เข้าสู่ระบบKedua bola mata Naura terbelalak saat pucuk areola miliknya masuk kedalam rongga mulut Gilbert, rasanya hangat, begitu geli dan memicu aliran darahnya semakin berdesir hebat.
"Dad, ah geli!" Setelah belasan tahun tidak pernah lagi melihat melon import, akhirnya hari ini bukan hanya bisa melihatnya tetapi juga bisa kembali merasakan meng hi sap areola dari melon import yang masih murni. Benar-benar masih kencang, padat dan bulat membuat Gilbert semakin dibuat melayang ke angkasa setelah meng hi sap secara bergantian melon import milik Naura, terlihat Gilbert sangat menikmatinya seperti seorang bayi kecil yang lapar Gilbert terus meng hi sap melon import Naura. Kedua tangan Naura semakin erat berpegangan pada rak buku dibelakangnya, bibirnya menahan untuk tidak men de sah akibat perbuatan Gilbert terhadapnya kali ini. Sadar jika Naura menahan suaranya, dan Gilbert tidak suka jika Naura menahan suara-suara manjanya, Gilbert melepaskan terlebih dahulu melon import milik Naura. "Sayang jangan ditahan, keluarkan suara-suara manja mu itu Dady ingin mendengarnya!" "Nola takut ada yang dengar Dad," "Tidak sayang, ruangan ini kedap suara kau bebas bersuara!" "Iya Dad," Gilbert mencium bibir Naura sejenak lalu kembali kebagian yang tadi sempat tertunda. Dengan rakusnya Gilbert meng hi sap satu persatu melon import milik Naura, sementara kedua tangannya terus mere mas kedua melon import Naura dengan liar. Entah sudah berapa banyak buku-buki yang berjatuhan dari rak buku dibelakang Naura, karena saat ini apa yang dilakukan oleh Gilbert membuat tubuh Naura bereaksi luar biasa sehingga tubuhnya meliuk ke sana kemari. "Dad ah oh my God Dad, emthh," Gilbert mulai menjulurkan lidahnya, lidah Gilbert terus memutari pucuk melon import Naura. Areola itu dimainkan oleh lidah Gilbert dan satunya lagi dimainkan oleh jari-jari Gilbert yang menekan-nekan areola Naura lalu menariknya pelan. Tubuh Naura semakin bergetar hebat membuat Gilbert semakin menyukainya. Kembali dilahapnya melon import milik Naura itu di hi sapnya tanpa ampun dan kali ini Gilbert sangat kasar dan lahap menye sap kuat-kuat kedua melon import Naura hingga membuat Naura pun semakin meng ge linjang. "Dad, ahh ouchttt Dady ahh stop Dady ahhh," De sah Naura semakin nyaring terdengar membuat hasratt Gilbert semakin menggebu-gebu, bagi Gilbert suara de sah Naura adalah bara api yang setiap dikeluarkan akan membuat hasratt Gilbert semakin berkobar. Kedua tangan besar Gilbert meraba paha mulus Naura, semakin ketengah satu tangan Gilbert berhasil menyentuh bagian inti milik Naura, rupanya sudah sangat lembab dan Naura hanya bisa pasrah atas apa yang diperbuat Gilbert pada setiap bagian tubuhnya. Yang jelas ini terasa begitu nikmat hingga membuat Naura seperti tak lagi di bumi, melainkan berada di planet lain yang membuatnya hilang kesadaran hanya ada de sah nikmat dan rasa geli yang menjalar keseluruh tubuhnya. Mulut Gilbert masih betah me ng hi sap satu persatu secara bergantian melon import Naura, sementara satu tangannya membantu aksi Gilbert dengan kembali me re mas melon import Naura, dan satu tangan Gilbert yang sejak tadi memegangi bagian inti Naura mulai berselancar bebas menelusup kedalam ce la na da lam