LOGINTubuh Gilbert begitu bergetar hebat, setelah sebelas tahun lamanya baru kali ini dia merasakan kenikmatan luar biasa hingga membuatnya akan mencapai kenikmatan yang telah lama dia rindukan.
"Cu-kup Nola!" Gilbert mengeluarkan lobak importnya dari dalam sana, dan menembakkan ke lain arah agar tidak mengenai wajah Naura, Gilbert tidak mau sampai putri kecilnya itu mendapatkan noda dari sisa-sisa pelepasannya. Naura menyaksikan sendiri bagaimana ketika seorang laki-laki mencapai puncak kenikmatannya, tubuh Gilbert yang bergetar hebat hingga lobak importnya yang mengeluarkan tembakannya. Naura pun hanya terdiam menyaksikan apa yang terjadi dihadapannya. "Maaf sayang, Dady melepaskannya!" Gilbert membantu Naura berhenti, terlihat dilantai tembakan yang telah dilepaskan oleh Gilbert, Naura punerasa senang bisa membuat Gilbert mendapatkan pelepasannya. "Dady puas? Apa Nola sudah berhasil memuaskan Dady?" bisik Naura. "Kau sangat pintar Nola, Dady boleh tau kau belajar darimana?" "Tidak ada itu murni arahan Dady tadi," "Dady ingin melakukan lebih dari ini denganmu, tapi Dady ingin berbicara dulu dengan orangtua mu tentang hubungan kita! Kau mau kan bersabar?" "Iya Dad aku mau, tapi kalau aku menginginkan lebih dari tadi Dady akan melakukannya?" "Kau benar-benar putri kecil pemuas Dady, sayang! Entahlah, Dady akan berusaha dulu menahan tapi jika tidak tahan, apa boleh buat Dady akan membuat mu merasakan lebih dari tadi!" Gilbert pun memeluk Naura, keduanya memutuskan untuk keluar dari dalam ruangan itu, Gilbert pun meminta supir pribadi Naura untuk pulang lebih dulu karena Gilbert yang akan mengantar Naura pulang ke rumah. "Dad kenapa repot-repot Dady yang antar aku pulang, dan supir diminta pulang duluan?" "Kau tau, Dady belum bisa menemukan Jazz Nola, jadi jangan pernah pergi hanya dengan supir!" "Tapi aman kok dad," "Kita tidak tau kapan dia datang, mulai sekarang kau dan momy mu serta kedua adikmu akan Dady berikan pengawal pribadi!" "Lalu mana pengawal ku?" "Ini disamping mu!" "Ish, Dady kan sibuk!" "Akan Dady usahakan untuk bisa mengantar jemput kau ke kampus atau kemanapun, yang penting jangan lagi abaikan pesan dan telepon Dady serta sudahi marah mu pada Dady!" "Janji ya?" "Janji, Dady harus bisa menjagamu kapanpun itu! Kabari Dady jika kau ingin pergi kemanapun, akan Dady antar," "So sweet," "Cih," Gilbert dan Naura pun tidak berhenti saling melempar senyuman, tidak pernah Gilbert sangka belasan tahun tidak lagi tergoda dengan wanita seksi atau wanita cantik manapun yang menggodanya ataupun dia temui, tapi dengan Naura semua berubah. Jiwa kelelakian Gilbert bangkit dan sulit dikendalikan hingga benteng pertahanan itu akhirnya runtuh juga, hati Gilbert kembali bersemayam satu nama yang kian detik kian tumbuh menghidupkan hatinya yang telah lama mati. Sudah sampai di kediaman Dady Domanick, Naura pun turun dari mobil Gilbert sementara Gilbert langsung pergi meninggalkan kediaman Dady Domanick karena memang banyak pekerjaan yang menantinya. Sambil berjalan meloncat-loncat Naura merasakan hatinya berbunga-bunga karena tadi sudah berbaikan dengan Gilbert, bahkan melakukan hal yang luar biasa bersama dengan Gilbert. Disaat yang sama, Dady Domanick hendak pergi untuk urusan pekerjaan dan