas perempuan itu bukan kamu

"wan gimana pertemuan bisnis kamu dua minggu lalu? Rame enggak? " tanya sahabatku, Sera

"iya kata kamu pas kemarin kamu pulang di anterin mentor kamu, siapa? " timbrung sahabatku satu lagi,  Intan

Saat ini kita tengah makan bakso di tempat langganan Intan yang katanya enak banget,  porsi jumbo tapi harga murah muriah,  lumayan gak menguras dompet siswi seperti kita, katanya

"hm ya pertemuan nya lancar. Aku emang di antar pulang karena saat itu hujan deras dan aku gak bawa jas hujan yaudah deh nebeng" jawabku

"wah enak ya ikutan bisnis o****e kayak gitu. Kira-kira kapan kamu ada pertemuan lagi?" tanya Intan

"entah aku kurang tau udah lama enggak buka grup soalnya" 

"dih kok gitu, sini mana ponsel kamu biar aku liat siapa tau ada info buat pertemuan lagi dan aku bisa ikut" ucapnya yang langsung meminta ponsel miliku

Ku lihat mereka mulai asik dengan ponselku dan mengabaikan aku yang memang masih makan sementara makanan mereka sudah habis

"Awan,  Pak Arkana itu siapa?" tanya Sera tiba-tiba membuat aku kaget kenapa tiba-tiba dia menanyakan hal itu

Awalnya aku tidak paham apa maksud Sera namun saat dia menunjukan ada beberapa panggilan tak terjawab dan ada pesan yang sudah terbaca dari pak Arkan 

Pak Arkana

√√ Assalamu'alaikum Awan, saya sudah sampai rumah. Oh iya  tentang motor kamu saya sudah minta tolong teman saya untuk mengantarkannya ke rumah kamu

Aku menghela nafas lega. Aku kira ada pesan aneh sehingga membuat Sera dan Intan memandangku seperti itu ternyata hanya pesan singkat dari Pak Arkan.  "Astaga apa yang aku harapkan dia tidak mungkin mengirimkan pesan aneh seperti yang kamu pikir kan ingat dia hanya mentor kamu" ucapku dalam hati mengingatkan

"Awan jadi siapa pak Arkana? Kok kamu langsung kaget gitu pas aku sebut namanya. Ayo cerita siapa dia?"  tanya Sera sambil memicingkan matanya

"Apaan sih Ra bukan siapa-siapa kok. dia cuman mentor yang dua minggu lalu anter aku pulang" jelasku 

"Yakin Hanya itu, kok aku enggak percaya ya. Rajin amat tuh mentor sampe chat kamu dan ngabarin dia udah sampai rumah?"

"Terserah deh kalian mau percaya atau nggk"

"Iya deh percaya. Tapi baik banget ya punya mentor bertanggung jawab kayak gitu. Jadi ingin ikut bisnis juga deh" ucap Intan yang dapat cubitan dari Sera

"Sebahagia kamu deh Tan"

Drtttt

Ponsel ku bergetar awalnya aku hanya melirik sekilas namun mataku melotot sempurna saat melihat nama Ka Anwar disana sontak aku langsung meminta mereka mengangkat panggilan itu. Namun bukan nya menjawab panggilan itu mereka malah langsung memberikan ponsel itu padaku mau tak mau akhirnya aku menjawabnya dan harus siap dengerin omelan ka anwar yang bawel nya ngalahin ibu-ibu gosip di sekitar rumah

📞"Assalamu'alaikum ka"

📞"Wa'alaikumsallam, ya ampun awan kamu kemana aja sih? Lama gak nongol di grup, kamu lama gak aktif, kemarin kamu absen pertemuan juga, kamu kemana sebenernya? Kakak gak mau tau ya minggu depan kamu harus ikut soalnya pak arkan yang Pimpin. Kemarin dia juga enggak datang di pertemuan karena ada urusan dan dia mengatakan minggu depan dia akan datang dan berharap semua anggota kota ini datang. Kamu tau kan dia orang sibuk,  sulit mendapatkan waktunya Wan. Jadi kakak harap kamu harus datang"

📞"iya ka Awan usahain ya. Hm Awan lagi kerja kelompok udah dulu ya ka,  Assalamu'alaikum"

Ucapku yang langsung menutup panggilan,  sumpah aku gak mau dengerin ocehannya yang nanti malah bertambah panjang

"mentor kamu lagi?" tanya intan,  yang hanya aku jawab dengan anggukan 

"minggu depan kamu mau ada pertemuan lagi? Kamu bakal datang" tanya sera yang lagi dan lagi aku jawab dengan anggukan

Aku bakal datang tapi bagaimana caranya ya supaya nanti aku tidak canggung dengan Pak Arkan. Apa aku harus datang telat lagi seperti kemarin untuk menghindari pertanyaan beruntun dari Ka Anwar? Iya kayaknya aku harus datang telat

...

Semangat Awan,  semangat hati kuatkan kamu ya jangan sampai luluh oleh pesona manager muda itu

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status