Naura. Nafas Naura semakin tidak beraturan tapi kedua pangkal paha Naura masih rapat membuat Gilbert melepaskan melon import Naura dari mulutnya. "Nola buka kedua pangkal paha mu!" Naura mengangguk lalu melebarkan kedua pangkal pahanya, sudah terasa oleh Naura saat tangan besar Gilbert kini sudah menyentuh bagian intinya. Nafas Naura semakin tidak karuan, kembang kempis seperti sedang mengikuti lomba lari antar negara! tubuh Naura dan Gilbert sama-sama sudah berkeringat dan tatapan Gilbert membuat Naura semakin menginginkan sebuah penyatuan seperti yang dilakukan oleh Sabia. Baru seperti ini saja sudah membuatnya merasakan kenikmatan diluar batas, apalagi jika lobak import milik Gilbert memasuki bagian intinya, Naura sudah tidak bisa membayangkan akan senikmat apa rasanya. "Kau berkeringat Nola," "Dad, kau menyentuhnya ah," Saat tangan besar Gilbert meraba halus bagian intinya, membuat Naura semakin frustasi hingga menggigit bibir bawahnya yang sensual. "Jangan gigit bibir bawah mu yang sensual itu Nola, Dady semakin tidak tahan!" Satu tangan Gilbert meraih satu tangan Naura, mengarahkannya pada lobak import yang masih berada didalam celananya. Kedua bola mata Naura memutar, terasa sekali oleh tangannya, lobak import milik Gilbert sudah sangat keras, dan sangat panjang. Dengan nalurinya Naura mengelus-elus lobak import milik Gilbert, membuat Gilbert memejamkan kedua matanya. "Nola, kau kelinci kecil yang nakal sayang!" Sama halnya dengan Gilbert yang semakin dibuat gelisah atas aksi Naura, bagian inti Naura pun terus diraba halus oleh Gilbert membuat Naura merem melek merasakannya. "Bibir mu sensual sekali Nola, tidak bisa Dady bayangkan jika bibir sensual itu menyentuh milik Dady!" "Dady mau?" Gilbert pun mengangguk, lalu mengeluarkan tangannya dari dalam bagian inti Naura untuk melepaskan celana yang dia kenakan. Celana milik Gilbert itu jatuh kelantai bersama dengan kain segitiganya. Kini lobak import berukuran super panjang itu terlihat jelas oleh kedua bola mata Naura, yang membuat Naura akhirnya menelan salivanya! Gilbert mengarahkan Naura untuk berjongkok dihadapannya, Naura pun menurut dan hanya bisa memandangi ada lobak import sepanjang ini di dunia. "Jangan cuma dilihat, katanya mau?" "Lalu Nola harus apa Dad?" "Di hi sap seperti Dady hi sap areola mu sayang!" Naura pun menurut karena dia pun penasaran dengan rasanya, Naura mulai membuka lebar mulutnya dan tanpa ragu-ragu lagi Naura melahap lobak import milik Gilbert. Merasakan lobak import miliknya masuk memenuhi rongga mulut Naura, merasakan bibir sensual itu menyentuh lobak importnya membuat Gilbert seketika memejamkan kedua matanya dan menodongakkan wajahnya. Meskipun tidak ada seperempat lobak importnya masuk kedalam rongga mulut Naura karena ukurannya yang terlalu panjang, tapi seperti ini pun sudah membuat Gilbert seperti terbang ke nirwana. Semakin lama Naura semakin bisa memainkannya, entah ini naluri dalam dirinya ataukah Naura banyak menonton video tapi gadis itu paham dan mulai memainkannya dengan lidah. Rasanya begitu geli dan menjalar keseluruh tubuh Gilbert, Gilbert dibuat frustasi akan hal yang dilakukan oleh Naura terhadapnya. "Ahh sit!! Nola sayang, ahh Fu ck!" Kedua tangan Gilbert