melihat anak gadisnya itu tengah tersenyum berseri-seri. "Nola, kenapa kau senyum-senyum sendiri?" "Kapan aku senyum-senyum sendiri? Tidak kok," Dicermatinya oleh Dady Domanick dan kedua mata Dady Domanick menyoroti tajam atas apa yang terdapat dileher anak gadisnya, bekas merah yang diyakini oleh Dady Domanick itu adalah bekas hi sa pan dari seorang laki-laki, karena Dady Domanick pun sangat hapal dan sering melakukannya, makanya Dady Domanick yakin itu adalah bekas hi sa pan. "Nola apa ini? Siapa yang sudah berani-beraninya melakukan ini terhadap mu?" Dady Domanick langsung marah besar dan memegangi leher Naura untuk bisa lebih detail lagi seberapa tajam hi sa pan laki-laki yang entah siapa itu pada leher anaknya. "Ih Dady lepas! Lepas!" "Mom! Momy!" teriak Dady Domanick. "Aku mau ke kamar Dad!" "Duduk di sana!" "Tidak mau!" "Duduk Dady bilang!" membentak. Kedua pelupuk mata Naura bahkan sampai berkaca-kaca karena Dady Domanick belum pernah membentaknya sampai seperti ini. Momy Lindsey dan seluruh pelayan yabg berada dilantai satu pun segera menghampiri Dady Domanick, sorot mata Dady Domanick sudah memerah akibat amarah yang begitu besar. "Dad, ini ada apa si teriak-teriak begitu?" momy Lindsey melihat Naura duduk ketakutan. "Kau lihat itu mom, ada bekas hi sa pan laki-laki dileher Nola? Siapa yang berani melakukan ini padanya? Apa kau tau?" "Nola, Dad tenanglah dulu kita tanya Nola pelan-pelan!" Momy Lindsey menghampiri Naura dan melihat bekas merah dilehernya yang begitu merah kebiru-biruan sepertinya laki-laki itu meng hi sapnya dengan penuh gai rah. "Aku sudah dewasa mom!" "Nola, katakan siapa yang berani melakukan ini terhadap mu? Katakan siapa laki-laki itu nak?" "Cukup mom, dad, Nola sudah dewasa jadi wajar Nola melakukan ini dengan kekasih Nola!" "Wajar katamu?" Dady Domanick menendang meja yang berada didepannya hingga meja kaca itu jatuh dan pecah. Prang... Aaaa (semua berteriak) Semua pelayan yang sejak tadi hanya bisa berdiam diri menyaksikan kemarahan Dady Domanick, langsung serentak mengambil peralatan kebersihan untuk membersihkan serpihan kaca dilantai. Karena sebejad-bejadnya seorang laki-laki dia pasti akan menjaga putrinya dengan sangat hati-hati, dan tidak akan pernah mau jika putrinya dirusak oleh laki-laki yang entah siapa apalagi jika laki-laki itu bukan lah laki-laki yang bertanggungjawab. Naura menangis kencang sementara Momy Lindsey hanya bisa memeluk Naura karena dia pun bingung untuk meredam emosi suaminya saat ini. "Kenapa kau cengeng? Disaat seperti ini Dady hanya butuh jawaban bukan tangisan! Nola, katakan siapa laki-laki yang berani berbuat seperti itu padamu?" masih dengan nada membentak. "Memangnya kenapa Dady harus tau? Ini urusan Nola, dan Nola berhak berkencan dengan laki-laki mana pun! Nola sudah dewasa, mom katakanlah pada Dady!" "Bagaimana jika kau bertemu laki-laki yang tidak bertanggungjawab Nola? Kau hamil, lalu kau membesarkan anak diusia mu yang masih muda? Bagaimana?" Dady Domanick sangat ketakutan jika sampai anak gadisnya dinikmati oleh laki-laki yang tidak bertanggungjawab, seperti saat dulu dirinya masih menjadi seorang Cassanova entah berapa banyak anak gadis seusia Naura yang dia nikmati dan dia tinggal begitu saja, dan Dady Domanick