Home / Romansa / Isteri Manja Uncle Gilbert / Bab 38 Tolong jangan menyentuhku

Share

Bab 38 Tolong jangan menyentuhku

Author: Sopi_sopiah
last update Last Updated: 2025-10-15 16:58:31

"Dady senang kan?" tanya Sabia.

"Iya tentu saja! Ya sudah, kita berangkat sekarang karena Dady harus jemput Nola juga mulai hari ini!"

"Kita jemput Naura Dad? Asik!" ucap Sabia kegirangan.

Sementara Leya hanya tersenyum semu dan menyodorkan satu paper bag berisi makanan yang Leya buat sendiri untuk Gilbert.

"Ini, untuk kau sarapan Bia cerita katanya kau sering tidak sarapan!"

Sebenarnya Gilbert tidak ingin menerimanya tapi dia merasa tidak enak hati jika menolak pemberian Leya apalagi dihadapan Sabia anak mereka, daripada membuat Sabia sedih dan kecewa Gilbert pun menerima makanan itu.

"Terimakasih Leya, kau juga jangan lupa sarapan!"

Sebenarnya Leya sendiri ingin berbicara bahwa dia akan mulai pindahan ke rumah baru lusa, siapa tau Gilbert menawarkan untuk mendampinginya membantu proses pindahan tapi sepertinya Gilbert tidak tertarik untuk tau lebih lanjut urusan pribadi Leya.

Setelah belasan tahun tidak bertemu dan mengubur hidup-hidup semua perasaan cintanya, kini ketika dipertemukan kembali malah seperti orang asing yang penuh dengan rasa canggung.

Akhirnya tibalah mobil Gilbert di kediaman Naura, kebetulan Naura baru saja selesai sarapan dan Naura pun langsung berpamitan pada orangtuanya begitu mendengar dari pelayan mobil Gilbert sudah didepan.

Mulai hari ini Gilbert akan mengantar jemput Naura sekaligus Sabia, selain tugas dari Dady Domanick untuk mencari tau identitas pria yang sudah meng hi sap leher Naura, Gilbert juga merasa khawatir jika Naura bersama anggota group Limson yang lain. Lebih tenang dan lega bila Naura pergi kemanapun bersama dengannya, apalagi Jazz masih belum ditemukan.

Naura pun senang karena mulai sekarang akan lebih sering bertemu dengan Gilbert, itu artinya akan lebih sering juga Naura menggoda duda kekar dan tampan itu.

Meskipun duduk dibangku belakang, tapi Naura sesekali melempar senyuman sambil mengedipkan sebelah matanya ke spion depan, membuat Gilbert pun harus berusaha keras menahan diri agar tidak balik tersenyum, bisa-bisa Sabia akan curigai jika diantara ayah dan sahabatnya ada sesuatu yang tidak beres.

"Naura aku senang sekali mulai sekarang kita akan berangkat dan pulang kampus bersama-sama,"

"Iya Bia, aku juga senang biasanya pemandangan pagi ku seperti benang kusut melihat wajah supir yang mengkerut, tapi sekarang," Naura tidak meneruskan kata-katanya.

"Tapi sekarang pagi mu cerah karena melihat wajah cantik ku kan?"

Ckckck..

"Iya deh," kata Naura, padahal paginya terasa cerah karena bisa melihat wajah tampan nan kharismatik si duda kekar yang saat ini sedang berusaha menahan pandangannya agar tidak terus melihat ke kaca spion.

Setibanya di halaman kampus, Sabia mendadak meminta turun buru-buru karena melihat Dosen yang hari Jumat kemarin sudah menolaknya masuk ke dalam kelas akibat telat masuk setelah jam istirahat.

"Dad, Nola, aku buru-buru, aku duluan!" sambil cepat-cepat membuka pintu mobil lalu berlari mengejar dosen yang telah menolaknya masuk ke dalam kelas.

Naura pun bingung padahal hari masih pagi kenapa Sabia begitu terburu-buru seperti itu, kini didalam mobil tersisa Gilbert dan Naura.

"Kemarilah, Dady ingin bicara!"

Naura menurut lalu pindah ke bangku depan.

