Karena merasa harus menghormati sang Dosen baru, Naura pun menjabat tangan Jazz tapi gelagat aneh dari Mr Justin alias Jazz itu bisa terbaca oleh Sabia, dengan mendetail Sabia mencermati gelagat aneh dan mencurigakan dari Mr Justin yang menatap Naura seperti serigala yang menemukan mangsanya.
Tangan Naura pun tak kunjung dilepaskan oleh Mr Justin, dia malah melemparkan senyuman mengembang pada Naura. Dengan replex Sabia pun menepis tangan Mr Justin agar tangan Naura bisa terlepas. "Oke Mr, kami permisi dulu dan atas nama sahabat ku sekali lagi maaf sudah menabrak buku-buku anda!" Ditariknya tangan Naura oleh Sabia lalu keduanya segera pergi meninggalkan Mr Justin. Jazz benar-benar merasa kesenangannya dan semangatnya bangkit setelah melihat Naura secara langsung, dia tidak menyangka Domanick Limson memiliki putri secantik dan se seksi Naura. Gai rah Jazz pun semakin menggebu-gebu ingin segera menjadikan Naura sebagai budak pelampiasan hasrattnya. Selain bisa membalaskan dendamnya pada group Limson, tapi Jazz juga yakin Domanick akan hancur sehancur-hancurnya jika putri yang sangat dia sayangi akan menjadi pemuas naf su dari musuh bebuyutannya sendiri! Ditambah lagi Jazz akan mendapatkan kenikmatan dari gadis belia begitu Naura menjadi budak ranjangnya, hanya dibayangkan saja sudah membuat Jazz merasa terbang ke angkasa apalagi jika semua yang sudah dia rencanakan menjadi kenyataan. "Nau, apa kau tidak merasa Dosen baru tadi itu aneh banget," "Aneh? Aneh gimana Bia? Dia tersenyum karena mungkin dia tipe dosen baru yang ramah," "Tidak, kau tau aku sudah banyak tidur dengan banyak laki-laki aku sudah paham dengan tatapan-tatapan para lelaki bejadd, dan itu aku lihat dikedua mata Dosen baru itu saat dia menatapmu!" "Apa mungkin karena dia tertarik ingin jadi kekasih ku?" "Aduh Nau, beda kalau dia tertarik menjadi kekasih mu tatapannya sangat syahdu dan tulus, tapi ini seperti seekor serigala buas pokoknya kau harus hati-hati dan jangan mau dipandang seperti tadi!" "Ya mungkin kecurigaan mu itu benar, Dosen itu Dosen yang jahat! Tapi setidaknya disini aku memiliki mu, kau pasti akan selalu melindungi dan menjaga ku jadi aku tidak khawatir," "Cih, kau berani bayar aku berapa?" "Traktir nonton?" "Setuju!" Ckckckck.. Sore harinya, Naura yang sudah selesai jam perkuliahan lebih cepat dari kelas Sabia memilih untuk menghampiri Sabia ke kelasnya tapi saat berada di lorong kampus Naura justru berpapasan dengan Mr Justin (Jazz). Naura cuek saja dan berpura-pura tidak melihat kearahnya. "Hai Naura," sapa Jazz sambil tersenyum. Mendadak Naura bingung darimana Dosen baru ini mengetahui namanya? "Maaf Mr, anda tau nama ku darimana?" Saat ini Jazz sadar bahwa dirinya teledor dan ceroboh karena menyapa dengan memanggil nama Naura, padahal keduanya belum sempat berkenalan. "Ah soal nama mu, kau itu mahasiswi paling populer di kampus ini Naura bahkan para mahasiswa dari setiap kelas selalu membicarakan mu dan bahkan ada salah satu siswa pun yang ketahuan menempel fotomu di laptopnya, aku pun menanyakan nama mu saat itu!" "Oh begitu," kecurigaan Naura pun mereda setelah Mr Justin memberikan penjelasan. "Kau sudah mau pulang?" "Iya," "Kemana? Mau aku antar kebetulan aku senang jika bisa mengantar mu!" "Tidak usah