tidak mau sampai putrinya bertemu dengan laki-laki macam dirinya dimasa muda. "Tinggal pakai pengaman! Teman-teman ku banyak yang pengalaman, jadi Dady tidak perlu khawatir berlebihan seperti ini!" Naura langsung berlari pergi meninggalkan Momy Lindsey dan Dady Domanick sambil menangis. "Dad, kau kenapa si? Tidak bisa bicara baik-baik dengan Nola? Anak itu semakin kita keras semakin kita kasar, dia akan semakin berontak Dad!" "Astaga, maaf mom tadi aku benar-benar emosi dan takut sekali jika Nola bertemu laki-laki seperti aku yang dulu!"Gilbert ingin kembali berciuman dengan Naura untuk mengawali sebelum bagian intinya dia terobos sampai dalam, karena ini adalah kali pertama untuk Naura sehingga Gilbert ingin membuatnya senyaman mungkin.Bagaimana pun bagi seorang perempuan jika melakukan untuk pertama kalinya pasti rasanya akan tetap sakit, tapi jika diawali dengan hasratt wanitanya sangat tinggi maka akan mengurangi kesakitan saat melakukannya."Sayang, serius tubuhmu membuat Dady merasakan kembali seperti muda, kau sangat membuat Dady berg a i rah Nola," Gilbert menciumi leher Naura dan semakin atas untuk menjangkau bibir Naura.Tok.Tok.Tok."Tunggu sebentar nyonya Leya, saya yakin kok Tuan Gilbert ada di dalam kamarnya!" ujar pelayan yang mengantar Leya untuk menemui Gilbert.Kembali diketuknya pintu kamar itu, sehingga terpaksa Gilbert pun harus menghentikan aktivitas yang sangat menyenangkan itu."Dad, siapa itu?""Mungkin pelayan, kau tunggu disini ya!""Iya, tapi jangan lama-lama ya Dad,""Kenapa?""Udah em
Sekali lagi bocil harap lompati bab ini dan jangan coba-coba untuk mendekat area ini,. please mojok aja dipojokan oke.Kedua bola mata Naura memutar saat merasakan tangan besar Gilbert sudah menelusup masuk kedalam bagian inti miliknya, rasanya sungguh hangat dan membuat Naura lebih ingin lagi melakukannya.Dirabanya bagian inti Naura itu oleh tangan besar Gilbert, membuat Naura memejamkan kedua matanya merasakan tangan besar itu memainkan bagian intinya dengan sangat lemah lembut.Sementara Gilbert yang sudah merasakan puas meng hi sap kedua melon import Naura, akhirnya melepaskan melon import Naura.Gilbert bangun dan tak lagi menindih tubuh Naura, kedua tangan itu meraih kain penutup bagian inti Naura untuk dilepaskan. Hingga bagian inti milik Naura kini terlihat jelas dihadapan Gilbert.Tatapan kedua mata Gilbert tidak bisa berbohong, dia sudah sangat menginginkannya bahkan lobak importnya yang sejak tadi sudah mengeras semakin sulit dikendalikan ketika melihat bagian inti Naura y
Bocil melipir dulu ke pojokan jangan ngintip,!!!Setelah berpamitan pada Sabia, Gilbert buru-buru mengemudikan mobilnya untuk menjemput Naura, tak lupa dalam perjalanan Gilbert terlebih dahulu menelpon supir yang biasa menjemput Naura."Halo Tuan,""Kau dimana?""Sudah hampir sampai kampus nona Naura, Tuan!""Putar balik sekarang!""Apa? Putar balik Tuan, tapi nona Naura sudah mau pulang kuliah,""Aku yang akan jemput,""Baik Tuan kalau begitu,"Setelah menelpon supir, segera Gilbert tambah laju kendaraannya agar bisa secepatnya sampai kampus. Naura yang sudah selesai dengan kelas terakhirnya menuju halaman kampus, karena biasanya supirnya itu sudah menunggu disana.Tapi ketika sudah di halaman supir yang biasa belum datang."Tumben sekali, apa macet ya? Ya sudah aku tunggu sebentar deh," gumam Naura.Saat sedang menunggu jemputannya datang, Mr Zie datang menghampiri Naura."Siang,""Siang Mr,""Kau temannya Sabia?""Iya benar Mr, ada apa ya?""Beberapa hari ini Sabia tidak masuk kuli