"Maaf ya, gara-gara hi sa pan Dady kau jadi harus bertengkar dengan Dady Nick!"

"Dady tau kalau Dady Nick marah besar terhadap ku?"

"Tentu saja, bahkan ayahmu itu meminta Dady untuk mencari tahu siapa laki-laki yang sudah melakukan itu pada mu!"

"Oh my God, Dady itu terlalu posesif aku sebal sekali jadinya! Padahal aku sudah dewasa,"

"Setiap orangtua akan melakukan hal yang sama, apalagi jika mereka memiliki putri secantik dirimu Nola,"

Tatapan penuh pesona Gilbert membuat Naura pagi-pagi begini sudah dibuat gemas, diraihnya ceruk leher Gilbert lalu bibir Naura pun langsung meny eruput bibir Gilbert.

Keduanya berciuman dan saling melu mat, apalagi pagi ini Gilbert memiliki sejuta kesibukan di perusahaan iklan group Limson, belum lagi perusahaan group Limson yang sudah mulai merajai pasar dibidang fashion membuat Gilbert memang memerlukan nutrisi pagi semanis bibir Naura.

Digigitnya bibir bagian Naura yang merupakan bagian favorit Gilbert.

"Sstth Dad,"

Keduanya melepaskan ciuman yang sudah cukup lama keduanya lakukan. Gilbert merapihkan rambut Naura, menyelipkannya rambut terurai Naura di belakang kuping lalu Gilbert pun berbisik.

"Dady masih memiliki hutang padamu!"

"Apa?" tanya Naura.

"Kemarin kau sudah memuaskan Dady, nanti kau yang akan Dady buat merasakan hal yang sama!" bisik Gilbert.

"Aku sangat menantikannya Dad,"

Keduanya sama-sama sedang dalam kondisi kasmaran dan berbunga-bunga bagai sedang berada di negeri sejuta cinta, hingga sesaat Gilbert melupakan ketakutannya untuk menjalani hubungan ini lebih lanjut.

Naura turun dari dalam mobil, dan Gilbert pun melajukan mobilnya.

Di salah satu ruangan dosen mata kuliah akuntansi, Sabia mengikuti dosen laki-laki itu hingga masuk kedalam ruangannya.

"Kenapa tidak mengetuk pintu terlebih dahulu?"

"Untuk apa? Anda saja tanpa basa-basi langsung menolak aku untuk masuk kedalam kelas!"

"Kapan?"

"Oh Anda lupa ya? Apa memang ingin terlihat berwibawa sampai berlagak lupa?"

Mr Zie, bernama lengkap Genzie Kendler seorang dosen akuntansi yang terkenal sangat disiplin dan tidak menyukai mahasiswa-mahasiswi menyepelekan kedisiplinan terutama soal waktu.

"Jaga bicaramu, dan katakan apa yang kau inginkan?"

"Aku mau kau memberikan aku kuis seperti hari Jumat di kelas, agar aku memiliki nilai tambahan dan absen ku tolong diganti dengan hadir!"

"Kalau aku tidak bersedia?"

Sabia pun mulai melancarkan aksinya, Sabia selalu berpikir semua masalah dengan para lelaki itu akan hilang hanya dengan memberikan sebuah kenikmatan! Sabia mulai mendekati Mr Zie lalu jari jemari yang berhiaskan kutek berwarna merah muda itu mulai meraba bagian dada Mr Zie, tentu saja Mr Zie langsung menepisnya secepat kilat.

"Tolong jangan menyentuhku!"

Apa yang baru saja terjadi? Baru kali ini Sabia mendapatkan sebuah penolakan, biasanya dosen di kampus lamanya Sabia selalu berhasil demi mendapatkan nilai baik tapi Mr Zie, dia lantang menolak sentuhannya.

"Temui aku sore nanti! Jika mau memperbaiki absensi dan nilai mu! Aku akan memberikan kuis untukmu disini!"

Masih dia tak percaya Sabia keluar dari dalam ruangan Mr Zie dan disaat yang sama Naura melihat Sabia.

"Bia, kau darimana si? Aku kan mencari mu dari tadi?"