Mr, aku pulang dengan sahabat ku, kalau begitu aku permisi dulu!" "Dah, sampai jumpa Naura," Naura tidak lagi bergeming dan buru-buru pergi ke kelas Sabia, saat tiba didepan kelas Sabia beberapa saat kemudian Sabia dan anak-anak lain baru keluar dari kelasnya. "Nau, kau menunggu sejak kapan?" "Baru saja Bi, ayo kita pulang!" "Aku lupa, kau pulang duluan saja nanti aku naik taxi hari ini aku ada kuis sama Dosen reseh, tadi aku lupa bilang maaf ya," "Baiklah kalau begitu, beneran kuis kan?" "Oh my God, apa kau masih mengingat saat-saat aku berada diatas tubuh Kaka senior kita malam itu?" Ckckckck.. "Ya bisa saja kan ngakunya kuis padahal, ah, ah, ah," Naura malah meledek Sabia. "Enak banget Nau, jika kau sudah merasakannya aku yakin kau akan sama tergila-gilanya dengan ku pada s e x, percayalah," "Iya nanti aku akan mencobanya!" Ckckckck... Keduanya tertawa bersama sebelum akhirnya saling berpamitan, Sabia menemui Mr Zie sementara Naura keluar kampus dan sudah ada mobil Gilbert yang menunggu. Naura masuk kedalam mobil dan duduk dibangku depan. "Dad sudah lama menunggu?" "Aku senang menunggu jika yang aku tunggu itu kau," "Gombal," "Serius," Naura pun mencubit kedua pipi Gilbert saking gemasnya, kemudian memainkan berewok duda tampan itu dengan tangannya. "Dad, Sabia hari ini pulangnya telat karena dia ada kuis, katanya nanti naik taxi!" "Oke, kalau begitu kita jalan sekarang?" "Dad," dengan nada manja. "Apalagi sayang?" Naura mengerucutkan bibirnya sebenarnya ingin sekali sore ini diajak jalan-jalan oleh Gilbert, dan bermanja-manja dalam didalam kamar dengan Gilbert, tapi Gilbert malah tidak berinisiatif mengajak Naura. "Senengnya, aku dipanggil sayang oleh mu Dad," "Karena memang Dady sangat menyayangi mu," "Kalau begitu apa Dady akan menepati janji Dady padaku sore ini?" "Janji apa?" "Tuh kan pura-pura lupa," Naura malah semakin menggoda Gilbert selain memainkan brewoknya dengan jari-jari lentiknya, Naura juga mengusap-usap bibir Gilbert dengan jari telunjuknya. Hingga Gilbert pun memasukan jari telunjuk Naura kedalam mulutnya. Di em utnya jari telunjuk Naura bagaikan lollipop kesukaannya, hingga membuat Naura dilanda gelisah melihat Gilbert memasukan jari telunjuknya kedalam mulut. Pikiran nakal Naura semakin kemana-mana saat melihat Gilbert memasukan jari telunjuknya kedalam mulut, membayangkan bahwa itu bukan jari melainkan bagian lain dari tubuhnya yang Gilbert masukkan kedalam rongga mulutnya. "Dad, ayo bawa Nola pergi bersama Dady," rengek Naura yang tak henti-hentinya terus memberikan racun-racun kenakalannya pada Gilbert, hingga Gilbert pun dibuatnya kewalahan atas suara-suara manja dan ajakan-ajakan Naura yang menagih janjinya. Tanpa diketahui oleh Naura dan Gilbert, dari kejauhan Jazz melihat mobil yang dinaiki oleh Naura tak kunjung meninggalkan halaman kampus, Jazz bertanya-tanya ada apa? Kenapa mobil yang menjemput Naura tidak kunjung meninggalkan kampus? Meskipun Jazz tau Naura diantar jemput ke kampus, tapi Jazz berpikir Naura dijemput oleh supir pribadinya sehingga hanya tinggal menunggu waktu yang pas, Naura pulang sore atau bahkan malam dari kampus, Jazz bisa menghadang mobil itu! Jika hanya menghadapi satu orang supir, tentu saja Jazz akan dengan mudah membawa Naura