menopang tubuhnya yang lemas akibat hi sa pan yang dilakukan Naura terus menerus, putri kecilnya itu luar biasa hingga membuat Gilbert harus berpegangan pada rak yang berada dihadapannya. Jeritan-jeritan Gilbert memenuhi seluruh sudut ruangan ini. "Nola stop! Ah, Nola Dady akan sampai sayang ah," Naura justru semakin kencang meng hi sap lobak import Gilbert, terasa seperti ditarik ulur begitu kuat oleh rongga mulut Naura hingga Gilbert pun mulai merasakan sesuatu akan meledak dibawah sana.Gilbert ingin kembali berciuman dengan Naura untuk mengawali sebelum bagian intinya dia terobos sampai dalam, karena ini adalah kali pertama untuk Naura sehingga Gilbert ingin membuatnya senyaman mungkin.Bagaimana pun bagi seorang perempuan jika melakukan untuk pertama kalinya pasti rasanya akan tetap sakit, tapi jika diawali dengan hasratt wanitanya sangat tinggi maka akan mengurangi kesakitan saat melakukannya."Sayang, serius tubuhmu membuat Dady merasakan kembali seperti muda, kau sangat membuat Dady berg a i rah Nola," Gilbert menciumi leher Naura dan semakin atas untuk menjangkau bibir Naura.Tok.Tok.Tok."Tunggu sebentar nyonya Leya, saya yakin kok Tuan Gilbert ada di dalam kamarnya!" ujar pelayan yang mengantar Leya untuk menemui Gilbert.Kembali diketuknya pintu kamar itu, sehingga terpaksa Gilbert pun harus menghentikan aktivitas yang sangat menyenangkan itu."Dad, siapa itu?""Mungkin pelayan, kau tunggu disini ya!""Iya, tapi jangan lama-lama ya Dad,""Kenapa?""Udah em
Sekali lagi bocil harap lompati bab ini dan jangan coba-coba untuk mendekat area ini,. please mojok aja dipojokan oke.Kedua bola mata Naura memutar saat merasakan tangan besar Gilbert sudah menelusup masuk kedalam bagian inti miliknya, rasanya sungguh hangat dan membuat Naura lebih ingin lagi melakukannya.Dirabanya bagian inti Naura itu oleh tangan besar Gilbert, membuat Naura memejamkan kedua matanya merasakan tangan besar itu memainkan bagian intinya dengan sangat lemah lembut.Sementara Gilbert yang sudah merasakan puas meng hi sap kedua melon import Naura, akhirnya melepaskan melon import Naura.Gilbert bangun dan tak lagi menindih tubuh Naura, kedua tangan itu meraih kain penutup bagian inti Naura untuk dilepaskan. Hingga bagian inti milik Naura kini terlihat jelas dihadapan Gilbert.Tatapan kedua mata Gilbert tidak bisa berbohong, dia sudah sangat menginginkannya bahkan lobak importnya yang sejak tadi sudah mengeras semakin sulit dikendalikan ketika melihat bagian inti Naura y
Bocil melipir dulu ke pojokan jangan ngintip,!!!Setelah berpamitan pada Sabia, Gilbert buru-buru mengemudikan mobilnya untuk menjemput Naura, tak lupa dalam perjalanan Gilbert terlebih dahulu menelpon supir yang biasa menjemput Naura."Halo Tuan,""Kau dimana?""Sudah hampir sampai kampus nona Naura, Tuan!""Putar balik sekarang!""Apa? Putar balik Tuan, tapi nona Naura sudah mau pulang kuliah,""Aku yang akan jemput,""Baik Tuan kalau begitu,"Setelah menelpon supir, segera Gilbert tambah laju kendaraannya agar bisa secepatnya sampai kampus. Naura yang sudah selesai dengan kelas terakhirnya menuju halaman kampus, karena biasanya supirnya itu sudah menunggu disana.Tapi ketika sudah di halaman supir yang biasa belum datang."Tumben sekali, apa macet ya? Ya sudah aku tunggu sebentar deh," gumam Naura.Saat sedang menunggu jemputannya datang, Mr Zie datang menghampiri Naura."Siang,""Siang Mr,""Kau temannya Sabia?""Iya benar Mr, ada apa ya?""Beberapa hari ini Sabia tidak masuk kuli