Sabia masih melamun hingga Naura pun berusaha menyadari Sabia dari lamunannya, dan membuat Naura tanpa sengaja menubruk seorang yang berpenampilan seperti seorang Dosen.

Pria berusia sekitar 40 tahun, memakai kaca mata dan berpakaian layaknya seorang Dosen tertubruk oleh Naura tanpa disengaja hingga buku-buku yang dibawa oleh pria tersebut berjatuhan.

"Maaf Mr, aku tidak sengaja!"

Sabia pun turut membantu Naura merapihkan buku-buku tersebut tapi laki-laki itu tersenyum manis pada Naura. Diterimanya buku-buku yang sudah dirapihkan oleh Naura dan Sabia oleh pria tersebut.

"Hai, kenalkan aku dosen baru disini nama ku Justin!" mengulurkan tangannya pada Naura, Justin adalah identitas baru yang dipakai oleh Jazz untuk mendekati Naura.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 49 Seperti muda kembali

    Gilbert ingin kembali berciuman dengan Naura untuk mengawali sebelum bagian intinya dia terobos sampai dalam, karena ini adalah kali pertama untuk Naura sehingga Gilbert ingin membuatnya senyaman mungkin.Bagaimana pun bagi seorang perempuan jika melakukan untuk pertama kalinya pasti rasanya akan tetap sakit, tapi jika diawali dengan hasratt wanitanya sangat tinggi maka akan mengurangi kesakitan saat melakukannya."Sayang, serius tubuhmu membuat Dady merasakan kembali seperti muda, kau sangat membuat Dady berg a i rah Nola," Gilbert menciumi leher Naura dan semakin atas untuk menjangkau bibir Naura.Tok.Tok.Tok."Tunggu sebentar nyonya Leya, saya yakin kok Tuan Gilbert ada di dalam kamarnya!" ujar pelayan yang mengantar Leya untuk menemui Gilbert.Kembali diketuknya pintu kamar itu, sehingga terpaksa Gilbert pun harus menghentikan aktivitas yang sangat menyenangkan itu."Dad, siapa itu?""Mungkin pelayan, kau tunggu disini ya!""Iya, tapi jangan lama-lama ya Dad,""Kenapa?""Udah em

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 48 Hot

    Sekali lagi bocil harap lompati bab ini dan jangan coba-coba untuk mendekat area ini,. please mojok aja dipojokan oke.Kedua bola mata Naura memutar saat merasakan tangan besar Gilbert sudah menelusup masuk kedalam bagian inti miliknya, rasanya sungguh hangat dan membuat Naura lebih ingin lagi melakukannya.Dirabanya bagian inti Naura itu oleh tangan besar Gilbert, membuat Naura memejamkan kedua matanya merasakan tangan besar itu memainkan bagian intinya dengan sangat lemah lembut.Sementara Gilbert yang sudah merasakan puas meng hi sap kedua melon import Naura, akhirnya melepaskan melon import Naura.Gilbert bangun dan tak lagi menindih tubuh Naura, kedua tangan itu meraih kain penutup bagian inti Naura untuk dilepaskan. Hingga bagian inti milik Naura kini terlihat jelas dihadapan Gilbert.Tatapan kedua mata Gilbert tidak bisa berbohong, dia sudah sangat menginginkannya bahkan lobak importnya yang sejak tadi sudah mengeras semakin sulit dikendalikan ketika melihat bagian inti Naura y

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 47 Terus Dad!

    Bocil melipir dulu ke pojokan jangan ngintip,!!!Setelah berpamitan pada Sabia, Gilbert buru-buru mengemudikan mobilnya untuk menjemput Naura, tak lupa dalam perjalanan Gilbert terlebih dahulu menelpon supir yang biasa menjemput Naura."Halo Tuan,""Kau dimana?""Sudah hampir sampai kampus nona Naura, Tuan!""Putar balik sekarang!""Apa? Putar balik Tuan, tapi nona Naura sudah mau pulang kuliah,""Aku yang akan jemput,""Baik Tuan kalau begitu,"Setelah menelpon supir, segera Gilbert tambah laju kendaraannya agar bisa secepatnya sampai kampus. Naura yang sudah selesai dengan kelas terakhirnya menuju halaman kampus, karena biasanya supirnya itu sudah menunggu disana.Tapi ketika sudah di halaman supir yang biasa belum datang."Tumben sekali, apa macet ya? Ya sudah aku tunggu sebentar deh," gumam Naura.Saat sedang menunggu jemputannya datang, Mr Zie datang menghampiri Naura."Siang,""Siang Mr,""Kau temannya Sabia?""Iya benar Mr, ada apa ya?""Beberapa hari ini Sabia tidak masuk kuli