pergi. "Nick! Nick! Kau itu bodoh dan tol ol juga ternyata, memiliki anak secantik Naura dan bertubuh seperti gitar spanyol tapi tidak dijaga ketat oleh beberapa anak buah mu, aku sangat berterimakasih atas kebodohan mu itu Nick, karena dengan begitu aku akan bisa dengan mudah membawa putrimu pergi bersama ku dan menidurkannya diatas ranjang penuh kenikmatan!" Gumam Jazz. Karena kaca mobil Gilbert menggunakan kaca film, jadi Jazz tidak bisa melihat siapa yang menjemput Naura atau sedang apa Naura didalam mobil yang tak kunjung meninggalkan halaman kampus itu.Gilbert ingin kembali berciuman dengan Naura untuk mengawali sebelum bagian intinya dia terobos sampai dalam, karena ini adalah kali pertama untuk Naura sehingga Gilbert ingin membuatnya senyaman mungkin.Bagaimana pun bagi seorang perempuan jika melakukan untuk pertama kalinya pasti rasanya akan tetap sakit, tapi jika diawali dengan hasratt wanitanya sangat tinggi maka akan mengurangi kesakitan saat melakukannya."Sayang, serius tubuhmu membuat Dady merasakan kembali seperti muda, kau sangat membuat Dady berg a i rah Nola," Gilbert menciumi leher Naura dan semakin atas untuk menjangkau bibir Naura.Tok.Tok.Tok."Tunggu sebentar nyonya Leya, saya yakin kok Tuan Gilbert ada di dalam kamarnya!" ujar pelayan yang mengantar Leya untuk menemui Gilbert.Kembali diketuknya pintu kamar itu, sehingga terpaksa Gilbert pun harus menghentikan aktivitas yang sangat menyenangkan itu."Dad, siapa itu?""Mungkin pelayan, kau tunggu disini ya!""Iya, tapi jangan lama-lama ya Dad,""Kenapa?""Udah em
Sekali lagi bocil harap lompati bab ini dan jangan coba-coba untuk mendekat area ini,. please mojok aja dipojokan oke.Kedua bola mata Naura memutar saat merasakan tangan besar Gilbert sudah menelusup masuk kedalam bagian inti miliknya, rasanya sungguh hangat dan membuat Naura lebih ingin lagi melakukannya.Dirabanya bagian inti Naura itu oleh tangan besar Gilbert, membuat Naura memejamkan kedua matanya merasakan tangan besar itu memainkan bagian intinya dengan sangat lemah lembut.Sementara Gilbert yang sudah merasakan puas meng hi sap kedua melon import Naura, akhirnya melepaskan melon import Naura.Gilbert bangun dan tak lagi menindih tubuh Naura, kedua tangan itu meraih kain penutup bagian inti Naura untuk dilepaskan. Hingga bagian inti milik Naura kini terlihat jelas dihadapan Gilbert.Tatapan kedua mata Gilbert tidak bisa berbohong, dia sudah sangat menginginkannya bahkan lobak importnya yang sejak tadi sudah mengeras semakin sulit dikendalikan ketika melihat bagian inti Naura y
Bocil melipir dulu ke pojokan jangan ngintip,!!!Setelah berpamitan pada Sabia, Gilbert buru-buru mengemudikan mobilnya untuk menjemput Naura, tak lupa dalam perjalanan Gilbert terlebih dahulu menelpon supir yang biasa menjemput Naura."Halo Tuan,""Kau dimana?""Sudah hampir sampai kampus nona Naura, Tuan!""Putar balik sekarang!""Apa? Putar balik Tuan, tapi nona Naura sudah mau pulang kuliah,""Aku yang akan jemput,""Baik Tuan kalau begitu,"Setelah menelpon supir, segera Gilbert tambah laju kendaraannya agar bisa secepatnya sampai kampus. Naura yang sudah selesai dengan kelas terakhirnya menuju halaman kampus, karena biasanya supirnya itu sudah menunggu disana.Tapi ketika sudah di halaman supir yang biasa belum datang."Tumben sekali, apa macet ya? Ya sudah aku tunggu sebentar deh," gumam Naura.Saat sedang menunggu jemputannya datang, Mr Zie datang menghampiri Naura."Siang,""Siang Mr,""Kau temannya Sabia?""Iya benar Mr, ada apa ya?""Beberapa hari ini Sabia tidak masuk kuli