Leya tersadar jika ada Naura juga disini, dihampirinya Naura oleh Leya."Naura kau tidak apa-apa kan anak cantik? Orang jahat itu tidak melukai mu kan?""Aku tidak apa-apa Bi, justru Bia jadi seperti ini karena aku tidak menurut untuk dibawa, Bia mencoba menyelamatkan aku sehingga dia jadi tertembak seperti ini, maafkan aku!""Tidak sayang, ini bukan salah mu bibi yakin Sabia dan kau adalah sahabat yang bila salah satunya sedang mengalami kesulitan pasti lah akan saling tolong menolong, jadi kau jangan minta maaf,"Diperlakukan sebaik ini oleh Leya dan Sabia, Naura jadi merasa jika dirinya adalah penghalang bagi keluarga kecil itu bersatu kembali."Apa aku jahat? Apa aku egois jika inginkan Dady Gilbert? Apakah aku termasuk orang ketiga disini?" dalam hatinya.Tak berselang lama, Dady Domanick, momy Lindsey, Stanley, Steiner dan Oma Larisha datang ke markas untuk melihat kondisi Sabia dan bertemu dengan Naura."Nola, kau tidak terluka kan? Jazz melukai mu?""Dady, aku tidak apa-apa Da
Keduanya berciuman untuk pertama kali dihadapan para anggota group Limson, dan Naura pun menikmati ciumannya dengan Gilbert hingga lupa kalau dia sedang menjadi tontonan para anggota group Limson.Seolah dunia hanya milik berdua, Naura justru membalas gigitan-gigitan nakal Gilbert pada bibirnya dengan mengigit bibir Gilbert terus menerus.Para anggota group Limson yang menyaksikan adegan itu langsung menundukkan wajahnya,. mereka sebenarnya terkejut karena yang mereka tau Gilbert dan Naura memiliki kedekatan ayah dan anak, tapi yang mereka lihat saat ini justru bukan ayah dan anak melainkan pasangan kekasih yang saling mencintai.Slazzzhh...Satu tangan Gilbert yang mengayun itu menumpas lobak import milik Jazz satu-satunya dengan senjata tajam.Aaaaaaa.....Jazz ketar-ketir merasakan dunianya runtuh seketika, harta satu-satunya yang paling berharga bagi seorang laki-laki telah dirampas oleh Gilbert, bahkan hingga tersisa kurang dari separuhnya."Aaaaa lobakku tidak!!" teriak Jazz.Pa
Kedua tangan Naura bahkan seperti tangan seekor semut yang kecil sehingga meskipun Naura berusaha memukul-mukul tubuh Jazz dengan tangannya, Jazz yang kekar tentu hanya merasa pukulan itu hanyalah sebuah colekan manja dari Naura."Oke anak manis, sentuhan mu benar-benar membangunkan kejantananku sayang!"Dijambaknya rambut terurai Naura agar Naura mau segera turun dari mobil, ditariknya rambut panjang Naura itu hingga mau tidak mau Naura pun turun dari mobil."Tuan Lihat!" salah seorang anggota Salvator berteriak dan menunjuk Gilbert dan para anggota group Limson yang sudah tiba di halaman mansion mewah itu."Kita kedatangan tamu rupanya!""Dady," wajah Naura langsung sumringah ketika melihat Gilbert datang untuk menyelamatkannya, padahal Naura berpikir Gilbert akan berada disisi Sabia karena Sabia menderita luka tembak serius.Tak pernah disangka oleh Naura, ternyata Gilbert justru datang menyelamatkannya. Gilbert turun dari motor gedenya begitu juga para anggota group Limson yang tu







