"Apa aku tidak salah liat? Sepertinya Liam baru saja tersenyum, tersenyum kenapa dia?" dalam hati Ameera.Sejak tadi Tifanny terus saja berbicara dengan Xander padahal kepala Xander sudah pening dibuatnya, suara Tifanny yang cempreng memenuhi gendang telinga Xander.Seorang staf dari mall Metro pun memberikan arahan untuk para tamu duduk dikursi yang sudah dipersilahkan, baru saja Xander duduk lalu menepuk-nepuk kursi disampingnya untuk Ameera duduk, malah Fanny yang datang menyerobot dan duduk disamping Xander.Kedua mata Xander pun terbelalak melihat dengan percaya dirinya Fanny duduk disampingnya! Ameera pun hanya tersenyum melihat tingkah Fanny yang sedang berusaha keras bisa dekat dan akrab dengan Xander.Ameera duduk disamping Fanny dan Liam duduk disamping Ameera. Duduk bersampingan dengan Liam seperti sekarang ini membuat Ameera sungguh tidak nyaman, apalagi terlihat dari bagian pelipis mata Ameera, Liam terus menatap wajahnya.Liam merasa senang sekali bisa duduk disamping Am
Selesai mengunjungi makam Ambeera, kini Liam kembali ke kediaman orangtua Ameera. Besok adalah hari Senin, dan Liam harus kembali berkutat dengan pekerjaannya di kantor, karena itu hari ini Liam akan berpamitan untuk kembali ke pusat kota pada orangtua Ameera.Saat tiba di kediaman Momy Joa dan Dady El, terlihat keduanya sedang duduk di ruangan televisi."Kalian sudah kembali?" tanya Liam."Am, kau baru datang? Sini duduk," ajak Dady El."Momy dan Dady baru saja sampai setelah membantu Leony tapi nanti malam kami akan menemaninya lagi di rumah, kau sendiri bagaimana sudah bertemu Ameera?" tanya Momy Joa."Sudah mom," Liam duduk disamping momy Joanna."Bagaimana keadaan putri kami Am?""Baik kok dad,""Kurusan atau gemukan?" tanya Momy Joa."Terlihat sedikit lebih langsing," jawabnya."Apa Ameera memperlakukan mu dengan baik disana?""Hmm tentu,""Lega rasanya melihat hubungan kalian baik-baik saja! Meskipun kalian tidak mungkin lagi untuk bersama, tapi momy senang kalian bisa berteman
Cukup lama Ameera hanya berdiam menatap Liam dari kejauhan, hingga sebuah keputusan pun ia ambil. Menurut Ameera memberikan sekedar air minum untuk Liam mungkin tidak ada salahnya, toh jika kita melihat kucing mengeong kehausan di jalan pasti kita juga akan memberikan minum dan makan untuk kucing tersebut, apalagi ini mantan suami yang kehausan.Ameera kembali ke messnya untuk mengambilkan minuman untuk Liam! Setelah mengambil satu kaleng minuman dingin dari lemari es, Ameera berjalan menuju parkiran di mess tersebut.Tapi saat sedang berjalan, terlihat mobil Xander datang dan berhenti tepat disamping mobil Liam, seketika Ameera pun berhenti bergerak tiba-tiba Xander datang dan ada Liam disini, keduanya pasti akan bertengkar lagi seperti saat di rumah sakit.Ameera pun buru-buru berjalan untuk menghampiri Xander, dari dalam mobil Xander sudah melihat Liam yang tengah mengganti ban mobilnya dan dari kejauhan Ameera berjalan sambil membawa satu kaleng minuman, Xander pun berpikir bahwa
Meskipun Dady El dan mom Joa sedikit terkejut karena Liam mengatakan bahwa dia tak lagi membenci Ameera, tapi rasanya bahagia sekali mendengar Liam sudah bisa memaafkan Ameera dan tidak lagi mengingat kejadian naas itu."Benarkah Am? Ameera pasti senang kau tak lagi membencinya!"Liam tersenyum semu, memang dia sudah tidak lagi membenci Ameera tapi bagaimana dengan perasaan Ameera saat ini? Pasti lah Ameera sudah sangat membencinya atau bahkan tidak akan pernah lagi mau melihat wajahnya.Malam itu Liam menginap di kediaman Momy Joanna dan Dady El. Bukanya lekas tidur, Liam justru memandangi foto-foto Ameera yang terdapat pada meja belajarnya.Sudah dua hari lamanya Liam menginap di rumah orangtuanya Ameera, padahal secara kondisi jelas rumah yang terletak dipinggiran kota ini tidak cukup luas dan tidak mewah seperti rumah miliknya , tetap saja Liam merasa betah berada di rumah ini.Sejak dini hari momy Joanna sudah memasak banyak sekali makanan untuk dibawa ke mess tempat Ameera ting
Dibukanya kembali lembar demi lembar hingga sampai dilembaran saat Ambeera menceritakan melakukan hubungan itu dengan Liam.Dan demi Tuhan, semua yang dikatakan oleh Hansel adalah benar! Ambeera menuliskan bagaimana cara dia saat itu membodohi Liam termasuk menuangkan tinta merah agar terlihat seperti adanya bercak darah kesucian.Harus bagaimana lagi menepis semua yang tertulis dibuku diary ini agar menjadi sebuah kebohongan belaka? Sungguh hati Liam merasa sangat hancur, selama ini wanita yang sangat dia cintai hingga detik ini, tidak lebih hanya seorang wanita licik dan keji.Tanpa menunggu pertanyaan lanjutan dari Liam, handphone yang sejak tadi dipegang oleh Hansel, dia berikan pada Liam dan sudah terlihat bagian file video."Sebenarnya aku sudah menghapus video-video kami saat melakukannya! Tapi begitu aku menemukan ponsel lama ku rupanya masih ada satu yang tersisa! Hansel menyodorkan handphone itu pada Liam.Dan Liam pun memutar video berdurasi sekitar 35 menit, dimana peran d
Hansel tiba di ruang tamu rumahnya, di sana terlihat Liam yang semakin hari semakin berantakan! Maklum saja semenjak bercerai dengan Ameera, Liam lebih menjadi pemalas jarang membersihkan diri, cuek dengan penampilan dan jadi hobi mabuk-mabukan.Hanya dengan bermabuk-mabukan semua rasa resah dan masalah hilang dalam hidupnya. Hansel duduk disamping Liam dan kedua tangannya masih memegangi diary milik Amber dan handphone lama miliknya.Dilihat oleh Liam buku diary itu persis dengan buku diary milik Ameera yang dia temukan tak sengaja saat menginap di rumah orangtua Ameera, Liam berpikir memang anak kembar biasanya barang-barang pun akan banyak yang sama termasuk buku diary ini, tapi yang jadi pertanyaan Liam adalah! Kenapa buku diary Ambeera dia buang?"Ini, aku rasa kau lebih berhak menyimpannya dibandingkan aku!" Hansel menyodorkan buku diary milik Amber kepada Liam, tanpa pikir panjang Liam segera menerima buku diary istri tercintanya itu."Sejauh apa hubungan mu dengan Ambeera?""U