Leya tersadar jika ada Naura juga disini, dihampirinya Naura oleh Leya."Naura kau tidak apa-apa kan anak cantik? Orang jahat itu tidak melukai mu kan?""Aku tidak apa-apa Bi, justru Bia jadi seperti ini karena aku tidak menurut untuk dibawa, Bia mencoba menyelamatkan aku sehingga dia jadi tertembak seperti ini, maafkan aku!""Tidak sayang, ini bukan salah mu bibi yakin Sabia dan kau adalah sahabat yang bila salah satunya sedang mengalami kesulitan pasti lah akan saling tolong menolong, jadi kau jangan minta maaf,"Diperlakukan sebaik ini oleh Leya dan Sabia, Naura jadi merasa jika dirinya adalah penghalang bagi keluarga kecil itu bersatu kembali."Apa aku jahat? Apa aku egois jika inginkan Dady Gilbert? Apakah aku termasuk orang ketiga disini?" dalam hatinya.Tak berselang lama, Dady Domanick, momy Lindsey, Stanley, Steiner dan Oma Larisha datang ke markas untuk melihat kondisi Sabia dan bertemu dengan Naura."Nola, kau tidak terluka kan? Jazz melukai mu?""Dady, aku tidak apa-apa Da
Keduanya berciuman untuk pertama kali dihadapan para anggota group Limson, dan Naura pun menikmati ciumannya dengan Gilbert hingga lupa kalau dia sedang menjadi tontonan para anggota group Limson.Seolah dunia hanya milik berdua, Naura justru membalas gigitan-gigitan nakal Gilbert pada bibirnya dengan mengigit bibir Gilbert terus menerus.Para anggota group Limson yang menyaksikan adegan itu langsung menundukkan wajahnya,. mereka sebenarnya terkejut karena yang mereka tau Gilbert dan Naura memiliki kedekatan ayah dan anak, tapi yang mereka lihat saat ini justru bukan ayah dan anak melainkan pasangan kekasih yang saling mencintai.Slazzzhh...Satu tangan Gilbert yang mengayun itu menumpas lobak import milik Jazz satu-satunya dengan senjata tajam.Aaaaaaa.....Jazz ketar-ketir merasakan dunianya runtuh seketika, harta satu-satunya yang paling berharga bagi seorang laki-laki telah dirampas oleh Gilbert, bahkan hingga tersisa kurang dari separuhnya."Aaaaa lobakku tidak!!" teriak Jazz.Pa
Kedua tangan Naura bahkan seperti tangan seekor semut yang kecil sehingga meskipun Naura berusaha memukul-mukul tubuh Jazz dengan tangannya, Jazz yang kekar tentu hanya merasa pukulan itu hanyalah sebuah colekan manja dari Naura."Oke anak manis, sentuhan mu benar-benar membangunkan kejantananku sayang!"Dijambaknya rambut terurai Naura agar Naura mau segera turun dari mobil, ditariknya rambut panjang Naura itu hingga mau tidak mau Naura pun turun dari mobil."Tuan Lihat!" salah seorang anggota Salvator berteriak dan menunjuk Gilbert dan para anggota group Limson yang sudah tiba di halaman mansion mewah itu."Kita kedatangan tamu rupanya!""Dady," wajah Naura langsung sumringah ketika melihat Gilbert datang untuk menyelamatkannya, padahal Naura berpikir Gilbert akan berada disisi Sabia karena Sabia menderita luka tembak serius.Tak pernah disangka oleh Naura, ternyata Gilbert justru datang menyelamatkannya. Gilbert turun dari motor gedenya begitu juga para anggota group Limson yang tu