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 46 Tersisa separuh saja

    Leya tersadar jika ada Naura juga disini, dihampirinya Naura oleh Leya."Naura kau tidak apa-apa kan anak cantik? Orang jahat itu tidak melukai mu kan?""Aku tidak apa-apa Bi, justru Bia jadi seperti ini karena aku tidak menurut untuk dibawa, Bia mencoba menyelamatkan aku sehingga dia jadi tertembak seperti ini, maafkan aku!""Tidak sayang, ini bukan salah mu bibi yakin Sabia dan kau adalah sahabat yang bila salah satunya sedang mengalami kesulitan pasti lah akan saling tolong menolong, jadi kau jangan minta maaf,"Diperlakukan sebaik ini oleh Leya dan Sabia, Naura jadi merasa jika dirinya adalah penghalang bagi keluarga kecil itu bersatu kembali."Apa aku jahat? Apa aku egois jika inginkan Dady Gilbert? Apakah aku termasuk orang ketiga disini?" dalam hatinya.Tak berselang lama, Dady Domanick, momy Lindsey, Stanley, Steiner dan Oma Larisha datang ke markas untuk melihat kondisi Sabia dan bertemu dengan Naura."Nola, kau tidak terluka kan? Jazz melukai mu?""Dady, aku tidak apa-apa Da

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 45 Menjadi tontonan

    Keduanya berciuman untuk pertama kali dihadapan para anggota group Limson, dan Naura pun menikmati ciumannya dengan Gilbert hingga lupa kalau dia sedang menjadi tontonan para anggota group Limson.Seolah dunia hanya milik berdua, Naura justru membalas gigitan-gigitan nakal Gilbert pada bibirnya dengan mengigit bibir Gilbert terus menerus.Para anggota group Limson yang menyaksikan adegan itu langsung menundukkan wajahnya,. mereka sebenarnya terkejut karena yang mereka tau Gilbert dan Naura memiliki kedekatan ayah dan anak, tapi yang mereka lihat saat ini justru bukan ayah dan anak melainkan pasangan kekasih yang saling mencintai.Slazzzhh...Satu tangan Gilbert yang mengayun itu menumpas lobak import milik Jazz satu-satunya dengan senjata tajam.Aaaaaaa.....Jazz ketar-ketir merasakan dunianya runtuh seketika, harta satu-satunya yang paling berharga bagi seorang laki-laki telah dirampas oleh Gilbert, bahkan hingga tersisa kurang dari separuhnya."Aaaaa lobakku tidak!!" teriak Jazz.Pa

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 44 Memagut bibir

    Kedua tangan Naura bahkan seperti tangan seekor semut yang kecil sehingga meskipun Naura berusaha memukul-mukul tubuh Jazz dengan tangannya, Jazz yang kekar tentu hanya merasa pukulan itu hanyalah sebuah colekan manja dari Naura."Oke anak manis, sentuhan mu benar-benar membangunkan kejantananku sayang!"Dijambaknya rambut terurai Naura agar Naura mau segera turun dari mobil, ditariknya rambut panjang Naura itu hingga mau tidak mau Naura pun turun dari mobil."Tuan Lihat!" salah seorang anggota Salvator berteriak dan menunjuk Gilbert dan para anggota group Limson yang sudah tiba di halaman mansion mewah itu."Kita kedatangan tamu rupanya!""Dady," wajah Naura langsung sumringah ketika melihat Gilbert datang untuk menyelamatkannya, padahal Naura berpikir Gilbert akan berada disisi Sabia karena Sabia menderita luka tembak serius.Tak pernah disangka oleh Naura, ternyata Gilbert justru datang menyelamatkannya. Gilbert turun dari motor gedenya begitu juga para anggota group Limson yang tu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status