Leya tersadar jika ada Naura juga disini, dihampirinya Naura oleh Leya."Naura kau tidak apa-apa kan anak cantik? Orang jahat itu tidak melukai mu kan?""Aku tidak apa-apa Bi, justru Bia jadi seperti ini karena aku tidak menurut untuk dibawa, Bia mencoba menyelamatkan aku sehingga dia jadi tertembak seperti ini, maafkan aku!""Tidak sayang, ini bukan salah mu bibi yakin Sabia dan kau adalah sahabat yang bila salah satunya sedang mengalami kesulitan pasti lah akan saling tolong menolong, jadi kau jangan minta maaf,"Diperlakukan sebaik ini oleh Leya dan Sabia, Naura jadi merasa jika dirinya adalah penghalang bagi keluarga kecil itu bersatu kembali."Apa aku jahat? Apa aku egois jika inginkan Dady Gilbert? Apakah aku termasuk orang ketiga disini?" dalam hatinya.Tak berselang lama, Dady Domanick, momy Lindsey, Stanley, Steiner dan Oma Larisha datang ke markas untuk melihat kondisi Sabia dan bertemu dengan Naura."Nola, kau tidak terluka kan? Jazz melukai mu?""Dady, aku tidak apa-apa Da
Keduanya berciuman untuk pertama kali dihadapan para anggota group Limson, dan Naura pun menikmati ciumannya dengan Gilbert hingga lupa kalau dia sedang menjadi tontonan para anggota group Limson.Seolah dunia hanya milik berdua, Naura justru membalas gigitan-gigitan nakal Gilbert pada bibirnya dengan mengigit bibir Gilbert terus menerus.Para anggota group Limson yang menyaksikan adegan itu langsung menundukkan wajahnya,. mereka sebenarnya terkejut karena yang mereka tau Gilbert dan Naura memiliki kedekatan ayah dan anak, tapi yang mereka lihat saat ini justru bukan ayah dan anak melainkan pasangan kekasih yang saling mencintai.Slazzzhh...Satu tangan Gilbert yang mengayun itu menumpas lobak import milik Jazz satu-satunya dengan senjata tajam.Aaaaaaa.....Jazz ketar-ketir merasakan dunianya runtuh seketika, harta satu-satunya yang paling berharga bagi seorang laki-laki telah dirampas oleh Gilbert, bahkan hingga tersisa kurang dari separuhnya."Aaaaa lobakku tidak!!" teriak Jazz.Pa
Kedua tangan Naura bahkan seperti tangan seekor semut yang kecil sehingga meskipun Naura berusaha memukul-mukul tubuh Jazz dengan tangannya, Jazz yang kekar tentu hanya merasa pukulan itu hanyalah sebuah colekan manja dari Naura."Oke anak manis, sentuhan mu benar-benar membangunkan kejantananku sayang!"Dijambaknya rambut terurai Naura agar Naura mau segera turun dari mobil, ditariknya rambut panjang Naura itu hingga mau tidak mau Naura pun turun dari mobil."Tuan Lihat!" salah seorang anggota Salvator berteriak dan menunjuk Gilbert dan para anggota group Limson yang sudah tiba di halaman mansion mewah itu."Kita kedatangan tamu rupanya!""Dady," wajah Naura langsung sumringah ketika melihat Gilbert datang untuk menyelamatkannya, padahal Naura berpikir Gilbert akan berada disisi Sabia karena Sabia menderita luka tembak serius.Tak pernah disangka oleh Naura, ternyata Gilbert justru datang menyelamatkannya. Gilbert turun dari motor gedenya begitu juga para anggota group Limson yang tu







